SKRIPSI
Disusun Oleh:
Melania Nurul Majidah
NIM 4002180073
Mengesahkan,
NIK. NIK.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
iv
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : 4002180073
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
v
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik STIKes Dharma Husada Bandung, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
NIM : 4002180073
vi
STIKes Dharma Husada Bandung
2022
ABSTRAK
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan, yang terjadi
proses penuaan secara alamiah khususnya kemunduran fisik atau penyakit. Penyakit yang
kerap dialami oleh lansia adalah penyakit sendi yaitu penyakit rematik, dan senam
rematik adalah salah satu cara untuk menghilangkan rasa nyeri pada sendi serta inflamasi
pada sendi. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan judul
Pengaruh senam rematik terhadap tingkat nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Pertiwi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh senam
rematik terhadap tingkat nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna Werdha
Budi Pertiwi. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dengan
menggunakan desain Quasy Experimental dan Rancangan desain yang digunakan yaitu
Pretest – Post test. Populasi penelitian adalah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Pertiwi, yang terdiri dari 20 orang, dengan sampel 16 orang responden menggunakan
sampel teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data berupa data primer yang
diperoleh dari instrumen penelitian, yaitu instrumen SOP (Standart Operasional Prosedur)
dan Numeric Rating Scale (NRS), serta menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh senam rematik terhadap
penurunan nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi.
vii
Nursing Program Studi
STIKes Dharma Husada Bandung
2022
ABSTRACT
Key words : Rheumatic, Rheumatic Exercise, Joint Pain, The Risk Of Elderly
Bibliography : 31 pieces (2011-2021)
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena kehendak serta kasih
WERDHA BUDI PERTIWI”. Penulisan proposal ini dibuat dalam rangka untuk
Bandung.
arahan, dan kesabaran dari berbgai pihak yang terkait akhirnya proposal ini dapat
terselesaikan. Oleh sebab itu, saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih
kepada :
Bandung.
2. Irma Nur Amalia, M.Kep selaku ketua prodi sarjana keperawatan STIKes
ix
6. Rekan dan sahabat seperjuangan Prodi Sarjana Keperawatan yang telah
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
Penuls
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN...................................................vi
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.............vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT...........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR BAGAN...............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xviii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
1. Tujuan Umum..........................................................................................5
2. Tujuan Khusus.........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
1. Manfaat Teoritis......................................................................................6
3. Manfaat Praktisi.......................................................................................6
xi
4. Konsep Senam Rematik........................................................................30
5. Lansia Beresiko.....................................................................................34
6. Kerangka Teori......................................................................................43
4. Instrumen penelitian..............................................................................54
7. Jadwal Penelitian...................................................................................59
8. Etika Penelitian......................................................................................59
xii
Tresna Werdha Budi Pertiw..................................................................66
B. Pembahasan................................................................................................68
1. Pengaruh senam rematik terhadap tingkat nyeri sendi pada lansia
beresiko di panti sosial tresna werdha budi pertiwi...............................68
5. Keterbatasan Penelitian.........................................................................72
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 3 Farmakologis.........................................................................................28
xiv
xvi
DAFTAR BAGAN
xvi
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
xviii
DAFTAR GAMBAR
xviii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lansia merupakan fase kehidupan manusia yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas. Dalam fase ini, mengalami berbagai perubahan baik
secara fisik, mental maupun sosial. Perubahan yang bersifat fisik antara
beberapa bagian, yaitu menjelang usia lanjut (45-54 tahun) sebagai masa
vibrilitas; usia lanjut (55-64 tahun) sebagai presenium); serta usia lanjut
(65 tahun <) sebagai masa senium. Lansia bukan suatu penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
seseorang telah melalui tiga tahap, yaitu anak, dewasa, dan tua, serta
1
2
mengalami nyeri pada sendi. Menurut data dari Riskesdas tahun 2013
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun (enam
penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa
asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Lanjut Usia Potensial adalah lanjut
adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain, Masalah yang sering terjadi pada
lansia salah satunya nyeri karena radang pada persendian yaitu rematik.
total
skeletal, yang melibatkan sendi kecil dan besar dan terkemuka untuk rasa
sakit, kelainan bentuk dan bahkan tulang dan tulang rawan yang tidak
respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang
kaki dan lutut (Sakti & Muhlisin, 2019); (Masruroh & Muhlisin, 2020).
menghilangkan rasa nyeri pada sendi serta inflamasi pada sendi (Prasetyo,
2010).
rematik ini yaitu mengurangi nyeri sendi dan menjaga jasmani penderita
rematik. Keuntungan lain dari senam rematik yaitu tulang menjadi lebih
lemak darah tetap normal, tidak mudah mengalami cidera, dan kecepatan
rematik, yang merupakan salah satu dari olahraga fisik yang sederhana dan
(Nurhidayah, 2012).
5
rematik terhadap tingkat nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial
2. Identifikasi Masalah
cukup mudah dan efisien, tetapi sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk
nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Pertiwi?
3. Tujuan Penelitian
4. Tujuan Umum
Budi Pertiwi.
5. Tujuan Khusus
Pertiwi
6. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
7. Manfaat Praktisi
a. Bagi mahasiswa
7
c. Bagi masyarakat
judul ini.
e. Bagi institusi
dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya variable. Penelitian ini akan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian, maka
Osteoarthritis Lutut
9
10
2. Tinjauan Teori
1. Konsep Rematik
a. Definisi Rematik
telah terjadi sejak usia bayi. Reumatologi berasal dari kata rheuma,
13
b. Jenis Rematik
1) Osteoarthritis
2) Artritis Reumatoid,
14
Ariani, 2017).
3) Fibromyalgia
Ariani, 2017).
5) Gout
c. Faktor Resiko
d. Manifestasi Klinis
1) Gejala-gejala konstitusional
2) Nyeri sendi
saat.
3) Kaku Sendi
6) Sendi Berbunyi
e. Penatalaksanaan Pengobatan
Farmakologi.
1) Penatalaksanaan farmakologi
30 mg/dl.
pengobatan.
19
terapi
kekuatan otot.
tubuh.
actual atau pada funsi ego seorang individu (Judha et al., 2016).
terganggu, apabila lebih dari satu sendi yang terserang. Nyeri sendi
2018).
(Handayani, 2015).
21
1) Usia
(Andarmoyo, 2013).
2) Makna Nyeri
3) Jenis kelamin
4) Keletihan
5) Pengalaman Sebelumnya
d. Fisiologi Nyeri
2013).
e. Klasifikasi Nyeri
(Andarmoyo, 2013).
Motilitas gastrointestinal
menurun , Aliran saliva
menurun(mulut kering)
Komponen psikologis Ansietas Depresi, Mudah marah,
Menarik diri dan minat dunia
luar, Menarik diri dari
persahabatan
Respon jenis lainnya - Tidur terganggu, Libido
menurun, Nafsu makan
menurun
Contoh Nyeri bedah,trauma Nyeri kanker,artritis,neuralgia
trigeminal
g. Penatalaksanaan Nyeri
1) Farmakologis
(Andarmoyo, 2013).
Tabel 2. 3 Farmakologis
Kategori Obat Indikasi
ANALGESIK NON-
NARKOTIK
Asetaminofen (Tylenol) Nyeri pasca operasi ringan
Asam asetilsalisifat Demam
(aspirin)
NSAID
Ibuprofen (Motrin,Nuprin) Dismenore
Naproksen Nyeri kepala vaskuler
Indometasin Rheumatoid
29
2) Non farmakologis
a) Bimbingan antisipasi
klien meliputi:
(Andarmoyo, 2013:84).
senam dalam satu minggu dan dapat dilakukan pada waktu pagi
hari.
lemak darah tetap normal; jantung menjadi lebih sehat; serta tidak
6)
senam rematik, yaitu klien dengan keluhan nyeri sendi, serta klien
a) Pemanasan
hitungan
hitungan
4. Lansia Beresiko
adalah 60-70 tahun,dan usia lanjut tua adalah 70-90 tahun dan usia
presenium); serta usia lanjut (65 tahun <) sebagai masa senium.
menjadi 3 kategori yaitu usia lanjut (60-70 tahun); usia tua (70-89
c. Proses Menua
kronologis
d. Jenis Lansia
yang sama
biologis
individu-individu di masyarakat
37
diri sendiri.
1) Otot
c) Osteoporosis
e) Mudah jatuh
2) Kulit
c) Dermis menipis
d) Kulit kering
3) Sexual
38
Pada perempuan:
a) Post menopause
Pada laki-laki:
4) Pola Tidur
b) Sering terbangun
5) Fungsi Kognitif
kemampuan kogntif
6) Perubahan penglihatan
7) Fungsi Kardiovaskuler
d) Alveoli melebar
b) Sukar bicara
c) Gerakan otot
g) Inisiatif turun
a) Fungsi mental
b) Kognitif
c) Proses belajar
d) Pemahaman
e) Pengertian
f) Tindakan
h) Fungsi mental
i) Psikomotor
lebih lambat
2) Sosial
lingkungan
3) Psikologik
- Dewasa menengah
- Kematangan
- Dewasa tua
- Menerima, menjanda
4) Kultur/ Budaya
42
b) Culture : Stabil,dinamis
5) Spiritual
menta komunitas
bersalah
1) Kebutuhan Fisik
tidak kena panas, hujan dingin, angin, dekat kamar kecil ada
2) Kebutuhan Psikis
3) Kebutuhan Sosial
4) Kebutuhan Ekonomi
44
5) Kebutuhan Spiritual
5. Kerangka Teori
yang biasa dialami oleh lansia berisiko adalah nyeri sendi yang
sama dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbed, untuk
Fisik : mengalami kemunduran fisik yang di tandai kulit yang mengendur, rambut
memutih,penurunan penglihatan dan pendengaran .
Sosial: Post power syndrome,single women, dan sinle parent ,ketika berasda di rumah terus-
menur akan pikun
Psikologis: perubahan psikologis pada lansia berupa short termmemory,frustasi, kesepian, takut
kehilangan kebabsan,takut menghadapi kematian
Lansia Beresiko
Senam Rematik
Perubahan Tingkat Nyeri
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lain, atau antara variable satu
dengan variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoadmojo, 2018).
variabel terpilih untuk kemudian diteliti sesuai hipotesis yang dibuat. Susunan
hubungan antar tiap variabel di dalam kerangka konseptual menjadi acuan umum
terhadap tingkat nyeri pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah nyeri sendi. Secara
48
49
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian
merupakan suatu konstruk atau bentuk yang masih harus dibuktikan, suatu
Gerakan inti
- Langkah-langkah
Gerakan diawali
menoleh kiri dan
kanan
-selanjutnya tunduk
kepala, miringkan
kepala, putar kepala
- Lengan kedepan
telapak tangan kearah
badan telapak tangan
kedepan
- Selanjutnya puar
bahu kedepan dan
putar bahu kebelakang
51
Pendinginan
- Kaki kedua selebar
bahu, lingkarkan satu
tangan keleher, dan
tahan dengan tangan
lainnya .hitung 8-10
pada sisi lainnya.
- Posisi tetap,tautkan
kedua tangan lalu
gerakan kesamping
dengan gerakan
setengah putaran.
tahan 8-10 hitungan
lalu arahkan tangan ke
sisi lainnya dan tahan
dengan hitungan yang
sama
Skala Nyeri sendi Lembar Skala nyeri Skor Nyeri Rasio
nyeri adalah suatu Observ penggunaan penilaian 0- 10
sendi peradangan sendi asi angka 0-10 dengan Nol(0)
yang ditandai Numeri keterangan nilai. merupakan
dengan c keadaan
pembengkakan Rating tanpa nyeri
sendi, warna Scale atau bebas
kemerahan, (NRS) nyeri,
panas, nyeri dan Lima (5)
terjadinya merupakan
gangguan gerak. nyeri sedang
Pada keadaan ini sedangkan
lansia sangat sepuluh (10)
terganggu, apabila suatu nyeri
lebih dari satu yang sangat
sendi yang hebat
terserang. Nyeri
sendi merupakan
pengalaman
subjektif yang
52
dapat
memengaruhi
kualitas hidup
lansia termasuk
gangguan
aktivitas
fungsional lansia
D. Rancangan penelitian
1. Jenis penelitian
2010).
Tresna Werdha Budi Pertiwi akan dilakukan tes awal (Prestest) berupa tes
setelah itu dilakukan tes akhir (Post test) untuk mengetahui tingkat atau
53
senam rematik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Sugiyono
sendi.
yang Pretest – Post test, yaitu Pretest diakukan tanpa perlakuan senam
rematik, serta pada Post test hasil yang diperoleh adalah setelah dilakukan
a. Populasi
dalam penelitian ini adalah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
b. Sampel
Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi, yang terdiri dari 20 orang. Maka
4. Instrumen penelitian
pemberian perlakuan.
56
pada lansia (Putri & Bakti, 2019) serta Numeric Rating Scale (NRS)
data:
sebagai berikut:
a) Umur
- 65-70 :1 - 76- 80 :3
- 71- 75 :2 - > 81 : 4 :4
b) Jenis kelamin :
Laki-laki = 1 Perempuan = 2
3) Entry/ Processing
(SPSS).
4) Cleanning
b. Analisis Data
1) Uji Normalitas
responden.
59
Kesimpulan:
normal.
2) Analisis univariat
3) Analisis bivariat
terlebih dahulu.
7. Jadwal Penelitian
dibawah ini.
3 Pengolahan dan
analisis data
4 Penulisan laporan hasil
penelitian termasuk diskusi-
diskusi
5 Finalisasi dan
Pembahasan
8. Etika Penelitian
nilai-nilai yang terdapat dalam penelitian. Moral dan nilai dapat berupa
antara pihak peneliti dan pihak yang diteliti (subjek penelitian) atau yang
dignity)
inclusiveness)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh senam rematik
terhadap tingkat nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna
senin rabu dan jumat. Sebelum intervensi senam rematik diberikan, dilakukan
intervensi pada hari terakhir dilakukan pengambilan data Post test. Penyajian
data dibagi menjadi dua yaitu data umum dan data khusus, dengan terlebih
tiap variabel yang diteliti. Analisis univariat dalam penelitian ini adalah
karakteristik dari jenis kelamin, usia, dan skor nyeri. Data umum berisi
khusus yang disajikan berdasarkan hasil pengukuran variabel, nyeri sendi pada
lansia yang mengalami nyeri sendi sebelum dan sesudah diberikan senam
63
64
berjenis kelamin perempuan. Seperti terdapat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Pertiwi.
Usia Frekuensi Presentase
65 – 70 3 18,75%
71 – 75 9 56,25%
76 – 80 2 12,5%
> 81 2 12,5%
Total 16 100%
Sumber: Data Primer 18 – 22 Juli
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan nyeri sebelum dan sesudah
dilakukan senam rematik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 16 1 7 3.56 1.590
Post test 16 1 5 2.25 1.238
Valid N (listwise) 16
Sumber: Data Primer 18-22 juli
65
skala nyeri sendi 2.25, nilai max 5 dan min 1. Sert nilai standart deviasi
1,238.
1) Uji Normalitas
p < 0,05 (α), maka Ho ditolak; H1 diterima, artinya data berasal dari
0,05 (α), dan nilai Post test setelah dilakukan senam rematik diperoleh
p value 0,018 < dari 0,05 (α). Kedua nilai test tersebut lebih kecil dari
0,05 (α). Dapat disimpulkan data dalam penelitian ini, data tidak
Wilcoxon.
rematik terhadap tingkat nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial
Tresna Werdha Budi Pertiwi, didasarkan pada hasil Pretest – Post test
Total 16
a. Post test < Pretest
b. Post test > Pretest
c. Post test = Pretest
responden yang sudah diberikan senam rematik (Post test), nyeri yang
sendi sama sekali setelah dilakukan senam rematik, sedangkan hasil uji
Pertiwi.
Pretest
Cumulative
Value Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 6.3 6.3 6.3
2 2 12.5 12.5 18.8
3 8 50.0 50.0 68.8
5 3 18.8 18.8 87.5
6 1 6.3 6.3 93.8
7 1 6.3 6.3 100.0
68
Tabel 4.6 diatas menunjukkan skala nyeri sendi yang dialami oleh
Post test
Cumulative
Value Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 5 31.3 31.3 31.3
2 6 37.5 37.5 68.8
3 2 12.5 12.5 81.3
4 2 12.5 12.5 93.8
5 1 6.3 6.3 100.0
Total 16 100.0 100.0
Pada tabel 4.7 menunjukkan skala nyeri sendi yang dialami oleh ke
Statistics
Pretest Post test
N Valid 16 16
Missing 0 0
Mean 3.56 2.25
Median 3.00 2.00
Std. Deviation 1.590 1.238
Minimum 1 1
Maximum 7 5
berdasarkan nilai mean, median, standar deviasi, serta nilai min dan max.
B. Pembahasan
Senam Rematik adalah suatu metode yang baik untuk pencegahan dan
pituari menambah produksi endorfin. Dampak lain yang dapat dirasakan dari
getah bening, Menjaga kadar lemak darah. Senam rematik berfokus pada
gerakan sendi sambil merengangkan otot dan menguatkan otot, karena otot-
otot inilah yang membantu sendi untuk menopang tubuh (Afnuhazi, (2018)).
pada tabel 4.5 diperoleh hasil yaitu nilai P value 0,000 < 0,05 (α). Maka
penurunan terhadap nyeri sendi yaitu terutama pada latihan inti 1 dan inti
melatih sendi jari-jari tangan dan pergelangan tangan serta seperti gerakan
rotasi tubuh untuk melatih otot-otot dada, punggung dan perut serta
lengan. Namun, pada gerakan latihan inti 2 ini masih terdapat beberapa
terbatas lagi nyeri atau kekakuan, mencegah kerusakan tulang rawan sendi,
keadaan yang rileks, dan efektif dalam menurunkan nyeri sendi (Sangrah,
(2017).
tentang skala nyeri sendi yang dialami oleh ke 16 responden yaitu lansia
dengan nilai skala 1 adalah 1 orang (6,3%), nilai skala nyeri 2 sebanyak 2
orang (12,5%), nilai skala 5 sebanyak 3 orang (18,8%), nilai skala 6 yaitu
1 orang (6,3%) dan untuk yang mengalami nilai skala nyeri sendi 7
rematik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Pertiwi yang dialami oleh ke
16 responden ditunjukkan pada tabel 4.7 di sub bab hasil penelitian. Tabel
nyeri sendi dengan nilai skala 1 adalah 5 orang (31,3%), nilai skala 3,
dan yang mengalami nyeri sendi dengan nilai skala 5 sebanyak 1 orang
terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Pertiwi, dapat dilihat melalui perbandingan hasil pretest dan
Post test yang terdapat pada tabel 4.8 di sub bab hasil penelitian. Adapun
1) Hasil Pretest
73
Werdha Budi Pertiwi, menunjukkan nilai mean 3,56, median 3,00, std.
diperoleh adalah 7.
2,00, std. deviation 1,238, serta nilai minimum 1 dan nilai maksimun
nyeri sendi dari lansia beresiko yang menjadi responden dari penelitian
5. Keterbatasan Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terhadap Tingkat Nyeri Sendi Pada Lansia Beresiko Di Panti Sosial Tresna
berikut, yaitu:
1. Hasil Analisis Bivariat Uji Wilcoxon diperoleh hasil yaitu nilai P value
0,000 < 0,05 (α). Maka H1 diterima dan H0 ditolak, sehingga hipotesis
terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna
2. Skala nyeri sendi yang dialami oleh ke 16 responden yaitu lansia beresiko
orang (6,3%) dan untuk yang mengalami nilai skala nyeri sendi 7 terdapat
nyeri sendi terbanyak adalah dengan nilai skala 3, yaitu sebanyak 8 orang
(50%).
3. Hasil nyeri sendi pada lansia beresiko setelah dilakukan senam rematik di
nilai skala 1 adalah 5 orang (31,3%), nilai skala 3, yaitu sebanyak 2 orang
responden nilai yang mengalami nyeri sendi terbanyak adalah dengan nilai
nyeri sendi pada lansia beresiko di Panti Sosial Tresna Werdha Budi
sendi 3,56, dengan nilai max tertinggi 7 dan nilai min 1, serta standart
rata-rata skala nyeri sendi 2,25 standart deviasi 1,238 dengan nilai max 5
nyeri sendi pada lansia beresiko sesudah diberikan senam rematik di Panti
B. Saran
2. Bagi responden
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri (Cetakan II). AR-
RUZZ MEDIA.
HEALTH, 2(3).
Heri, K. (2014). Pengaruh senam rematik terhadap nyeri sendi pada lansia di Panti
Medika.
Judha, M., Afroh, F., & Sudarti. (2016). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
78
79
Indonesia.
Masruroh, A. N., & Muhlisin, A. (2020). Gambaran Sikap dan Upaya Keluarga
Pustaka Setia.
Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. (Edisi I). Graha
Ilmu.
Putri, Y. S., & Bakti, P. A. (2019). Pengaruh Senam Tera Terhadap Nyeri Sendi
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi Tahun 2018. Scientia Journal,
7(2).
Tingkat Nyeri Pada Lansia Yang Menderita Rematik Di Panti Sosial Tresna
Sjamsuhidajat, R., & De Jong, W. (2013). Sistem Organ dan Tindak Bedahnya
(Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat-De Jong) (4th ed.). Buku Kedokteran
EGC.
Stevenson, J. D., & Roach, R. (2012). The benefits and barriers to physical
activity and lifestyle interventions for osteoarthritis affecting the adult knee.
Sudoyo, A. W., Setiati, S., Alwi, I., Setiyahadi, B., & Simadibrata, M. (2014).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Wahyudi, A. S., & Wahid, A. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Mitra
Wacana Media.
LAMPIRAN
83
LEMBAR OBSERVASI
Beri tanda (√) pada kolom penilaian sesuai dengan kondisi/keadaan pada
Keterangan :
Skala 2 = Nyeri ringan ( ada sensasi seperti dicubit tetapi tidak begitu sakit)
Skala 5 = Nyeri benar- benar menganggu dan tidak bisa di diamkan dalam waktu
lama.
penglihatan.
perubahan perilaku.
84
Skala 10 = Nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa menyebabkan tidak
sadarkan diri
prosedur pelaksanaan
6. Menanyakan persetujuan atau
kesiapan klien.
6. CARA KERJA
Tahap kerja :
1.Pemanasan
a) Tekuk kepala kesamping,lalu tahan dengan tangan pada sisi yang
sama dengan arah kepala. Tahan dengan hitungan 8-10 lalu
bergantian dengan sisi lain.
2. Gerakan inti
c) Langkah-langkah gerakan diawali menoleh kiri dan kanan
d) Selanjutnya tundukan kepala, miringkan kepala, memutar kepala.
86
3. Pendinginan
i) Kedua kaki di buka selebar bahu ,lingkarkan satu tangan ke leher
dan tahan dengan tangan lainnya. Hitunglah 8-10 kali dan pada
sisi lainnya
87
9. Tahap Terminasi :
3. Membereskan alat
4. Mencatat kegiatan
Sumber:
88
CATATAN BIMBINGAN
5
Sabtu, 14 Mei - Bimbingan dan pengajuan
2022 Bab 3
6
Selasa, 17 Mei - Hasil revisi Bab 3
2022
7
Selasa, 24 Mei - Revisi Bab 1,2 daan 3
2022
8
Kamis,26 Mei - Hasil revisi bab 3
2022
89
9 Senin,30 Juni
2022 - Acc sidang proposal
CATATAN BIMBINGAN
Statistics
Jenis Kelamin Usia
N Valid 16 16
Missing 0 0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 16 100.0 100.0 100.0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 65-70 tahun 3 18.75 18.75 18.75
71-75 tahun 9 56.25 56.25 75.0
76-80 2 12.5 12.5 87.5
> 81 tahun 2 12.5 12.5 100.0
Total 16 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 16 100.0 100.0 100.0
Usia
94
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 65-70 tahun 3 18.8 18.8 18.8
71-75 tahun 9 56.3 56.3 75.0
76-80 2 12.5 12.5 87.5
> 80 tahun 2 12.5 12.5 100.0
Total 16 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 16 1 7 3.56 1.590
Post test 16 1 5 2.25 1.238
Valid N (listwise) 16
Statistics
Pretest Post test
N Valid 16 16
Missing 0 0
Mean 3.56 2.25
Median 3.00 2.00
Std. Deviation 1.590 1.238
Minimum 1 1
Maximum 7 5
Pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 1 6.3 6.3 6.3
2 2 12.5 12.5 18.8
3 8 50.0 50.0 68.8
5 3 18.8 18.8 87.5
6 1 6.3 6.3 93.8
7 1 6.3 6.3 100.0
Total 16 100.0 100.0
Post test
95
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1 5 31.3 31.3 31.3
2 6 37.5 37.5 68.8
3 2 12.5 12.5 81.3
4 2 12.5 12.5 93.8
5 1 6.3 6.3 100.0
Total 16 100.0 100.0
Descriptives
Median 3.00
Variance 2.529
Minimum 1
Maximum 7
Range 6
Interquartile Range 2
Median 2.00
Variance 1.533
Minimum 1
Maximum 5
Range 4
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pretest .326 16 .000 .882 16 .041
Post test .267 16 .003 .858 16 .018
a. Lilliefors Significance Correction
Test Statisticsa
Post test -
Pretest
Z -3.520b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.