Anda di halaman 1dari 7

Makalah

multikulturalisme dalam era globalisasi

Disusun oleh:
Juanata Satria (044848224)
Program studi ilmu sosial budaya dasar
Tutor pengampu : Jeffry Dwi Kurniawan
Fakultas ilmu hukum
Universitas Terbuka UPBJJ Yogyakarta
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

II. PEMBAHASAN

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................5


3.2 Saran ..........................................................................................................5
IV. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................6
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Multikulturalisme masih sangat relevan untuk didiskusikan seiring dangan Era Reformasi yang
sedang bergulir di Indonesia. Reformasi mengharapkan masyarakat yang demokratis, mengakui
bahwa martabat manusia yang sama, menghormati perbedaan yang ada dalam masyrakat.
Mengingat bahwa keadaan masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang heterogen. Kesadaran
penghormatan dan toleransi terhadap kebaragaman dan perbedaan ini didasarkan pada peristiwa-
peristiwa kelam dalam sejarah di Indonesia. Melihat latar belakang sejarah Indonesia, jika
dibandingkan dengan Amerika yang telah mengembangkan multikulturalisme memiliki
perbedaan. Sehingga dalam hal ini, Moeslim Abdurrahman berujar, bangsa ini bukan dibangun
oleh imigran, namun dari suku-suku bangsa, tetapi juga bukan seluruh suku bangsa yang lebih dari
tiga ratus memiliki tempat yang sama dalam proses membangun bangsa.1 Membincang persoalan
tentang multikulturalisme bukan hanya toleransi moral mupun kebersamaan pasif semata,
melainkan kesediaan untuk melindungi dan mengakui kesetaraan dan rasa persaudaraan diantara
sesama manusia, terlepas dari perbedaan asal-usul etnis, keyakinan, kepercayaan dan agama yang
dianut. Multikulturalisme memandang identitas yang tidak pernah tunggal. Hal ini dapat 1
dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam diri seseorang terdapat identitas kebangsaan,
sekaligus terdapat identitas diri sendiri. Multikulturalisme dalam pandangan antropolog yang
diungkapkan oleh Moeslim Abdurrahman, Multikulturalisme sebagai hak untuk memperoleh
representasi antropologis dalam pembentukan bangsa. mensejahterakan rakyat Indonesia.
Multikulturalisme berkembang seiring dengan berkembangnya kebudayaan manusia yang
menyamai perkembangan jaman jadi beragam.
1.2 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang diatas, maka ada tiga pertanyaan saya :
Apa itu multikulturalisme??
Kenapa multikulturalisme bertentangan dengan budaya kita??
Bagaimana dampak dari multikulturalisme di negara kita???
II. Pembahasan
Apa itu multikulturalisme?? Menurut sepemahaman saya dari sudut pandang
saya multikulturalisme adalah satu kestuan dari berbagai kebudayaan atau penggabungan budaya
asing dan budaya kita sehingga menjadi multikulturalisme yang menyebar di masyarakat atau
istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan tentang ragam kehidupan di dunia, atau
kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan tentang adanya keragaman, kebhinekaan,
pluralitas, sebagai realitas utama dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem
sosial- budaya, dan politik yang mereka anut. Di sisi lain, pluralisme berasal dari kata plural dan
isme, ‘plural’ yang berarti banyak atau jamak, sedangkan ‘isme’ berarti paham. Sehingga,
definisi dari pluralisme adalah suatu paham atau teori yang menganggap bahwa realitas itu terdiri
dari banyak substansi.

Kenapa multikulturalisme bertentangan dengan budaya


kita??? Menurut sudut pandang saya multikulturalisme tidaklah bertentangan dengan
budaya kita hanya saja tidak sesuai dengan adat atau tradisi budaya di Indonesia, itu menurut
pandangan pribadi saya. Jika kita sebagai masyarakat indonesia dapat memilah budaya tersebut
membedakan yang baik dan buruk maka pandangan tentang bertentangnya budaya kita dengan
budaya multikulturalisme tidak akan muncul adanya karena, jika kita lihat sisi positifnya banyak
yang bermanfaat dan bisa disesuaikan dengan nilai-nilai budaya kita. Demikian argumen
pendapat saya kurang lebihnya mohon dimaafkan, tolong untuk dikoreksi agar kita bisa satu
pemahaman. Terimakasih.

Bagaimana dampak dari multikulturalisme di negara


kita??? Yang saya lihat dari lingkungan saya sebagai contohnya wanita yang seharusnya
tidak bekerja karena multikulturalisme dan tuntutan keluarga yang ada membuat mereka menjadi
bekerja, menurut saya itu adalah hal positif selain untuk meninggikan derajat sebagai kaum hawa
juga untuk melati kemandirian mereka sesuai dengan keingina inu RA. Kartini yang ingin
menyamakan derajat wanita dengan kaum lelaki jadi, menurut saya tidak masalah selama itu
tidak merugikan kita dan sesuai nilai-nilai leluhur.
III. Penutup
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pertanyaan yang ada bahwa mulltikulturalisme tidak
semua buruk dan tidak semua bertentangan dengan budaya kita jadi, pintar-pintar kita dalam
menilai budaya yang ada tersebut.

3.2 Saran
Dari pernyataan diatas saran saya yakni kita harus pintar memilah budaya yang masuk di era
perkembangan globalisasi ini, kita harus bisa membedakan dan mengendalikan diri agar tidak
masuk ke budaya negatif yang ada serta, kita harus menyesuaikan budaya tersebut sesuai dengan
nilai-nilai luhur atau tidak supaya kita bisa mengikuti multikulturalisme tersebut.
IV. Daftar Pustaka
Sesuai pemahaman dan sudut pandang saya melalui
materi yang tutor berikan.

Anda mungkin juga menyukai