LP Bayi Baru Lahir
LP Bayi Baru Lahir
Disusun oleh :
4012230012
Kelemahan otot
pernapasan
Gangguan
pertukaran gas
Ekskresi elektrolit
lambat
Akumulasi ion
hidrogen dan
kalsium
Dehidrasi
Risiko
ketidakseimbanga
n cairan
3. Faktor risiko : Proses persalinan Risiko Defisit
Nutrisi
1. Ketidakmampuan menelan
Bayi baru lahir
makanan
2. Ketidakmampuan
Terjadi perubahan
mencerna makanan
3. Ketidakmampuan Gastrointestinal
mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan Spingter kardia
dan kontrol sakit
metabolisme perut belum matur
5. Faktor ekonomi (mis:
finansial tidak mencukupi) Kekenyangan
6. Faktor psikologis (mis:
Regurgitas
stres, keengganan untuk
makan)
Muntah
Risiko Defisit
Nutrisi
Risiko
termoregulasi
tidak efektif
G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. diagnosis
keperawatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu diagnosis negatif dan
diagnosis positif. Diagnosis negatif menunjukkan bahwa pasien dalam
kondisi sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga penegakan diagnosis
ini akan mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat
penyembuhan, pemulihan dan pencegahan. Diagnosis ini terdiri atas
Diagnosis Aktual dan Diagnosis Resiko. Sedangkan diagnosis positif
menunjukkan bahwa pasien dalam kondisi sehat dan dapat mencapai
kondisi yang lebih sehat dan optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan
Diagnosis Promosi Kesehatan (ICNP, 2015)
Diagnosa keperawatan ditegakkan atas dasar data pasien.
Kemungkinan diagnosa keperawatan dari Blighted Ovum adalah sebagai
berikut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) :
a. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
b. Risiko Ketidakseimbangan airan (D.0036)
c. Risiko Defisit Nutrisi (D.0032)
d. Risiko Gangguan Integritas kulit/jaringan (D.0139)
e. Risiko Infeksi (D.0142)
f. Risiko termoregulasi tidak efektif (D.0148)
H. Nursing Care Plan
Tahap perencanaan memberi kesempatan kepada perawat, pasien,
keluarga, dan orang terdekat pasien untuk merumuskan rencana tindakan
keperawatan guna mengatasi masalah yang dialami pasien. Tahap
perencanaan ini memiliki beberapa tujuan penting, diantaranya sebagai
alat komunikasi antar sesama perawat dan tim kesehatan lainnya,
meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan bagi pasien, serta
mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang
ingin dicapai. Unsur terpenting dalam tahap perencanaan ini adalah
membuat orioritas urutan diagnoa keperawatan, merumuskan tujuan,
merumuskan kriteria evaluasi, dan merumuskan intervensi keperawatan
(Asmadi, 2008).