Makalah Kelompok 7
Makalah Kelompok 7
Makalah Kelompok 7
Disusun Oleh:
Nama: Risma Agustina (221250017)
Nama : Khusniatul habibah (221250011)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIMNU) METRO
METRO LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat
serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Staasfundamental” dengan
tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di progam studi Tadris
Matematika Fakultas Tarbiyah IAIM NU pada semester 1
Wassalamualaikum. Wr.Wb.
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
A. Latar belakang..................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Pengertian Staatsfundamental........................................................
B. Kedudukan dan fungsi staatsfundamental.........................................
C. Pengertian Pembukaan UUD 1945..................................................
D. Tentang bentuk Negara....................................................................
1. Kesimpulan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum mempunyai kedudukan di atas pasal-
pasal UUD 1945. Kosekuensinya keduanya memiliki kedudukan hukum yang
berlainan, namun keduanya terjalin kedalam suatu hubungan kesatuan yang kausal
dan organis.
Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alenia, dan setiap memiliki sepesifikasi
jikalu di tinjau berdasarkan isinya. Alenia pertama, kedua, ketiga tidak memiliki
hubungan Kausar organis dengan pasal-pasalnya, namun menjelaskan peristiwa yang
mendahului terbentuknya negara Indonesia. Alenia ke empat memuat dasa-dasar
fungsa mental negara dan memiliki hubungan " Kausar organis" dengan pasal-pasal
UUD 1945, sehingga erat kaitannya dengan isi pasal-pasal UUD 1945.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara indonesia dalam tertib hukum Indonesia
merupakan sumber karena berkedudukan sebagai norma dasar negara
(staasfundamntalnorm), yang berturut-turut kemudian ferfassumnrom UUD 1945,
grundgesertznorm atau ketetapan MPR, serta gesetznorm atau UU
: Atau UUD 1945, merupakan sumber dasar dari pembentukan aturan-aturan dalam
ketetapan MPR dan juga sekaligus merupakan sumber dan dasar bagi pembentukan
gesetznorm atau UU.
Kedudukan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945
adalah sebagai sumber tertib hukum Indonesia dalam pengertian sumber peraturan
perundang undangan Indonesia.
1. Regulative (tolak ukur apakah suatu hukum itu positif atau tidak).
2. Konstitutif (tanpa suatu cita hukum, maka hukum akan kehilangan maknanya
sebagai suatu hukum).
Dalam filsafat hukum suatu sumber hukum meliputi dua macam pengertian yaitu:
1. Sumber formal hukum
Yaitu sumber hukum ditinjau dari bentuk dan tatacara penyusunan hukum yang
mengikat terhadap komunitasnya
Yaitu sumber hukum yang menentukan hukum yang menentukan materi atau isi suatu
norma hukum. Secara ilmiah merupakan sumber asas dan norma materi hukum
positif
d. Kesatuan waktu yaitu berdirinya negara republik Indonesia yang disertai tertib
hukum
hukum yang kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah karena terletak pada
kelangsungan hidup negara. Berdasarkan alasan-alasan berikut:
a. Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm dari segi terjadinya
ditentukan oleh pembentuk negara yang menentukan dasar-dasar negara, tujuan
negara, bentuk negara, kekuasaan negara, dan filafat
negara Pancasila.
1. Alinea pertama : mengandung hak kodrat yakni manusia sebagai individu dan
makhluk sosial yang tertuang dlam kata "bangsa". Hak kodrat ini bersifat mutlak dan
asasi, yang hak kodrat tersebut sama dengan hak moral. Adanya wajib moral dan
wajib kodrat mengharuskan pemaksaan kepada penjajah untuk memberikan
kemerdekaan tersebut. Karena pelanggaran tersebut tidak sesuai dengan hakikat
manusia (kemanusiaan b) dan kahikat adil (keadilan) .Pernyataan ini merupakan
perinsip bagi bangsa Indonésia dalam pergaulan
2. Alinea 2
Negara yang merdeka adalah negara yang bebas dari kekuasaan negara lain.
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bukti objektif yang selanjutnya
menuju pada suatu cita-cita bersan yaitu suatu masyarakat yang berkedudukan dan
berkemakmuran
"Bersatu" , bangsa sebagai kebulatan kesatuan karena unsur utama adalah negara.
"Kemakmuran", Tercapainya tingakat dan martabat manusia yang lebih tinggi yang
meliputi seluruh kodrat dari proklamasi.
● Nilai religious, "atas berkat Rahmat Allah ...." Secara filosofi bangsa Indonesia
mengakui bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa
● Nilai moral, "yang didorong oleh keinginan luhur..." Bangsa Indonesia mengakui
nilai-nilai moral dan hak kodrat untuk sega bangsa Indonesia
4 Alinea 4
Alenia 1
Alenia 2
Alenia 3
Alenia 4
Untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar tertenfu yang
tercantum dalam alenia 4.
Alenia 1
Alenia 2
Kemerdekaan terwujud atas kerunia Tuhan YME dan ini merupakan kesimpulan dari
pernyataan kemerdekaan
Alenia 4
dalam 4 prinsip negara yaitu tujuan negara, bentuk negara, ketentuan diadakan uuDN
dan dasar filsafat negara.
Alinea 1
Terdapat
Alinea 2
Alinea 3
Alinea 4
Hukum filosof
Alenia 1
Mewujudkan dalam satu dasar negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah Darah Indonesia
Alenia 2
Sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa
Alenia 3
Alenia 4
Kehidupan negara mendasarkan pada dasar moral yakni Ketuhanan YME dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
Bagian alenia 4 punya hubungan dengan batang tubuh UUD 1945 mencakup
beberapa segi sebagai berikut:
2. Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945 yang berkedudukan kuat, tetap
dan tidak dapat diubah.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu peranan pancasila adalah sebagai sumber dsri segala sumber
hukum di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya telah dijabarkan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik hukum
Indonesia. Pancasila merupakan azez atau prinsip hukum merupakan sumber
nilai dan sumber norma bagi pembentukan hukum dari fatnya atau turunannya
seprti undang-undang dasar, undang-umdang, perpu, peraturan pemerintah,
perda, dan seerusnya. Hal demikian ini dapat kita simak dari rumusan pasal 2
undang-undang nomer 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan yang menegaskan : “pancasila merupakan sumber dari
segala hukum”.
Pancasila mengandung nilai dasar yang bersifat tetap, tetapi juga
mampu bergembang secara dinamis. Dengan kata lain, pancasila menjadi
dasar yang statis, tetapi juga menjadi bintang tuntunan (lightstar) dinamis.
Pancasula juga sebagai dasar dan ideologi negara, yaitu sumber kaidah hukum
yang mengatur Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI), dan meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar Negara.
Selain itu pancasila merupakan sumber kidah hukum yang mengatur Negara
kestuan republic Indonesia (NKRI), dan meliputi suasana kebatinan atau cita-
cita hukum yang menguasai hukum dasar Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Bernard arief sidharta, Meuwissen tentang pengembanan hukum, ilmu hukum, Teori
hukum, dan Filsafat hukum, Refika Addithama, Bandung, 2007
Hans Kelsen, General Theory law and State, New Work,Russel and Russell,1994