Makalah Kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM STAASFUNDAMENTAL


Makalah DisusunUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
(Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

Dosen Pengampu: Rizky Hidayatullah, M.Pd

Disusun Oleh:
Nama: Risma Agustina (221250017)
Nama : Khusniatul habibah (221250011)

Progam Studi Tadris Matematika

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIMNU) METRO
METRO LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGANTAR

‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬


ْ ِ‫ب‬
Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat
serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Staasfundamental” dengan
tepat waktu. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di progam studi Tadris
Matematika Fakultas Tarbiyah IAIM NU pada semester 1

Kami ucapkan terimakasih kepada bapak Rizky Hidayatullah, M.Pd


selaku dosen pembimbing Mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan .

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini


masih ada banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Metro, 21 November 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

A. Latar belakang..................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

A. Pengertian Staatsfundamental........................................................
B. Kedudukan dan fungsi staatsfundamental.........................................
C. Pengertian Pembukaan UUD 1945..................................................
D. Tentang bentuk Negara....................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................

1. Kesimpulan.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya senantiasa
berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalan sila-sila pancasila. Pancasila
merupakan sumber hukum dasar Negara baik yang tertulis maupun hokum dasar
tidak tertulis atau konfensi. Indonesia adalah Negara demokrasi yang berdasarkan
atas hukum.
Pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan eksistensi pembukaan UUD
1945, yang merupakan deklarasi bangsa dan Negara Indonesia, yang memuat
pancasila sebagai dasar Negara, tujuan Negara serta bentuk Negara republik
Indonesia. Oleh karena itu pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaran
republic Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena merupakan
suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarki tertib hukum tertinggi di
Negara Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum mempunyai kedudukan diatas
pasal-pasal UUD 1945. Konsekuensinya keduanya memiliki kedudukan hukum
yang berlainan, namun keduanya terjalin dalam suatu hubungan kesatuan yang
kausal dan organis.
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea, dan setiap alinea memiliki
spesifikasi jikalau ditinjau berdasarkan isinya. Alinea pertama, kedua, ketiga tidak
memiliki hubungan kausal organis dengan pasal-passalnya namun menjelaskan
pristiwa yang mendahului terbentuknya Negara Indonesia. Alenia keempat memuat
dasar-dasar fundamental dan memiliki hubungan “kausal organis” dengan pasal-
pasal UUD 1945, sehingga erat kaitannya dengan isi-isi pasal-pasal UUD 1945.
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian staatsfundamentalnorm
2. Jelaskan kedudukan dan fungsi staatsfundamentalnorm
3. Jelaskan pengertian pembukaan UUD 1945
4. Jelaskan tentang bentuk negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengrtian Staatsfundamental
Staastfundamentalnorm meupakan suatu hal yang sangat berarti jika kita
memaknai dengan benar pertama yang harus dijelakan adalah mulai dari norma
dasar. Dalam teorinya hukum norma dasar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu,
norma dasar dalam arti formint dan arti materil. Dalam arti formil dapat dikenal
melalui bentuknya sehingga dapat berlaku dan di taati. Norma dasar secara materil
menunjuk pada isi atau materi bahwa seluruh peraturan yang ada disuatu Negara
ada disuatau Negara tersebut tidak boleh bertentangan dengan norma dasar
tersebut. Naeagara Indonesia juga mempunyai norma dasar secara materil yaitu
pancasila itu sendiri, dan nilai pancasila telah dirumuskan dan disahkan sebagai
dasar Negara dan dimuat dalam pembukaan UUD RI 1945, oleh karna itu
pembukaan dasar UUD RI 1945 memberikan sebagai staastfundamentalnorm
Dalam penjelasannya secara etimologi stasstfundamentalnorm berasal dari
bahas aynag terdiri dari staast = Negara, fundamenta yang paling mendasar dan
norm = norma. Jadi, bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah pokok
kaidah Negara yang fundamental, staastfundamentalnorm adalah norma yang
merupakan dasar bagi pembentuka konstitusi atau undang-undang dasar
(staastverfassung) dari suatu Negara.
Secara definisi stasstfundamental juga menyebutkan dalam tatatertib
hukum dapat diadakan pembagian secara berjenjang dan ternyat UUD RI bukan
lah merupakan tertib hukum yang tertinggi sebaba diasat UUD RI masih ada dasar
pokok bagi UUD RI yang memiliki sifat hakikat yang tetap kuat , tidak berubah
dan tidak boleh diubah oleh siapapun termasuk juga maajelis permusyawaratan
rakyat ( MPR). Persyaratan untuk dapat disebut dengan staastfundamentalnorm,
ada 2 yaitu;
1. Syarat formil bahwa staastfundamentalnorm harus dibentuk oleh pembentuk
Negara
2. Syarat selanjutnya bahwa staasfundamentalnorm isinya harus memuat tujuan
Negara, asas politik Negara, falsafah Negara dan merupakan sumber hukum
bagi UUD nya

B. kedudukan Dan Fungsi Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945 dalam ilmu hukum mempunyai kedudukan di atas pasal-
pasal UUD 1945. Kosekuensinya keduanya memiliki kedudukan hukum yang
berlainan, namun keduanya terjalin kedalam suatu hubungan kesatuan yang kausal
dan organis.

Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alenia, dan setiap memiliki sepesifikasi
jikalu di tinjau berdasarkan isinya. Alenia pertama, kedua, ketiga tidak memiliki
hubungan Kausar organis dengan pasal-pasalnya, namun menjelaskan peristiwa yang
mendahului terbentuknya negara Indonesia. Alenia ke empat memuat dasa-dasar
fungsa mental negara dan memiliki hubungan " Kausar organis" dengan pasal-pasal
UUD 1945, sehingga erat kaitannya dengan isi pasal-pasal UUD 1945.

1. Pembukaa tertib hukum Indonesia

Pancasila sebagai dasar filsafat negara indonesia dalam tertib hukum Indonesia
merupakan sumber karena berkedudukan sebagai norma dasar negara
(staasfundamntalnorm), yang berturut-turut kemudian ferfassumnrom UUD 1945,
grundgesertznorm atau ketetapan MPR, serta gesetznorm atau UU

Pancasila merupakan sumber bagi pembentukan pasal-pasal dalam


vervassungnorm atau UUD 1945 sedangkan yang ada dalam vervassungnorm

: Atau UUD 1945, merupakan sumber dasar dari pembentukan aturan-aturan dalam
ketetapan MPR dan juga sekaligus merupakan sumber dan dasar bagi pembentukan
gesetznorm atau UU.
Kedudukan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945
adalah sebagai sumber tertib hukum Indonesia dalam pengertian sumber peraturan
perundang undangan Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber hukum positif Indonesia.


Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia
memiliki dua aspek yang sangat fundamental yaitu: pertama, memberikan faktor-
faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia. Kedua, memasukkan diri
dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi. Seluruh peraturan
perundangan undangan di Indonesia harus Berdasarkan hakikat pembukaan UUD
1945 sebagai staatsfundamentalnorm yang intinya adalah Pancasila sebagai dasar
filsafat negara, maka Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu cita hukum
(rechtsidee) yang menguasai hukum dasar. Suatu hukum yang adil (rechtiges recht)
ialah hukum positif yang memiliki sifat yang diarahkan oleh cita hukum, untuk
mencapai cita-cita masyarakat. Hukum harus senantiasa diperbaharui, agar hukum
bersifat actual dinamis sesuai dengan keadaan serta kebutuhan masyarakat.

Cita hukum memiliki dua fungsi yaitu

1. Regulative (tolak ukur apakah suatu hukum itu positif atau tidak).

2. Konstitutif (tanpa suatu cita hukum, maka hukum akan kehilangan maknanya
sebagai suatu hukum).

Sebagai staatsfundamentalnorm Pancasila merupakan pangkal tolak derivasi


(sumber penjabaran) dan tertib hukum Indonesia termasuk UUD negara Indonesia
tahun 1945. Pancasila secara ilmiah sebagai dasar koherensi bagi peraturan
perundang-undangan di Indonesia. Secara epistimologis Pancasila merupakan dasar
kebenaran koherensi bagi perundang-undangan, dalam arti bahwa suatu peraturan
perundang-undangan itu adil atau tidak.

Dalam filsafat hukum suatu sumber hukum meliputi dua macam pengertian yaitu:
1. Sumber formal hukum

Yaitu sumber hukum ditinjau dari bentuk dan tatacara penyusunan hukum yang
mengikat terhadap komunitasnya

2. Sumber material hukum

Yaitu sumber hukum yang menentukan hukum yang menentukan materi atau isi suatu
norma hukum. Secara ilmiah merupakan sumber asas dan norma materi hukum
positif

2. Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat adanya tertib hukum Indonesia

Terdapat unsur-unsur syarat bagi tertib hukum dalam alinea IV yakni:

a. Kesatuan subjek yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum.

b. Kesatuan asas kerohanian yaitu dasar dari keseluruhan peraturan-peraturan hukum


yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.

c. Adanya kesatuan daerah yaitu peraturan-peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi


oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia.

d. Kesatuan waktu yaitu berdirinya negara republik Indonesia yang disertai tertib
hukum

3. Pembukaan UUD sebagai staatsfundamentalnorm

Staatsfundamentalnorm mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang


tetap, terlekat pada kelangsungan hidup negara dan berkedudukan sebagai tertib
hukum yang Tertinggi yang secara hukum tidak dapat dirubah. Karena merubah
pembukaan UUD 1945 identik dengan pembubaran negara republik Indonesia

hukum yang kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah karena terletak pada
kelangsungan hidup negara. Berdasarkan alasan-alasan berikut:
a. Pembukaan UUD 1945 sebagai staatsfundamentalnorm dari segi terjadinya
ditentukan oleh pembentuk negara yang menentukan dasar-dasar negara, tujuan
negara, bentuk negara, kekuasaan negara, dan filafat

negara Pancasila.

b. Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu tertib hukum tertinggi direpublik


Indonesia dan akhirnya dikandung faktor-faktor mutlak (syarat-syarat mutlak) bagi
adanya suatu tertib hukum di Indonesia.

c. Dari segi isi, kedudukan UUD 1945 adalah pengejawantahan proklamasi


kemerdekaan Indonesia yang hanya satu.

C. Pengertian isi Pembukaan UUD 1945

1. Alinea pertama : mengandung hak kodrat yakni manusia sebagai individu dan
makhluk sosial yang tertuang dlam kata "bangsa". Hak kodrat ini bersifat mutlak dan
asasi, yang hak kodrat tersebut sama dengan hak moral. Adanya wajib moral dan
wajib kodrat mengharuskan pemaksaan kepada penjajah untuk memberikan
kemerdekaan tersebut. Karena pelanggaran tersebut tidak sesuai dengan hakikat
manusia (kemanusiaan b) dan kahikat adil (keadilan) .Pernyataan ini merupakan
perinsip bagi bangsa Indonésia dalam pergaulan

2. Alinea 2

Negara yang merdeka adalah negara yang bebas dari kekuasaan negara lain.
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bukti objektif yang selanjutnya
menuju pada suatu cita-cita bersan yaitu suatu masyarakat yang berkedudukan dan
berkemakmuran

"Bersatu" , bangsa sebagai kebulatan kesatuan karena unsur utama adalah negara.

"Berdaulat", Negara yang merdeka dan berdiri atas kemampuannya sendiri.


"Adil" , Keadilan dalam kehidupan bersam, antara negara terhadap warga negara dan
begitu juga sebaliknya

"Kemakmuran", Tercapainya tingakat dan martabat manusia yang lebih tinggi yang
meliputi seluruh kodrat dari proklamasi.

Terdapat 2 nilai dalam alenia 3

● Nilai religious, "atas berkat Rahmat Allah ...." Secara filosofi bangsa Indonesia
mengakui bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa

● Nilai moral, "yang didorong oleh keinginan luhur..." Bangsa Indonesia mengakui
nilai-nilai moral dan hak kodrat untuk sega bangsa Indonesia

4 Alinea 4

Kelanjutan berdirinya negara RI tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut


tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah persatuan negara Indonesia

4 Prinsip pokok kenegaraan:

a. Tentang tujuan negara

● Tujuan khusus => hubungan politik dalam negri indonesia

" Melindungi segenap bangsa...." Pengertian negara hukum formal

"Memajukan kesejahteraan umum..." Pengerti hukum material

b . Tentang kwtentuan diadakannya UUD negara

Negara bersifat konsistituonal . Alenia 4 merupakan dasar yuridis bahwa


pembukaan UUD 1945 merupakan sumber bagi adanya batang tubuh UUD

D. Tentang bentuk negara


Bentuk negara adalah republik yang berkedaulatan rakyat dengan
pengertian bahwa negara dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat dan kekuasaan ditangan
rakyat.

d. Tentang filsafat negara

Tujuan pembukaan UUD 1945

Alenia 1

Untuk nenlertanggung jawabkan kemerdekaan berdasarkan atas hak kodrat yang


bersifat mutlak. Dan dari moral bangsa Indonesia itu sendiri

Alenia 2

Untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan


kemerdekaan

Alenia 3

Untuk menegaskan bahwa proklamasi merupakan permulaan dan dasar hidup


kebangsaan dan kenegaraan

Alenia 4

Untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar tertenfu yang
tercantum dalam alenia 4.

4. Hubungan logis antara alenia dalam UUD 1945

Alenia 1

Penjajahan harus memberika. Kemerdekaan kepda Indonesia karena penjajahan


adalah pelanggaran hak kodrat dan hak moral.

Alenia 2
Kemerdekaan terwujud atas kerunia Tuhan YME dan ini merupakan kesimpulan dari
pernyataan kemerdekaan

Alenia 4

Konsekuensi logis atas kemerdekaan yaitu meliputi pembentukan pemerintahan


negara

dalam 4 prinsip negara yaitu tujuan negara, bentuk negara, ketentuan diadakan uuDN
dan dasar filsafat negara.

D.Nilai-nilai hukum yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945

Alinea 1

Terdapat

.hukum kodrat dM hukum moral

Alinea 2

Ini adalah penjelas lebih lanjut dari alinea 1

Alinea 3

Hukum moral, hukum etis, dan hukum ketentuan

Alinea 4

Hukum filosof

E. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945

Alenia 1

Mewujudkan dalam satu dasar negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah Darah Indonesia

Alenia 2
Sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa

Alenia 3

Bentuk negara yaitu republic yang berkedaulatan rakyat

Alenia 4

Kehidupan negara mendasarkan pada dasar moral yakni Ketuhanan YME dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.

F.Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945

Bagian alenia 1, alenia 2, alenia 3 tidak mempunyai hubungan kausal organis


dengan batang tubuh UUD 1945

Bagian alenia 4 punya hubungan dengan batang tubuh UUD 1945 mencakup
beberapa segi sebagai berikut:

a. Negara Indonesia adalah republik yang berkedaulatan rakyat

b. UUD yang ditentukan akan ada

c. Yadi atur dalam UU adalah tentang pembentukan pemerintahan negara yang


memenuhi persyaratan dan meliputi segala. Aspek penyelanggaraan negara

d. Ditetapkan dasar kerohanian negara (dasar filsafat negara pancasila)

G. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

a. Hubungan secara formal

1. rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI

2. Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945 yang berkedudukan kuat, tetap
dan tidak dapat diubah.

b. Hubungan secara material


Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia meliputi sumber nilain, sumber
materi, sumber bentuk, dan sifat.

H. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi

● Di sebutkan kembali pernyataan proklamasi pada alenia 3 pembukaan UUD 1945


yang merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

● Tindak lanjut proklamasi yaitu ditetapkan dalam UUD 1945 bersamaan


ditetapkannya UUD 1945 bersamaan ditetapkannya UUD.

● Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang lebih rinci.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu peranan pancasila adalah sebagai sumber dsri segala sumber
hukum di Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya telah dijabarkan
dalam pembukaan UUD 1945 sebagai sumber dari keseluruhan politik hukum
Indonesia. Pancasila merupakan azez atau prinsip hukum merupakan sumber
nilai dan sumber norma bagi pembentukan hukum dari fatnya atau turunannya
seprti undang-undang dasar, undang-umdang, perpu, peraturan pemerintah,
perda, dan seerusnya. Hal demikian ini dapat kita simak dari rumusan pasal 2
undang-undang nomer 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan
perundang-undangan yang menegaskan : “pancasila merupakan sumber dari
segala hukum”.
Pancasila mengandung nilai dasar yang bersifat tetap, tetapi juga
mampu bergembang secara dinamis. Dengan kata lain, pancasila menjadi
dasar yang statis, tetapi juga menjadi bintang tuntunan (lightstar) dinamis.
Pancasula juga sebagai dasar dan ideologi negara, yaitu sumber kaidah hukum
yang mengatur Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI), dan meliputi
suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar Negara.
Selain itu pancasila merupakan sumber kidah hukum yang mengatur Negara
kestuan republic Indonesia (NKRI), dan meliputi suasana kebatinan atau cita-
cita hukum yang menguasai hukum dasar Negara.
DAFTAR PUSTAKA

Bernard arief sidharta, Meuwissen tentang pengembanan hukum, ilmu hukum, Teori
hukum, dan Filsafat hukum, Refika Addithama, Bandung, 2007

Hans Kelsen, General Theory law and State, New Work,Russel and Russell,1994

Anda mungkin juga menyukai