Anda di halaman 1dari 3

Dakwah Shufiyah (Sufisme)

DEFINISI
Sufisme adalah gerakan keagamaan yang berdiri di atas konsep zuhud. Sufisme yang pertama kali muncul
adalah sufiyah yang mucul di Bashrah. Sufisme baru dikenal setelah Abad ketiga Hijrah.
Dakwah Sufiyah melaksanakan Pendidikan Jiwa dan Kecintaan yang ditujukan kepada ma’rifat Allah
melalui jalan Kasyaf dan Musyahadah (persaksian) bukan berdasarkan dalil.

TOKOH
Tokoh sufi kotemporer diantaranya adalah Syaikh Jamaluddin al-afghani dan Syaikh Muhammad ‘Abduh
al-Yamani

PEMIKIRAN
Kaum Sufi meyakini bahwa agama itu :
1. SYARIAH (penampakan lahiriah agama)
Agama sebagai pintu yang memuat semua hal
2. HAKIKAT (batin)
Yang tidak akan sampai pada hakikat, kecuali orang-orang mulia dan terpilih. Sufisme (tasawuf)
dibangun atas pembangkitan ruhiah yang tidak bisa dicapai kecuali dengan jalan seorang guru
(syaikh)
Didalamnya harus ada dzikir, interaksi ruhiah dan pemusatan pikiran pada kekosongan tertinggi

Kaum Sufi menyerukan keterkaitan dengan syariah Allah, hanya saja mereka membagi perilaku :
1. Perilaku cinta Allah dan Rasul-Nya
2. Keteladanan yang baik
3. Taubat
4. Wara’
5. Zuhud
6. Tawakal
7. Mahabbah
8. Ridha

METODE
Sufisme dinisbatkan kepada pendirinya. Diantara pandangan dan keyakinan mereka adalah :
1. Bahwa akal saja tidak cukup menjadi sarana untuk ma’rifat kepada Allah harus ada fase lain di
balik fase akal
2. Terdapat ilmu laduni bagi para nabi dan para wali sebagaimana dimiliki oleh rasul
3. Abu Yazid al-Busthami mengatakan adanya al-fana (peniadaan diri/kekosongan diri)
4. Mengimani nadzar untuk orang yang sudah meninggal diantara para nabi dan para syaikh dan
yang lain dan membolehkan bersumpah dengan selain Allah, missal atas nama malaikat, para
nabi, syaikh raja dan sebagainya
5. Menetapkan persaudaraan laki-laki dan perempuan asing di jalan Allah dengan membolehkan
berkhalwat dan memandang kecantikan batiniah
6. Menyatakan ide al-kasyf, ma’rifat, wihdah, al-wujud (kesatuan wujud) al-itthad (penyatuan diri
hamba dengan Tuhan) dan al-hulul
PERLUASAN WILAYAH DAKWAH
Kelompok sufi ini telah tumbuh dan meluas di Mesir, Irak, Afrika Utara dan Barat serta Asia Barat, Tengah,
dan Timur

PENGARUH
Pengaruh sufiyah terbatas pada aspek kezuhudan, seruan membentuk kelompok dzikir, menjalani
kehidupan yang mengkhususkan diri untuk beribadah)
Mereka menjauh sejauh mungkin dari aktivitas yang bersifat PEMIKIRAN dan PERJUANGAN POLITIK

Jamaah Tablig
DEFINISI
Jamaah Tablig mengambil makna dari Q.S Ali Imran ayat 110 yaitu Khuruj yang artinya keluar untuk
melakukan perjalanan dan menyeru manusia
Jamaah ini didirikan pada tahun 1927 M
Tujuan dasar pendiriannya adalah meluruskan akidah dan membangun kepribadian keagamaan insan
Muslim

TOKOH
Jamaah ini didirikan di India oleh Syaikh Muhammad Ilyas bin Muhammad Ismail al-Khandahlawi

PEMIKIRAN
Jamaah ini mengadopsi doktrin dan pemikiran sbb :
1. Kewajiban untuk taklid, karena para ulama kontemporernya tidak memenuhi persyaratan ijtihad
2. Tasawuf, sebagai jalan ma’rifat kepada Allah dan keterikatan individu kepada jamah
3. Ketiadaan pelaksanaan amar ma’ruf nahi mungkar
4. Ketiadaan penelaahan terhadap falsafah yang memimpin di masyarakat
5. Tidak membahas politik
6. Pentingnya seorang Da’I berdakwah ke luar kota nya dengan alas an aib di kota sendiri sudah
diketahui oleh jamaah
7. Membiasakan Da’I untuk melakukan perjalanan dengan tujuan menegakkan masyarakat yang
Islami

METODE
Jamaah ini melakukan tablig atau dakwah dengan metode sbb :
1. Sekelompok dari mereka mendorong diri sendiri untuk mendakwahkan penduduk suatu kampong
2. Mengorganisasi diri dengan lingkungan di kampung. Ada yang membersihkan tempat untuk
mereka tinggal, ada yang berkeliling pasar, lorong untuk berdakwah (bayan)
3. Pada saat mereka melakukan bayan, mereka mendorong ketakwaan kepada para pendengar. Dan
mereka membagi orang-orang yang hadir tadi ke dalam kelompok kecil dan masing-masing
anggota jamaah memegang 1 kelompok dan mulai mengajarkan tatacara wudhu, sholat, atau
tilawah hal ini diulang beberapa hari
4. Sebelum kunjungan mereka di kampung itu berakhir mereka mendorong orang-orang itu untuk
keluar bersama mereka untuk berdakwah
5. Mereka menolak undangan walimah penduduk kampung
6. Mereka meyakini jika individu menjadi lebih baik, kemungkaran akan lenyap

PERLUASAN WILAYAH DAKWAH


Harakah ini tumbuh di India, kemudian menyebar ke Pakistan, Bangladesh, dank e sebagian besar negeri-
negeri Islam lainnya

PENGARUH
Karena metode meraka tegak diatas konsep tarhib wa targhib (ancaman dan motivasi) dan mempengaruhi
jiwa/perasaan. Sehingga pada diri mereka tasawuf tampak menonjol.
Tetapi mereka mengambil sebagian hokum Islam dan mengabaikan hukum yang lain. Dilihat dari
PEMIKIRAN dan KEYAKINAN mereka mengenai wajibnya taklid dan ketidakbolehan terjun langsung
dalam politik
Sehingga pengaruh jamaah ini hanya terbatas dalam ibadah dan perbaikan individu

Anda mungkin juga menyukai