DISUSUN OLEH :
ARFIAN ERI ARMANDA
2007111
1. Definisi
Diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari
2018).
dari biasanya yaitu lebih dari 200g atau 200ml/24 jam (Ngastiyah,
2018)
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
anus.
a. Mulut
bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah
tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan
sebagai berikut.
1) Papilae filiformis
2) Papilae fungiformis
3) Papilae foliatae
Papilae folitae tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat
4) Papilae circumvallatae
b. Tenggorokan (Faring)
lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari 3 bagian sebagai
berikut.
1) Bagian superior
2) Bagian media
3) Bagian inferior
c. Kerongkongan (Esofagus)
otot rangka dan otot halus), danbagian inferior (terutama terdiri dari
otot halus).
d. Lambung
1) Lendir.
3) Prekursor pepsin.
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya
enzim yang mencerna protein, gula dan lemak Lapisan usus halus
dan lapisan serosa (sebelah luar). Usus halus terdiri dari tiga bagian
yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus
dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari
dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris
antara 2-8 meter, di mana 1-2 meter adalah bagian usus kosong.
makroskopis.
sekitar 2-4 meter dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
(netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.
f. Usus Besar (Colon)
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.
Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya
yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB),
3. Etiologi
factor yaitu :
a. Faktor infeksi
aeoromonas.
2) Infeksi virus : enterovirus ( virus ECHO, cakseaclere,
ensefalitis, keadaan ini sering terjadi pada bayi dan anak yang
b. Faktor malabsorbsi
fruktosa dan galatosa). Pada bayi dan anak yang sering terjadi
c. Faktor resiko
botol susu.
c) Tidak menerapkan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun
4. Klasifikasi Diare
menjadi :
a. Diare akut
Diare akut yaitu buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dan konsistensi tinja yang lembek atau cair dan bersifat mendadak
yaitu :
dari 8-10%
b. Diare kronik
5. Patofisiologi
Pada faktor makanan dapat terjadi apabila toksik yang ada tidak
terjadi diare. Diare adalah buang air besar dengan tinja berbetuk cair
Diare
MK : DEFISIT
PENGETAHUAN
N
MK : DEFISIT
NUTRISI
7. Manifestasi Klinis
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
c. Demam
e. Anoreksia
f. Lemah
g. Pucat
8. Komplikasi
dapat menyebabkan:.
dalam waktu yang singkat. Jika kehilangan cairan ini lebih dari
10% berat badan, pasien dapat mengalami syok atau presyok yang
meningkatkan pH arteri.
d. Hipoglikemia (kadar gula darah rendah) Hipoglikemia sering terjadi
kurang dan output yang berlebihan. Hal ini akan bertambah berat
1. Pemeriksaan penunjang
adalah:
ginjal
eritrosit)
2. Penatalaksanaan medis
a. Medis
1) Jenis cairan
badannya.
b. Pengobatan dietetic
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat
sejenis lainnya).
2) Makan setengah padat (bubur) atau makan padat (nasi tim), bila
(Ngastiyah, 2014)
c. Penatalaksanaan keperawatan
Bila tidak ada oralit dapat diberikan larutan garam dan 1 gelas
air matang yang agak dingin dilarutkan dalam satu sendok teh
gula pasir dan 1 jumput garam dapur. Jika anak terus muntah
tidak mau minum sama sekali perlu diberikan melalui sonde.
a) Jumlah tetesan per menit dikali 60, dibagi 15/20 (sesuai set
1. Pengkajian
a. Anamnesis: pengkajian mengenai nama lengkap, jenis kelamin,
tanggal lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang
dari 3 kali sehari, BAB < 4 kali dan cair (diare tanpa
bercampur empedu.
(Nursalam, 2017).
makanan.
d) Riwayat penyakit yang sering terjadi pada anak berusia
(Nursalam, 2017).
diare, meliputi
a) Pemberian ASI penuh pada anak umur 4-6 bulan sangat
pencemaran.
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
berkemih
Defekasi : frekuensi, waktu BAB, warna,
c. Personal hygine
1. kepala
2. hidung
hidung.
3. Telinga
kering
5. Leher
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar getah
6. Thoraks
a). jantung
terlihat .
b). auskultasi
7. Abdomen
dan kram
8. Ektremitas
9. Genitalia
pada anus.
2. Diagnosa keperawatan
1. Diare
3. Hipertermia
4. Defisit nutrisi
5. Defisit pengetahuan
3. Intervensi keperawatan
Regulasi temperature
Definisi :
Mempertahankan suhu tubuh dalam
rentang normal
Observasi
Monitor suhu bayi sampai stabil ( 36.5
C -37.5 C)
Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam,
jika perlu
Monitor tekanan darah, frekuensi
pernapasan dan nadi
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor dan catat tanda dan gejala
hipotermia dan hipertermia
Terapeutik
Pasang alat pemantau suhu kontinu,
jika perlu
Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
yang adekuat
Bedong bayi segera setelah lahir, untuk
mencegah kehilangan panas
Masukkan bayi BBLR ke dalam plastic
segera setelah lahir ( mis. bahan
polyethylene, poly urethane)
Gunakan topi bayi untuk memcegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
Tempatkan bayi baru lahir di bawah
radiant warmer
Pertahankan kelembaban incubator 50
% atau lebih untuk mengurangi
kehilangan panas Karena proses
evaporasi
Atur suhu incubator sesuai kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu bhan-bahan
yang akan kontak dengan bayi (mis.
seelimut,kain bedongan,stetoskop)
Hindari meletakkan bayi di dekat
jendela terbuka atau di area aliran
pendingin ruangan atau kipas angi
Gunakan matras penghangat, selimut
hangat dan penghangat ruangan, untuk
menaikkan suhu tubuh, jika perlu
Gunakan kasur pendingin, water
circulating blanket, ice pack atau
jellpad dan intravascular cooling
catherization untuk menurunkan suhu
Sesuaikan suhu lingkungan dengan
kebutuhan pasien
Edukasi
Jelaskan cara pencegahan heat
exhaustion,heat stroke
Jelaskan cara pencegahan hipotermi
karena terpapar udara dingin
Demonstrasikan teknik perawatan
metode kangguru (PMK) untuk bayi
BBLR
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antipiretik jika
perlu
Carpenito, L. j. (2018). Buku saku diagnosa keperawatan edisi 10. Jakarta: EGC.
Ngastiyah, 2018. Perawatan anak sakit.Edisi II. Jakarta: EGC
Nurarif & Kusuma, Hardhi. 2017. APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC (Edisi Revisi). MediAction
Suriadi dan Yuliani R. 2010. Asuhan keperawatan pada anak. Edisi III. Jakarta:
Sagung Seto
SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
Widoyono. 2018. Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistim Gastro Intestinal
dan Hepatolibiler. Jakarta: Salemba Medika
Wulandari & erawati, 2018.Asuhan keperawatan pada anak. Yogjakarta: Graha
Ilmu.