Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL BOOK REVIEW

EKONOMI PASAR TENAGA KERJA

Dosen Pengampu : Dr. Nasrullah Hidayat M.Si.

DISUSUN OLEH :

Mika Yohana Pakpahan


(7193240030)

PROGRAM STUDI S-1 ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas Critical Book
Report ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya dan sistematika penulisan laporan ini, sehingga tugas ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Penulis berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, penulis memahami bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya tugas
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, 22 Desember 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN CBR

Sering sekali kita sulit memahami materi yang disampaikan dalam suatu buku.
Baik dalam penjelasan materi yang kurang baik, segi penuisan yang tidak sistematis,
maupun bahasa yang sulit dipahami. Untuk itu perlu adanya buku pembanding sebagai
bahan untuk mendukung materi tersebut. Penulisan cbr ini dilakukan untuk mengulas
kembali tentang isi buku yang sudah dibanding dengan dua buku yang berbeda,
sehingga pembaca dapat menyimpulkan maksud dari materi yang dipelajari dari buku
utama dan dua referensi yang berbeda.

B. TUJUAN PENULISAN CBR

1. Mengulas isi buku

2. Mencari dan mengetahui isi buku

3. Melatih diri untuk berfikir kritis


C. MANFAAT CBR

1. Untuk menambah wawasan

2. Untuk mengetahui cakupan materi


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku

Buku Utama
Judul Kesetaraan dan non diskriminasi di

tempat kerja di Indonesia


Penulis Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Republik Indonesia


Kota Jakarta
Tahun 2012
ISBN 978-92-2-825725-0 (print) 978-92-

2-825726-7 (web pdf)

2.2 Review Buku

Buku yang berjudul Kesetaraan dan non diskriminasi di tempat kerja di Indonesia
menjelaskan bahwa Kesetaraan adalah kesempatan dan perlakuan yang semestinya
diperjuangkan di dalam berbagai tingkatan: tingkat perorangan, masyarakat dan lingkungan
ekonomi makro, maupun di tingkat perusahaan dan lembaga. Persoalaan diskriminasi di tempat
kerja mampu menghambat jalan esensial bagi seseorang menuju pemenuhan diri dengan
menghalangi upaya pemenuhan kebutuhan material, sosial dan spiritual.

Persoalaan diskriminasi bukan persoalan yang baru ini terjadi,namun terjadi berulang-
kali atas satu dasar atau lebih, bisa juga sejak manusia dilahirkan dan sepanjang hidup
mereka. Setelah sekian lama, hal ini membawa efek umpan balik kumulatif yang kuat.Umpan
balik negatif dari diskriminasi ini tidak selalu dikenali. Contonya, seringkali terdapat
penafsiran bahwa perempuan memilih pekerjaan berkualitas rendah dan berupah rendah atas
dasar “pilihan sendiri yang bebas.” Hal ini ditafsirkan oleh sebagian orang sebagai tanda non
diskriminasi seakan-akan perempuan mengambil pilihan pribadi secara bebas dalam memilih
pekerjaan kelas dua. Sebagian orang lainnya berpendapat bahwa pilihan bebas tak banyak
berperan dalam keputusan seperti ini, melainkan perempuan “dipaksa” untuk beradaptasi
dengan bias gender dalam bursa kerja. Pengalaman negatif yang berulang-kali terjadi dalam
pencarian kerja dan perlakuan di tempat kerja berujung pada fenomena “pekerja tak
termotivasi”, karena pengalaman negatif yang berkali-kali ini menjadi terinternalisasi dan
membentuk pilihan, inspirasi dan upaya pelatihan dan kerja yang ditempuh para pekerja.
Terjadinya Ketiadaan keadilan menimbulkan berbahaya terhadap kohesi dan
perkembangan sosial,jika hal ini mempengaruhi kelompok-kelompok orang yang terdefinisi
dengan jelas dalam kesadaran publik. Kesukuan, agama, pandangan politik dan jenis kelamin
membentuk “garis kesalahan” alami dalam semua masyarakat yang kompleks. Diskriminasi
dalam batasan garis ini menciptakan dinamika sosial yang negatif dan kuat, yang berpotensi
mengarah pada instabilitas, peperangan dan kehancuran kekayaan.
Keadilan sosial mensyaratkan bahwa semua manusia punya kesempatan untuk
mendapatkan bagian yang adil dari kekayaan yang mampu dihasilkan manusia secara
keseluruhan. Ini berarti bahwa seharusnya terdapat keseimbangan yang adil antara jumlah
kekayaan yang tercipta dan sejauh mana kekayaan tersebut terdistribusikan dan kemakmuran
dinikmati oleh semua manusia. ketidaksetaraan yang tinggi memiliki efek negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Ketidaksetaraan yang tinggi yang berdasarkan pada pengucilan sosial,
praktik-praktik diskriminatif dan hambatan terhadap investasi pada sumber daya manusia,
kewirausahaan dan kemajuan ekonomi akan membuat orang-orang berpenghasilan rendah
lebih sulit untuk bergerak ke luar dari kemiskinan. Ketidaksetaraan akan menghambat
perkembangan ekonomi dan penurunan kemiskinan di masa mendatang karena menghalangi
kemajuan ekonomi.
Penting untuk menekankan bahwa penghapusan diskriminasi tidak mewajibkan pemberi
kerja untuk memperlakukan semua orang secara identik, tetapi hanya memastikan bahwa
perlakuan yang berbeda mencerminkan perbedaan obyektif yang relevan terhadap pekerjaan,
dan tidak berdasarkan faktor-faktor yang tak relevan. Penghapusan diskriminasi berarti bahwa
orang-orang dapat dengan bebas memilih pekerjaan di mana mereka memenuhikualifi kasinya,
bebas dari intervensi oleh faktor-faktor yang tak relevan terhadap kinerja pekerjaan, seperti
jenis kelamin, ras atau nenek moyang.
Diskriminasi timbul ketika seseorang (atau kelompok orang) dikecualikan dari suatu
kesempatan, diutamakan lebih dari yang lain, atau diperlakukan berbeda berdasarkan karakter
pribadi yang tidak terkait dengan pekerjaan. Contoh:Perbedaan dalam perlakuan: Undang-
undang dengan peraturan berbeda bagi laki-laki dan perempuan, seperti perbedaan usia
pensiun, atau pelarangan bagi perempuan untuk bekerja di bidang atau proses kerja tertentu
atau pada jam-jam tertentu.Pengecualian dari kesempatan: menolak pelamar kerja yang
mengidap HIV, atau virus Hepatitis atau menyatakan jenis kelamin secara spesifik dalam
iklan pekerjaan.Pengutamaan: lebih memilih laki-laki dan perempuan yang berwajah menarik
untuk posisi penjual, atau mengutamakan pemeluk agama tertentu ketika merekrut pegawai
negeri.
Tujuan dari Konvensi No. 111 adalah untuk mempromosikan kesetaraan kesempatan dan
perlakuan dalam pekerjaan dan jabatan tanpa adanya diskriminasi atas pijakan yang bukan
merupakan syarat pekerjaan yang sesungguhnya. Setiap negara yang meratifi kasi harus
mematuhi tujuan dasar promosi kesetaraan kesempatan dan perlakuan dengan menggunakan
kebijakan nasional yang bertujuan untuk mengakhiri semua bentuk diskriminasi dalam
pekerjaan dan jabatan. Penghilangan diskriminasi di tempat kerja merupakan hal yang harus
ada dalam strategi apapun untuk memperoleh pekerjaan yang layak, mengurangi kemiskinan
dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan.
Konvensi ini meminta negara-negara yang meratifi kasi untuk memastikan perlindungan
terhadap diskriminasi berdasarkan tujuh dasar, yaitu ras, warna kulit, jenis kelamin, agama,
pendapat politik, asal usul kebangsaan, dan asal usul sosial, selain juga dasarlain yang dilarang
dalam legislasi nasional. Pengalaman ILO13 memberi pelajaran bahwa dalam banyak kasus
diskriminasi tidak hanya terbatas pada satu dasar saja. Misalnya, seorangperempuan muda dari
suatu suku di bukit pindah dari daerah pedesaan yang terasing ke ibukota mungkin menghadapi
pilihan kerja yang terbatas dan ia harus menghadapi berbagai bentuk diskriminasi berdasarkan
ras, warna kulit, jenis kelamin, asal kebangsaan, asal- usul sosial dan mungkin usia. Hal ini
berujung pada lingkaran setan kerugian yang semakin menumpuk.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1. Materi yang disusun dalam buku ini tertata rapi, terstruktur sehingga mudah dipahami
dalam membaca
2. Dalam penyajian setiap bab didalam buku ini, diawali dengan latar belakang masalah serta
dengan defenisi-defenisi yang terkait dengan topik bab tersebut. Pola penyajian materi
seperti ini akan sangat membantu pembaca memperoleh informasi awal mengenai topic
tersebut.
3. Tutur bahasa serta penjelasan yang mudah dipahami
4. Dalam buku ini, terdapat beberapa uraian topik yang disertai dengan konsep materi yang
didukung dengan gambar (penjelasan materi)
Kekurangan:
1. Terdapat beberapa susunan materi yang hanya dijelaskan dengan teori tanpa contoh
sehingga sulit untuk dipahami
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Buku membahas tentang kesenjangan yang terjadi di Indonesia, baik kesenjangan upah
ataupun gender. Secara umum kesenjangan terjadi akibat adanya parameter-parameter khusus
yang ditetapkan suatu perusahaan sehingga menimbulkan diskriminasi. Demi mewujudkan
keadilan sosial,pentingnya menghapus diskriminasi pada tempat kerja. Dengan menerapkan
kesetaraan gender pada lingkungan kerja, tentu akan mendatangkan beberapa keuntungan bagi
perusahaan, di antaranya adalah sebagai berikut: Membangun budaya perusahaan yang lebih
positif. Dapat menciptakan inovasi dan kreatifitas dari berbagai individu. Membangun reputasi
yang lebih hebat.Kesetaraan menimbulkan rasa nyaman bagi para pekerja,yang pada akhirnya
membawa dampak yang positif bagi perusahaan,seperti meningkatnya kinerja,kepercayaan
terhadap perusahaan serta terciptanya hubungan baik antar karyawan dan atasan. Kesetaraan
dalam dunia kerja juga menunjang perbaikan perekonomian dalam negeri,yaitu dengan
penghasilan yang adil akan memberikan kehidupan yang layak bagi seluruh pekerja.

3.2 Saran

1. Perusahaan semestinya mementingkan keadilan bagi seluruh karyawan,dengan


memberikan perlakukan yang adil,baik pemberian upah,fasilitas kerja serta hubungan
sosial
2. Pemerintah harus lebih memperhatikan kebijakan yang dapat menciptakan keadilan
antar pemberi kerja dan pekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2012). Kesetaraan dan non diskriminasi di
tempat kerja. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai