Anda di halaman 1dari 3

No Author, Title, Jurnal Method Result

Design
1 Cross Distribusi responden menurut kesedian
Sukarta, IM., Zulfaidawati, Sectional mengambil alihan pekerjaan rumah tangga
Andi (2022). Kesediaan Suami Study istri Selama hamil bahwa ada 19 orang
(38.8%) responden yang tidak bersedia dan
Mengerjakan Pekerjaan Rumah ada 30 orang yang bersedia (61.2 %). Hasil
penelitian yang diperoleh tidak ada
Tangga Selama Istri Hamil di
menunjukan hubungan antara variabel
Kelurahan Sambung Jawa pendidikan dengan kesediaan pengambil
alihan peran domestic oleh suami semasa
Kecamatan Mamajang Kota ibu hamil. Dari hasil ini mmberi
Makassar. 2(2) 105-113 Jurnal maknabahwa responden yang
berpendidkan tinggi maupun rendah
Ilmu Pengetahuan. DOI: kecendrungan memiliki prilaku yang
sama bahwa urusan rumah tangga
Https://Doi.Org/10.22146/Bpsi dikerjakan oleh istri walaupun dengan
.13386 berbagai konsekwensinya terhadap
kesehatan kehamilan dan bayi yang
dikandungnya dan ibu itu sendiri.
Ada pengaruh jenis pekerjaan suami
terhadap kesediaan melaksanakan peran
domestic di pengaruhi oleh jam kerja.
Pentingnya keterlibatan suami dalam
melaksanakan peran domestik ibu hamil
dengan anemi menemukan bahwa ibu hamil
dengan dukungan suami berisiko 15 X lebih
untuk terjadinya anemi di karenakan istri
mempunyai dua peran sekaligus yaitu
sebagai istri dan ibu apalagi jika ditambah
dengan karier.

2 Limbong, Theresia (2021). Eksploratif Faktor pendukung peran pendampingan


Faktor Pendukung dan dan suami terhadap isteri selama masa
Penghambat Peran Fenomenolog kehamilan hingga persalinan adalah: nilai
Pendampingan Suami i dan norma sosial; faktor sosial; dukungan
Terhadap Isteri Pada Masa keluarga; perubahan multidimensional pada
Kehamilan dan Persalinan. isteri; kebutuhan pemecahan masalah dan
10(2) Jurnal Ilmiah Kesehatan konflik. Sedangkan faktor penghambat
Sandi Husada. adalah: hambatan waktu, hambatan ruang
DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.635 interaksi, hambatan pekerjaan, persepsi yang
negatif), rekuensi kehamilan dan bersalin,
kebijakan tempat kerja, kebijakan di pusat
pelayanan kesehatan, dan perilaku isteri.
Diharapkan lebih banyak menggunakan
waktunya untuk mendampingi isteri selama
masa kehamilan dan persalinan; isteri
diharapkan meningkatkan pengetahuan
tentang hak-haknya untuk didampingi oleh
suami dan peran suami.
3 Triyani, Rismaenar., Tarina, yuridis Pelaksanaan terhadap mekanisme penerapan
Dwi Desi Yayi (2021) normatif hak tersebut terbukti masih belum terpenuhi
Perlindungan Hukum Terhadap secara utuh terutama yang dilakukan oleh
Hak Cuti Pekerja Perempuan perusahaan eskrim di Bekasi ini. Dibutuhkan
Hamil (Studi Pada Perusahaan peraturan lain diluar peraturan perundang-
Es Krim di Bekasi). 4(1) 98- undangan seperti peraturan daerah,
108. Jurnal Hukum Bisnis peraturan perusahaan serta perjanjian kerja
Bonum Commune dan/atau perjanjian kerja bersama (PKB)
DOI: untuk menunjang perlindungan khusus
https://doi.org/10.30996/huku terhadap hak dan kewajiban pekerja
m%20bisnis%20bon.v4i1.4572 perempuan hamil agar tidak merugikan
pekerja. Para pekerja perempuan berhak
mendapatkan perlindungan dan perlakuan
yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai
dengan prinsip hak asasi manusia yang
diatur dalam Pasal 3 ayat (3). Dengan
adanya tindakan PT. Alpen Food Industry
yang mengabaikan hak-hak pekerja
perempuan terutama pada hak reproduki
selain dapat dikatakan sebagai pelanggaran
hak asasi manusia, juga melanggar
ketentuan UU No. 13-2003.
4 Siregar,Nursyahid.dkk(2019) Cross Distribusi frekuensi pekerjaan
Hubungan Status Gizi Dengan Sectional menunjukkan bahwa lebih dari sebagian
Kejadian Anemia Pada Ibu responden sebagai ibu rumah tangga 36
Hamil Trimester Iii Di Klinik orang (67,9%). Sebagian kecil responden
Aminah Amin Samarinda sebagai pegawai negeri sipil 2 orang
Tahun 2018. 4(8) 492-504 (3,8%), swasta 9 orang (10,3%) dan
Jurnal Husada Mahakam wiraswasta 6 orang (11,3%). Pekerjaan
DOI: adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari
http://dx.doi.org/10.35963/hmj untuk mencari nafkah guna memenuhi
k.v4i8.159 kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat
menggambarkan tingkat kehidupan
seseorang karena dapat mempengaruhi
sebagian aspek kehidupan seseorang
termasuk pemeliharaan kesehatan
dengan penghasilan yang didapatkan dari
pekerjaan tersebut. Dinyatakan bahwa jenis
pekerjaan dapat berperan dalam pemenuhan
zat-zat gizi pada masa kehamilan
5 Ernawati,Dwi.dkk (2020) Deskriptif Tingkat kelelahan yang dialami oleh ibu
Kejadian Postpartum Blues kuantitatif postpartum sebagian besar merupakan
pada Ibu Postpartum di RS tingkat kelelahan sedang 14 responden
PKU Muhammadiyah (76,6%), tingkat kelelahan ringan 9
Yogyakarta. 7(2) 203-212. responden (30%) dan tingkat kelelahan berat
Jurnal Ners dan Kebidanan 7 responden (23,3%). Pada tingkat kelelahan
DOI: ringan ibu yang mengalami postpartum
10.26699/jnk.v7i2.ART.p203– blues sebanyak 1 responden (6,2%) tingkat
212 kelelahan sedang sebanyak 9 responden
(50%) dan tingkat kelelahan berat sebanyak
7 responden (43,7%). Kelelahan postpartum
adalah suatu kondisi yang mempengaruhi
fisik, kesehatan mental, aktifitas sehari-hari,
motivasi dan interaksi sosial

Diskusi
1. Kesediaan pengambil peran domestic

Konsep budaya patriarchi semakin mengukuhkan peran yang terlanjur dibagi


sesuai jenis kelamin. Ini menjadikan adanya barier sosial dimana pria malu-malu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mancuci menyapu sehingga banyak ibu
hamil tetap terbebani dengan pekerjaan rumah tangga. Namun dilihat dari jenis pekerjaan
disektor formal memiliki sistim kerjanya sangat ketat dengan jam kehadiran baik saat
datang maupun pulang sehingga tidak dapat mengerjakan peran domestik yang umumnya
dikerjakan pada waktu pagi hari.
Maka dari itu adanya peran ganda wanita yang harus di jalankan secara
bersamaan, dalam hal ini peran sebaga istri/ibu belum lagi ditambah peran sebagai
perempuan yang berkarier diluar rumah. Terlebih disaat hamil, maka wanita memiliki
beban kerja lebih yang kalau di biarkan dapat menimbulan dampak negatif terhadap
kesehatan ibu.
Penghasilan ada hubungannya terhadap kesediaan pengambil alihan peran rumah
tangga pada saat hamil, semakin baik penghasilan semakin baik kesejahteraan yang
diterima istri karena pada kelompok yang berpenghasilan tinggi dilihat dari kesempatan
waktu yang berpenghasilan tinggi memiliki kesempatan yang lebih sedikit tetapi
memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik sehingga bisa memberikan fasilitas yang
dapat mengurangi beban domestic.
Oleh sebab itu maka pembagian peran dalam rumah tangga perlu direkontruksi
tidak lagi dilihat menurut jenis kelamin tapi tetapi harus dilihat sesuai konsep gender
yang harmonis dimana selain peran kodrat harus di bagi sesuai kesepakatan agar
mengurangi beban domestic ibu hamil agar tercipta kondisi kerja yang harmonis. Dengan
harapan bahwa beban ibu berkurang.

Anda mungkin juga menyukai