Anda di halaman 1dari 1

KESIMPULAN

Ketidakadilan gender telah lama menjadi isu nasional yang penanganannya memerlukan

kesadaran dari berbagai pihak mulai dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintah. Persepsi

masyarakat mengenai konsep kesetaraan gender masih rendah, hal ini dipengaruhi nilai dan

norma sosial; faktor sosial, dukungan keluarga, perubahan multidimensional, kebutuhan

pemecahan masalah dan konflik.

Dari beberapa penelitian memberi makna bahwa pria atau suami yang berpendidikan

tinggi maupun rendah kecendrungan memiliki prilaku yang sama bahwa urusan rumah

tangga dikerjakan oleh istri / ibu walaupun dengan berbagai konsekwensinya terhadap

kesehatan ibu.

Berbagai masalah kesehatan dapat timbul pada seorang ibu akibat dari ketidakadilan gender,

terutama pada saat ibu mengalami masa masa kritis seperti pada saat kehamilan, persalinan

maupun paska persalinan, dimana seorang ibu harus mendapatkan pendampingan dan

dukungan dari suami serta pemerintah pada umumnya yang berkaitan dengan hak

reproduksinya bila wanita tersebut bekerja.

Untuk mendukung kesetaraan gender diperlukan pengetahuan dan kesadaran dari para wanita

dan pria, bagi wanita yang berperan ganda, sebagai ibu rumah tangga dan bekerja di luar

rumah perlu adanya peraturan lain diluar peraturan perundang-undangan seperti peraturan

daerah, peraturan perusahaan serta perjanjian kerja dan atau perjanjian kerja bersama (PKB)

untuk menunjang perlindungan khusus terhadap hak dan kewajiban pekerja perempuan.

Anda mungkin juga menyukai