Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

PANCASILA RIZKI MULIA,S.Pd. I., M.Pd.

HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA


DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

UIN SUSKA RIAU

Disusun Oleh Kelompok 2 :


CHAIRISIVA SUNANDAR (12210821457)
DESTI ELSA SENIA (12210820733)
DIAN JELITA (12210821410)
HABIBA NUR AZIZA (12210821380)
KHUSNUL KHOTIMAH (12210820586)
KOHARUDIN NUR PRAMUAZIZ (12210811441)
MARDIA RAHMADANI (12210820500)
SALSABILA AMALIA PUTRI (12210820666)
WARDATUL AWALIYAH SITOMPUL (12210821436)

SEMESTER I / A
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN PELAJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila yang berjudul “Hak Asasi Manusia dalam Pancasila dan UUD 1945”.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila karena memberikan
kami kesempatan untuk mengulas materi ini dan memperdalam pengetahuan. Kami juga
sangat bersyukur dengan adanya sumber bacaan yang bisa kami jadikan referensi untuk
menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam prosesnya, masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini. Maka kami berharap kepada para pembaca untuk membantu kami dengan
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dengan menambahkan wawasan bagi
pembaca dan tim penulis pada khususnya

Pekanbaru, 13 Desember 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A. Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila ................................................................... 2
B. Hak Asasi Manusia Dalam UUD 1945 ................................................................. 4
C. Permasalahan Dalam Penegakan Hukum Dan HAM Di Indonesia ...................... 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 9
A. Kesimpulan............................................................................................................. 9
B. Saran ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia yang lahir di dunia memiliki seperangkat hak yang merupakan Hadian
dan karunia yang Tuhan berikan. Seperti yang tercantum dalam UU No. 39 Tahun 1999
pasal 1 ayat 1 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), yang menyebutkan bahwa HAM adalah
seperangkat hak yang hakikatnya melekat pada setiap diri manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahnya yang harus di hormati, dijunjung dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
Implementasi pelaksanaan perlindungan Hak Asasi Manusia sepenuhnya diatur di
dalam Pancasila dan UUD 1945. Di dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai
HAM dalam Pancasila dan dalam UUD 1945.

B. Rumusan masalah
1. Apa makna dan implementasi Hak Asasi Manusia dalam pancasila?
2. Bagaimana UUD 1945 mengatur Hak Asasi Manusia?
3. Apa permasalahan dalam penegakan hukum dan HAM di Indonesia?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumuan masalah tersebut, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah :
1. Mengetahui makna dan implementasi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila
2. Mengetahui bagaimana UUD 1945 mengatur Hak Asasi Manusia
3. Memahami permasalahan dalam penegakan hukum dan HAM di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia dalam Pancasila


1. Makna dari Hak Asasi Manusia dalam Pancasila
Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945
dan terperinci di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan hukum dasar
konstitusional dan fundamental tentang dasar filsafat negara Indonesia. Pada peumusan
ayat ke 1 pembukaan UUD tentang kemerdekaan yang dimiliki oleh segenap bangsa di
dunia. Oleh karenanya penjajahan di dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Implementasi Nilai-Nilai Hak Asasi Manusia dalam Sila Pancasila.
Hubungan antara hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan secara
singkat sebagai berikut :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
Menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama, menjalankan ibadah, dan
menghormati perbedaan agama.
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menempatkan setiap warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum
serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapatkan jaminan
dan perlindungan hukum.
c. Persatuan Indonesia
Memberikan semangat persatuan di antara warga negara dan menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
d. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan
Mengajarkan untuk menghargai hak setiap warga negara untuk
bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa adanya tekanan atau paksaan.
e. Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengakui hak milik dan jaminan sosial secara perorangan yang dilindungi
oleh negara serta berhak mendapatkan peekerjaan dan perlindungan (Astuti,
2015:196)

2
Dengan demikian, ada beberapa jenis hak asasi sesuai dengan Pancasila, antara lain
sebagi berikut :
a. Ketuhan Yang Maha Esa
1) Hak asasi melakukan ibadah menurut keyakinan masing-masing
2) Hak kemerdekaan beragama bagi setiap orang untuk memilih serta
menjalankan agamanya masing-masing
3) Hak bekerjasama antar umat beragama
4) Hak bebas dari pembedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Hak pengakuan terhadap martabat manusia (dignity of man)
2) Hak asasi manusia (Human Rights )
3) Hak kebebasan manusia (human freedom)
4) Hak sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama
5) Hak persamaan derajat, kewajiban atantara sesama mansisa
c. Persatuan Indonesia
1) Hak menikmati hak-hak asasinya tanpa pembatasan dan belenggu
2) Hak untuk bergaul satu sama lainnya dalam semangat persaudaraan
3) Hak dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
1) Hak mengeluarkan pendapat
2) Hak berkumpul dan mengadakan rapat
3) Hak ikut serta dalam pemerintahan
4) Hak menduduki jabatan politik yang dikembangkan di Indonesia berintikan
nilai-nilai agama, kesamaan budaya, pola piker bangsa serta sumbangan nilai-
nilai konptemporer, dengan mengedepankan pengambilan keputusan secara
musyawarah, bukan pada suara mayoritas.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1) Hak setiap warga negara untuk memiliki kebebasan hak milik
2) Hak jaminan sosial
3) Hak mendapatkan pekerjaan dan perlindungan Kesehatan.

3
B. HAM Dalam Undang-Undang Dasar 1945
Jaminan pelaksanaan HAM dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
tercantum secara jelas dalam konstitusi Negara, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan
setelah dilakukan amandemen.Perlindungan HAM mendapatkan perhatian yang sangat
besar dari para pengambil keputusan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Hal ini
terbukti dari dicantumkannya secara eksplisit masalah HAM, yaitu pada bab XA dengan
judul HAM yang terdiri atas 10 pasal (pasal 28A s.d 28J) dan 24 ayat. Diluar yang berjudul
tersendiri dalam bab XA, rumusan lainnya terdapat dalam pasal 27 (3 ayat), bab XI pasal 29
(2 ayat), bab XII pasal 30, bab XIII pasal 31 dan 32,bab XIV pasal 33 dan 34.

BAB XA
HAK ASASI MANUSIA

Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya

Pasal 28B
1. Setiap orang berhak membentuk sebuah keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah.
2. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,tumbuh dan berkembang serta berhak atas
kelangsungan hidup,tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C
1. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya,berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi,seni dan budaya,demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia
2. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat ,bangsa dan negaranya

4
Pasal 28D
1. Setiap orang berhak atas pengakuan jaminan,perlindungan dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum
2. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan pekerjaan

Pasal 28E
1. Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
2. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
3. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28 F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28 G
1. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan
harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
2. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28 H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

5
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
4. Setiap orang berhak mempunyai hak pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.

Pasal 28 I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran dan hati
Nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak di tuntut atas dasar hukum yang berlaku surut
adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2. Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3. Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban.
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah.
5. Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 28 J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapakan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

6
C. Permasalahan dalam Penegakan Hukum dan HAM di Indonesia
Menurut Sudikno Mertokusumo hukum pada umumnya adalah keseluruhan kumpulan
peraturan-peraturan atau kaedah-kaedah dalam suatu kehidupan bersama yang dapat
dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi. Karakteristik hukum sebagai kaedah
selalu dinyatakan berlaku umum untuk siapa saja, di mana saja dan dalam wilayah Negara
tertentu, tanpa membeda-bedakan.
Hal ini dapat disimpulkan, bahwa hukum adalah seperangkat aturan yang bersifat
mengikat dan memaksa serta berlaku bagi siapa saja dan dimana saja.
Hukum di Indonesia yang terbentuk merupakan esensi dari Pancasila dan UUD 1945
yang memperhatikan dan mengedepankan kesetaraan derajat manusia dan HAM. Dengan
dilanggarnya hukum, maka penerapan HAM dalam tatanan masyarakat juga akan goyah.
Hal ini dapat dilihat dari betapa banyaknya kasus-kasus hukum yang tidak lagi bekerja
dengan baik dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Terkait dengan itu, pemaknaan tentang hukum sekarang dalam kondisi tertentu seakan
tidak mengikat lagi, semua boleh diatur karena yang mengatur bukan lagi hukum itu
sendiri tetapi kekuasaan dan harta. Ini akibat frustasinya para pencari keadilan di meja
hijau yang harus kandas dan kalah akibat putusan pengadilan yang berpihak kepada
pemilik modal dan kekuasaan.
Hal tersebut membuat secara individu, seseorang gampang mencurigai seorang yang
lain, gampang berperilaku seenaknya seolah-olah tidak ada aturan yang dapat dijadikan
pegangan dan kebenaran sudah dianggap mati. Secara komunal, prinsip kehidupan
komunal yang bersifat anarkisme semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan persoalan
individu dianggap sebagai persoalan kelompok yang melahirkan konflik antar kelompok.
Sementara itu, pada tataran institusional terlihat dari lemahnya lembaga-lembaga hukum
dalam melakukan proses penegakan hukum.
Berbagai perilaku tersebut, tidak hanya menimbulkan kecenderungan terhadap
terjadinya pelanggaran hukum, akan tetapi juga dapat berdampak terhadap pelanggaran
HAM. Dimana, akibat sentimen kelompok, maka persoalan pribadi bisa berkembang
menjadi persoalan kelompok yang pada akhirnya dapat melanggar HAM kelompok yang
lain. Misalnya; adanya intimidasi dari kelompok-kelompok mayoritas terhadap kelompok
minoritas.
Sementara dalam konteks pemerintahan, permasalahan diskriminasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan hukum masih menjadi persoalan yang serius. Dimana,
proses penegakan hukum dan penyelenggaraan pemerintahan masih kental dengan praktek

7
KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Artinya bagi masyarakat yang tidak memiliki
kenalan atau uang dalam proses penegakan hukum dan penyelenggaraan pemerintahan,
maka pelayanan yang dirasakan masih jauh dari harapan. Sementara itu, bagi yang
memiliki kenalan atau uang, maka segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik.
Perilaku tersebut bertentangan dengan Pasal 28 I ayat (2) UUD NRI Tahun 1945
yang menyatakan bahwa Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat
diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif tersebut.
Lebih lanjut dalam Terkait dengan diskriminasi, maka didalam Pasal 1 angka 3 UU
No 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, disebutkan bahwa Diskriminasi adalah
setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang
berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau
penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual
maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek
kehidupan lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang menjadi faktor dari
permasalahan penegakan hukum dan HAM di Indonesia adalah :
1. Rasa frustasi akibat putusan pengadilan hukum di Indonesia yang di pengaruhi oleh
kekayaan, jabatan dan ketenaran.
2. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap aturan yang semakin menyimpang akibat
permainan dari pemegang kekuasaan yang menimbulkan sifat anarkisme yang
berakhir pada persoalan kelompok yang melanggar HAM.
3. Adanya diskriminasi terhadap kaum minoritas oleh kaum mayoritas.
4. Adanya praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang mengakibatkan
masyarakat yang tidak memiliki kenalan dan uang tidak bisa mendapatkan pelayanan
hukum yang terbaik.
Dengan demikian adanya permasalahan tersebut, Negara dan pemerintah hendaknya
bertanggung jawab untuk menghormati, melindungi, membela, dan menjamin hak asasi
manusia setiap warga negara dan penduduknya tanpa diskriminasi. Perilaku tidak adil dan
diskriminatif tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, baik yang
bersifat vertikal (dilakukan oleh aparat negara terhadap warga negara atau sebaliknya),
maupun yang dilakukan secara horizontal (antar warga negara sendiri).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodratif
dan fundamental sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, yang tentunya harus
dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau negara. HAM
adalah hak yang tidak boleh dihilangkan ataupun diambil oleh siapaun. HAM itu berarti
kebebasan, seperti misalnya hak untuk bebas memeluk agama apapun, hak untuk
mengeluarkan pendapat, hak untuk tetap hidup, hak untuk menempuh pendidikan, dan
masih banyak lagi. Sebagai makhluk Tuhan yang memiliki derajat dan martabat yang
sama.

Prinsip HAM dilandasi oleh system nilai universal dalam Pancasila. Pancasila sendiri
merupakan ideologi negara yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu
HAM di Indonesia berpegangan pada ideologi Pancasila. Nilai-nilai Pancasila dapat
dikategorikan menjadi tiga, yaitu: Nilai Ideal, Nilai Instrumental dan Nilai Praskis.

Selain itu, dasar penegakan HAM juga tertuang jelas dalam batang tubuh UUD 1945
yang menjadi pegangan bagi kita untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
dan meminimalisir terjadinya permasalahan dalam penegakan hukum dan HAM di
Indonesia.

B. Saran

Dalam penyelesaian makalah ini, kami menyadari banyak kekurangan yang mungkin
belum sempat kami tambahkan. Tapi kami sangat berharap bahwa pembaca hendaknya
dapat memberikan kritik yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini dan
menjadikannya lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Achmadudin Rajab. (2022).HAM Dalam UU yang Dihasilkan Oleh DPR. Bandung: Media
Pembinaan Hukum Nasional

Alkatiri Z (2010). Belajar Memahami HAM. Malang: UMM Press

Asri Wijayati, (2008).Sejarah Perkembangan HAM . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Elsa,A, dkk. (2021). Hak Asasi Manusia Dalam Idiologi Pancasila. Jakarta: Balai Pustaka

Eri Hermawan. (2014). UUD 1945 dan Perubahannya.Yogyakarta: Kawah Media

10

Anda mungkin juga menyukai