Oleh:
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
NAMA : ANASTASIA CAROLINA BATU
NPM : 19210300005
Mengetahui,
(Nama Dosen)
NIDN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
NAMA : ANASTASIA CAROLINA BATU
NPM : 19210300005
Telah dipresentasikan pada Tanggal 28 Bulan Mei Tahun 2022 di hadapan tim penguji
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
(Nama Dosen)
NIDN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan SOP Praktik Kolaborasi yang
berjudul “Perawatan Bayi dengan Hipotermi di RS Bhayngkara Kupang Tahun 2022”
Dalam penyelesaian Laporan SOP Praktik Kolaborasi ini penulis mendapatkan
bimbingan, arahan dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Drs. H. Jacub,selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr.dr. H. M. Hafizurrahman, MPH, Selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM, selaku PJS Rektor Universitas Indonesia Maju
4. Susaldi, S.ST., M Bomed selaku PJS Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes selaku PJS Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM, selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju
7. Hedy Hardiana, S.Kep.,M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju
8. Milka Anggreni, S.ST.,M.Kes, selaku dosen pembimbing stase V yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan
laporan ini
9. Ageng Septa Rini, S,ST.,M.KM, Selaku Dosen Responsif Stase V yang telah
menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan masukan dalam
penyempurnaan laporan ini
10. Rita Amelia, S.ST, Selaku CI Responsif Stase V yang telah menyediakan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan masukan dalam penyempurnaan laporan ini
11. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Departemen Kebidanan Universitas Indonesia Maju yang telah memberikan
ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses
pendidikan.
iv
Penulis menyadari bahwa Laporan SOP Praktik Kolaborasi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat diharapkan
guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi
pembacanya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................... vi
I. SOP LAMA RS BHAYANGAKARA KUPANG.......................................... 1
II. REKOMENDASI SOP BARU....................................................................... 3
III. PEMBAHASAN............................................................................................... 5
IV. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
I. SOP LAMA RS BHAYANGKARA KUPANG
Ditetapkan oleh
KARUMKIT BHAYANGKARA KUPANG
RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA
KUPANG
Tanggal Terbit :
03 Januari 2017
dr. MARTINUS GINTING, Sp.P
STANDAR PROSEDUR
AKBP NRP 72060543
OPERASIONAL
RAWAT INAP
1
PERAWATAN BAYI DENGAN HIPOTERMI
Ditetapkan oleh
KARUMKIT BHAYANGKARA KUPANG
RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA
KUPANG
Tanggal Terbit :
03 Januari 2017
dr. MARTINUS GINTING, Sp.P
STANDAR PROSEDUR
AKBP NRP 72060543
OPERASIONAL
RAWAT INAP
2
II. REKOMENDASI SOP BARU
I. PENGERTIAN Perawatan bayi dengan hipotermi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
dapat menghindarkan bayi dari stress hipotermi agar suhu tubuh bayi tetap
berada dalam keadaan normal 36,5 – 37,5 0C 1
II. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perawatan bayi dengan hipotermi
untuk mempertahankan suhu tubuh bayi antara 36,5-37,5 oC dan bayi tidak
kedinginan serta menghindari komplikasi yang bisa terjadi2
III. KEBIJAKAN Permenkes tahun 2019 tentang Penerapan Manajeman Risiko Terintegrasi
Di Lingkungan Kementrian Kesehatan
IV. REFERENSI 1. Asuhan kebidanan maternal neonatal
2. Asuhan kebidanan pada bayi, neonatus, balita dan anak prasekolah
V. ALAT DAN 1. Radiant warmer
BAHAN 2. Inkubator
3. Termometer
4. Kapas alkohol
5. Pakaian bayi
6. Handscoon
VI. PROSEDUR 1. Memakai alat pelindung diri
2. Lakukan pengkajian terhadap pasien
3. Tegakkan diagnosa yang ditemukan
4. Tentukan jenis tindakan yang akan dilakukan
5. Informed consent
3
6. Kolaborasi dengan dokter anak
7. Bidan melakukan cuci tangan sesuai protap hand hygiene
8. Siapkan alat-alat
9. Berikan edukasi kepada keluarga
10. Dekatkan alat-alat
11. Lakukan cuci tangan 6 langkah
12. Bidan mengukur suhu bayi
13. Jika < 36 oC perawat menghangatkan bayi di dalam inkubator atau radiant
warmer
14. Bidan memantau suhu tubuh bayi antara 36,5-37,5 oC ukur setiap 30
menit sampai suhu stabil
15. Bila suhu tubuh bayi antara 36-36,5 oC bidan mengukur setiap 60 menit
sampai suhu stabil
16. Bila suhu tetap < 36 oC bidan melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi dan pemeriksaan laboratorium
17. Bereskan alat-alat
18. Lakukan cuci tangan
19. Dokumentasi semua kegiatan
4
VII. DIAGRAM ALIR
5
III. PEMBAHASAN
6
3. Berikan edukasi kepada ditemukan yang diberikan terlihat
keluarga 4. Tentukan jenis tindakan yang lebih spesifik dan
4. Dekatkan alat-alat akan dilakukan bentuk kolaborasi
5. Lakukan cuci tangan 6 5. Informed consent antara bidan dan
langkah 6. Kolaborasi dengan dokter dokter terlihat.
6. Bidan mengukur suhu bayi anak
7. Jika < 36 oC perawat 7. Bidan melakukan cuci tangan
menghangatkan bayi di sesuai protap hand hygiene
dalam inkubator atau 8. Siapkan alat-alat
radiant warmer 9. Berikan edukasi kepada
8. Bidan memantau suhu keluarga
tubuh bayi antara 36,5-37,5 10. Dekatkan alat-alat
o
C ukur setiap 30 menit 11. Lakukan cuci tangan 6
sampai suhu stabil langkah
9. Bila suhu tubuh bayi antara 12. Bidan mengukur suhu bayi
36-36,5 oC bidan mengukur 13. Jika < 36 oC perawat
setiap 60 menit sampai suhu menghangatkan bayi di dalam
stabil inkubator atau radiant warmer
10. Bila suhu tetap < 36 oC 14. Bidan memantau suhu tubuh
bidan melakukan kolaborasi bayi antara 36,5-37,5 oC ukur
dengan dokter untuk setiap 30 menit sampai suhu
pemberian terapi dan stabil
pemeriksaan laboratorium 15. Bila suhu tubuh bayi antara
11. Bereskan alat-alat 36-36,5 oC bidan mengukur
12. Lakukan cuci tangan setiap 60 menit sampai suhu
Dokumentasi semua kegiatan stabil
16. Bila suhu tetap < 36 oC bidan
melakukan kolaborasi dengan
dokter untuk pemberian terapi
dan pemeriksaan
laboratorium
17. Bereskan alat-alat
18. Lakukan cuci tangan
Dokumentasi semua kegiatan
7
DIAGRAM Tidak ada Pada SOP yang lama
ALIR tidak terdapat diagram
alir dan pada SOP
yang baru dibuat
diagram alir sesuai
prosedur yang ada
UNIT VK, Rawat inap VK, Rawat inap, Farmasi, Pada SOP baru
TERKAIT Laboratorium, Poliklinik ditambahkan dengan
Kebidanan unit lain yang masih
terkait
DOKUMEN Tidak ada Status bayi, balangko obat dan Pada SOP lama tidak
TERKAIT blangko lab ada dokumen namun
di SOP baru terdapat
status bayi, blangko
obat dan blangko lab
8
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Pengertian SOP baru menggunakan reverensi terbaru yang kuat dan relevan
sedangkan SOP lama masih menggunakan referensi lama
b. Tujuan SOP lama sudah sesuai dan rekomendasi SOP baru ditambahkan dengan
hasil akhir yang diingingkan
c. Kenijakan SOP lama sesuai keputusan kepala rumah sakit sedangkan rekomendasi
SOP baru menggunakan krbijakan kementerian kesehatan
d. Referensi pada SOP lama tidak ada namun padda rekomendasi SOP baru ada
refeensi yang digunakan sebagai acuan
e. Prosedur pada SOP lama sudah sesuai sedangkan SOP baru dilengkapi lagi dan
dibuat sesuai dengan kondisi saat ini
f. Diagram alir pada SOP lama tidak ada sedangkan pada rekomendasi SOP Baru
ada diagram alir yang disesuaikan dengan prosdur yang ada
g. Unit terkait pada SOP lama hanya ada 2 namun di rekomendasi SOP Baru
ditambahkan unit lain yang masih terkait
h. Dokumen terkait pada SOP lama tidak ada namun pada rekomendasi SOP baru
ditambahkan dokumen yang menunjangnya
2. Saran
a. Bagi Tenaga Kesehata
Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kepada pasien sehingga dalam
bekerja sesuai dengan SOP yang ada
b. Bagi Instansi Pelayanan
Dapat memberikan pelayanan terkait perawatan bayi dengan hipotermi sesuai
standar operasional prosedur yang di tetapkan
9
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Setyarini, I. D. & Suprapti. Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal. (Kementrrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
2. Nurhasiyah, S., Sukma, F. & Hamidah. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan universitas Jakarta (2017).
3. Vivian, N. Pentingnya Melakukan Pengukuran Suhu Pada Bayi Baru Lahir Untuk
Mengurangi Angka Kejadian Hipotermi. J. Ilm. Bidan 2, 9–12 (2017).
10
VI. LAMPIRAN
11
12
2. Gambar RS Bhayangkara Kupang
13