Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

JURNAL UTAMA
Judul Relevansi Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf dan Al Syaibani
dengan Kebijakan Ekonomi di Indonesia

Jurnal Journal of Sharia Economic Law

Volume & Halaman Vol 5, Nomor 1

Tahun 2022

Penulis Anas Bayan Mubarok, Doli Witro

Reviewer Dhia Nabila (2205170195)

Tanggal 18 Desember 2022

Abstrak Jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pemikiran


ekonomi Abu Yusuf dan Al-Syaibani serta relevansinya dalam
kebijakan ekonomi Indonesia. Melalui pemikiran pemikirannya,
mereka berhasil membawa pemerintahan pada masanya meraih
puncak kemakmuran dalam pembangunan ekonomi.
Pemikiran ekonomi Abu Yusuf dapat ditemukan dalam
karyanya al-Kharaj, inti dari pemikiran ekonominya berbicara
tentang penekanan terhadap peranan Negara dalam menjamin
kesejahteraan warganya. Al-Syaibani dalam pemikiran ekonominya
lebih cenderung membicarakan ekonomi mikro. Ketiga, pemikiran
ekonomi kedua tokoh ini memiliki relevansi dengan kebijakan
ekonomi yang diterapkan di Indonesia.

Pengantar Kesenjangan sosial yang terjadi masyarakat Indonesia


nampaknya semakin melebar. Orang kaya dengan kekayaannya
dapat menjalani kehidupan yang layak dan memadai, orang miskin
dengan keterbatasannya menjalani hidup dengan seadaanya.
Tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, pertumbuhan sumber
daya manusia yang tidak disertai dengan pertumbuhan lapangan
pekerjaan yang sesuai melahirkan tumpukan pengangguran di mana-
mana. Kondisi ini menunjukkan bahwa, kesejahteraan yang dicita-
citakan masih jauh dari harapan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah masih belum mampu meredam dan menjadikan
negara menjadi lebih baik. Kebijakan dalam bidang ekonomi
menjadi satu hal sangat penting, mengingat bahwa ekonomi adalah
salah satu persoalan pokok yang menjadi perhatian. Ketidak
efektifan kebijakan-kebijakan yang dibuat tentunya dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pengkajian, adanya
kepentingan lain yang membuat kebijakan yang dilahirkan hanya
memihak kepada segilintir golongan saja.

Islam telahberkontribusi dalam mengatasi persoalan-


persoalan tersebut melalui para pemikir-pemikirnya. Banyak tokoh
muslim yang mampu memberikan solusi atas permasalahan-
permasalahan ekonomi yang dihadapi suatu negara. Tidak sedikit
dari tokoh pemikir ekonomi Islam yang berhasil membawa
pemerintahan pada zamannya meraih puncak gemilangnya. Dua
diantara pemikir-pemikir muslim ini adalah Abu Yusuf dan Al-
Syaibani.
Kedua tokoh ini melahirkan konsep-konsep dasar dalam
ekonomi, salah satu pemikiran Abu Yusuf yang cemerlang adalahh
terkait dengan kebijakan pajak (al-kharaj) yang ditetapkan oleh
penguasa. Kitab Al-Kharaj memiliki orientasi birokratik karena
kitab ini di tulis berdasarkan pada jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan Harun ar-Rasyid tentang perpajakan. Khalifah ingin
menjadikan buku ini sebagai pedoman adminsitratif dalam
mengelola Baitul al-maal agar berjalan dengan baik dan benar
supaya rakyat tidak terdzalimi dan negara bisa menciptakan
kemakmuran. Adapun Al-Syaibani mencurahkan pemikiran
ekonominya dalam prihal kerja, salah satu pemikiran adalah tentang
kewajiban bekerja (kasb). Menurut Al-Syaibani kasb ialah kegiatan
yang dilakukan dalam upaya mencari rejeki dengan jalan yang
diperbolehkan atau dalam literatur ekonomi kontemporer disebut
juga dengan produksi.
Pembahasan pemikiran ekonomi kedua tokoh ini menjadi
penting sebagai upaya pelurusan sejarah, karena tidak menutup
kemungkinan bahwa ada sejarah-sejarah yang terlupakan atau
dihilangkan dalam catatan sejarah peradaban pemikiran ekonomi.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif dan metode pengumpulan data melalui kajian
pustaka (library reseach). Data yang sudah diperoleh selanjutnya
akan di interpretasi agar menemukan pemahaman yang baik dan
benar terhadap data yang ada.Setelah mendapatkan rumusan dari
hasil interpretasi, diperlukan adanya kajian koherensi intern yakni
menganilis keselarasan pemikiran antara satu dengan yang lainnya
serta relevansinya dengan pemikiran lainnya

Hasil Penelitian Hasil penelitian menyimpulkan inti dari pemikiran


ekonominya berbicara tentang penekanan terhadap peranan Negara
dalam menjamin kesejahteraan warganya. Kedua, Al-Syaibani
dalam pemikiran ekonominya lebih cenderung membicarakan
ekonomi mikro. Ketiga, pemikiran ekonomi kedua tokoh ini
memiliki relevansi dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan di
Indonesia.
Pembahasan pemikiran ekonomi kedua tokoh ini menjadi
penting sebagai upaya pelurusan sejarah. karena tidak menutup
kemungkinan bahwa ada sejarah-sejarah yang terlupakan atau
dihilangkan dalam catatan sejarah peradaban pemikiran ekonomi.

Simpulan Dari pemaparan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan,


diantaranya yaitu: pertama, Pemikiran ekonomi Abu Yusuf dapat
ditemukan dalam karyanya al-Kharaj, inti dari pemikiran
ekonominya berbicara tentang penekanan terhadap peranan Negara
dalam menjamin kesejahteraan warganya. Kedua, Al-Syaibani
dalam pemikiran ekonominya lebih cenderung membicarakan
ekonomi mikro, seperti prihal produksi, konsumsi, serta ekonomi
rumah tangga lainnya. Ketiga, pemikiran ekonomi kedua tokoh ini
memiliki relevansi dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan
diIndonesia, diantaranya pemikiran ekonomi Abu Yusuf tentang
perpajakan (al-kharaj) yang pada perkembangan saat ini masih
relevan diterapkan pada sistem ekonomi kontemporer di Indonesia.

Kekuatan 1. Pembahasan jurnal ini sangat detail dan terperinci


2. Meskipun menampilkan pembahasan secara detail, namun
menggunakan Bahasa yang lugas
3. Urutan penulisan tersusun dengan rapi

Kelemahan 1. Susunan format yang tidak biasa menyebabkan pembaca


pembaca kesulitan menemukan beberapa data

DAFTAR PUSTAKA
Mubarok, Anas Bayan, and Doli Witro. "Relevansi Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf Dan Al
Syaibani Dengan Kebijakan Ekonomi Di Indonesia." TAWAZUN: Journal of Sharia Economic
Law 5.1 (2022): 1-25.

JURNAL PEMBANDING
Judul Kajian Teori Pemikiran Ekonomi Mazhab Klasik dan
Relevansinya pada Perekonomian Indonesia

Jurnal Jurnal Ekonomi & Bisnis

Volume & Halaman Volume 2, Nomor 2

Tahun September 2017

Penulis Hastarini Dwi Atmanti


Reviewer Dhia Nabila (2205170195)

Tanggal 26 Desember 2022

Abstrak Abstrak dari jurnal ini berisi tentang aliran liberalisme klasik,
lahir pada abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-18 abad
kesembilan belas, menyatakan bahwa intervensi pemerintah dijaga
seminimal mungkin dalam perekonomian (laissez faire laissez
passer), karena interferensi sebenarnya menyebabkan distorsi.
Perekonomian memiliki kemampuan untuk kembali ke posisi
keseimbangan secara otomatis. Penganut klasik seperti Adam
Smith, Jeremy Bentham, Thomas Robert Malthus, Robert Owen,
David Ricardo, Jean Baptiste Say, Antoine Augustine Cournot dan
John Stuart Mill, percaya bahwa pasar bebas akan menghasilkan
tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Penuh
kesempatan kerja akan selalu tercapai dan ekonomi akan mengalami
pertumbuhan yang stabil.

Pengantar Pengantar pada jurnal ini menjelaskan tentang Istilah Klasik.


Pemikiran yang diusung oleh mazhab klasik bahwa output dan
harga keseimbangan hanya bisa dicapai jika perekonomian pada
tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) dan
keseimbangan dengan tingkat kesempatan kerja penuh hanya akan
dapat dicapai melalui bekerjanya mekanisme pasar secara bebas.
Jika terjadi pengangguran di dalam perekonomian, maka hal
itu hanyalah suatu fenomena yang bersifat sementara dan dalam
jangka panjang akan hilang dengan sendirinya melalui bekerjanya
secara bebas mekanisme pasar tersebut. Peran pemerintah harus
dibatasi seminimal mungkin.
Keseimbangan pada tingkat kesempatan kerja penuh karena
adanya keyakinan penganut mazhab klasik pada :
1. Pasar akan memiliki kemampuan self correcting atau
self adjusting atau self regulating. Self correcting
forces dari suatu perekonomian akan selalu dapat
bekerja dengan baik tanpa campur tangan pemerintah.
2. Hukum pasar dari Jean Baptiste Say, bahwa
penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri,
selalu berlaku bagi perekonomian secara keseluruhan.
Karena keyakinan pada hal ini, maka penawaran akan
selalu sama dengan permintaan, dalam perekonomian
tidak pernah terjadi kelebihan produksi secara umum.
3. Tingkat harga dan upah di dalam perekonomian
adalah cukup fleksibel, artinya upah dan harga cepat
menyesuaikan kondisi dalam suatu perekonomian,
sehingga keseimbangan pada tingkat kesempatan kerja
penuh selalu tercapai.
Tokoh penganut mazhab kalik yang terkenal adalah Adam
Smith, dimana karya monumentalnya yang terbit pada tahun 1776
dianggap sebagai tonggak sejarah lahirnya ekonomi modern, An
Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth of Nations, atau
lebih dikenal dengan The Wealth of Nations, yang mengangkat
kebebasan ekonomi dan invisible hand pada sistem ekonomi agar
berjalan lebih baik. Smith menganalisis bahwa apa yang
menyebabkan standar hidup nasional meningkat dan menunjukkan
bagaimana kepentingan diri dan persaingan berperan dalam
pertumbuhan ekonomi.
Jeremy Bentham dilahirkan di London pada tahun 1748.
Karya Bentham yang berjudul Introduction to The Principles of
Morals and Legislation, yang menyiratkan bahwa prinsip kepuasan
(utilitarianisme) sebagai suatu prinsip moral. Menurut Bentham, apa
yang seharusnya dilakukan adalah dengan memaksimalkan
kebahagiaan dan meminimalkan kesedihan. Karya Bentham yang
lain adalah Manual of Political Economy, yang menyatakan bahwa
pengeluaran publik hendaknya dievaluasi dengan membandingkan
antara keuntungan dari pengeluaran dengan biaya yang dihasilkan
dari pajak. Bentham berpendapat bahwa jika keuntungan dari
pengeluaran pemerintah melebihi biaya yang dihasilkan dari pajak
masyarakat, maka pengeluaran tersebut harus dilakukan demikian
sebaliknya.
Malthus dilahirkan di Inggris pada tahun 1766. Karya
Malthus yang pertama adalah An Essay on the Principle of
Population, diterbitkan pada tahun 1798. Malthus membuat ramalan
yang terkenal bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan
makanan, yang menyebabkan berkurangnya jumlah makanan per
orang. Tanah sebagai faktor produksi utama yang jumlahnya tetap,
sedangkan manusia berkembang sesuai dengan deret ukur dan
pertumbuhan ekonomi sesuai dengan deret hitung.

Metode Penelitian Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif karena sifat


data yang digunakan merupakan data lunak yaitu berupa kalimat
dan mengandalkan interpretasi kreatif dari peneliti. Secara
metodologis, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif karena
data yang dikumpulkan untuk memberikan gambaran dan
meringkaskan berbagai kondisi. Pendekatan analisisnya dengan
pendekatan sejarah karena mendeskripsikan sesuatu hal secara
terpadu dari keadaan-keadaan masa lampau yang ditulis bersadarkan
penelitian serta studi yang kritis untuk mencari kebenaran.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menyimpulkan inti dari pemikiran


ekonominya berbicara tentang kepentingan pribadi (self interest)
dan semangat individualisme (laissez faire), Sistem ekonomi liberal,
dimana campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi sangat
kecil (dapat dianggap tidak ada), dapat menjamin tercapainya
tingkat kegiatan ekonomi nasional optimal, dan alokasi sumberdaya
di dalam berbagai kegiatan ekonomi, secara efisien.

Simpulan Dari pemaparan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan,


diantaranya Prinsip utama dalam mazhab klasik adalah kepentingan
pribadi (self interest) dan semangat individualisme (laissez faire).
Kepentingan pribadi merupakan kekuatan pendorong pertumbuhan
ekonomi dan kekuatan untuk mengatur kesejahteraannya sendiri
Sistem ekonomi liberal, dimana campur tangan pemerintah
dalam kegiatan ekonomi sangat kecil (dapat dianggap tidak ada),
dapat menjamin tercapainya tingkat kegiatan ekonomi nasional
optimal, dan alokasi sumberdaya di dalam berbagai kegiatan
ekonomi, secara efisien. Suatu perekonomian liberal (laissez faire)
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan tingkat kegiatan yang
full employment secara otomatis, yang juga dikenal sebagai self
regulating (mengatur sendiri secara otomatis).

Kekuatan 4. Penulis detail dalam memberikan hasil yang didapat dalam


melakukan penelitinnya
5. Materi analisis yang digunakan sangat tepat
6. Menyajikan abstrak dan kesimpulan

Kelemahan 2. Menggunakan Bahasa yang sulit dipahami, Hal ini membuat


pembaca merasa kesulitan untuk memahami arti dari istilah
tersebut

DAFTAR PUSTAKA
Atmanti, Hastarini Dwi. "Kajian Teori Pemikiran Ekonomi Mazhab Klasik dan Relevansinya pada
Perekonomian Indonesia." Jurnal Ekonomi & Bisnis 2.2 (2017): 511-524.

Anda mungkin juga menyukai