PROPOSAL
MELA ASHADA
NPM : 4219019
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini tepat pada waktunya yang berjudul "Inventarisasi Jenis-
Jenis Jamur Di Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara".
Shalawat serta salam semoga senantiasa kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari bahwa hal ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Mela Ashada
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................1
C. Rumusan masalah.....................................................................2
D. Tujuan penelitian......................................................................2
E. Manfaat penelitian....................................................................3
1. Manfaat teoritis.........................................................................3
2. Manfaat praktis.........................................................................3
A. Deskripsi Konseptual................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................21
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur merupakan organisme yang cukup menarik untuk dipelajari lebih
lanjut. Ada lebih dari 7000 jenis jamur yang telah dikenal, jamur hidup di
berbagai tempat seperti di kebun, pertamanan, industri serta pepohonan yang
sudah lapuk sering kita jumpai. Jamur adalah organisme yang unik dari struktur
tubuhnya (mawardi,dkk.2014:2-4)
Jamur dapat ditemukan pada tempat yang lembab dan pada batang
tumbuhan yang lapuk. Jamur memperoleh makanan dengan mengambil
makanan dari bahan organik secara heterotrof. Bahan-bahan organik yang ada
di sekitar tempat tumbuhnya diubah menjadi molekul-molekul sederhana
dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh hifa. Jadi, jamur tidak seperti
organisme heterotrof lainnya dan menelan makanannya kemudian
mencernanya serta diserap ( Hasanuddin, 2014: 38-39)
jamur mampu menguraikan bahan organik, penguraian ini digunakan
untuk pertumbuhan dan perkembangan jamur dan dapat memperkaya
keanekaragaman jenis jamur hidup. Beberapa jenis jamur telah banyak
dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan dan sebagai bahan obat-
obatan tradisional.
Berdasarkan cirinya jamur berkembang biak dengan cara seksual dan
aseksual, ada dua jenis jamur yang yaitu jamur makroskopis dan jamur
mikroskopis. Jamur mikrofis merupakan jamur yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk melihat struktur jamur ini secara jelas hanya dapat dilakukan
dengan alat bantu berupa mikroskop (Darwis, dkk. 2011: 1). Sedangkan jamur
makroskopis merupakan organisme eukariota yang digolongkan ke dalam
kelompok cendawan sejati tubuh jamur dinamakan hifa yang berasal dari
spora. Dari bentuk dan ukurannya, tubuh jamur mudah dikenali atau dapat
dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan mikroskop (Gunawan,2008: 18).
Jamur ada yang dapat dikonsumsi memiliki kandungan garam mineral
yang cukup tinggi, ada yang dapat dijadikan sebagai obat dan ada juga yang
1
2
bersifat racun. Jamur yang beracun biasanya warna jamur mencolok tidak
adanya gigitan dari organisme lain dan baunya menyengat karena terdapat
kandungan senyawa sulfida. Jamur biasanya tumbuh di lingkungan yang teduh,
lembab, kebutuhan sinar matahari tidak langsung dan sirkulasi udara yang
sejuk. Lingkungan dataran rendah sangat cocok kehidupan jamur pada
kehidupan jamur makroskopis (Hidayati, dkk, 2015:76).
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apa saja jenis-jenis jamur di kecamatan Rawas Ilir kabupaten Musi Rawas
Utara ?
2. Bagaimana faktor abiotik Dikecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas
Utara ?
D. Tujuan penelitian
Adapun tujuan Penelitian ini dilaksanakan adalah
1. Untuk mengetahui jenis-jenis jamur di kecamatan Rawas Ilir kabupaten
Musi Rawas Utara
2. Untuk mengetahui faktor abiotik Dikecamatan Rawas Ilir Kabupaten
Musi Rawas Utara
3
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis peneliti ini bermanfaat untuk menambah kajian ilmu
atau wawasan tentang jenis-jenis jamur yang ada di kecamatan Rawas Ilir
kabupaten Musi Rawas Utara
2. Manfaat praktis
a. Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat dengan memberikan sampel
berupa jenis-jenis jamur yang ada di kecamatan Rawas Ilir kabupaten
Musi Rawas Utara bahwa terdapat jenis jamur yang dapat dikonsumsi,
namun ada juga beberapa jenis jamur yang beracun sehingga tidak
dapat dikonsumsi.
b. Peneliti
Menambah referensi untuk penelitian lebih lanjut tentang jamur di
kecamatan Rawas Ilir serta memberikan informasi tentang jenis jamur
makroskopis di kecamatan Rawas Ilir
c. Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai jenis jamur
makroskopis
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
1. Inventarisasi
1. Holobasidiomycetes
Yang termasuk kedalam golongan ini yaitu jamur-jamur yang
terdapat pada kayu lapuk ditempat-tempat lain. Holobasidimycetes
dibagi menjadi 2 bangsa yaitu:
2. Phagmobasidiomycetesterdiri dari:
a. Morfologi Jamur
METODE PENELITIAN
B. Latar Penelitian
Kecamatan Rawas Ilir terdiri atas 1 kelurahan dan 12 desa yaitu Kelurahan
Bingin Teluk, Desa Beringin Makmur 1, Desa Beringin Makmur II, Desa
Beringin Sakti, Desa Mandi Angin, Desa Tanjung Raja, Desa Belani, Desa
Batu Kucing, Desa Pauh, Desa Pauh I, Desa Air Bening, Desa Ketapat Bening
dan Desa Mekar Sari.
Kecamatan Rawas Ilir berada dibagian utara Kabupaten Musi Rawas Utara
Provinsi Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah 109.359.59 Ha. Pada
lokasi penelitian ini masih banyaknya hutan banyak ditumbuhi berbagai
tumbuhan dari perdu hingga pohon sehingga memungkinkan adanya jamur
yang tumbuh di tempat tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan Dikecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musi Rawas Utara ditemukan
beberapa jenis jamur diantaranya jamur Auricularia auricula atau sering disebut
dengan jamur kuping yang ditemukan pada pohon yang telah tua dan jamur
Cookeina sulcipes atau yang disebut jamur mangkok yang ditemukan pada
potongan kayu yang hampir lapuk.
14
15
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat survei
dan eksploratif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang hanya
memberikan gambaran terhadap masalah yang diteliti (Swarjana,
2011:252). Penelitian ini bersifat kualitatif karena data yang telah
terkumpul digambarkan dan dijelaskan dalam bentuk penjabaran kata-kata
bukan dalam bentuk statistik.
2. Prosedur penelitian
Adapun Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Observasi pendahuluan
Observasi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan
mengetahui jenis-jenis jamur yang ada di Kecamatan Rawas Ilir
dengan melakukan survey dan eksploratif keseluruh area yang hendak
diteliti dan untuk memperoleh data tentang Kecamatan Rawas Ilir.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses tanya jawab yang terdiri dari
pewawancara dan narasumber. Wawancara terbagi menjadi tiga, yaitu:
1) Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilakukan
berdasarkan pertanyaan yang telah ditulis dilembar wawancara dan
menanyakannya sesuai dengan urutan pertanyaan tersebut.
2) Wawancara semi terstruktur adalah pertanyaan yang diajukan
dalam wawancara ditanyakan secara acak tidak sesuai dengan
urutan yang ada pada lembar wawancara sehingga peneliti dapat
mengembangkan pertanyaan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
peneliti.
3) Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang dilakukan
dengan diikuti oleh suatu kata kunci namun tidak ada pertanyaan
yang ditetapkan sebelumnya (Rahmawati, 2007:36-37).
16
c. Persiapan
Dalam kegiatan ini peneliti menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan saat melakukan inventarisasi jenis-jenis jamur yang ada di
Kecamatan Rawas Ilir. Alat-alat yang digunakan adalah kamera, toples,
lebel, Log book, alat tulis, panduan warna, pisau/pinset, Thermometer,
pH meter dan Moisture meter. Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian alkohol 70% dan semua jenis jamur yang ditemukan di lokasi
penelitian.
d. Pengambilan Sampel
1) pH Tanah
2) Kelembaban Tanah
3) Suhu Udara
f. Pembuatan herbarium
g. Analisis sampel
2. Sumber Data
Beberapa hal yang ditempuh agar kebenaran hasil penelitian ini dapat
dipercaya adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. Mugiono, Arlianti, T., & Azmi, C. (2011) Panduan Lengkap Jamur.
Jakarta Penebit Swadaya
Alex, M.S (2011). Meraih Sukses Dengan Budidaya jamur Tiram, Jamur
Merang, dan Jamur Kuping. Yogyakarta Pustaka Baru Press
Alex, S. 2015. Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur, Jakarta: Penerbit Pustaka
Baru Press. Ali. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Yogyakarta: AR Ruz
Media.
Darwis, W., Desnalianif, & Supriati, R. (2011). Inventarisasi Jamur Yang Dapat
Dikonsumsi dan Beracun Yang Terdapat Di Hutan dan Sekitar Desa
Tanjung Kemuning Kaur Bengkulu. Jurnal Konservasi Hayati, 7(2), 1-8.
Gandjar, I., Sjamsuridzal, W.,dan Oetari, A. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Harahap, L, C., Syamsi, F., & Efendi, Y (2017). Inventarisasi Jamur Tingkat
Tinggi (Basidiomycetes) Di Taman Wisata Alam Muka Kuning Batam.
Jurnal Simbiosa, 6 (2), 74-84.
Mawardi dan Hidayani. 2015. Mengenal dan Bertanam Jamur, Jakarta; PT. Puri
Pustaka.