Anda di halaman 1dari 1

Apa visi dan misi PT Pos Indonesia?

Visi PT. POS Indonesia yakni Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan
layanan suratpos, paket, dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.
Sedangkan misi PT. POS Indonesia antara lain: Berkomitmen kepada pelanggan untuk
menyediakan layanan yang selalu tepat waktu dan nilai terbaik, Berkomitmen kepada
karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi, dan
Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang menguntungkan
dan terus bertumbuh

Bagaimana PT POS Indonesia mengelola akun-akun pemasoknya?


PT. Pos Indonesia memanfaatkan sistem SCM untuk mengelola akun-akunpemasoknya.
Pemasok-pemasok utama yang telah disyaratkan mempunyai pengetahuan memadai
mengenai sitem informasi dan internetworking, serta mempunyai akses jaringan yang baik,
dapat memantau data dan kegiatan pasokan mereka secara online dan realtime. Sedangkan
pemasok konvensional yang masih menggunakan telepon atau cash and carry dikelola
datanya oleh karyawan mitra utama, dimana transaksi dilakukan.

Apa makna logo POS Indonesia?


Di dalam logo baru Pos Indonesia, kita mendapati seekor merpati pos yang seolah-olah
sedang terbang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi. Ukuran merpati yang lebih besar
daripada bola dunia melambangkan bahwa Pos Indonesia diharapkan bisa menguasai
(memimpin) usaha perposan di dunia internasional. Warna dasar jingga yang terdapat di
gambar merpati dan bola dunia menunjukkan bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga
memiliki arti penting serta perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas
jalan, pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya). Tulisan ‘POS
INDONESIA’ dengan tipografi bold ini memberikan ketegasan identitas perusahaan dan juga
identitas negara.

Cara Wawancara Dengan Baik, Benar & Efektif

1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan
wawancara.
2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung pada persoalan, misalnya lebih baik tanyakan dulu soal
kesenangan atau hobi tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan
persoalan yang menjadi topik Anda.
3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau tape
recorder saat melakukan wawancara.
4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak menyela agar
keterangan tidak terputus. Jangan meminta pengulangan jawaban dari narasumber.
5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif.
7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri dan ucapkan terima
kasih dan mohon maaf!
9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.

Anda mungkin juga menyukai