Anda di halaman 1dari 6

Nebulizer

Jurusan
Keperawatan
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Brawijaya
MEMBERIKAN OBAT INHALASI
DENGAN MENGGUNAKAN NEBULIZER

1. Tujuan pemberian terapi obat melalui nebulizer


a. Merelaksasi saluran pernafasan
b. Menekan proses peradangan
c. Mengencerkan dan memudahkan pengeluaran dahak
d. Mendilatasikan bronkus sehingga jalan nafas terbuka
e. Menfasilitasi kepatenan jalan nafas

2. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional


a. Hal-hal yang harus diperhatikan
1) Peberapan 6 prinsip benar dalam memberikan obat
2) Observasi reaksi klien selama dan setelah memberikan obat.
3) Gunakan nebulizer cup, mouthpiece/masker untuk masing-masing pasien.
4) Berikan obat sesuai dengan resep dokter.
5) Jangan mencampur obat tanpa seiijin dokter.
6) Jika memungkinkan selama terapi atur nafas dengan menarik nafas dalam
melalui hidung dan tiup melalui mulut.
7) Perhatian perubahan yang terjadi, seperti kebiruan (sianosis), batuk
berkepanjangan, gemetar (tremor), berdebar-debar, mual, muntah dan lain-lain.

b. Prinsip tindakan
1) Pemberian obat melalui inhalasi bertujuan untuk mengencerkan dahak
sehingga dahak mudah keluar dan mendilatasi bronkus sehingga jalan nafas
lebih terbuka.
 Pada kasus yang disebabkan oleh inflamasi saluran pernafasan atau alergi
biasanya jalan nafas mengalami penyempitan.
2) Penerapan 6 benar dalam memberikan obat meliputi; 1) klien yang benar, 2)
obat yang benar, 3) dosis yang benar, 4) waktu yang benar, 5) rute yang benar
dan ditambah dengan 6) dokumentasi yang benar.
 Pemberian obat dengan prinsip 6 benar merupakan asuhan keperawatan
untuk memberikan keamanan (safety patient) dalam mencegah terjadinya
cidera dan efek samping dari obat yang diberikan.
3) Obat yang diberikan adalah Ventolin: Bisolvon : NS 0,9% = 1:1:2
 Ventolin merupakan obat yang berfungsi mendilatator bronkus sehingga
menurunkan resistensi jalan nafas sehingga pernafasan menjadi lebih
nyaman. Bisolvon berisi Bromhexine Hcl 2 mg, berfungsi untuk
mengencerkan sekret pada saluran nafas dengan cara menghilangkan
serat-serat mukoprotein dan mukopolisakarida yang terdapat pada sputum
sehingga lebih mudah dikeluarkan. Efek terapi dari kedua obat tersebut
adalah: melonggarkan jalan nafas, mengencerkan dahak, dan merangsan
batuk sehingga klien dapat batuk dan sekret dikeluarkan.

3. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi


Tindakan hanya berlangsung kurang lebih 15-20 menit, sehingga diusahakan jangan
sampai obat habis, sebab dapat menimbulkan udara yang kering yang mengiritasi
mukosa saluran pernafasan.

4. Hasil yang didapat dan makna


a) Tujuan tercapai
1) Klien dapat batuk
2) Keluar dahak putih kental
3) Keluhan sesak nafas berkurang, RR = 16 x/menit, pernafasan dada, regular
b) Analisis
1) Klien dapat batuk dan keluar dahak menunjukkan bahwa pemberian obat melalui
inhalasi efektif dalam mengencerkan dahak.
2) Keluhan sesak nafas berkurang, dan pola nafas efektif menunjukkan efek
bronkodilator adekuat sehingga jalan nafas tidak terhambat dank klien dapat
bernafas dengan nyaman.
NEBULIZER

A. Definisi
Memberikan obat inhalasi dengan menggunakan nebulizer merupakan terapi inhalasi
dengan menggunakan alat inhalasi yang menyemburkan medikasi atau agent
pelembab, seperti agen bronkodilator atau mukolitik, menjadi partikel makroskopik dan
mengirimkannya keparu-paru ketika pasien menghirup nafas (Smeltzer, 2006).

B. Persiapan alat
1. Catatan rekam medis
2. Nebulizer set (cup, selang, cap, T-shape tube, mouth-piece/masker) atau
prepackage nebulizer dan aplikator
3. Obat (misal. Ventolin)
4. Normal saline
5. Oksigen
6. Alkohol swab
7. stetoskop
8. bengkok
9. spuit 3 cc 1

C. Persiapan pasien
1. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Posisikan klien senyaman mungkin, atau posisi semi fowler
3. Jaga privasi

D. Prosedur pelaksanaan
No Tindakan Pelaksanaan
Ya Tdk
1 Kaji kemampuan klien menggunakan nebulizer
2 Periksa kembali catatan medis tentang penggunaan dosis obat
nebulizer.
3 Cek alergi obat dan hipersensitivitas
4 Cuci tangan sebelum menyiapkan nebulizer
5 Amati kondisi klien
6 Auskultasi bunyi nafas
7 Siapkan obat, buka tutup obat dengan cara memutar
8 Pisahkan masker nebulizer atau T piece (cap) dengan cup
obatnya
9 Pasang cup obat masker pada tangan kiri dan obat pada tangan
kanan
10 Masukkan obat kedaam cup obat dengan posisi sejajar mata
ujung obat dengan ujung obat tidak menyentuk cup obat
11 Rapatkan cap & cup dengan cara memutar. Pastikan tidak
menyentuh obat dan obat tidak tumpah
12 Nyalakan kompresor , pastikan uang obat mulai muncul
13 Berikan masker/ T piece pada pasien
14 Minta klien untuk menghirup nafas dalam dan mengeluarkannya
selama uang masih ada
15 Matikan mesin apabila obat telah habis
16 Auskultasi bunyi nafas
17 Amati respon klien
18 Cuci tangan

E. Evaluasi
1. Kenyamanan pasien
2. Bunyi nafas; normal, tidak ada ronchi, wheezing
3. Jumlah obat yang diberikan
4. Respon pasien
DAFTAR REFRENSI

Black, J.M, Jacob, E.M, (2005), Medical Surgical Nursing Clinical Management For
Continuity of Care. 5th Edition, Philadelpia: WB. Saunders
Doenges, Marilynn E. (2006). Nursing Care Plan : Guidelines for Individualizing Clien Care
Across the Life Span. 7th edition. Philadelphia.
Hudak, CM (1997). Keperawatan Kritis. Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC.
Ignatavicius & Workman. (2006). Medical Surgical Nursing : Critical Thinking for
Collaborative Care. 5th. USA : Saunders.
Potter, PA., and Perry, AG. (2006). Fundamental of Nursing, Concept, Process and Practice,
4th eds. St Louis: Mosby.
Smeltzer, Suzanne C. (2006). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing.
Philadelphia : Lippincot

Anda mungkin juga menyukai