Komposisi Kimia Ikan-Dasarthp
Komposisi Kimia Ikan-Dasarthp
(DDTHP)
Pertemuan : Kelima
Pokok Bahasan : Karakteristik Hasil Perikanan
Sub Pokok Bahasan : Kerusakan Fisik, Kimiawi, Enzimatis dan
Mikrobiologi
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMPOSISI KIMIA IKAN
1. Perbedaan antar species
2. Perbedaan individu dalam species
3. Perbedaan anatomi
4. Faktor physiologi
5. Perbedaan kelamin (sex)
6. Perbedaan musim
7. Ikan saat bertelur/memijah
PERUBAHAN SELAMA PROSES
PENANGANAN IKAN
Ikan setelah mati menjadi lunak, lemas kemudian elastis.
Fase ini disebut fase Pre-rigor. Kemudian ikan menjadi
kaku dan keras. Fase ini disebut fase Rigor. Selanjutnya
ikan menjadi lunak kembali. Fase ini disebut fase Post-
Rigor.
Rigor indek adalah salah satu metode untuk menentukan
derajat elastisitas atau kelemasan ikan setelah mati.
Rigor Indek = Lo – L x 100 %
Lo
Keterangan :
- Lo = panjang maksimum kelemasan ikan setelah mati.
- L = perubahan panjang kelemasan ikan setelah mati.
RIGOR INDEKS
K-VALUE INDEKS
PEMECAHAN PROTEIN OLEH BAKTERI
AMMONIA
INDOL
SULFIDA
ZAT AIR
AMINES
HESTAMIN
MERSAPTAN
PEMECAHAN PROTEIN MENJADI
AMONIA
KOMPONEN NITROGEN PADA IKAN
SIFAT FISIKA KIMIA PROTEIN
Protein berat molekul tinggi bila dilarutkan dalam
air membentuk koloidal
Tidak dapat melalui dinding semipermiabel
Tidak dapat dan dapat larut dalam air, tetapi
semua protein tidak dapat larut dalam pelarut
lemak (etil eter)
Bila ditambah garam, daya larut berkurang dan
akan mengendap.
Bila dipanaskan atau ditambah alkohol akan
menggumpal.
Terima Kasih