Oleh :
DHIA ISTIQOMAH
1814401012
Pada bab ini menguraikan tentang hasil asuhan keperawatan pada keluarga tahap tumbuh
kembang keluarga pasangan baru dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman tentang
disfungsi seksual dengan diagnosa medis dispareunia pada pasangan suami istri saat melakukan
hubungan seksual . Subjek asuhan berada di wilayah Dusun Citerep Rt 04/Rw 006 Desa Merak
Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
Asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 15 Februari-20 Februari 2021 dengan satu
objek asuhan yang dilakukan selama 6 kali kunjungan rumah. Asuhan keperawatan ini dilakukan
dimulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi keperawatan, dan evaluasi tindakan keperawatan.
Komposisi Keluarga :
No Nama Sex Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan Status
(TTL) Kesehatan
1. Tn. S L Suami Natar,05 Juli SMP Buruh Sehat
1994
Citerep,05Maret
1952
5 Tn J L Adik Tn S SMP Buruh Sehat
Natar,05 Juli
1996
6 Tn.A L Adik Tn.S SMK Buruh Sehat
Citerep,18
Agustus 1999
7 An.A P Adik Tn.S SMP Pelajar Sehat
Citerep,05 Mei
2007
Genogram :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal Serumah
: Simbol Pernikahan
C.Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga mengatakan bahwa ia masih tinggal dengan orangtua,didalam rumah orang
tua Tn.S ada 7 orng penghuni,yang tediri dari Tn.S, Ayah Tn.S,Ibu Tn.S,Istri Tn S,dan
3 adik Tn.S. Jenis rumah permanen,dinding atau tembok terbuar dari batu
bata,lantainya keramik,sumbe air dari sumur sendiri,terdapat 1 ruang tamu,1 ruang
keluarga,4 kamar,1 dapur,dan 1 kamar mandi,terdapat ventilasi yang sangat baik.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga mengatakan kebiasaan tetangga sekirat rumah klien ialah menyapa satu
sama lain .
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga mengatakan belum pernah pindah rumah,dan Tn mengatakan sudah tinggal
dirumah orang tuanya sejak 27 tahun yang lalu.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa interaksi degan masyarakat baik dan menggunakan
Bahasa Indonesia.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan satu
keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling tolong menolong.
Tn S mengatakan ia lebih suka mengalah kepada Ny.R
D. Struktur keluarga
1. Pola kemunikasi keluarga
Tn. S mengakatakan dalam keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia,
menurut Ny. R dirinya cepat akrab dengan keluarga suaminya.
2. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. S dan Ny. R selalu memutuskan secara
bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan pendapat yang ada bisa diatasi dengan
musyawarah.
3. Struktur peran
Dalam keluarga Tn. S,Tn S sebagai kepala keluarga mencari nafkah dan
Ny.Rdirumah saja melaksanakan tugas sebgai istri.
4. Nilai dan norma budaya
Sebagai bagian dari masyarakat Citerep,Natar dan beragama islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua, suami
terhadap istri.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Menurut Ny.S belum peranh menemukan masalah Tn.S dan Ny.R selalu memberikan
dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai saat ini
baik begitupun dengan keluarga besarnya
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.S sagat rukun dan saling menghargai satu sama lain,begitupun dengan
keluarga besarnya saling dan pola interaksi hubungan dalam keluarga Tn. S baik-
baik saja
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Tn S mengatakan bahwa jika ada salahsatu anggota keluarga yang
sakit,meraka hanya menggunakan cara pengobatan tradisional. Jika saakitnya tak
kunjung sembuh,keluarga Tn S segera membawa ke klinik terdekat. Perawatan
kesehatan sudah dilakukan dengan bantuan tim kesehatan di lingkungan sekitar dan
melalui upaya keluarga seperti mengatur pola dan jenis makanan. Ibu selalu masak
makanan yang baik bagi keluarga, merawat dan memperhatikan keluarganya yang
sakit.
Penampisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan ;
Mengenal masalah kesehatan
Keluarga sudah mengenal masalah kesehatan meskipun cakupannya masih
terbatas
Memutuskan untuk merawat
Keluarga senantiasa memutuskan untuk merawat apabila ada anggota keluarga
yang sakit
Mampu merawat
Keluarga mencoba dan berusaha merawat meskipun belum mampu secara
optimal
Modifikasi lingkungan
Modifikasi lingkungan sudah dilakukan sedikit dengan mengatur pola dan
jenis makanan
Memnfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
Keluarga sudah memanfaatkan sarana kesehatan yang ada seperti puskesmas
atau bidan tedekat.
G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.S berharap bahwa Ny.R tidak mengeluh nyeri saat berhubungan seksual
agar dapat diperlancar
H. Analisis Data
DS :
1. Klien mengatakan mengeluh takut
saat melakukan aktivitas seksual Pola seksual tidak efektif b.d ketakutan
DO :
1. -
I. Diagnosa Keperawatan
1. Disfungsi seksual (dispareunia) b.d kurang terpapar informasi tentang seksualitas
2. Pola seksual tidak efektif di keluarga Tn S khususnya Ny R b.d ketakutan terinfeksi
penyakit seksual
RENCANA KEPERAWATAN
PRIORITAS MASALAH
NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL
1 Sifat Masalah (1) Masalah ini bersifat
a. Gangguan jkesehatan/aktual (3) aktual karena
b. Ancaman kesehatan/resiko (2) 3/3x1 1 mengatakan Ny.R
c. Tidak/bukan masalah/Potensial merasa tidak nyaman
(1) saat melahukan
hubungan seksual.
2. Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah
dapatdiubah/diatasi(2) dapat diubah sebagian
a. Mudah (2) 1/2x2 1 oleh keluarga
b. Sedang/sebagian (1) mengenai keluhan
c. Sulit (0) Ny.R dengan cara
memberi edukasi
kepada pasangan baru.
3. Potensi masalah dapat dicegah (1) Potensial masalah
a. Tinggi (3) untuk dicegah cukup
b. Cukup (2) 2/3x1 2/3 karena Ny.R
c. Rendah (1) mengatakan mereka
behubungan selama 4
kali dalam seminggu
4. Menonjolnya masalah (1) Keluarga mengatakan
a. Dirasakan oleh keluarga dan masalah ini hanya
perlu diatasi (2) dirasakan oleh
b. Dirasakan oleh keluargatetapi 2/2x1 1 keluarga pasangan baru
tidak perlu diatasi (1)
c. Tidak dirasakan oleh keluarga
(0)
TOTAL SKOR 3 2/3
RENCANA KEPERAWATAN
PRIORITAS MASALAH
NO KRITERIA NILAI SKOR RASIONAL
1 Sifat Masalah (1) Masalah ini bersifat
a. Gangguan jkesehatan/aktual (3) aktual karena
b. Ancaman kesehatan/resiko (2) 2/3 x 1 2/3 mengatakan Ny.R
c. Tidak/bukan masalah/Potensial merasa tidak nyaman
(1) saat melahukan
hubungan seksual
2. Kemungkinan masalah Kemungkinan masalah
dapatdiubah/diatasi(2) dapat diubah sebagian
a. Mudah (2) 1/2x2 1 oleh keluarga
b. Sedang/sebagian (1) mengenai keluhan
c. Sulit (0) Ny.R dengan cara
memberi edukasi
kepada pasangan baru
3. Potensi masalah dapat dicegah (1) Potensial masalah
a. Tinggi (3) sangat rendah karena
b. Cukup (2) 1/3x1 1/3 Ny.R mengatakan
c. Rendah (1) cemas dan takut kan
tertular penyakit
seksual
4. Menonjolnya masalah (1) Keluarga mengatakan
a. Dirasakan oleh keluarga dan masalah ini hanya
perlu diatasi (2) 2/2 x 1 1 dirasakan oleh
b. Dirasakan oleh keluargatetapi keluarga pasangan baru
tidak perlu diatasi (1)
c. Tidak dirasakan oleh keluarga (0)
TOTAL SKOR 3
3. Setelah 1 x
pertemuan selama
30 menit keluarga
mampu merawat
klien dengan
masalah disfungsi
seksual
4. Keluarga
mampu
memodifikasi
dan menciptakan
lingkungan yang
aman bagi klien
dengan
gangguan
disfungsi
seksual
4.1 Menyebutkan Respon Lingkungan yang dapat mendukung untuk 1. Diskusikan dengan
lingkungan yang verbal klien disfunsi seksual : keluarga tentang
dapat 1. Beri lingkungan yang nyaman hal-hal atau
mendukung 2. Usahakan lingkungan bersih lingkungan yang
untuk klien dapat mendukung
dengan untuk klien dengan
gangguan masalah disfungsi
disfungsi seksual
seksual 2. Beri kesempatan
keluarga untuk
bertanya
3. Tanyakan kembali
hal yang telah
dijelaskan
4. Beri reinforcement
atas jawaban yang
benar
4.2 Melalukan Kunjungan Lingkungan keluarga atau rumah mendukung 5. Motivasi keluarga
modifikasi atau yang tidak bagi klien disfungsi seksual untuk tetap
menciptakan direncanaka 1. Kurangi lingkungan yang tidak nyaman mempertahankan
lingkungan n lingkungan rumah
rumah yang yang kondusif dan
kondusif bagi bersih klien
klien disfungsi disfungsi seksual
seksual dengan memberikan
reinforcement
positif
5. Keluarga
mampu
memanfaatkan
fasilitas
pelayanan
kesehatan untuk
mencegah
disfungsi
seksual
5.1 Menjelaskan Respon Fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi 1. Kaji pengetahuan
fasilitas verbal Puskesmas keluarga tentang
kesehatan yang pelayanan kesehatan
dapat digunakan untuk pengobatan
dan manfaatnya dan perawatan
disfungsi seksual
2. Beri penjelasan
kepada keluarga
tentang pelayanan
kesehatan untuk
pengobatan dan
perawatan disfungsi
seksual
3. Beri kesempatan
keluarga untuk
bertanya
4. Tanyakan kembali
hal yang telah
dijelaskan
5. Beriksan
reinforcement
positif atas jawaban
yang benar
WIB lembar balik dan leaflet tentang definisi, jenis, hasrat,teragsang,orgasme,dan/atau relaksasi yang dirasa tidak
memuaskan,tidak bermakna atau tidak adekuat
penyebab, dan gejala disfungsi seksual
2. Ny.R mengatakan tanda gejala dan penyebab disfungsi
Menanyakan kembali bila ada yang belum
seksual.
dimengerti.
Penyebab :
Mengkaji kembali pengetahuan keluarga tentang
Perubahan fungsi/struktur tubuh
pola seksual tidak efektif setelah diberikan ( kehamilan,baru melahirkanobat-
penjelasan. obatan,pembedahan,anomaly,proses
penyakit,traumaradiasi)
Memberi pujian pada keluarga atas jawaban yang Perubahan biopsikososial seksualitas
Ketidakadaan model peran
benar. Kurang privasi
Kurang terpapar informasi
Tanda dan Gejala :
Mengungkapkan aktivitas seksual beubah
Mengungkapkan eskitasi seksual berubah
Merasa hubungan seksual tidak memuaskan
Mengungkapkan peran seksual berubah
Mengeluhkan hasrat seksual menurun
Mengungkapkan fungsi seksual berubah
Mengeluh nyeri saat berhubungan seksual
O:
1.Ny.R dan keluarga menyimak penjelasan dengan baik.
2.Ny.R dan keluarga berusaha menjawab pertanyaan
yang diajukan.
A: TUK 1 tercapai
P:
1.Evaluasi TUK 1
2.Lanjutkan TUK 2 tentang dampak dari disfungsi
seksual (dyspareunia)
Mengkaji kembali pengetahuan keluarga tentang 1.Ny.R dan keluarga menyimak penjelasan dengan baik.
dampak dari dismenore atau nyeri haid. 2.Ny.R dan keluarga berusaha menjawab setiap
Memberi pujian pada keluarga atas jawaban yang pertanyaan yang diajukan.
benar.
A : TUK 2 tercapai
P:
1.Evaluasi TUK 1 dan 2
2.Lanjutkan TUK 3 tentang cara mengatasi disfungsi
seksual ( dyspareunia)
Tanggal No Implementasi Evaluasi
TUK (SOAP)
3 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara S :
mengatasi disfungsi seksual ( dispereunia) 1.Ny. R mengatakan cara mengatasi disfungsi seksual
Menjelaskan pada keluarga dengan menggunakan (dispereunia) adalah menciptakan suasana hubungan
lembar balik dan leaflet tentang cara mengatasi intim yang mendukung,konseling dan terapi kesehatan
disfungsi seksual (dyspareunia) seksual untuk mengidentifikasi factor resiko, menjaga
Mengajarkan keluarga untuk membuat jamu kebersihan pada area kemaluan agar tidak terjadi infeksi
trradisional susu,telur,madu,jahe ( STMJ) 2. Ny.R mengatakan cara mengatasi disfungsi seksual
Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk dengan cara mengkonsumsi minuman tradidional
A: TUK 3 tercapai
P:
1.Evaluasi TUK 1,2 dan 3
2.Lanjutkan TUK 4 tentang cara memodifikasi
lingkungan dan mencegah tejadina disfungsi seksual
pada pasangan baru
Memberi pujian kepada keluarga atas jawaban yang pelayanan kesehatan untuk menangani disfungsi seksual
benar. (dyspareunia)