Anda di halaman 1dari 21

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PESERTA DIDIK MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
( PBL ) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO VISUAL

OLEH
DELMIYANTI, S.E
NIPPPK : 198205082022212012

SMP NEGERI 1 BIAU


DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
KABUPATEN BUOL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BIODATA PENULIS

1 Nama Delmiyanti,S.E

2 NIPPPK 198205082022212012

3 NUPTK 5840760661130192

4 Jabatan Guru

5 Pangkat / Gol. Ruang IX

6 Tempat / Tanggal Lahir Buol, 08 Mei 1982

7 Jenis Kelamin Perempuan

8 Agama Islam

9 Pendidikan Terakhir S1 Ekonomi

10 Unit Kerja SMP NEGERI 1 BIAU

11 Alamat Desa Negeri, Kec. Bokat,


Kab. Buol

Buol, September 2022


Penulis

Delmiyanti, S.E
NIPPPK. 198205082022212012

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan Best Practice dengan judul “
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL“. karya ini ditulis
berdasarkan pengalaman lapangan yang telah penulis lakukan selama menjalankan
tugas sembagai guru di SMP Negeri 1 Biau.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua, suami,
Kepala Sekolah dan teman sejawat yang telah mendukung dan membantu sehingga
penyusunan Best Practice ini selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam Laporan Best Practice ini masih memiliki
banyak kekurangan dan kelemahan didalamnya sehingga kritik dan saran yang sifatnya
membangun penulis harapkan demi penyempurnaan Laporan Best Practice ini. Semoga
Laporan best Practice yang penulis sajikan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan juga bagi orang lain.

Buol, September 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

BIODATA ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang .................................................................................. 1
b. Rumusan Masalah............................................................................. 3
c. Tujuan ................................................................................................ 3
d. Manfaat .............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN TEORI
1. Motivasi Belajar ...................................................................................... 4
2. Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) .......................... 4
2.a. Pengertian Problem Based Learning(PBL) ................................... 4
2.b. Karakter Problem Based Learning(PBL) ...................................... 5
2.c. Kelebihan Problem Based Learning(PBL)..................................... 5
2.d. Kelemahan Problem Based Learning(PBL) .................................. 6
3. Media Audio Visual .................................................................................. 6
a. Pengertian Audio Visual ..................................................................... 6
b. Manfaat Audio Visual ......................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
a. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................................ 8
b. Masalah Yang Dihadapi ......................................................................... 9
c. Cara Mengatasi Masalah........................................................................ 10
d. Refleksi ..................................................................................................... 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan .............................................................................................. 11
b. Saran ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN

iv
ABSTRAK
Meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui model pembelajara
Problem Based Learning ( PBL ) dengan Menggunakan Media Audio Visual
Delmiyantidelmi1982@gmail.com

Dalam proses pembelajaran diperlukan motivasi untuk menunjang keberhasilan


prestasi peserta didik dan juga motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan
gairah belajar peserta didk sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. guru
memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
guru harus mampu menciptakan Susana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik
dengan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran salah satunya dengan cara
menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik serta menyajikan
materi dengan menggunakan media yang interaktif dan inovatif sehingga peserta didik
antusia mengukuti proses pembelajaran dan tidak merasa bosan selama mengikuti
proses pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) dalam proses
pembelajaran sangat efektif dalam memotivasi belajar peserta didik hal ini dapat dilihat
selama proses pembelajaran peserta didik aktif berdiskusi, serta mengerjakan tugas
kelompok, mereka juga tampil percaya diri ketika presentasi di depan kelas.
Penggunaan media audio visual sangat efektif membantu peserta didik memahami
materi karena disajikan dalam bentuk yang menarik sehingga dapat meningkatkan
motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan media audio
visual berupa video pembelajaran dan gambar yang relevan dengan materi sangat
membantu peserta didik memahami materi.
.

v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia pendidkan Guru memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran, menurut Warso ( 2014 ) Peran/tugas guru dalam proses pembelajaran
tersebut meliputi guru sebagai : sumber belajar; Fasilitator; Pengelola pembelajaran;
Demonstrasi; Pembimbing; Motivtor dan Penilai. Menurut Djamarah ( 2015 : 280 )
guru adalah seseorng yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik atau
tenaga professional yang dapat menjadikan murid – muridnya untuk merencanakan,
menganalisis dan menyimpulkan masaalah yang dihadapi. Dengan demikian bahwa
guru adalah seseorang yang bertanggung jawab dan memiliki peran untuk menjadikan
peserta didik lebih berkembang dan bermutu hingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Dalam proses pembelajaran diperlukan motivasi untuk menunjang keberhasilan
prestasi peserta didik. Motivasi merupakan salah satu factor yang mendorong diri
sesorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Harold Koontz dalam Moekijat (
2001 : 5 ) menjelaskan “ motivasi sebagai suatu dorongan dan usaha untuk memenuhi
atau memuaskan suatu kebutuhan atau mencapai suatu tujuan “ dalam proses
pembelajaran motivasi sangat mempengaruhi hasil belajar peserta didik, dengan
adanya motivasi belajar, peserta didk akan berusaha dengan baik dan bersungguh –
sungguh dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan ingin menjadi
yang terbaik dalam pembelajaran. motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan
gairah belajar peserta didk sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik. guru
memiliki peran penting dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
guru harus mampu menciptakan Susana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik
dengan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran salah satunya dengan cara
menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik serta menyajikan
materi dengan menggunakan media yang menarik perhatian peserta didik sehingga
peserta didik antusia dan tidak merasa bosan selama mengikuti proses pembelajaran.
Dalam praktik pembelajaran yang penulis lakukan selama ini penulis masih
menerapkan metode caramah dan menggunakan media yang sederhana berupa papan
tulis, buku siswa dan buku guru, penulis meyakini dengan menggunakan metode dan
media tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Namun pada
kenyataannya berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru peserta didik merasa
bosan mengikuti kegiatan pembelajaran karena metode yang digunakan masih
monoton, pembelajaran masih terpusat kepada guru ( teacher center ) sehingga dalam
proses pembelajaran penulis menemukan peserta didik bercerita, tidak memperhatikan
guru menjelaskan, Ketika ditanya tentang materi yang dijelaskan peserta didik tidak

1
dapat menjawab, Sebagian besar tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut penulis mencoba menemukan solusi
yang dirasa efektif membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengatasi kendala dalam memotivasi peserta
didk yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL )
yang melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
Berbasis Masalah atau Problem Based Learning ( PBL ) adalah salah satu model
pembelajaran inovatif yang memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik (
Nisa, 2015: 3 ). Menurut Utrifani A. dan Turnip M. Betty (2014) PBL merupakan
model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah
melalui tahap metode ilmiah sehingga peserta didk dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut serta memiliki keterampilan untuk
memecahkan masalah. Berdasarkan pengertian tersebut penulis berkesimpulan bahwa
dalam model pembelajaran PBL dapat melibatkan peserta didik aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan peserta didik memiliki keterampilan dalam memecahkan suatu masalah.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) tentunya


diperlukan media yang tepat agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat membantu suksesnya
pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
membangkitkan minat, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar ( Sumarti, dkk : 2014
). Media pembelajaran menurut Arsyad ( 2013 : 10 ) adalah segala sesuatu yang dapat
yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa. salah satu media yang
dapat digunakan dalam pembelajaran agar menarik perhatian peserta didik adalah
media audio visual. Haryoko (2009) menunjukkan bahwa media audio visual dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran, dikarenakan beberapa aspek antara lain : a)
mudah dikemas dalam proses pembelajaran; b) lebih menarik untuk pembelajaran; c)
dapat di-edit (diperbaiki) setiap saat.

Menurut Snaky ( 2010 : 105 ) media audio visual berarti gabungan alat yang bisa
memproyeksikan media gambar yang bergerak serta bersuara. Kombinasi antara
gambar dan suara bisa membuat karakter yang sesuai dengan objek asal. Media ini bisa
membuat sesuatu berupa visual mirip dengan objek yang digambarkan, beserta suara
aslinya sehingga membuat orang yang melihat mampu mendengar lebih paham.
Berdasarkan pengertian dia atas penulis berkesimpulan bahwa penggunaan media
audio visual sangat efektif merangsang perhatian dan minat peserta didik, karena
mudah dikemas, lebih menarik dan bisa memproyeksikan media gambar yang bergerak
dan bersuara.

2
penulis akhirnya menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (
PBL ) dalam proses pembelajaran dan memanfaatkan media audio visual dalam
menyampaikan materi pembelajaran yang termuat dalam rancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). penerapan model pembelajaran PBL dan
penggunaan media audio visual dirasa efektif dalam memotivasi belajar peserta didik
hal ini dapat dilihat dari Penggunaan media audio visual berupa video pembelajaran
dan gambar yang relevan sangat membantu peserta didik memahami materi dan
menyelesaikan masalah dan peserta didik aktif berdiskusi serta mengerjakan tugas
kelompok,

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu
Bagaimana strategi dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learng
( PBL ) dengan mengunakan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik ?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan best practice ini adalah Meningkatkan motivasi belajar peserta
didik melalui penerapan model pembelajaran PBL dengan menggunakan media audio
visual dalam kegiatan pembelajaran

D. MANFAAT
1. Bagi penulis : best practice ini dapat membantu meningkatkan kemampuan
atau keterampilan guru dalam proses pembelajaran, memberikan alternatif
pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif serta menyenangkan bagi peserta
didik.
2. Bagi peserta didik : dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi yang
disajikan oleh guru serta meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses
pembelajaran.
3. Bagi sekolah : best practice ini dapat menjadi alternatif solusi dalam
menyelesaikan masalah pembelajaran, serta dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata “ Motif “ yang berarti sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, Menurut Rianto, (2005 : 53 ) motivasi
adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu. Harold Koontz dalam Moekijat ( 2001 : 5 ) menjelaskan
“ motivasi sebagai suatu dorongan dan usaha untuk memenuhi atau memuaskan suatu
kebutuhan atau mencapai suatu tujuan “ .
Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan untuk membangkitkan
gairah belajar peserta didik sehingga kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik.
Adapun pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018 : 75 ) adalah “
Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai “
Uno (2017 : 23 ) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan
internal dan eksternal pada siswa – siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang
mendukung. untuk itu guru harus mampu merancang dan mendesainn kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan dan membangkitkan semangat peserta didik agar
dapat membangkitkan motivasi belajar bagi peserta didik sehigga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.

2. Model Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL )


a. Pengertian Problem based Learning ( PBL )
Menurut Arend, (Dewi, dkk :2013 ) pengertian dari model problem based
learning merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah
permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang
belum mereka ketahui sebelumnya. Menurut Suradijono ( Syafi’l, dkk : 2004 ),
pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana
siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir
tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Arifin ( dalam Pratiwi, dkk, 2014 ), menyatakan bahwa ada tiga ciri utama
pembelajaran berbasis masalah :

4
1. Merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasinya
ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan peseta didik. Dalam pembelajaran
berbasis masalah, menuntut peserta didik secara aktif terlibat berkomunikasi,
mengembangkan daya pikir, mencari dan mengolah data, serta Menyusun
kesimpulan bukan hanya sekedar, mendengarkan, mencatat, atau menghafal
materi pembelajaran;
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Tanpa
masalah pembelajaran tidak akan terjadi ;
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan pendekatan berpikir ilmiah;

b. Karakteristik problem based learning ( PBL )

Sears dan hersh ( dalam Sumarmo, dkk, 2011) mengemukakan beberapa


karakteristik model problem based learning :
1. Masalah harus sesuai dengan kurikulum
2. Masalah bersifat tak terstruktur, solusi tidak tunggal dan prosesnya bertahap
3. Siswa memecahkan masalah dan guru sebagai fasilitator
4. Siswa diberi panduan untuk mengenali masalah dan bukan formula untuk
memecahkan masalah
5. Penilaian berbasis performa autentik
c. Kelebihan model pembelajaran problem based learning ( PBL )

Sanjaya ( dalam Kusprianto dan Siagian, 2013 ) menyatakan bahwa


pembelajaran problem based learning memiliki beberapa kelebihan yaitu :
1. Teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran
2. Dapat menantang kemampuan siswa
3. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa
4. Dapat membantu siswa bagaimana menstranfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata
5. Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
belajarnya bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan,
disamping itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik
terhadap hasil maupun proses belajarnya.
6. Bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa mata pelajaran, pada dasarnya
merupakan cara berpikir dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan
hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku – buku saja.
7. Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa
8. Dapat mengembangkan kemampuan siswa
9. Dapat memberikan kesempatan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan
yang mereka miliki dalam dunia nyata
10. Dapat mengembangkan minat siswa untuk terus menerus belajar sekalipun
belajar pada Pendidikan formal telah berakhir

5
d. Kelemahan model pembelajaran problem based learning
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari dapat dipecahkan, maka mereka akan enggan untuk
mencoba
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui pemecahan masalah
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan .
Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka guru sebaiknya membuat
persiapan yang matang sebelum menerapkannya. Guru juga sebaiknya
menjelaskan secara detail agar siswa memahami permasalahan yang akan
dipecahkan. Selai itu, guru juga harus mampu membangun kepercayaan diri
siswa untuk berhasil. ( Sutirman, 2013 ).

3. Media audio visual


a. Pengertian media audio visual
Media berasal dari Bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “
medius “ yang secara harfiah yang berarti ‘tengah’ atau perantara. Dalam
Bahasa arab disebut “ wasilah “ yakni sinonim dari al-wast yang atinya juga
tengah kata tengah sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka disebut
sebagai perantara ( wasilah ) ( Anggraeni/2015:22)
Menurut ( fatriah, 2017 :136 ) media adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat
membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses pembelajaran pada siswa.
AECT ( Association Of Education And Communication Technology, 1997
) dalam Arsyad ( 2016:3) memberi Batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Batasan lain dikemukakan pula oleh ( NEA) National Education
Association dalam Nunuk Suryani,ddk(2012:135 ) memberikan Batasan media
sebagai bentuk – bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta
peralatannya.
Menurut Wina Sanjaya ( 2010:172) “ Media audio-visual adalah yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman
video, slide, suara, dan sebagainya”.
Media dibagi kedalam 2 kategori, yaitu :
1. Audio – visual diam yaitu : media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti : film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
2. Audio visual gerak yaitu : media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti : film suara dan video-caset, televisi,OHP dan
komputer.
Syaiful Bhari ( 2002 :141 )

6
b. Manfaat audio visual dalam pengajaran
Ada beberapa manfaat alat bantu audio visual dalam pengajaran, antara lain :
1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar
2. Mendorong minat
3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik
4. Melengkapi sumber belajar yang lain
5. Menambah variasi metode mengajar
6. Meningkatkan keingintahuan intelektual
7. Cenderung mengurangi ucapan kata yang tidak perlu
8. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama
9. Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa
( Suprijanto, 2007:173 )
Berdasarkan uraian dia atas bahwa penggunaan media audio visual dalam proses
pembelajaran dapat merangsang pikiran peserta didik, membangkitkan semangat serta
perhatian peserta didik karena media audio visual dapat menampilkan unsur suara dan
gambar bergerak. Selain itu dapat membantu guru memberikan konsep yang benar,
membuat ingatan lebih lama, menambah variasi dalam proses pembelajaran sehingga
dapat mendorong motivasi belajar peserta didik.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
( RPP ) yang sesuai dengan model pembelajaran problem based learning
( PBL ) dan membuat media pembelajaran yang akan digunakan berupa slide
gambar dan video pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran
yang akan disajikan dengan aplikasi power point. Selain itu guru membuat
LKPD yang didesain menggunakan aplikasi canva.
b. Alat dan bahan yang digunakan dalam membuat media pembelajaran yaitu
buku siswa SMP, laptop, printer, aplikasi power point dan juga jaringan
internet.
c. Langkah – langkah model pembelajaran problem based learning ( PBL ) yang
sesuai dengan RPP sebagai berikut :

Sintak 1 : Orientasi peserta didik pada Guru menyajikan video youtube pada
masalah peserta didik

Sintak 2 : Mengorganisasi peserta Guru membantu peserta didik


didik dalam belajar mendefinisikan dan menganalisis
pertanyaan/masalah yang akan dicari
penyelesaiannya

Sintak 3 : Membimbing penyelidikan 1. Guru membimbing peserta didik


8endidikan8au kelompok mengumpulkan informasi dan
membangun ide dalam memecahkan
masalah
2. Peserta didik berdiskusi dalam
kelompok mencari solusi terkait
dengan masalah yang telah
diidentifikasi.

Sintak 4 : Mengembangkan dan 1. Peserta didik mencatat data dan


menyajikan hasil karya mengolah hasil penyelidikan
kelompok dalam LKPD

8
2. peserta didik diminta
mempresentasikan hasil
penyelidikan dan diskusi di depan
kelas

Sintak 5 : Menganalisis dan 1. Guru dan peserta didik


mengevaluasi proses pemecahan menganalisis dan mengevaluasi
masalah hasil pemecahan masalah.
2. Kelompok peserta didik yang
berhasil memecahkan
permasalahan diberi
pengahargaan
3. Kelompok peserta didik yang
berhasil memecahkan
permasalahan diberi
pengahargaan.

B. Hasil
Hasil dari best practice ini diuraikan sebagai berikut :
1. Penggunaan media audio visual berupa video pembelajaran dan gambar yang
relevan sangat membantu siswa dalam memahami materi
2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) sangat
efektif dalam proses kegiatan belajar hal ini dapat dilihat siswa aktif
berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok, serta memiliki rasa percaya diri
Ketika presentasi
3. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran sangat baik, hal ini dapat dilihat
dari hasil refleksi pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa merspon dengan
baik dengan mengungkapkan pendapat mereka bahwa kegiatan pembelajaran
sangat menyenangkan dan mereka menjadi semangat belajar dan juga
fdmendapat pengetahuan baru.

C. Masalah yang dihadapi

1. Terkadang mengalami kendala dalam memutar video pembelajaran

2. Butuh waktu dalam mencari video dan gambar yang relevan dengan materi yang
diajarkan

3. Guru belum optimal dalam mengatur waktu pembelajaran

4. Guru belum maksimal dalam menerapkan sintak – sintak model pembelajaran


problem based learning

9
D. Cara mengatasi masalah

1. Mencoba memutar vidio sebelum proses pembelajaran dimulai

2. Guru harus memiliki banyak referensi

3. guru menyiapkan alrm pengingat waktu

4. menyiapkan catatan kecil yang berisi sintak- sintak pembelajaran problem based
learning

E. Refleksi

Setelah guru mengaplikasikan model pembelajaran problem based learning


dengan menggunakan media ausio visual dalam meningkatkan motivasi belajar
peserta didik, guru masih perlu meningkatkan kemampuan dalam menguasai dan
menerapkan Langkah – Langkah model pembelajaran PBL. Guru juga masih perlu
mengembangkan kemapuan dalam memilih media audio visual berupa vidio
pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang disajikan dengan
aplikasi power point dan juga menampilkan gambar yang menarik perhatian dan
rasa ingin tahu peserta didik.

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan best practice yang telah dilakukan penulis dapat
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning
( PBL ) sangat efektif dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik karena
langkah-langkah pembelajaran PBL peserta didik dituntut aktif dalam kegiatan
pembelajaran, melatih peserta didik membangun ide dalam menyelesaikan
masalah dan percaya diri dalam mengungkapkan ide dalam diskusi.
Penggunaan media audio visual sangat efektif membantu peserta didik
memahami materi karena disajikan dalam bentuk yang menarik sehingga dapat
meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

B. Saran

Guru harus kreatif dan inovatif dalam menggunakan media audio visual
berupa vidio pembelajaran yang disajikan dengan aplikasi power point dan juga
dalam memilih gambar yang menarik perhatian peserta didik.
Guru harus mampu mengembangkan pengetahuan dalam menerapkan
berbagai macam model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sehingga
peserta didik merasa senang dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan
tujuan pembelajaranpun dapat tercapai.

11
DAFTAR PUSTAKA
Kemdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Kementerian
Pendidikan Nasional: Jakarta.
Soeprapto, S. (2013). Landasan aksiologis 12endid 12endidikan nasional Indonesia
dalam perspektif filsafat 12endidikan. J Cakrawala Pendidikan(2), 87792.
Nensy Rerung1 , Iriwi L.S. Sinon2 , Sri Wahyu Widyaningsih3 Prodi Pendidikan
Fisika FKIP UNIPA,Jln. Gunung Salju Amban Manokwari Papua Barat.
Diterima: 2 Maret 2017. Disetujui: 11 April 2017. Dipublikasikan: 29
April 2017
Sumarti, Pargoto, Trisnaningsih ( 2014 ). Penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar. FKIP Universitas Lampung di
akses dari
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JSS/article/view/7646/4526
Warso ( 2014 ). Dalam bukunya Proses Pembelajaran & Penilaiannya di
SD/MI/SMP/Mts/SMA/MA/SMK. Di akses dari
https://www.portal.sman1madiun.sch.id/editorial/editorial-oleh-kepala-
sekolah-
2/#:~:text=Peran%2Ftugas%20guru%20dalam%20proses,didik%20meng
gali%20atau%20mengambil%20pelajaran
Zaky (2020) : Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli dan Secara
Umum. Diakses dari https://www.zonareferensi.com/pengertian-motivasi-
belajar/
https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/download/51/45/
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/jiim/article/viewFile/2790/1969
https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/jiim/article/viewFile/2790/1969
https://www.kangjo.net/berita/detail/contoh-ptk-sederhana
https://educhannel.id/blog/artikel/model-pembelajaran-problem-based-learning.html
https://www.kangjo.net/berita/detail/contoh-ptk-sederhana
https://repository.uir.ac.id/3464/5/bab2.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/289706649.pdf
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/33286/ODE0Nzg=/Penerapan-Media-
Audio-Visual-Dalam-Pembelajaran-Bahasa-Inggris-Studi-Kasus-di-SMPN-3-Bawen-
bab2.pdf
https://id.scribd.com/document/599128816/Best-Practice-UKIN

12
LAMPIRAN
Menggunakan Aplikasi Power Point

13
Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning

14
Penggunaan Power Point

15
MENGGUNAKAN VIDIO YOUTUBE

16

Anda mungkin juga menyukai