Anda di halaman 1dari 10

Bahan Ajar Ilmu Hadis

Pertemuan ke 12

HADIS SHAHIH

Capaian Pembelajaran

1. Mampu menjelaskan pengertian Hadis Shahih


2. Mampu mengidentifikasi kriteria Hadis shahih
3. Mampu menyebutkan macam-macam Hadis shahih
4. Mampu menganalisis kehujjahan Hadis shahih

Uraian Materi
Definisi Hadis Shahih
Kata Shahih dalam bahasa diartikan dengan orang yang sehat. Antonim dari kata
al saqim artinya orang yang sakit. Dikatakan Hadis shahih dikarenakan Hadis tersebut
sehat, dalam arti Hadis tersebut benar-benar sehat tidak terdapat penyakit dan tidak
cacat.
Mahmud at-Thahan dalam kitab Taisir fi Mustholah al-Hadis, mendefinisikan
dengan:

‫ما اتصل سنده بنقل العدل اتم الضبط عن مثلو إىل منتهاه من غري شذوذ وال علة‬
Dalam ungkapan berbeda:
‫ىو ما اتصل سنده بنقل العدل الضابط ضبطا كامال عن مثلو وخال من الشذوذ والعلة‬
“Hadis shahih adalah Hadis yang muttashil (bersambung) sanadnya, diriwayatkan
oleh orang adil dan dhabith (kuat daya ingatnya), kamilan (sempurna) dari yang
serupa dengannya, selamat dari Syudzudz (kejanggalan-kejanggalan) dan ‘illat
(cacat)”

Di antara ulama juga ada yang mendefiniskan dengan:


‫مانقلو عدل اتم الضبط متصل السند غري معلل وال شاذ‬
“Hadis yang diriwayatkan oleh periwayat yang adil, sempurna ingatan, sanadnya
bersambung, tidak ber’illat dan tidak syadz”

Kriteria Hadis Shahih


Imam Bukhori dan Imam Muslim membuat kriteria Hadis shahih sebagai berikut:

1
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

1. Rangkaian periwayat dalam sanad itu harus bersambung mulai dari


periwayat pertama sampai periwayat terakhir.
2. Para periwayatnya harus terdiri dari orang-orang yang tsiqah, dalam arti adil
dan dhabit.
3. Hadisnya terhindar dari ‘illat (cacat)
4. Hadisnya tidak syadz, yakni tidak lebih lemah dibanding dengan riwayat lain
yang bertentangan
5. Para periwayat yang terdekat dalam sanad harus satu zaman.

Syarat-syarat Hadis Shahih:


Berdasarkan dari kutipan definisi serta keterangan di atas, maka dapat diketahui
ada 5 syarat yang harus terdapat pada sebuah Hadis untuk bisa dikatakan shahih;
1. Ittishal al-sanad (sanadnya bersambung); artinya ada ketersambungan
perawi yang meriwayatkan Hadis.
2. ‘Adalah ar-ruwah ( Periwayat yang bersifat adil); pengertian ‘adil di sini
adalah bersifat konsisten (istiqamah) dalam beragama, baik akhlaknya, tidak
fasik dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merendahkan derajatnya
(cacat muru’ah).
Dalam menilai sifat ‘adil pada diri seorang perawi maka bisa dilakukan
dengan salah satu cara berikut:
a. Keterangan seseorang atau beberapa ulama ahli ta’dil bahwa seorang itu
bersifat ‘adil.
b. Khusus mengenai periwayat Hadis pada tingkat sahabat, jumhur ulama
sepakat bahwa seluruh sahabat adalah ‘adil. Pandangan berbeda datang
dari golongan muktazilah yang menilai bahwa sahabat yang terlibat
dalam pembunuhan ‘Ali dianggap fasik, periwayatannya pun ditolak.
3. Dhabth ar-ruwah artinya perawi yang memiliki daya ingat hafalan terhadap
Hadis yang diriwayatkannya dengan hafalan yang sempurna.
Dalam definisi di atas disyaratkan adanya kesempurnaan dhabith,
Maksudnya adalah bahwa masing-masing periwayatnya sempurna daya
ingatannya, baik ingatan pada tulisannya atau hafalannya. Artinya sekiranya

2
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

Hadisnya dibutuhkan dapat menunjukkan dengan cepat baik melalui hafalan


atau tulisannya.
Menurut para ulama, ada 2 cara untuk mengetahui sifat-sifat ke-
dhabith-an periwayat:
a. Kesaksian para ulama
b. Berdasarkan kesesuaian periwayatannya dengan riwayat orang lain
yang telah di kenal ke-dhabith-annya.
4. ‘Adam as-Syudzudz artinya terhindar dari adanya kejanggalan-kejanggalan.
Syudzudz merupakan bentuk jama’ (plural) dari kata Syadz. Maksud syadz di
sini adalah bahwa periwayatan perawi terhadap Hadis diyakini bertentangan
dengan periwayatan Hadis perawi-perawi lain yang terpercaya (tsiqah).
Sehingga dengan demikian, syadz dalam sebuah periwayatan Hadis harus
dihindari, karena adanya syadz menjadikan kualitas Hadis menjadi turun,
dan tidak bisa digolongkan dalam Hadis shahih.
5. ‘Adam al-‘illah artinya selamat dari adanya cacat yang tersembunyi. Maksud
‘illat di sini adalah suatu sebab yang tersembunyi yang membuat cacat suatu
Hadis.
“Illat Hadis dapat terjadi pada sanad maupun pada matan atau pada
keduanya secara bersama-sama. Namun demikian, ‘illat yang paling banyak
terjadi adalah pada sanad, seperti menyebutkan muttasil terhadap Hadis
yang munqathi’ atau mursal.

Macam-macam Hadis Shahih


Para ulama ahli Hadis membagi Hadis shahih menjadi dua macam yaitu:
a. Hadis Shahih Li-Dzatih
Ialah Hadis shahih dengan sendirinya, artinya Hadis shahih yang
memiliki lima syarat atau kiteria sebagaimana disebutkan pada
persyaratan di atas, atau Hadis shahih adalah:
“Hadis yang melengkapi setinggi-tinggi sifat yang mengharuskan kita
menerimanya”

3
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

Dengan demikian penyebutan Hadis shahih li dzatih dalam


pemakaiannya sehari-hari pada dasarnya cukup memakai sebutan
dengan Hadis shahih.
Contoh :

‫حدثنا عبد هللا بن يوسف قال أخربان مالك عن ابن شهاب عن دمحم بن جبري بن مطعم عن‬
}‫أبيو قال مسعت رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص قرأ يف املغرب ابلطور { رواه البخاري‬

Hadis ini dinamakan Hadis shahih li dzatihi karena:


a. Sanadnya muttashil; semua periwayatnya mendengar Hadis langsung dari
gurunya, adapun ‘an‘anah-nya Malik dari Ibn Syihab dan Ibn Jabir termasuk
muttashil, Karena mereka bukan orang yang me-mudallas-kan (menyamarkan
cacatnya) sanad.
b. Para periwayatnya semua adil, sempurna dhabith-nya, dan menjaga muru’ah.
- Abdullah bin Yusuf dijuluki oleh ulama Hadis sebagai rijal yang tsiqah dan
muttaqin.
- Malik bin Anas adalah imam muhaddisin dan fuqaha’, al-hafizh dan amirul
mukminin fil Hadis (hafal semua Hadis yang jumlahnya lebih dari 300.000
Hadis).
c. Ibnu Syihab az-Zuhri adalah faqih, muttaqin, amirul mukminin fil Hadis
d. Muhammad bin Jabir adalah tsiqah
e. Jabir bin Muth’im adalah sahabat yang ‘adil dan dhabith
f. Hadisnya tidak bertentangan dengan Hadis yang diriwayatkan oleh rijal yang
lebih tsiqah.
g. Tidak terdapat cacat yang mengurangi derajat keshahihan Hadis.

Contoh lain:
‫حدثنا أمحد بن منيع البغدادي حدثنا إمساعيل ابن علية حدثنا خالد احلذاء عن أيب‬
‫قالبة عن عائشة قالت قال رسول هللا صلى هللا عليو وسلم إن من أكمل املؤممنني إمياان‬
} ‫أحسنهم خلقا وألطفهم أبىلو { رواه الرتمذى‬
“Dari Aisyah r.a., ujarnya: Rasulullah SAW bersabda: Termasuk

4
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

penyempurnaan iman seorang mukmin, ialah keluhuran budi pekertinya


dan kelemah-lembutan terhadap keluarganya”.

Contoh berikutnya adalah:


‫ بين االسالم‬: ‫عن ابن عمر رضي هللا تعاىل عنهما عن النيب صلى هللا عليو وسلم قال‬
،‫ وإيتاء الزكاة‬،‫ وإقام الصالة‬،‫ شهادة أن ال إلو إال هللا وأن دمحما رسول هللا‬: ‫على مخس‬
} ‫ و حج البيت { رواه البخارى ومسلم‬،‫وصوم رمضان‬

“Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah SAW bersabda: “Dasar (pokok) Islam itu
ada lima perkara: mengakui tidak ada tuhan selain Allah dan mengaku
bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan Sholat
(sembahyang), membayar zakat, menunaikan puasa di bulan Ramadhan
dan menunaikan ibadah haji” (HR. Bukhari dan Muslim).

b. Hadis Shahih li-ghairih.


Yang dimaksud dengan Hadis li-ghairih adalah Hadis yang keshahihannya
dibantu adanya keterangan lain. Hadis pada kategori ini pada mulanya
memiliki kelemahan pada aspek ke-dhabith-annya, sehingga dianggap
tidak memenuhi syarat untuk dikategorikan sebagai Hadis shahih.
Contoh Hadis shahih li ghairih:

‫أنبأان حممد بن حيي قال حدثنا مالك عن ابن شهاب عن محيد بن عبد الرمحن عن أيب‬
‫ىريرة أن رسول هللا صلى هللا عليو وسلم قال لوال أن أشق على أميت لمرتم ابلسواك‬
}‫مع كل وضوء { رواه النسائ يف سننو الكربى‬
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami, Muhammad ibn Yahya, ia
berkata: telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibn Syihab dari
Humaid ibn Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda: sekiranya tidak menyusahkan ummatku, tentulah aku akan
perintahkan mereka bersiwak pada tiap kali wudhu. ( HR. An Nasa’i, dalam
Sunan Kubro)

5
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

Tingkatan Derajat Hadis Shahih


1. Hadis muttafaq ‘alaihi (‫عليو‬ ‫متفق‬ ) adalah Hadis yang sanadnya disepakati oleh

Imam Bukhari dan Imam Muslim. Artinya Imam Bukhari meriwayatkan Hadis
melalui sanad yang sama dengan sanad yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

2. Hadis riwayat Bukhari sendirian ( ‫)ما انفرد بو البخاري‬ adalah Hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari sendirian

3. Hadis riwayat Muslim sendirian ( ‫)ما انفرد بو مسلم‬ adalah Hadis yang

diriwayatkan oleh Imam Muslim sendirian


4. Hadis yang sanadnya memenuhi syarat shahih Buhkari dan shahih Muslim
namun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan dalam kitab sahih keduanya

( ‫ومسلم‬ ‫)ما على شرط البخاري‬


5. Hadis yang sanadnya memenuhi syarat shahih Bukhari saja, namun Bukhari tidak

meriwayatkannya dalam kitab shahihnya. ( ‫البخاري‬ ‫)ما على شرط‬


6. Hadis yang sanadnya memenuhi syarat shahih Muslim, namun Imam Muslim

tidak meriwayatkannya dalam kitab shahihnya. ( ‫مسلم‬ ‫)ما على شرط‬


7. Hadis yang sanadnya shahih menurut selain Imam Bukhari dan Muslim, seperti:
shahih menurut Ibnu Hibban, shahih menurut Ibnu Huzaimah, shahih menurut
Ibnu Majah, shahih menurut Imam al-Hakim, dan lain-lain tapi tidak shahih
menurut Bukhari dan Muslim.

Urutan Sanad Yang Paling Shahih atau Yang Biasa disebut Silsilah Emas

( ‫( أصح السانيد أو سلسلة الذىب‬


I. Dari sahabat Abdullah bin Umar: “Malik dari Nafi’ dari Ibnu Umar”. (silsilah adz -
dzahab /sanad yang paling shahih)
II. Dari sahabat Anas bin Malik : “Humad bin Salmah dari Tsabit dari Anas.”

6
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

III. Dari sahabat Abu Hurairah: “Suhail bin Abi Shalih dari Ayahnya dari Abi
Hurairah.”

Kehujjahan Hadis Shahih


Hadis shahih sebagai sumber ajaran Islam lebih tinggi kedudukannya dari Hadis
hasan dan dha’if. Semua ulama sepakat menerima Hadis shahih sebagai sumber ajaran
Islam atau hujjah yang dapat diterima untuk menentukan masalah aqidah, hukum dan
akhlak, artinya kehujjahan Hadis shahih tidak ada perbedaan, semua sepakat bahwa
kehujjahannya diterima dan boleh diamalkan.
Adapun tentang Hadis Ahad, para ulama sependapat bahwa Hadis ahad yang
shahih dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan syariat Islam, namun mereka
berbeda pendapat, Apabila Hadis kategori ini dijadikan untuk menetapkan soal-soal
aqidah.
Perbedaan di atas berpangkal pada perbedaan penilaian mereka tentang
faedah yang diperoleh dari Hadis ahad yang shahih, yaitu apakah Hadis semacam itu
memberi faedah qath’i sebagaimana Hadis mutawatir, maka Hadis-Hadis tersebut
dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan masalah-masalah aqidah. Akan tetapi
yang menganggap hanya memberi faedah zhanni, berarti Hadis-Hadis tersebut tidak
dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan soal ini.

Para ulama dalam hal ini berbeda pendapat, sebagai berikut :


Pertama : menurut sebagian ulama bahwa Hadis shahih tidak memberi faidah
qath’i sehingga tidak bisa dijadikan hujjah untuk menetapkan soal aqidah.
Kedua : menurut An-Nawawi bahwa Hadis-Hadis shahih yang diriwayatkan
Bukhari dan Muslim memberikan faedah qath’i.
Ketiga : Pendapat Ibn Hazm, bahwa semua Hadis shahih memberikan faedah
qath’i, tanpa dibedakan apakah diriwayatkan oleh kedua ulama di atas atau
bukan jika memenuhi syarat ke shahih-hannya, adalah sama dalam
memberikan faedahnya.

7
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

Kitab Hadis yang paling Shahih

Buku yang khusus mengumpulkan Hadis shahih pertama kali adalah Shahih
Bukhari, kemudian Shahih Muslim

Secara umum ulama sepakat bahwa Shahih Bukhari lebih unggul dibanding
shahih Muslim, dikarenakan:

a. Hadis-Hadis dalam Shahih Bukhari lebih mutthasil karena mensyaratkan harus


terbukti adanya pertemuan antara guru, sedangkan Muslim cukup dengan bukti
sezaman antara guru dan murid sudah dianggap muttashil.
b. Bukhari lebih berhati-hati dalam menentukan ke-tsiqah-an periwayat.
c. Hadis-Hadis Bukhari mengandung berbagai permasalahan yang lebih lengkap
sehingga lebih detail dalam hal menggali hukum fiqh.

Namun demikian, Shahih Muslim sistematikanya lebih bagus dibanding


sistematika Shahih Bukhari karena dalam Shahih Muslim tidak memotong matan Hadis
dan tidak mengulang-ulang sanad. Sehingga lebih mudah mencari Hadisnya.

Latihan

1. Jelaskan pengertian Hadis shahih secara bahasa dan istilah!


2. Sebutkan macam-macam Hadis shahih dan berikan contohnya!
3. Jelaskan kehujjahan Hadis shahih dalam hukum Islam!

8
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021
Bahan Ajar Ilmu Hadis
Pertemuan ke 12

Tugas/Lembar Kerja
Disajikan contoh Hadis, mahasiswa diminta mengidentifikasi antara apakah dalam Hadis
tersebut terdapat syarat-syarat Hadis shahih atau tidak.

Disajikan contoh Hadis shahih lidzatihi dan Hadis shahih lighairihi dan mahasiswa
diminta untuk menghafalkan lengkap sanad dan matannya.

Tes Formative/Kunci Jawaban (PG menggunakan googleform)


Umpan Balik/Tindak Lanjut

Umpan Balik

9
PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2021

Anda mungkin juga menyukai