Anda di halaman 1dari 10

PROFESI ADVOKAT SEBAGN OFFICIUM IVOBILE

(Ide Model Pendidikan Profesi Advokat yang Mengkombinasi Kecerdasan


Emosional dan Intelektual Sebagai Bagian dari Penegak Hukum)

Oleh : Grees Selly


Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Abstrak
-::ns-Undang No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat menegaskan tentang status Advokat sebagai
: :r S&tu penegak hukum yang mempunyai peran dan fungsi yang sejajar dengan Kepolisian,
",,,:\saan dan Kekuasaan Kehakiman sebagai aparat penegak hukum, namun ada kekhusuan yang
- =:-kan oleh undang-undang tersebut kepada advokat, yaitu kemandirian advokat dalam menja-
--:":i1 tugas dan profesinya. Kemandirian advokat bertujuan untuk medukung penyelenggataan
,,-.:l peradilan yang bebas dari inter-vensi kekuasaan maupun politik dalam hal penegakan hukum,
--- ien_san kemandirian itu pula maka Profesi Advokat dikatakan sebagai profesi yang sangat
' - : i o.f/icium nobile). Sebagai Profesi yang mulia tentu saja advokat terikat dengan nilai-nilai etik
--: nrenjadi rambu-rambu dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya, yang mana nilai-nilai
-
-:;rut dipositifkan menjadi Kode Etik Profesi. Nilai-nilai etik tersebut muncul sebagai sintesa atas
; - -:iasan dasar yang dimiliki oleh setiap manusia. Untuk menjadi advokat profesional dan handal
- - -*hkan kecerdasan dalam menelaan dan menangani perkara yang dihadapi oleh kliennya.
- kat dituntut untuk ahli dan cerdas dalam segala hal, bukan cuma cerdas secara intelektual
' , -' *: luga cerdas secara spiritual dan matang dalam kecerdasan emosional. Oleh sebab itu perlu
-: .rlrk model pendidikan profesi advokat yang memadu padankan antara kecerdasan intelektual
. -:,r kecerdasan spiritual dan emosional, agar tujuan akhir dari pendidikan profesi advokat untuk
'-"::nruk advokat-advokat yang handal dalam memahami permasalahan hukum dan beretika
, .ebagai penegak hukum dapat terlaksana secara maksimal dan komprehensif.

*,irr Kunci : Advokat ; profesi hukum, pendidikan advokat

Ahstrsct
,,,tber 18 oJ'2003 On Adtocates alJirms the status of Advocates as one oJ'the law enforcers
' .;^. e roles and functions thal are parallel to the Police, Attorney and Judicial Power as law
' -:inent fficers, but there is a certainQ given by the law to advocates, namely the indepen-
- . 'r'odvocates in Perform his duties and profession. The independence of an advocate aims to
" ,.: the administration of a judicial system fr ee from the intervention of power and politics in
,. ic, o.f law enforcement, and with that independence also the Advocate Profession is said to be
. - ,ioble profession (olJicium nobile).As a noble Profession, of course, advocates are bound by
-.:'-'altres that become the signs in the execution of their duties and authorities, which are the
.: ,',-iited to be the Professional Code of Conduct. These ethical values merge as a synthesis of
--;i-r intelligence that everyt human being possesses. To be a professional and reliable advocate
.., intelligence to defend and handle cases faced by clients. Advocates are required to be
. , .tnd intelligent in everry way, not just intellectuall,v intelligent but also spiritually intelligent
'.'-tit/re in emotional intelligence. Therefore, it is necessat)) to .form an educational model of
.;:: pro-fession that matches between intellectual intelligence with spiritual and emotional
. ::r?ce, so that the ultimate goal o/'professional education advocate to.form advocates who are

s03
Jurnal Lex Librum, VoL III, No. 2, Juni 2017, hal 503 - 512

reliable in understanding legal issues and ethical ethics as law enforcement can be implemented
maximally and comprehensive.

Keywords : Advocate ; L egal professio n, ed ucation advocate

A. Pendahuluan B. Permasalahan
Dalam ranah hukum Indonesia terdapat Advokat adalah orang yang berprofesi
empat pilar yang menjadi penyangga utama memberi jasa hukum baik didalam maupun di
yang sama fungsinya yaitu untuk menjaga pene- luar pengadilan yang memenuhi persyaratan
gakan hukum di Indonesia. Diantara keempat berdasarkan undang-undang, dan untuk menjadi
pilar tersebut tidak ada satu yang lebih tinggi advokat dibutuhkan kapasitas tertentu, setidak-
dari yang lainnya, jika salah satu patah maka tidaknya memiliki tiga keahlian yang memadai
dipastikan hukum tak akan bisa berdiri tegak. yaitu: pertama memiliki pengetahuan yang me-
Empat pilar tersebut adalah terdiri dari unsur madai (skill and lonwledge); kedua memiliki
Penyidik (Kepolisian), Penuntut (Kejaksaan), kestabilan dan kematangan emosi (emotional
Hakim (Pengadilan) dan Advokat (Penasihat maturity); ketiga harus mempunyai komitmen
Hukum). Mereka inilah yang disebut Catur moral atas profesi yang kuat dan stamina prima
Wangsa.l (endurance). Dari uraian tersebut timbul perta-
Kebanyakan dari semua permasalahan rLyaan dan permasalahan sebagai berikut :
hukum akan bermuara di Pengadilan, maka Ke- 1. Bagaimanakah tinjauan filsafat ilmu ter-
kuasaan Kehakiman yang bebas dari segala hadap profesi advokat?
campur tangan dan pengaruh dari luar memer- 2. Model pendidikan khusus profesi advo-
lukan profesi advokat yang bebas, mandiri dan kat (PKPA) yangbagaimarla agar dapat
bertanggung jawab untuk terselenggaranya sua- mensinergikan kemampuan IQ, ESQ,
tu peradilan yang jujur, adil dan memiliki ke- dan EQ bagi seorang advokat?
pastian hukum bagi semua pencari keadilan da-
lam menegakkan hukum, kebenaran, keadilan C. Pembahasan
dan hak asasi manusia.
Profesi advokat yang bebas dan mandiri 1. Tinjauan Filsafat IImu Terhadap Profesi
serta bertanggung jawab dalam menegakkan hu- Advokat
kum perlu dijamin dan dilindungi oleh undang-
undang. Sesuai dengantugasnya, fungsi advokat a. Definisi Advokat
sangat kompleks. Dan kompleksitas itu perlu di- Pasal I ayat (l) Undang-Undang No. 18
ketahui oleh semua advokat guna memahami Tahun 2003 Tentang advokat memberikan defi-
kedudukan dan fungsinya dalam tiap tahap pem- nisi tentang advokat adalah orang yang berpro-
belaan terhadap klien yang memerlukan pen- fesi memberi jasa hukum baik didalam maupun
dampingan jasa hukum dari advokat tersebut. diluar pengadilan yang memenuhi persyaratan
Untuk menjalankan profesi yang sangat berdasarkan undang-undang. Banyak termino-
mulia itu, advokat dituntut untuk memiliki ke- logi yang berkaitan dengan istilah advokat, ada
mampuan dan kecerdasan, bukan hanya kecer- yang menyebutnya sebagai pengacara, kuasa
dasan dibidang intelektual namun juga kecerda- hukum, penasihat hukum bahkan pokrol. Istilah
san emosional serta spiritual. Kombinasi kecer- bahasa Inggns menyebut orang yang memberi-
dasan intelektual dan emosional serta spiritual kan jasa hukum tersebut adalah lowyer. Lawyer
ini diperlukan untuk profesionalitas dan etos diartikan atau diterjemahkan dalam bahasa In-
kerja seorang advokat dalam menangani perka- donesia sebagai Pengacara atau advokat, bisa
ra-perkara yang bervariasi dan memerlukan ko- juga disebut sebagai ajuster atau pembela, pena-
mitmen tinggi untuk penyelesaiannya. sihat hukum. Dari sekian banyak istilah tersebut
yang paling sering dipergunakan adalah advo-
1
Ari Yusuf Amr, Strategi Jasa Advokat, Navila Idea, kat, pengac ara, dan penasihat hukum.
Yogyakarta, 2008, hlm. l8-19.

504
Profesi Advokat Sebagai Officium Nobile ... Gress Selly

mented Di negeri Belanda seorang lawlter yang te- situasi maupun kondisi, cepat dan tepat serta
:h resmi menjalankan profesinya mendapat ge- cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas
): meester in de rechten (Mr). Di Amerika Seri- dasar kepekaan. Ketiga punya sikap orientasi ke
::lt orong yang terjun ke dunia pengacaraan di- hari depan, sehingga punya kemampuan meng-
.:but bar, di Inggris dikenal barrister dan soli- antisipasi perkembangan lingkungan yang ter-
- :ot'. Barister merupakan ahli hukum yang bentang dihadapannya, keempat punya sikap
r:.lrpunyai hak bicara diruang pengadilan, se- mandiri berdasarkan keyakinan dan kemampuan
profesi -:nskan Solicitor merupakan ahli hukum yang pribadi (izzat al-nafs atau selfconfidence) serta
pun di ::enangani perkara-perkara khusus non litigasi, terbuka menyimak dan menghargai pendapat
\ aratan ,ng jika permasalahan non litigasi tersebut orang lain, namun cermat dalam memilih yang
nenjadi jak selesai maka akan diserahkan kepadabar- terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.2
etidak- -.s.er untuk diproses di Pengadilan. Advoakat dalam menjalankan profesinya
emadai Di Indonesia lawyer pada awalnya disebut menggunakan nalar. Kemampuan menalar ini
ng me- r:rasihat Hukum. Istilah ini mengacu pada be- menyebabkan advokat mampu memecahkan
emiliki r::lpa undang-undang yang berlaku seperti: permasalahan-peramsalahan klien yang menj adi
otional .,.- IIAP, Undang-Undang Kekuasaan Kehaki- tanggung jawabnya. Manusia adalah satu-satu-
nitmen -'.i:r dan Undang-Undang Peradilan Umum. nya makhluk yang mengembangkan pengetahu-
r prima -:nbat laun sebutan Penasihat Umum mulai an secara bersungguh-sungguh, binatang juga
I perta- ;:geser menjadi sebutan advokat dan menjadi mempunyai namun terbatas hanya untuk kelang-
:r:ri setelah keluarnya Undang-Undang Advo- sungan hidupnya (survival). Manusia mengem-
mu ter- .,. \o. 18 Tahun 2003. Jasa hukum yang dibe- bangkan pengetahuannya mengatasi kebufuhan-
*:.:n oleh advokat berupa konsultasi hukum, kebutuhan hidup. Dia memikirkan hal-halbaru,
i advo- -:.-ruan hukum, menjalankan kuasa, mewakiii, menjelajahi ufuk bar, karena dia hidup bukan
r dapat -:rdampingi, membela dan melakukan hukum sekedar untuk kelangsungan hidupnya namun
ESQ, , . unruk kepentingan hukum klien. lebih dari itu, yaitu untuk mengembangkan pe-
Untuk menjadi advokat seseorang harus ngetahuannya.'
- :rilrpuh pendidikan tinggi hukum dan meng- Pengetahuan ini mampu dikembangkan
.-:. pendidikan khusus profesi advokat yang manusia disebabkan dua hal utama, yakni per-
- .isanakan oleh Organisasi Advokat. Selan- tama manusia mempunyai bahasa yang mampu
Profesi -:\a pengangkatan advokat dilakukan oleh mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran
-:nisasi Advokat dan salinan surat keputusan yang melatarbelakani informasi tersebut, Sebab
-:-:.rn_qkatan advokat disampaikan kepada kedua yang menyebabkan manusia mampu me-
l, '..amah Agung dan menteri. ngembangkan pengetahuannya dengan cepat
\o. 18 Profesi didefinisikan secara singkat seba- dan mantap adalah kemampuan berfikir menurut
rn defi- -, :'!atan. Secara tradisional ada empat profesi suatu alur kerangka berpikir tertentu. Secara ga-
berpro- , :- kedokteran, hukum, pendidikan dan ke- ris besar cara berfikir seperti itu disebut penala-
l
naupun :-ritaafl. Muhammad Imanudin Abdulrahim ran.'
r aratan : ::r rulisannya yang berjudil Profesionalisme Tentu saja tidak semua pengetahuan bera-
:rmino- . .;,,r Islam pada jurnal Ulumul Quran Nomor sal dari proses penalaran, sebab berfikir pun ti-
(at, ada -I -' -'. I\r Tahun i993 mengemukakan bahwa dak semuanya berdasarkan penalaran. Manusia
kuasa -:.ionalisme biasanya dipahami sebagai sua- bukan semata-mata makhluk yang berfikir, se-
. Istilah , ,,,-:1itas, yang wajib dipunyai setiap eksekutif kedar homo sapiens yang steril. Manusia adalah
lmberi- --: raik. Didalamnya terkandung beberapa makhluk yang berfikir, merasa, mengindera dan
Lawyer - - ..ritu: kesahr mempunyai keterampilan ting- totalitas pengetahuannya berasal dart ketiga
Lasa In- - -:l:rm suatu bidang, serta kemahiran dalam
at. bisa - ;:-,rergu11akan peralatan tertentu yang diper- 2
Suhrawardi K. Lubis, Etika Profesi Hukum, Sinar Grafi-
r- pena- - --. '...:n dalam pelaksanaan tugas yang bersang- ka, Jakarta" 2002, hlrn. i 1
:ersebut - ': dengan bidang tadr, kedua mempunyai t Jujrrn S. Sriasumantri, Filsctfat llmu ; Sebuah Pengantar
r advo- --, dan pengalaman sefia kecerdasan dalam Poltuier, Pustaka Sinar Harapan, Jakafia, 2013, hlm. 39-
- .*,:.rafisa suatu masalah, dan peka terhadap 40
I Dtd

505
Jurnal Lex Librum, VoL III, No. 2, Juni 2017, hal. 503 - 512

sumber tersebut; disamping wahyu; yang meru- Dalam konteks frlsafat ilmu kajian tentang ob-
pakan komunikasi Sang Pencipta dengan makh- jek tersebut lebih dikenal sebagai ontologi. On-
luk-Nya. tologi adalah penelaahan terhadap suatu objek
Perkara-perkara yang dihadapi oleh advo- yang nyata termasuk kosmologi dan metafisika
kat tentu beragam dan berbeda pula penanganan serta keberadaan sesudah kematian maupun
p erkar any a. P enye le s ai an s engke ta p er data, p er - sumber segala yang ada yaitu Tuhan Yang Ma-
kara pidana dan perkara administrasi tentu ha Esa, pencipta dan pengatur serta penentu
mempunyai argumentasi hukum yang berbeda alam semesta.6
antara satu dengan yang lainnya. Namun dapat Objek formal ontologi adalah hakikat se-
dipastikan bahwa semua perkara yang dihadapi luruh realitas. Bagi pendekatan kualitatif, reali-
oleh seorang advokat adalah permasalahan hu- tas tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaah-
kum. Teknik penyelesaian perkara yang dilaku- nya akan menjadi telaah monoisme, paralelisme
kan oleh seorang advokat tentu saja dengan atau pluralisme. Bagi pendekatan kualitatif rea-
menggunakan penalaran logis dan pendekatan litas akan tampil menjadi aliran materialisme,
hukum. idealisme, naturalisme atau hilomorphisme.T
Prinsip-prinsip dasar kerja advokat adalah Advokat dalam melaksanakan tugas profe-
bagaimana membuat resume persidangan, men- sinya tentu memerlukan pengetahuan tentang
cari landasan yuridis diperpustakaan, menemui hukum yang dalam kajian filsafat ilmu disebut
s aks i hin g ga membuat c atatan- c atatan lain y ang dengan epistemologi atau teori pengetahuan
diperlukan dalam persidangan, dan yang paling (theory of lcnowledge). Epistemologi berasal da-
utama adalah menumbuhkan serta menjaga ke- ri bahasa Yunani episteme, yang artinya penge-
percayaan klien. Orang yang menjalankan pe- tahuan, dan logos yang artinya ilmu atau teori.
kerjaan advokat profesional dapat diibaratkan Dengan demikian episternologi dapat didefinisi-
sebagai pohon.5 Sebagai akar, pilihan menjadi kan sebagai cabang filsafat yang mempelajari
advokat harus diyakini bahwa pilihan itu bukan asal mula atau sumber, strukfur, metode dan
harrya benar tetapi juga tepat. Sebagai batang, syahnya (validitas) pengetahuan. Epistemologi
seorang advokat tidak boleh berhenti hanyapa- digunakan oleh advokat untuk menjawab perta-
da keyakinan, namun keyakinan itu harus terus nyaan-pertanyaan semantik yang menyangkut
menerus dikembangkan menjadi suatu kebang- hubungan antara pengetahuan dengan objek
gaan. Dengan demikian kebanggaan menjadi pengetahuan tersebut. Selain itu epistemologi
kekuatan didalam diri, sekaligus filter. Jika dii- meliputi sumber, sarana dart tata cara menggu-
baratkan sebagai daun, seorang advokat akan nakan sarana tersebut untuk mencapai pengeta-
terus tumbuh bersama keyakinan dan kebangga- huan ilmiah.
an itu. Daun adalah institusi tempat bernaung, Perbedaan mengenai pilihan landasan on-
yaitu kantor pengacara atau lawfirm, baik dalam tologi akan dengan sendirinya mengakibatkan
posisi sebagai pendiri maupun sebagai advokat perbedaan dalam menentukan sarana yang dipi-
yang bergabung kekantor lain. Dalam konteks lih. Akal, budi, pengalaman, atau kombinasi an-
inilah perlunya manajemen pribadi dan manaje- tara akal dengan pengalaman, intuisi merupakan
men kelembagaan agar tugas-tugas advokat di- sarana yang dimaksud dalam epistemologi, se-
j alankan secara profesional. hingga dikenal dengan adanya model-model
epistemologi seperti rasionalisme, empirisme,
b. Advokat ditinjau dari Filsafat Ilmu kritisisme, atau rasionalisme kritis, positivisme,
Profesi advokat apablla ditinjau dari segi fenomenologis dengan berbagai variasinya. Pe-
keilmuan maka akan ada dua objek yang akan ngetahuan yang diperoleh oleh manusia melalui
diteliti, yaitu kesatu objek individu yang ada akal, indra dan lain-lain mempunyai metode ter-
dan objek peraturan hukum positif yang diper-
gunakan sebagai alat bekerja seorang advokat.
6
A. Susanto, Fitsafat lhnu ; Suatu Kajian dalam Dimensi
5
www.hukumonline.com. Jaclilah Pengacara Yctng Ber- Ontologis, Epistemologis dan Aksiologzs, Bumi Aksara,
tipe Ar.sitek, diunduh pada hari Jumat tanggal 14 Oktober Jakarla, 2014. hlm. 92.
2016 pukul 18.30 WIB. ' rhirl

s06
Profesi Arlvokat Sehagai OfJicium Nobile ... Gress Selly

ns ob- sendiri dalam teori pengetahuan.8 kir logis, kedua penalaran adalah bersifat anali-
d. On- Pengetahuan yang diperoleh oleh advokat tik dari proses berpikimya, yang dapat pula di-
objek :aik pada saat maupun selama menangani suatu artikan bahwa ponalaran merupakan suatu ke-
afisika :erkara menjadikan suatu "pengalaman" tersen- giatan berpikir yang menyandarkan diri pada
laupun jiri dan merupakan ilmu untuk menyelesaikan suatu kegiatan analisis yang mempergunakan
rs Ma- :erkara yang ditangani oleh advokat tersebut. logika ilmiah. Penalaran menggunakan analitis
enentu ..rlu atau sains (yeng berisi teori) dibuat untuk logika ilmiah ini dapat pula dikatakan kegiatan
.remudahkan kehidupan. Perkara seorang klien penalaran yang melibatkan intelectual quotien
kat se- ::pat diselesaikan oleh advokat dengan cara se- dan emotional quotient.
. reali- :.rgai berikut: Dari dua ciri-ciri diatas maka untuk mena-
telaah- Pertama, advokat akan mengidentifikan rik kesimpulan dalam suatu permasalahan juga
ehsme ::masalahan klien guna memperoleh data-data dapat melibatkan perasaan. Perasaaan merupa-
rif rea- r-.:upun informasi-informasi yang lengkap dan kan suatu penarikan kesimpulan yang tidak
l1i-sms, ,1id untuk penanganan perkara kliennya. Iden- berdasarkan pada penalaran. Kegiatan berpikir
e. .rkasi ini dapat dilakukan dengan cara meneliti juga ada yang tidak berdasarkan penalaran um-
profe- :;:kas-berkas perkara yang berhubungan de- pamarya adalah intuisi. Intuisi merupakan suatu
entang --.an kliennya. Kedua, advokat akan mencari kegiatan berpikir non analitik yang tidak men-
lisebut :':,1 hukum yang iayak digunakan untuk pena- dasarkan diri pada suatu pola berpikir tertentu.
tahuan -
_-.rnan perkara kliennya. Ketiga, melakukan Berpikir intuitif inilah yang memegang peranan
sal da- , -,dr kepustakaan untuk membangun teori yang yang penting dalam masyarakat yang berpikir
penge- --.::rpu menjelaskan detil perkara yang ditanga- nonanalitik. Intuitif inilah yang berkaitan de-
r teori. ngan kecerdasan spirifual dari seorang advokat
:tinisi- Profesi advokat jika ditinjau dari filsafat (ESO.
rlajari r,r tidak terlepas dari kata filsafat, yaitr-r berpi-
le dan . : secara mendalam tentang sesuatu tanpa meli- 2. Pendidikan Etika Profesi Advokat $eba-
rologi -,. dogma dan agama dalam mencari kebena- gai model pendidikan yang mensinergi-
perta- ':t'- \lencari kebenaran dalam suatu ilmu pe- kan kecerdasan intelektual emosional
angk-ut ---::huan dimulai dari penaiaran, dimana pena- dan spiritual.
objek --:r- lneflrpakan suatu proses berpikir dalam
nologi - :rlr1k sesuatu kepada suatu kesimpulan yang a. Definisi Kecerdasan intelektual, kecerda-
rnggu- -:-rr3 pengetahuan. Manusia pada hakikatnya san emosional dan kecerdasan spiritual
:ngeta- - .:.nakan makhluk yang berpikir, merasa, ber- Kecerdasan Intelektual (intelligence quo-
" ,: dan bertindak. Sikap dan tindakannya ber- tient) adalah istilah umum yang digunakan un-
an on- - -.rer pada pengetahuan yang didapat lewat tuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup
b'atkan , - - -risn merasa atau berpikir. Penalaran meng- sejumlah kemampuan seperti kemampuan me-
g dipi- ':: .\an pengetahuan yang dikaitkan dengan ke- nalar, merencanakan, memecahkan masalatr,
asr an- -:,in berpikir dan bukan dengan perasaan, berpikir abstrak, mernaharni gagasan, menggu-
rpakan ;s,.:rpun demikian patut disadari bahwa tidak nakan bahasa dan belajar. Kecerdasan ini erat
g. se- : .-.i ke-qiatan berpikir menyandarkan diri dari kaitnnya dengan kemarnpuan kognitif yang di-
model : *: rer1&laran. Jadi penalaran merupakan ke- miliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur
risme, -:,:r. beryikir yang mempunyai karakteristik dengan rnenggunakan alat psikometri yang biasa
\.1Sme, : - :rrl dalam menemukan kebenaran. disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat me-
a. Pe- Sebagai kegiatan berpikir maka penalaran nyatakan bahwa IQ rnerupakan usia mental
relalui - :r f-rn\:ai ciri-ciri terlentu, yaitu : pertama yang dimiliki manusia berdasarkan perbandi-
ie ter- , -:--'..1 suatu pola berpikir yang secara luas ngan usia kronologis.
-.: ,. disebut logika atau disebut pula bahwa ke- Kecerdasan emosional (emotional quo-
- : :: :enalaran merupakan suatu proses berpi- tient) adalah kemampuan seseorang untuk me-
| ,tlgngi nerima, menilai, mengelola serta mengontrol
.rksara, -...nad Tafsr, Filsafat Llrnum: Akal dan Hati Sejak emosi dirinya dan orang lain disekitamya. Da-
,.:ritprri James, Rosdakarya, Bandung 1992, hlm. lam hal ini, emosi mengacu pada perasaan ter-

507
Jurnal Lex Librum, Vol. III, No. 2, Juni 2017, hal 503 - 512

hadap informasi suatu hubungan. Sebuah pene- b. Model Pendidikan Etika Profesi Yang
litian mengungkapkan bahwa kecerdasan emo- Menambahkan Kurikulum Tentang Si-
sional dua kali lebih penting daripada kecerda- nergi IQ, EQ, dan ESQ dalam Pendidi-
san intelektual dalam memberikan kontribusi kan Profesi Advokat.
terhadap kesuksesan seseorang. Menurut Ho- Advokat adalah termasuk kelompok pro-
ward Gardner (1983) terdapat lima pokok utama fesional yang mempunyai keahlian dan berke-
dari kecerdasan emosional seseorang, yakni mahiran yang diperoleh melalui proses pendidi-
mampu menyadari dan mengelola emosi diri kan dan pelatihan yang berkualitas dan berstan-
sendiri, memiliki kepekaan terhadap emosi dar tingg1 yang dalam menerapkan semua keah-
orang lain, mampu merespon dan bernegosiasi lian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya
dengan orang lain secara emosional, serta dapat dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh re-
menggunakan emosi sebagai alat untuk memoti- kan sejawat sesama profesi sendiri. Kehadiran
vasi diri, mengatur suasana hati dan menjaga organisasi profesi dengan perangkat "built-in
agar beban stres tidak melumpuhkan kemampu- mechanism" berupa kode etik profesi dalam hal
an berpikir, untuk membaca perasaan terdalam ini jelas akan diperlukan untuk menjaga marta-
orang lain (empati) dan berdoa, untuk memeli- bat serta kehormatanprofesi, dan sisi lain melin-
hara hubungan dengan sebaik-baiknya, kemam- dungi profesi itu sendiri.
puan untuk menyelesaikan konflik, serta untuk Apakah etika dan etika profesi itu? Kata
memimpin diri dan lingkungan sekitamya. etika berasal dari kata ethos yang berarti karak-
Spiritual Quotients (SQ) tidak mesti ber- ter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu
hubungan dengan agama. Kecerdasan Spiritual subjek, etika akan berkaitan dengan konsep
adalah kecerdasan jiwa yang daprt membantu yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok
seseorang membangun dirinya secara utuh . SQ untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang
tidak bergantung pada budaya atau nrlai. Tidak telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
mengikuti nilaii-nilai yang ada tetapi mencipta- atau baik.
kan kemungkinan kemungkinan untuk memiliki Menurut Martin (1993) etika didefinisikan
nilai-nilai yang ada, tetapi menciptakan ke* sebagai "the discipline which can act as the
mungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sen- performance index or reference for our control
diri. Kecerdasan spiritual itu adalah kecerdasan system". Dengan demikian, etika akan membe-
yang berasal yang berasal dari kemampuan se- rikan semacam batasan maupun standar yang
seorang untuk dapat memahami arti kehidupan akan mengatur pergaulan manusia didalam ke-
yang menyangkut hubungan dengan Tuhan. lompok sosialnya. Dalam pengertiannya yalg
Selain kecerdasan IQ, EQ dan SQ dikenal secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan
pula ESQ yuttt emotional spiritual quotient manusia. Etika ini kemudian dirupakan dalam
yang merupakan gabungan EQ dan SQ. Yaitu benfuk ahtran (code) tertulis yang secara siste-
penggabun gan antaru pengendalian kecerdasan matik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prin-
emosi dan spiritual. Definisi Emotional Spiri- sip moral yang ada dan pada saat yang dibutuh-
tual Qutient adalah model kemampuan seseo- kan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk
rang untuk memberi makna spiritual terhadap menghakimi segala macam tindakan yang seca-
pemikiran, perilakr/akhlak dan kegiatan, serta ra logika-rasional umum (common sence) dinilai
mampu menyinergikan IQ (intelligence quo- menyimpang dari kode etik. Dengan demikian
tient) yang terdiri dari IQ logika/berpikir dan IQ etika adalah refleksi dari apa yang disebut de-
financiaVkecerdasan memenuhi kebutuhan hi- ngat "self controf', karena segala sesuatunya
dupnya dan EQ dan SQ secara komprehensif. dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenti-
Manfaat yang bisa didapat adalah tercapainya ngan kelompok profesi itu sendiri.
keseimbangan antaru hubungan horizontal (ma- Menurut Daniel Goleman (Emotional In-
nusia dengan manusia) dan vertikal (manusia telligence - 1996) orang yang mempunyai IQ
dengan Tuhan). ESQ juga dapat membuat kita tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami
lebih percaya diri dalam melakukan suatu tinda- kegagalan yang lebih besar dibanding dengan
kan. orang yang mempunyai IQ-nya rata-rata tetapi

s08
:' .esi -ldvokat Sebagai Oflicium Nobile ... Gress Selly

\ ang : . :r a tinggi. Artinya bahwa penggunaan EQ dampingan, memberikan nasehat hukum, men-
ns si- - - -. -.lahrasa justru menjadi hal yang sangat jadi kuasa hukum untuk dan atas nama kliennya,
:ndidi- :-..:9. dimana dalam dunia kerja yang berpe- atau dapat menjadi mediator bagi paru pihak
: Jalam kesuksesan karir seseorang adalah yang bersengketa tentang suatu perkara, baik
ir Pfo- : EQ, dan 15% fQ. Jadi, peran EQ sangat yang berkaitan dengan perkara pidana, perdata
:erke- -* :-rkan dalam menunjang karir profesi. maupun tata usaha rregara. Advokat juga dapat
:rdrdi- Seorang profesional perlu mengembang- menjadi fasilitator dalam mencari kebenaran
e:stan- ,: I{] karena menyangkut pengetahuan dan ke- dan menegakkan keadilan untuk membela hak
: keah- --::::ilan, namun juga harus dapat menampil- asasi manusia serta memberikan pembelaan hu-
:1anya .- aQ sebaik-baiknya karena EQ harus dilatih. kum yang bebas dan mandiri.
,:h re- -.-.^ meningkatkan kemampuan IQ dan EQ Profesi advokat tidak bisa dilepaskan dari
r:diran -:. supa)? dapat memanfaatkan hati nurani ki- Kode Etik yang memiliki nilai dan moral di da-
:,ill-in - i:rg terdaiam, maka seorang profesional juga lamnya. Menurut Hans Jonas, nilai adalah the
::-n hal - --. membina SQ yang merupakan cerminan addresses of a yese yaitu sesuatu yang kita se-
:rarta- - .-:gan dengan Sang Pencipta/Allah SWT, pakati atau benarkan eksistensinya berarti mem-
:re1ln- - :.,u SQ dilatih menggunakan ketulusan hati punyai konotasi yang positif, sebaliknya jika
: seningga mempertajam apa yang dapat di- tidak disepakati atau tidak dibenarkan eksisten-
Kata -
''': .kan oleh seorang profesional. sinya maka nilai tersebut mempunyai konotasi
' --^t-
\JI dI\- David Wechsler (1939) mendefinisikan negatif. Nilai berguna sebagai sumber dan tu-
suatu - -:rriS&r1 sebagai kumpulan kapasitas seseo- juan pedoman hidup manusia, oleh karena ada
{,lnsep -,nruk bereaksi searah dengan tujuan, berpi- nilai tersebut maka muncullah norna yaitu se-
i,rnpok ,sronal dan mengelola lingkungan secara buah aturan, patokan atau ukuran yang merupa-
I Yang . , .. Ia pula yang mengembangkanpiranti tes kan sesuatu yang bersifat "pasti dan tidak beru-
:uruk - -.:.iasan individual bernama LYechsler Intel- bah".
., -e Scale, yang hingga saat ini masih digu- Dengan noffna tersebut dapat diperban-
r-sikan .r dan dipercaya sebagai skla kecerdasan dingkan sesuatu hal lain yang hakikatnya, uku-
-;: lhe ::sal. Sebelumnya, JL Strokton (1921) me- rannya atau kualitasnya kita ragukan. Merujuk
.,tttrOl kecerdasan adalah kemampuan untuk kepada arti Etika yang sesuai, maka arti kata
i:mbe- ' -,:'--an
- r-.rer9?nrhi proses memilih yang berprinsip moral sama dengan artikata etika, yaitu nilai-ni-
: \ang -
- -: .esamaan (similiarities). lai dan nonna-noffna yang menjadi pegangan
i::r ke- ,\dvokat dikenal sebagai profesi yang mu- seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
i \ang , :iicium nobile) karena advokat mengabdi- tingkah lakunya.
i:ulan .- ;rrinya serta kewajibannya kepada kepenti- Secara umum dalam garis besarnya, etika
'
ialam -:: trasyarakat dan bukan semata-mata karena atau ethics merupakan satu cabang filsafat yang
i siste- :::llingannya sendiri. Advokat juga turut ser- memperbincangkan tentang perilaku benar dan
3-prin- - -'.am menegakkan hak-hak-hak azasi manu- baik dalam hidup manusia. Filsafat etik tidak
.uruh- , ::rk tanpa imbalan maupun dengan imbalan. hanya menaruh perhatian pada soal benar dan
-lntuk : : --rbdian advokat kepada kepentingan masya- salah seperti dalam filsafat hukum tetapi lebih
I SeCa- --. ,: dan kepada penegakan hukum yang berda- dari itu juga persoalan baik dan buruk. Tujuan
;rnilai : r.-ln kepada keadilan, serta tunrt sefta mene- utamanya adalah kehidupan yang baik (the good
:rikian --:-:.r-r hak asasi manusia. Disamping itu advo- life)bukan sekedar kehidupan yang selalu benar
,it de- ,
- ::bas dalam membela dan tidak terikat pada dan tidak pernah salah.10 Namun dalam perbin-
stunya .: r.r3h kliennya dan tidak pandang bulu ter- cangan konkret sehari-hari, kebanyakan orang
:renti- 'r:il kasus yang dibelanya. biasanya lebih mengutamakan soal benar atau
Dalam membela kliennya advokat tidak salah, karena benar-salah ini lebih mudah dan
,-il In- - =:- melanggar aturan hukum yang berlaku, ti-
rai IQ -:,. roleh melanggar prinsip moral serla tidak
srlami - ;r merlrgikan kepentingan orang lain. Advo- ' Kode Etik Prof-esi Advokat Indonesia, http://lawyersin
bali.wordpress.com. diunduh pada hari jumat tanggal 18
rengan , :. rerkewajiban untuk memberikan bantuan November 2016 pukul 22.00 wib.
tetapi ',r.-irl berupa jasa hukum yang meliputi pen- r0
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Peraclilan Etik dan Etika
Konstitusi, PT Sinar Grafika, Jakarta, 2A15,hal. 42-43

509
Jurnal Lex Librum, Vol, III, No. 2, Juni 2017, hal. 503 - 512

lebih jelas dipandang mata. rut1nya sebagai makhluk sosial. Berdasarkan fil-
Etika sendiri dibagi lagi menjadi dua yaitu safat etika sebagaimana diatas dapat dikatakan
etika umum dan etika khusus. Etika umum bahwa etika deskriptif (desuiptive ethics) pada
mempertanyakan prisnsip-prinsip dasar yang pokoknya berkaitan dengan pelbagai bidang ka-
berlaku bagi segenap tindakan manusia, sedang- jian, yaitu etika keagaam, teori-teori nilai, filsa-
kan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu fat ekonomi, filsafat politik, filsafat hukum, 1o-
dalam hubungan dengan kewajiban manusia da- gika deontik, teori aksi, penalaran praktis (prac-
lam pelbagai lingkup kehidupannya. Dibedakan tical reasoning), oralitas, etika visual, etika ke-
antara etika individual yang mempertanyakan percayaan. Sedangkan etika preskriptif atau nor-
kewajiban manusia kewajiban manusia sebagai matif berkenaan dengan apayafig harus percaya
individu, terutama terhadap dirinya sendiri dan sebagai benar dan salah, ataupun baik dan
melalui suara hati terhadap Ilahi. Etika sosial buruk.
jauh lebih luas dari etika individu karena hampir Tedapat beberapa teori dan aliran pemiki-
semua kewajiban manusia bergandengan de- ran yang berkembang dalam studi etika, arrtara
ngan kenyataan bahwa ia makhluk sosial.ll lain sebagai berikut :
Pada umumnya para ahli menggambarkan 1. Konsekuensialisme, yaitu aliran yang
sistem filsafat etik itu dalam 4 cabang, yaitu se- mengembangkan teori-teori moral yang
bagaiberikut:12 berpendapat bahwa akibat-akibat perbu-
1. Descriptive ethics : etika yang berkenaan atan yang dilakukan oleh seseorang
dengan perilaku yang benar dan baik se- menjadi sebab yang dianggap benar bagi
bagaimana yang dipikirkan orang; timbulnya penilaian (judgement) tentang
2. Normative ethics atau prescriptive tindakan moral yang terjadi. Karena itu,
ethics; etika yang berkenaan dengan pe- suatu tindakan (by commision ataupun
rilaku yang dinilai sudah seharusnya di- by ommission) yang secara moral dapat
lakukan. dikatakan baik dan benar beralasan un-
3. Applied ethics: etika yang berkenaan de- tuk menghasilkan akibat yang baik dan
ngan pengetahuan secara moral dan ba- benar pula. Pandangan demikian juga
gaimana pengetahuan itu diwujudkan da- tercermin dalam pandangan aliran utili-
lam praktik; tariansime;
4. Meta ethics : etika yang membahas me- 2. Etika deontologis (deontological ethics),
ngenai apayang dimaksud dengan benar yaitu pendekatan yang bersifat rule-dri-
dan baik itu sendiri. ven, yafig menilai moralitas dari suatu
Manusia adalah bebas sejauh ia sendiri tindakan didasarkan tindakan yang diten-
dapat mengembangkan pikiran tentang tujuan- tukan oleh aturan yang menjadi rujukan.
tujuan dan sarana-sarana kehidupanrtya dan Dalam teori absolutisme moral, perbua-
sejauh ia dapat mencoba untuk bertindak sesuai tan tertentu secara mutlak dinilai salah
dengannya dan sejauh ia dapat mencoba untuk atau jahat, terlepas dari konteks ataupun
bertindak sesuai dengannya. Ia adalah bebas ka- niat yang terdapat dibalik tindakan. Mi-
rena ta mampu untuk melihat ruang gerak de- salnya, perbuatan membunuh ataupun
ngan pelbagai kemungkinan untuk bertindak mencuri, selamanya akan dinilai salah
yang sudah tersedia atau diciptakannya sendiri dan jahat, dan karena ifu tidak bermoral,
dari sesuatu yang dapat dikendalikannya.l3 meskipun niatnya baik, contoh mencuri
Bahwa kebebasan manusia tersebut tidak harta orang kaya untuk membantu orang
dapat dilepaskan dari nilai-nilai etika yang wa- miskin;
jib dijadikan pedoman dalam menjalankan pe- 3. Etika kebajikan (private ethics) yang
mengutamak an kar al<ter moral seseorang
sebagai kekuatan pendorong perilaku
" Fran Magnis Suseno, Etika Potitik . Prinsip-Prin.sip etis tertentu. Dalam etika Aristotelian se-
Moral Dasar Kenegaroan Modern, PT Gramedia Jakarla,
Jakarta, 1987, hal. 13. bagai kajian pertama tentang etik dalam
12
Op.cit. Hal.45. sejarah, faktor karakter moral ini juga
" Ibid

510
Pr ofesi Advokut Sebagai OfJicium Nobile ... Gress Selly

:an f1l- menempati kedudukan utama mengenai memiliki Kode Etik yang membebankan kewaji-
atakan bagaimana seseorang mencapai derajat ban dan sekaligus memberikan perlindungan hu-
) pada terbaik dalam hidupnya. Aristoteles per- kum kepada setiap anggotanya dalam menja-
ng ka- caya bahwa tujuan hidup manusia harus- lankan prof,esinya. ,A.dvokat sebagai profesi
. filsa- lah untuk hidup baik dan mencapai terhormat yang dalam menjalankan profesinya
rm. lo- eudaimonia, yang berarti kebahagiaan. berada dibawah perlindungan hukum, undang-
lprac- Hal ini dapat dicapai dengan dimilikinya undang dan Kode Etik, memiliki kebebasan
ka ke- kemuliaan karakter (virtuous character), yang didasarkan kepada kehormatan dan kepri-
IU nor- atau ditakdirkan mempunyai kebiasaan- badian Advokat yang berpegang teguh kepada
€rcaya kebiasaan yang baik dan sempuma. Di- kemandirian, kejujuran, kerahasiaan dan keter-
k dan antara pandangan Aristoteles yang sa- bukaan. Bahwa profesi advokat adalah selaku
ngat populer mengenai hal ini disebut penegak hukum yang sejajar dengan instansi hu-
rcmiki- Nicomavhean Ethics. kum lainnya, oleh karena itu satu sama lainnya
antara -+. Living ethics, yaitu Teori etika yang me- harus saling menghargar antara teman sejawat
ngembangkan pandangan yang mena- dan juga antara penegak hukum lainnya.
yang warkan nilai-nilai kemanusiaan kepada Oleh sebab itu, untuk membentuk morali-
yang makhluk diluar manusia dan bahkan tas advokat yang profesional maka dalam pendi-
'1
perbu- ekosistem, serta proses-proses yang ter- dikan profesi advokat ditambahkan pula pendi-
eorang jadi dalam realitas alam Qtrocess in na- dikan tentang kecerdasan emosional dan kecer-
ar bagi ture'), serta proses-proses yang terjadi dasan spiritual pada kurikulum Pendidikan Khu-
re ntang dalam realitas alam. Etika ini disebut sus Profesi Advokat (PKPA), dan pendidikan
:na itu, juga sebagai etika altmisme, merupakan tersebut dapat pula ditambahkan dalam mata
rtaupun doktrin yang mengembang pandangan pelajaran tentang Kode Etik Profesi Advokat.
1 dapat bahwa setiap individu mempunyai ke-
un un- wajiban moral untuk membantu, melaya- D. Penutup
rik dan ni atau memberi manfaat kepada orang 1. Profesi advokat ditinjau dari filsafat ilmu
n juga iain, dan bilamana perlu mengorbankan merupakan suafu ilmu pengetahuan ber-
n utili- kepentingan dirinya sendiri. dasarkan karakteristik keilmuan yang da-
Dalam kaitannya dengan profesi advokat pat dikaji secara ontologis, epistemolo-
trhics), .:s bukan hanya membutuhkan kecerdasan gis dan aksiologis. Karena yang dikaji
ule-dri- -.:lektual namun juga secara kompleks mem- oleh advokat adaLah mengenai aturan hu-
i suatu -,.-rhkan kecerdasan emosional dan kecerdasan kum dan masyarakat yang membutuhkan
g diten- ,: irual, tentu saja hal tersebut selaras dengan jasa advokat.
ujukan. :::didikan moral yang wajib dipalajari oleh se- 2. Sebagai profesi yang terhormat, advokat
perbua- .: advokat. tidak hanya wajib memilik kecerdasan
ri salah Pendidikan moral tersebut mengajarkan intelektual, namun juga harus mapan ke-
ltaupun -=laimana etika seorang advokat profesional cerdasan emosi dan kecerdasan spiritual,
an. Mi- -.,am melaksanakan perannya sebagai penegak agar dalam melaksanakan tugasnya se-
ltaupun '*.:um. Oleh karena itu PERADI sebagai wadah bagai penegak hukum tetap berpegang
n salah - ssal advokat yang diatur dalam Undang-Un- pada kemandirian, kejujuran, kerahasia-
:nnotal, -::s No. 18 Tahun 2003 juga rnengikat semua an dan keterbukaan. Kecerdasan IQ, EQ,
nencuri -:,. ,-rk?t untuk tunduk dan patuh terhadap Kode dan ESQ merupakan pengetahuan dasar
u orang : "-k Advokat yang ditetapkan pada tanggal 23 yang akan membentuk moral advokat
i:i 2002 tetapi baru ditanda tangani pada tang- yang senantiasa menjunjung tinggi atu-
:l yang -,, 1 Oktober 2002. ran hulanm dalam setiap tindakannya.
seorang Dalam pendahuluan Kode Etik Advokat
rerilaku -.:.r'atakan bahwa semestinya organisasi profesi
:lian se-
i dalam
ni juga

511
Jurnal Lex Librum, Vol. III, No. 2, Juni 2017, hal 503 - 512

Daftar Pustaka

Ari Yusuf Amir, Strategi Jasa Advokaf, Navila Idea, Yogyakarta,2OO8.


Suhrawardi K. Lubis, Etika Profesi Hukum, Sinar Grafika, Jakarta,2002.
Jujun S. Sriasumanfr, Filsafot llmu : Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
20t3.
A. Susanto, Filsafat Ilmu : Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis,
Bumi Aksara, Jakarta, 2014.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales sampai James, Rosdakarya, Bandung,
1992.
Jimly Asshiddiqie, Peradilan Etik don Etika Konstitusi, PT Sinar Grafika, Jakarta,2015.
Franz Magnis Suseno, Etika Politik : Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, PT Gra-
media Jakarta, Jakarta,1987 .

5t2

Anda mungkin juga menyukai