Anda di halaman 1dari 4

Review Riset Penelitian

No. :5

Judul Penelitian : The Positivism Paradigm of Research

Author : Yoon So Park, Lars Konge, Anthony R. Artino

Penerbit : Health, Human Function, and Rehabilitation Sciences Faculty


Publications

Abstrak
Ringkasan:
Paradigma penelitian memandu penemuan ilmiah melalui asumsi dan prinsipnya.
Memahami asumsi spesifik paradigma membantu menerangi kualitas temuan yang
mendukung studi ilmiah dan mengidentifikasi kesenjangan dalam menghasilkan bukti
yang kuat. Artikel fokus pada paradigma penelitian positivisme mulai dari membahas
definisi, sejarah dan asumsi (ontologi, epistimologi, aksiologi, metodologi, dan rigor).
Positivisme selaras dengan model sains hipotetis-deduktif. Studi selaras dengan
positivisme umumnya fokus pada identifikasi asosiasi penjelas atau hubungan kausal
melalui pendekatan kuantitatif. Kriteria untuk mengevaluasi kualitas penelitian positivis
dibahas. Contoh dari pendidikan profesi kesehatan disediakan untuk memandu
pemikiran positivis dalam desain dan implementasi studi.

Komentar:
Berdasarkan abstrak dalam artikel, di awal telah dijelaskan sedikit latar belakang
sebelum masuk deskripsi penelitian. Sembari menjelaskan deskripsi juga menjelaskan
hasil dan kontribusi yang diberikan bahkan disertai dengan contoh terkait bahasan
penelitian.

Introduksi
Ringkasan:
Penelitian ilmiah, pencarian sistematis untuk pengetahuan, dapat dipertimbangkan
melalui perbedaan paradigma penelitian. Elemen intinya yakni ontologi (bagaimana
realitas dipandang), epistemologi (bagaimana hakikat pengetahuan itu dipahami),
aksiologi (peran dan nilai-nilai proses penelitian), metodologi (bagaimana paradigma
mendefinisikan proses yang terkait dengan pelaksanaan ilmu), dan ketelitian (kriteria
yang digunakan untuk membenarkan kualitas penelitian dalam paradigma). Fokus pada
paradigma penelitian positivisme-definisinya, formasi sejarah, komponen, dan asumsi.
Penulis menyajikan contoh-contoh penelitian positivis dan aplikasinya yang
memudahkan pemahaman paradigma penelitian ini, termasuk penggunaannya dalam
pendidikan profesi kesehatan dan dalam penelitian ilmiah secara lebih luas. Penulis
menyimpulkan dengan studi kasus tentang bagaimana seorang dokterpendidik yang
bekerja dengan paradigma positivis dapat mendekati kasus tertentu.
Komentar:pada bagian pengenalan sebagai pengantar dalam artikel sudah baik karena
mampu menggambarkan secara ringkas terkait fokus dan area yang akan dibahas
dalam artikel.

Masalah Penelitian
Bagaimana bentuk dari paradigma penelitian positivisme ditinjau dari definisi, sejarah,
dan asumsi (ontologi, epistemologi, aksiologi, metodologi,dan rigor) serta contoh
implementasinya?

Tujuan Penelitian

.Menganalisis paradigma penelitian positivisme ditinjau dari definisi, sejarah, dan


asumsi (ontologi, epistemologi, aksiologi, metodologi,dan rigor) serta contoh
implementasinya.

Tinjauan Literatur
Ringkasan:
Model sains hipotetik-deduktit. Positivisme sejalan dengan model hipotetik-deduktif
ilmu pengetahuan. Prosesnya melingkar (teori→hipotesa→mengoperasionalkan
variabel→percobaan→teori). Temuan dapat membatu menginformasikan dan
menyempurnakan teori.
Definisi dan komponen positivisme. Memverifikasi hipotesis apriori yang sering
dinyatakan secara kuantitatif, di mana hubungan fungsional dapat diturunkan antara
faktor penyebab dan penjelas (variabel independen) dan hasil (variabel dependen).
Namun, penelitian positivis tidak selalu mengandalkan metode kuantitatif. Positivisme
berakar pada prinsip-prinsip yang dikategorikan oleh Mill yakni tujuan sains, metodologi,
hokum alam, bukti hokum serta pengambilan sampel dan inferensi.
Sejarah positivisme. Sejarah positivisme berasal dari periode Pencerahan abad ke-
17 dan ke-18, yang diilhami oleh filsuf Descartes dan Locke. Diharga dengan pemikiran
individu dan pandangan dunia tentang pengetahuan objektif. Perkembangannya
ditandai dengan perpindahan dari elit sosial yang didefinisikan oleh kebenaran melalui
dekrit, dan menuju para ilmuwan yang menemukan kebenaran objektif, berbasis bukti
melalui eksperimen yang dijelaskan dengan baik. Saat ini, pemikiran positivis masih
mendominasi penelitian modern dalam ilmu klinis dan ilmu dasar.
Landasan filsafat paradigm positivis. Ontologi (sifat realitas), epistimologi (sifat
pengetahuan), aksiologi (nilai-nilai proses penelitian), metodologi (bagaimana
melakukan penelitian ilmiah), rigor (kriteria untuk mengevaluasi kualitas penelitian).

Komentar:
Berdasarkan tinjauan literatur dari artikel sudah disampaikan dengan baik karena
meninjau pustaka sesuai dengan tujuan penelitian.
Metodologi Penelitian
Komentar:
Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Artikel tersebut tidak
menyampaikan secara langsung metodologi penelitian yang dugunakan. Meskipun
pembaca artikel dapat memahami metodologi yang digunakan tanpa disampaikan
secara tersurat, namun sebenarnya ada baiknya juga menyampaikan metodologi
penelitian karena isinya tidak hanya memuat jenis dan pendekatan yang digunakan.
Namun, untuk studi literatur dapat menyampaiakan proses searching (clue yang
dimasukkan), kriteria, seleksi dan proses pengolahan data sehingga pembaca dapat
mengetahui proses pengolahan data penelitian dengan jelas.

Hasil Penelitian & Pembahasan


Ringkasan:
Studi kasus: Eksperimen Lee. Penulis menyajikan skenario di mana seorang residen
(“Lee”) menyuntikkan 10 kali dosis obat normal. Lee merancang studi yang menyelidiki
bagaimana meningkatkan pelatihan untuk memperbaiki dosis obat menggunakan
intervensi kurikuler yang berbeda (simulasi berbasis penguasaan versus kurikulum
tradisional). Melalui langkah-langkah penelitian paradigma positivisme yakni
menggunakan teori, mengartikulasikan dan menguji hipotesis (Lee berhipotesis bahwa
menggunakan pendekatan kurikulum simulasi berbasis penguasaan dapat
meningkatkan kemampuan peserta pelatihan untuk mengidentifikasi dan memberikan
dosis obat yang benar di bawah tekanan), mengoperasionalkan variabel (Lee merekrut
2 kelompok pelajar—kelompok eksperimen intervensi yang menerima pelatihan
simulasi berbasis penguasaan untuk menerapkan dosis obat yang benar di bawah
tekanan, dan kelompok kontrol pelajar yang dilatih di bawah kurikulum tradisional),
percobaan (mengukur hasil sebelumnya percobaan pada kedua kelompok, setelah
intervensi, Lee mengukur hasil lagi, lalu membandingkan hasil sebelum dan sesudah
intervensi) dan menginformasikan teori (Lee membuat perbandingan statistik antara
hasil dari 2 kelompok dan temuan yang dilaporkan untuk mengkonfirmasi hipotesis).

Komentar:
Pembahasan dalam artikel telah dijelaskan dengan baik karena menggambarkan
contoh desain implementasi dari penelitian paradigma postivisme yang telah
dikemukakan sebelumnya pada bagian abstrak, introduksi dan tinjauan pustaka.
Kesimpulan, Kelemahan, dan Riset Lanjutan
Ringkasan:
Penelitian ilmiah dalam paradigma positivis berfokus pada penjelasan dan prediksi.
Model sains hipotetik-deduktif digunakan untuk memfasilitasi proses penelitian, dengan
menggunakan pendekatan teoriverifikasi. Penelitian beroperasi dalam dunia yang
dualistik dan objektif, di mana peneliti tidak berinteraksi dengan peserta penelitian untuk
meminimalkan bias. Teori alam bergantung pada data empiris, dengan sampel yang
lebih besar digunakan untuk membuat generalisasi.
Penulis berharap untuk melakukan penelitian di bidang interdisipliner seperti
pendidikan kedokteran. Terkait pendanaan dan pengungkapan yang tidak dilaporkan,
persetujuan etis, dan disclaimer.

Komentar:
Kesimpulan telah disampaikan dengan baik yang berusaha memberikan pernyataan
ringkas dari keseluruhan hasil pembahasan atau analisis. Kemudian penulis juga
menyarankan riset lanjutan terkait topik artikel. Namun, poin terkait kelemahan artikel
tidak disampaikan oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai