0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang posisi strategis perusahaan. Teori kontingensi menyatakan bahwa pengendalian manajemen terkait dengan faktor internal dan eksternal. Sistem pengendalian harus konsisten dengan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana yang efektif. Posisi strategis perusahaan bergantung pada misi, cara bersaing, dan tingkat ketidakpastian lingkungan bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang posisi strategis perusahaan. Teori kontingensi menyatakan bahwa pengendalian manajemen terkait dengan faktor internal dan eksternal. Sistem pengendalian harus konsisten dengan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana yang efektif. Posisi strategis perusahaan bergantung pada misi, cara bersaing, dan tingkat ketidakpastian lingkungan bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang posisi strategis perusahaan. Teori kontingensi menyatakan bahwa pengendalian manajemen terkait dengan faktor internal dan eksternal. Sistem pengendalian harus konsisten dengan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan rencana yang efektif. Posisi strategis perusahaan bergantung pada misi, cara bersaing, dan tingkat ketidakpastian lingkungan bisnis.
• Teori kontingensi berarti bahwa pengendalian manajemen terhubung dengan faktor
eksternal dan internal. • Mengapa perlu menghubungkan pengendalian ke strategi ? - Untuk eksekusi yang efektif, setiap strategi yang berbeda membutuhkan prioritas tugas yang berbeda, faktor kesuksesan yang berbeda, dan keterampilan, perspektif, serta perilaku yang berbeda. - Sistem pengendalian adalah sistem pengukuran yang memengaruhi perilaku orang yang aktivitasnya yang sedang diukur. - Pertimbangan yang berkelanjutan terhadap desain sistem, pengendalian harus disebabkan oleh sistem yang konsisten dengan strategi. • Strategi merupakan proses di mana manager dengan menggunakan horizon waktu untuk mengevaluasi peluang lingkungan eksternal dan juga kekuatan internal dan sumber daya dengan tujuan untuk menentukan tujuan dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan. • Strategi suatu unit bisnis tergantung pada : - Misi atau tujuan - Cara yang digunakan bisnis untuk berkompetisi dalam industry • Misi. Tiga hal yang bisa diadopsi menjadi misi adalah : - Build. Tujuan untuk meningkatkan pasar saham bahkan pada beban dari pendapatan jangka pendek dan arus kas. - Hold. Misi ini diarahkan untuk melindungi saham pasar dan posisi kompetitif. - Harvest. Misi ini mengimplikasikan tujuan untuk memaksimalkan pendapatan dan arus kas jangka pendek bahkan pada pasar saham. • Membangun sebuah unit menghadapi lebih besar ketidakpastian dibandingkan memanen unit. Membangun unit dilakukan ketika tahap pertumbuhan dari siklus produk sementara strategi memanen dilakukan ketika bisnis berada dalam siklus hidup produk kedewasaan atau penurunan. • Semakin besar ketidakpastian yang dihadapi semakin sulit menggunakan target anggaran sebagai komitmen perusahaan dan mempertimbangkan varians anggaran yang tidak diinginkan sebagai indikator kinerja yang buruk. ▪ Evaluasi kinerja menandaikan target laba yang akurat ▪ Karena efisiensi mengacu pada jumlah output per unit dari input, evaluasi efisiensi manajer bergantung pada pengetahuan detail dari hasil yang berhubungan dengan tindakan yang dilakukan. ▪ Penekanan dari indikator kinerja keuangan dilihat dari hasil dibanding proses
• Pendekatan diferensiasi untuk competitive advantage meningkatkan ketidakpastian dalam
unit bisnis karena tiga hal : - Inovasi produk lebih penting untuk unit bisnis diferensiasi daripada unit bisnis rendah biaya. - Unit bisnis rendah biaya memiliki lini produk yang sempit untuk meminimalkan biaya penyimpanan persediaan. - Unit bisnis biaya rendah biasanya memproduksi komoditas produk tanpa embel- embel dan produk produk ini lebih sukses karena lebih murah. • Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam strategic positioning adalah : - Lingkungan yang berubah - Pertimbangan misi dan comtitive advantage secara bersamaan - Masalah administrative dan efek disfungsional