Dosen pembimbing:
Disusun oleh:
2022/2023
KATA PENGANTAR
melimpahkan rahmat dan ridha-Nya sehingga Penulis bisa menyusun makalah ini
yang berjudul “ BID’AH“ sebagai tugas mata kuliah Akidah, Pendidikan Ulama
makalah ini akan memberikan manfaat bagi kami selaku penulis khususnya dan
Kami bertiga menyadari pasti ada kekurangan dan kelemahan yang
terdapat pada makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.
Untuk itu, kamk terbuka terhadap kritik dan saran sehingga bisa menambah
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kami bertiga:
PENDAHULUAN
Salah satu tema materi dakwah yang sangat riskan dan sering terjadi
masalah bidah, bahkan ada yang tidak suka dengan istilah bid'ah sehingga
terlontar ungkapan "mana dalilnya? Kok enak aja ngomongin orang bahwa
dan ziarah wali songo dikatakan bidah, syirik, dan kufur kepada Allah? Itu
kan hanya omongan orang-orang yang anti tahlilan dan amaliyah amaliyah
rubah ritual amalan yang telah umum di masyarakat. Bahkan sampai pada
agar tulisan ini dapat menjadi bagian proses pencerahan bagi internal warga
1.3. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan Penulis menyusun makalah ini
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Bid’ah
Syaikh Sholih Fauzan bin Fauzan menjelaskan makna bid'ah dalam kitab
beliau Kitabut Tauhid bahwa bid’ah menurut bahasa, diambil dari kata al-
االختراع على غير مثال سابق اي مخترعها على غير مثال سابق
"Artinya : mengadakan sesuatu tanpa ada contoh sebelumnya atau hal yang
Beliau menambah penjelasan dengan menyebut ayat 117 dari surat al-
Maksudnya adalah Allah menciptakan langit dan bumi yang belum pernah Ia
sesuatu hal yang baru yang sama sekali tidak dilakukan oleh rasul-rasul
sebelumnya) akan tetapi risalah yang beliau bawa sudah dibawa oleh rasul-
rasul sebelumnya. Apabila dikatakan kepada fulan "Fulan telah membuat
suatu bidah" maka maksudnya adalah Fulan telah memulai suatu cara yang
dari buku Bid'ah Hasanah mengenal bid'ah dan Sunnah yang disusun oleh
طريقه في الدين مخترعه تضاهي الطريقه الشرعيه يقصد بالسلوك عليها ما يقصد بالطريقه
الشرعيه
"Artinya : suatu metode atau model dalam agama yang dikreasikan yang
Tarjih Muhammadiyah dalam kitab yang beliau susun yaitu Mantan Santri
berikut
tahlilan pada waktu seseorang mempunyai anak dalam kandungan telah 7 bulan
atau tahlilan setelah 3 hari, 7 hari, dan 40 hari seseorang meninggal dunia tidak
1 Soleh bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan, "aqidatul tauhid" , Saudi Arabia: Darut Taqwa, 2012,
hlm. 214
2 Tohari, "mantan santri NU mengupas bid'ah dan paham Muhammadiyah tentang bidah",
Yogyakarta: Pustaka Buya Hamka, 2017, hlm. 184-185
dijumpai dalam Muhammadiyah. Jika kita telaah hadis tentang dasar pengamalan
agama, maka akan kita temukan Hadits Riwayat Muslim dan Ahmad dari Aisyah
yang berbunyiberbunyi
" dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
berkata Siapa yang melakukan suatu perbuatan( ibadah) yang bukan urusan
bulan ke-7 kalau seseorang mengandung tidak kita jumpai. Demikian pula
mengadakan bagi orang yang tidak mampu bila kena musibah kematian
keluarga juga tidak dijumpai dalam amalan nabi. Bahkan kita jumpai
yang hampir mati tidak ada dasar yang kuat. Dalam Himpunan Putusan
واصلي واسلم على النور الموصوف بالتقدم واالولية المنتقل في الغرر الكريمة والجباة
"Artinya aku ucapkan sholawat dan salam atas cahaya yang bersifat
mulia"
Maka yang dimaksud dengan yang mula pertama ialah nur cahaya
2.3. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindarkan diri dari perbuatan
BID’AH
4 https://www.academia.edu/34973130/MAKALAH_BIDAH
5 Firanda andirja Abidin, "tidak Hasanah mengenal bid'ah dan Sunnah", Jakarta: Nasirus Sunnah,
2013, hlm. 16
2.3.1 Menghadapai bid’ah yang menyesatkan ini, kita wajib melakukan
2.3.2 Metode efektif menghadapi bid’ah adalah metode yan dapat diukur
baku dan kaku, tetapi berkembang sesuai dengan situasi, ruang dan
bid’ah yang lebih besar lagi. Dalam ruang dan waktu yang berbeda
seusai Fathu Makkah. Hal ini bisa kita lihat dari sikap Nabi
2.3.4 Selain itu hanya iman yang bisa mengatasi berbagai Bid’ah dan
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3. Iman yang kuat memiliki fungsi dan hikmah yang besar bagi kehidupan
3.2. Saran
lingkungan masyarakat.
wasallam.
DAFTAR PUSTAKA
bid'ah, (Yogyakarta, pustaka Buya Hamka) cetakan III, Rajab 1438 H/April 2017
M.
Al Fauzan, Soleh bin Fauzan bin Abdullah, aqidatul tauhid, (Saudi Arabia, Darut
Taqwa) 2012 M.
Abidin, Firanda Andirja, bidah Hasanah mengenal bid'ah dan Sunnah, (Jakarta,
https://www.academia.edu/34973130/MAKALAH_BIDAH