Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

(Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan


Pemerintah)

Dosen Pembimbing:

H.Abdul Ghofur M.Ag

Disusun Oleh:

Arina Wildah Sholehah (12030221262)

Fatimah Zahra (12030221531)

Nur Haliza Putri Fazzarah (12030223977)

IAT D

FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU PEKANBARU
TA.2020 / 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Setiap Negara memiliki ideologi masing-masing sebagai dasar bangsa


dan Negara sebagai filsafat hidup Negara tersebut. Pancasila adalah nilai-nilai
kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang sampai dewasa ini dan juga
menjadi ideologi Negara. Namun,semakin berkembangnya zaman dan semakin
majunya teknologi, Pancasila yang menjadi Ideologi Nasional hanya dianggap
sebagai pelengkap negara agar tampak bahwa Indonesia sebuah negara yang
merdeka. Banyak tingkah laku baik kalangan pejabat maupun rakyat tidak
sesuai dengan ideologi Pancasila dikarenakan kurangnya pemahaman tentang
ideologi dan bahkan tidak tahu sama sekali. Oleh karena itu, kami membuat
makalah ini agar kita dapat lebih mengenal Pancasila yang sebagai Ideologi
Nasional serta implementasi/penerapan Pancasila dalam perumusan kebijakan
pemerintah terdapat pada berbagai bidang kehidupan negara diantaranya
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta bidang pertahanan dan keamanan
agar kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia serta mengetahui
kebijakan-kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menerapkan
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai Ideologi Nasional?


2. Bagaimanakah implementasi Pancasila dalam pembuatan kebijakan
pemerintah?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Makna dan Fungsi Ideologi Pancasila

Secara Etimologis “pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta. Panca


yang berarti lima, dan Sila yang berarti dasar. Sehingga Pancasila berarti lima
dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila merupakan dasar serta landasan
ideologi bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara, berarti
Pancasila dijadikan pedoman bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.Sedangkan, Ideologi merupakan gabungan dari
bahasa Yunani “ideos” dan “logos” yang berarti tujuan, cita-cita, sudut
pandang, pemikiran, dan pengetahuan. Secara istilah Ideologi merupakan
seperangkat ide atau keyakinan yang menentukan cara pandang seseorang
untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada pengetahuan.

Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa “ideologi Pancasila


merupakan kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan
dan cara berpikir untuk mencapai tujuan dengan berdasar kepada lima sila
dalam pancasila”.Sehingga negara yang memiliki ideologi pancasila juga
memiliki sebuah dasar negara yang berdasarkan pancasila. Dasar negara
menjadi sebuah tatanan untuk mengatur penyelenggaraan negara serta menjadi
pedoman hidup bernegara.

Asal mula Pancasila sebagai ideologi nasional yaitu sebagai berikut:

a. Nilai-nilai berasal dari bangsa Indonesia sendiri berupa nilai-nilai adat


istiadat, kebudayaan, dan nilai-nilai religius.
b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan anggota BPUPKI lainnya merumuskan
dan membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan dan nama
Pancasila.
c. 18 Agustus 1945 disahkan sebagai dasar falsafah Negara Republik
Indonesia.

Adapun makna Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia


yaitu sebagai berikut:

a. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak


dicapai menjadi pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara.
b. Pancasila disepakati bersama dan digunakan sebagai prinsip yang
dipegang teguh dan menjadi sarana pemersatu bangsa.

Apabila sebuah wilayah di Indonesia memiliki kebijakan tanpa


berlandaskan pancasila, maka secara otomatis aturan tersebut tidak berlaku.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila digunakan sebagai ideologi
nasional bangsa Indonesia. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila
memiliki peranan atau fungsi, yaitu:

1. Sarana pemersatu bangsa Indonesia.


2. Membimbing dan mengarahkan bangsan Indonesia untuk mencapai
tujuan.
3. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa
Indonesia.
4. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-
cita yang terkandung dalam pancasila.
5. Menjadi pedoman hidup pangsa indonesia untuk menjaga keutuhan
negara.
6. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.

B. Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Pemerintah


a. Bidang Politik

Bidang politik mempunyai tugas pokok merencanakan kebijakan,


mengkoordinasikan kegiatan, menganalisa atas pelaksanaan kegiatan dibidang
sistem dan implemetasi politik, kelembagaan politik pemerintah, kelembagaan
partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan
pilkada dan melakukan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dibidangnya. Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Politik
menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan perencanaan program dan kegiataan dalam bidang


kelembagaan politik, pendidikan politik, implemetasi politik,
kelembagaan politik pemerintah, kelembagaan partai politik, budaya
dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu;
2. Koordinasi penetapan kebijakan teknis (merujuk kepada kebijakan
umum nasional) dibidang sistem dan implemetasi politik, kelembagaan
politik pemerintah, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan
politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala kota;
3. Fasilitasi dan pelaksanaan kegiatan dibidang sistem dan implemetasi
politik, kelembagaan politik pemerintah, kelembagaan partai politik,
budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada;
4. Koordinasi dan fasilitasi pembinaan penyelenggaraan pemerintah
(bimbingan, supervisi, dan konsultasi, perencanaan, penelitian,
pemantauan, pengembangan dan evaluasi) dibidang sistem dan
implemetasi politik, kelembagaan politik pemerintah, kelembagaan
partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres
dan pilkada skala kota;
5. Pengawasan penyelenggaraan pemerintah bidang kesbangpol(Kesatuan
Bangsa dan Politik Dalam Negeri) dan sistem dan implemetasi politik,
kelembagaan politik pemerintah, kelembagaan partai politik, budaya
dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, pilpres dan pilkada skala
kota;
6. Fasilitasi dan peningkatan kapasitas aparatur kesbangpol dibidang
sistem dan implemetasi politik, kelembagaan politik pemerintah,
kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi
pemilu, pilpres dan pilkada skala kota;
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap kegiatan
bidang kelembagaan politik, pendidikan politik, implementasi politik
dan fasiltasi pelaksanaan pemilu;
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

Adapun contoh kebijakan pemerintah dalam bidang politik, yaitu:


dilakukannya pembangunan politik sebagai tipe masyarakat industri, modernisasi
politik, operasi negara-bangsa, pembangunan administrasi dan hukum, mobilisasi
dan partisipasi massa, pembinaan demokrasi, stabilitasi dan perubahan terartur,
serta sebagai mobilisasi dan kekuasaan.

b. Bidang Ekonomi

Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi, individu, dan anggota


masyarakat peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan
penawaran pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan
substitusi) dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah sebagai salah satu
pelaku ekonomi (rumah tangga pemerintah), memiliki fungsi penting dalam
perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilitas, alokasi, dan distribusi.
Adapun penjelasanya sebagai berikut :

a. Fungsi stabilitas, yakni fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan


ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
b. Fungsi alokasi, yakni fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
public seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan
fasilitas penerangan dan telepon.
c. Fungsi distribusi, yakni fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.
Perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai
berikut :
1. Pembangunan ekonomi dibanyak Negara umumnya terjadi akibat
intervensi pemerintah baiksecara langsung maupun tidak langsung.
Intervensi pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi
dari kegagalan pasar, seperti kelakuan harga monopoli dan dampak
negaytif kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.
2. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang
dibuat pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena
mekanisme pasar saja tidak dapat menyelesaikan semua persoalan
ekonomi.untuk menjamin efesiens, pemerataan dan stabilitas ekonomi,
peran dan fungsi pemerintah mutlak diperlukan dalam perekonomian
sebagai pengendali mekanisme pasar.
3. Kegagalan pasar adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar
dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal
ini khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok
monopoli produksi atau konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan
dampak sampingan ( eksternalitas ), seperti rusaknya ekosistem
lingkungan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Negara atau pemerintah


memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan
dengan penyediaan barang dan jasa. Kebutuhan publik meliputi dua macam
barang, yaitu barang dan jasa publik dan barang dan jasa privat.

Selain itu, peran penting pemerintah baik secara langsung dan tidak
langsung didalam kehidupan ekonomi adalah untuk menghindari timbulnya
eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan alam dan social.
Pada intinya pemerintah ikut serta dalam kegiatan perekonomian supaya
menanggulangi kegagalan pasar sehingga tidak ada eksternalitas yang merugikan
banyak pihak.

Adapun contoh kebijakan ekonomi, yaitu: BLT (Bantuan Langsung Tunai),


kebijakan pembatasan bahan bakar, BI Rate, nilai tukar, Kebjikan makropudensial
untuk pengelolahan liquiditas dan mikroprudensial lalu lintas modal,
pembangunan RSUP, keringanan pajak pada industri yang berorientasi ekspor,
dan perbaikan ekspor mineral.
c. Bidang Sosial Budaya

Bidang Pemerintah Sosial Budaya mempunyai tugas merencanakan


perumusan konsep dan pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian,
pemantauan, evaluasi, serta pelaporan dibidang pemerintahan dan sosial
budaya. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pemerintahan dan Sosial dan
Budaya mempunyai fungsi meliputi:

1. Perencanaan dan perumusan kebijakan teknis bidang pemerintahan dan


sosial budaya;
2. Pelaksanaan fasilitasi, koordinasi, sinkronisasi, dan penyiapan
perencanaan dibidang pemerintahan dan sosial budaya;
3. Pembinaan terhadap pelaksanaan fungsi pemerintahan dan sosial
budaya;
4. Pelaksaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
bidang pemerintahan dan sosial budaya;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan
tugas dan fungsinya;

Uraian tugas bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, sebagai berikut:

1. Merumuskan konsep program kerja bidang pemerintahan sosial dan


budaya sebagai pedoman dan acuan pelaksanaan tugas;
2. Melaksanakan koordinasi bersama unit kerja badan agar terwujud
sinkronisaisi pelaksaan tugas badan;
3. Mendistribusikan tugas dan menyelia tugas bawahan sesuai dengan
fungsi dan kompetensi bawahan dengan prinsip pembagian tugas
habis;
4. Menyusun kebijakan dibidang pemerintahan dan sosial budaya sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan;
5. Menyelenggarakan penyiapan bahan perencanaan dan melaksanakan
proses perencanaan dibidang pemerintahan yang meliputi:
Kependudukan dan Catatan Sipil, Otonomi Daerah dan Pemerintahan
Umum, Pelayanan Pemerintahan Kecamatan dan Desa/Kelurahan,
Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri, Administrasi keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Kearsipan
dan Perpustakaan;
6. Menyelenggarakan penyiapan bahan perencanaan dan melaksanakan
proses perencanaan dibidang sosial budaya yang meliputi pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, pemberdayaan masyarakat desa dan
kelurahan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga
berencana dan keluarga sejahtera, transmigrasi, sosial, kebudayaan,
pemuda dan olahraga;
7. Menyelenggarakan koordinasi perumusan bahan Musrenbang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja
Pemenrintah Daerah (RKPD) bidang pemerintah dan sosial budaya;
8. Merencanakan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), dan Rencana Kerja Pemenrintah Daerah (RKPD) dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait bidang sosial
budaya sesuai aturan yang berlaku;
9. Menyelenggarakan hubungan kerja sama kemitraan dengan instansi
pemerintah maupun organisasi non pemerintah dibidang pemerintahan
dan sosial budaya;
10. Mengkoordinasikan kegiatan yang bersumber dana dari Pemerintah
Kabupaten, Provinsi dan atau Pemerintahan Pusat di bidang
pemerintahan dan sosial budaya;
11. Mengendalikan pelaksaan dibidang pemerintahan dan sosial budaya
agar sesuai dengan sasaran kerja;
12. Mengarahkan dan menilai kerja bawahan dengan mengevaluasi hasil
kerja bawahan untuk memacu prestasi kerja;
13. Menyampaikan sasaran dan masukan kepada pimpinan untuk bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan;
14. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas
sebagai wujud pertanggung jawaban;
15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Adapun contoh kebijakan pemerintah dalam bidang sosial yaitu:


program penanggulangan bencana dan pemberdayaan manusia, seperti
panti sosial. Sedangkan dalam bidang budaya yaitu: kebijakan
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual(HKI) dibidang budaya,
panganugerahan dan penghargaan dibidang kebudayaan, program Visit
Our Indonesia, program standardisasi perfilman, pengenalan kebudayaan
ke luar negeri, pengelolaan warisan budaya, dan pengakuan dari UNESCO
bahwa batik Indonesia adalah warisan budaya Indonesia.

d. Bidang Hankam

Dalam rangka mewujudkan visi Pemerintah terhadap pembangunan


pertahanan negara, tujuan strategis pertahanan negara adalah mewujudkan
pertahanan negara yang mampu menghadapi ancaman; mewujudkan
pertahanan negara yang mampu menangani keamanan wilayah maritim,
keamanan wilayah daratan, dan keamanan wilayah dirgantara; mewujudkan
pertahanan negara yang mampu berperan dalam menciptakan perdamaian
dunia; mewujudkan industri pertahanan yang kuat, mandiri, dan berdaya saing;
dan mewujudkan kesadaran bela negara bagi warga negara Indonesia. Dalam
rangka mewujudkan tujuan strategis pertahanan negara disusun pokok-pokok
Kebijakan Umum Pertahanan Negara sebagai berikut:

a. Kebijakan pembangunan pertahanan negara.

Pembangunan pertahanan negara diperlukan untuk membangun


kekuatan pertahanan tangguh yang memiliki kemampuan penangkalan
sebagai negara kepulauan dan negara maritim sehingga Indonesia
memiliki posisi tawar dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta keselamatan segenap bangsa
Indonesia. Pembangunan pertahanan negara baik pertahanan militer
maupun pertahanan nirmiliter diselenggarakan secara terpadu dengan
mengacu pada sistem pertahanan negara yang bersifat semesta.

b. Kebijakan permberdayaan pertahanan negara

Pemberdayaan pertahanan negara diarahkan untuk memelihara dan


mengembangkan seluruh kekuatan dan potensi pertahanan negara secara
terpadu dan terarah yang melibatkan seluruh warga negara, pemanfaatan
seluruh sumber daya nasional dan sarana prasarana nasional serta seluruh
wilayah negara untuk selalu siap operasional. Pemberdayaan pertahanan
negara juga bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan secara
terintegrasi guna menghadapi situasi kontijensi dan eskalasi ancaman
sebagai dampak dari dinamika perkembangan lingkungan strategis. Usaha
pemberdayaan pertahanan negara.
c. Kebijakan pengerahan kekuatan pertahanan negara
Pengerahan kekuatan pertahanan negara diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam menghadapi
ancaman pertahanan negara dan kondisi tertentu untuk kepentingan
nasional.
d. Kebijakan regulasi
Kebijakan Regulasi di bidang pertahanan diarahkan pada percepatan
dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan yang selaras
dengan Program Legislasi Nasional melalui pengesahan rancangan
peraturan perundang-undangan mengenai keamanan nasional, kerahasiaan
negara, pengelolaan sumber daya nasional pertahanan negara, revisi atas
Undang-Undang tentang Tentara Nasional Indonesia, serta peraturan
perundang-undangan lainnya baik yang didelegasikan oleh Undang-
Undang tentang Pertahanan Negara, Undang-Undang tentang Tentara
Nasional Indonesia, Undang-Undang tentang Veteran, Undang-Undang
tentang Industri Pertahanan, dan Undang-Undang tentang Disiplin Militer,
maupun yang dibentuk karena kebutuhan, termasuk peraturan perundang-
undangan yang merupakan bagian dari daftar kumulatif terbuka dalam
rangka ratifikasi perjanjian internasional bidang pertahanan.

e. Kebijakan anggaran
Kebijakan anggaran pertahanan negara diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pertahanan negara meliputi:
1) Peningkatan anggaran, untuk pencapaian tujuan strategis pertahanan
negara dengan memedomani prioritas dan sasaran bidang pertahanan serta
tugas-tugas sesuai dengan rencana strategis pertahanan negara.
2) Dukungan anggaran pertahanan nirmiliter disediakan masing-masing
kementerian/lembaga dan Pemerintah Daerah yang digunakan untuk
pembangunan, pemberdayaan, dan pengerahan kekuatan pertahanan
nirmiliter sesuai rencana strategis kementerian/lembaga dan Pemerintah
Daerah yang selaras dengan kepentingan pertahanan negara.
3) Tersedianya anggaran di tingkat pusat dan daerah untuk memenuhi
kebutuhan penanganan keadaan darurat dalam penyelenggaraan
pertahanan Negara.

Adapun contoh kebijakan pemerintah dalam bidang hankam yaitu: mendirikan


KPK, realisasi HAM dan reormasi sektor keamanan, perlindungan TKI diluar
negeri dan kebijakan bea dan cukai, misi perdamaian, kebijakan wilayah
kekuasaan negara Indonesia, dibukanya lokakarya tentang penyusunan rencana
induk pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan keamanan (alpahankam).
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Makna Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia yaitu: Nilai-nilai


yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita yang hendak dicapai menjadi
pedoman hidup dalam penyelenggaraan bernegara serta Pancasila disepakati
bersama dan digunakan sebagai prinsip yang dipegang teguh dan menjadi sarana
pemersatu bangsa. Adapun Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan
Pemerintah dalam Bidang Politik ialah menjalankan tugasnya yaitu merencanakan
kebijakan, mengkoordinasikan, menganalisa atas pelaksanaan kegiatan dibidang
sistem dan implemetasi politik, dll sampai pada evaluasi pelaksanaan kegiatan
dibidangnya. Sedangkan dalam bidang ekonominya, dalam upaya peningkatan
kehidupan ekonomi, individu, dan anggota masyarakat pemerintah sebagai salah
satu pelaku ekonomi memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu
berfungsi sebagai stabilitas, alokasi, dan distribusi. Adapun Bidang Pemerintah
Sosial Budaya menjalankan tugasnya yaitu merencanakan perumusan konsep dan
pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi, serta pelaporan
dibidang pemerintahan dan sosial budaya. Dan yang terakhir Bidang Hankam
dalam rangka mewujudkan visi Pemerintah terhadap pembangunan pertahanan
negara.

B. Saran

Dengan mengkaji lebih dalam tentang pancasila sebagai ideologi nasional serta
kebijakan-kebijakan pemerintah bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Hendaknya kita bisa lebih termotivasi untuk memajukan jati diri bangsa
Indonesia dengan upaya mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam pancasila.

Demikian lah makalah yang dapat kami sajikan, tentunya kami menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, kritik dan saran
yang membangun untuk kami sangat harapkan. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Widisuseno, Iriyanto, dkk. 2007. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Semarang: BP


UNDIP.
Nurwardani, Paristiyanti, dkk. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan
Pancasila. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Kaderi, M, A. Tidak ada tahun. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi.
Banjarmasin: ANTASARI PRESS.
Bidang Politik. Diakses dari: https://bakesbangpol.salatiga.go.id/about/bidang-politik-
2/, pada 11 November 2020.
Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Bidang Ekonomi. Diakses dari:
https://sukasada.bulelengkab.go.id./artikel/kebijakan-pemerintah-dalam-bidang-
ekonomi-59, pada 11 November 2020.
Pemerintah Sosial Budaya. Diakses dari: https://bapedda.patikab.go.id/pemsosbud/,
pada 11 November 2020.
Pokok-Pokok Kebijakan Umum Pertahanan Negara. Diakses dari:
https://ngada.org/ps97-2015.htm, pada 11 November 2020.

Anda mungkin juga menyukai