Anda di halaman 1dari 2

A.

Kasus RDK :
1. Identitas pasien
Nama : Ny. Y
Umur : 23 tahun

Jenis kelamin : Perempuan


Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status perkawinan : Kawin
Agama : Hindu
Suku : Bali, Indonesia
Alamat : Jln. Mawar, Grokgak, Tabanan
Tanggal masuk : 1 November 2017
Tanggal pengkajian : 4 November 2017

Diagnosa Medis : Apendisitis

2.Status kesehatan pasien

Pasien datang ke Rumah Sakit Wisma Prasanti mengeluh nyeri perut bawah kanan sejak
dua hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan secara terus menerus dan dirasa semakin
berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri semakin bertambah jika dibuat berjalan.
Kualitas nyeri degan skala 6-7 (nyeri berat). Pasien tidak BAB selama 2 hari dengan BAK normal.
Pola makan pasien tidak teratur dan jarang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat, nafsu
makan menurun disertai mual. Keadaan umum pasien benar-benar terlihat sakit, dan demam.
Pemeriksaan fisiknya TD 130/80 mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 90x/menit, dan suhu 38,10⁰C.
Setelah dilakukan pemeriksaan pasien didiagnosa apendisitis. Pasien segera dioperasi pada tanggal
1 November 2017 setelah tindakan operasi selesai, pasien dirawat di Ruang Dahlia untuk observasi
selanjutnya. Saat diruangan sudah dilakukan tindakan keperawatan seperti melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif dan memberikan terapi obat antibiotik penisilin.
Setelah di rawat selama 3 hari nyeri pada perut masih di keluhkan oleh pasien.

B. Persamaan dan perbedaan Ronde dan RDK:


1. Persamaan
a. Ronde dan RDK merupakan kegiatan yang dapat membantu peningkatan pelayanan
di rumah sakit.
b. Dalam Ronde dan RDK membahas masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan, pasien dengan kasus baru atau
langka.
c. Ronde dan RDK merupakan suatu diskusi yang digunakan untuk pemecahan masalah
pasien.
d. Ronde dan RDK bertujuan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
e. Ronde dan RDK dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat

2. Perbedaan
Ronde :
a. Dalam ronde konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
a. Ronde dilakukan oleh Perawat Primer dan atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat
pelaksana, serta melibatkan seluruh anggota tim kesehatan.
b. Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan klien yang
dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien langsung untuk membahas dan
melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Ronde bertujuan untuk pasien mendapatkan perawatan yang terbaik dirumah sakit.
d. Dalam kegiatan ronde klien merupakan fokus kegiatan.

RDK :

a. Refleksi diskusi kasus tidak melibatkan pasien langsung.


b. Refleksi diskusi kasus dilaksanakan untuk meningkatkan professional profesi yang
mengacu pada standar.
c. Dalam refleksi diskusi kasus suatu kelompok perawat atau kelompok bidan terdiri
dari 5 — 8 orang, salah satu anggota kelompok berperan sebagai fasilitator, satu orang
lagi sebagai penyaji dan lainnya sebagai peserta.
d. RDK merupakan salah satu metoda in-service training yang mengandung ciri-ciri
pembelajaran antar sejawat dalam satu profesi misalnya profesi perawat.
e. Refleksi diskusi kasus adalah suatu metode dalam merefleksikan pengalaman klinis
perawat dan bidan yang mengacu kepada pemahaman terhadap standard profesi.

Anda mungkin juga menyukai