Visus optik dekstra sinistra radang pada kornea yang akan mengakibatkan kornea
Tanda : Jawab :
Lensa kontak diresepkan untuk manajemen pasien
- Visus menurun, tidak membaik dengan pinhole
dengan gangguan refraksi yang tidak dapat diterapi
- Blefarospasme
dengan penggunaan kacamata, seperti kasus aphakia,
- Mixed injection (conjunctival dan pericorneal)
keratokonus, kornea ireguler, dan anisometropia
- Infiltrate kornea
tinggi. Selain itu, lensa kontak juga dapat digunakan
- Fluorescent test (+) ada gambaran hijau pada
untuk manajemen gangguan refraksi sederhana
korne dengan menggunakan slit lamp dengan lampu
sebagai alternatif pemakaian kacamata. Lensa kontak
biru
berupa lensa plastik tipis dan bening yang
- Corneal sensibility test
dikenakan menutupi kornea mata untuk
Anamnesis meningkatkan tajam penglihatan. Lensa kontak
memiliki fungsi yang sama dengan kacamata,
Identitias pasien
yaitu untuk memperbaiki masalah yang disebabkan
o Jenis kelamin : perempuan
oleh kelainan refraksi.
o Usia : 25 tahun Infeksi kornea adalah komplikasi pemakaian lensa
o Pekerjaan : pengawai bank kontak yang jarang, tetapi berpotensi parah.
o Kebiasaan : Penggunaan kontak lensa Pemakaian lensa kontak merupakan faktor
predisposisi keratitis mikroba dan salah satu faktor
Keluhan utama : keluhan rasa mengganjal di kedua mata
risiko untuk infeksi kornea pada populasi usia kerja.
yang dialami sejak 3 bulan yang lalu
Sekitar 80%–95% infeksi terkait lensa kontak
Riwayat penyakit sekarang disebabkan oleh bakteri, sisanya disebabkan oleh
patogen termasuk Acanthamoeba spp.dan jamur
Lokasi :kedua mata
berfilamen (seperti Fusarium spp.). Bakteri
Onset : 3 bulan lalu
patogen yang paling sering adalah Pseudomonas
Kuantitas keluhan :
aeruginosa. Organisme. Selain itu, pada pemakaian
Kualitas keluhan :
lensa kontak sekali pakai untuk sehari-hari, keratitis
Faktor-faktor yang memperberat keluhan :
mungkin disebabkan oleh bakteri endogen, seperti
Faktor-faktor yang meringankan keluhan :
Staphylococcus spp., sedangkan pada pemakaian
Gejala yang menyertai : rasa terbakar, kering, silau, lensa kontak yang dapat digunakan kembali,
dan penglihatan yang buram. bakteri lingkungan seperti Pseudomonas
Keratitis adalah peradangan yang terjadi pada kornea terwarnai oleh fluoserent
B. Etiologi dan Klasifikasi o Edema stroma, lipatan membrane
Keratitis dapat diklasifikasi berdasarkan etiologinya descemen dan uveitis anterior, infilitrasi
yaitu keratitis bakteri, keratitis fungsi, keratitis parasite, kornea secara cepat disertai hipopion
keratitis virus, dan keratitis noninfeksius. o Ulserasi berat dapat menyebabkan
C. Patogenesis decematokel dan perforasi, terutama pad
ainfeksi Pseudomonas
o Endoftalmitis
o Perbaikan penyakit ditandai dengan reduksi
edema kelopak mata dan kemosis, dan juga
pengecilan dari defek epitel dan
berkurangnya densitas infiltrate
o Setelah penyembuhan terbentuk jarinan
parut, neovaskularisasi, dan opasifikasi
kornea.
D. Keratitis Bakteri c. Infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa berawal
1. Etiologi dari infilitrat berwarna abu-abu atau kuning
a. Pseudomonas aeruginosa, bersifat agresif dan selanjutnya infiltrate dan eksudat menjadi
mengakibatkan 60% dari kasus keratitis terkait berwarna hijau-kebiruan yang merupaka tanda
lensa kontak patognomonik. Seringkali terdapat hipopion
b. Staphylococcus aureus sering kali ditandai oleh d. Apabila terjadi penurunan sensibilitas kornea
infiltrate berbatas tegas berwarna putih atau dapat dipikirkan penyakit herpes, keratopati
kuning keputihan neurotopik, penyakit kronis permukaan mata,
c. Streptococcus sp. dan pengguna lensa kontak.
2. Faktor Risiko 4. Pemeriksaan penunjang
a. Penggunaan lensa kontak 5. Tatalaksana
b. Trauma, termasuk trauma operasi a. Nonfarmakologis
c. Penyakit permukaan mata : mata kering, Hentikan penggunaan lensa kontak dan kenakan
trikiasis, entropion, dan penurunan sensibilitas pelindung mata terutama bila terdapat penipisan
kornea. atau perforasi kornea.
b. Farmakologis