Dosen Pengampu:
Zainiyatul Afifah,S.E.I.M.M.
KELAS MANAJEMEN G
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
KATA PENGANTAR
Puji syukur khadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Etika Kerja
Dalam Islam” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh Ibu Zainiyatul Afifah,S.E.I.M.M. pada mata kuliah Etika Bisnis
Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang etika
kerja dalam islam bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Etika Kerja Dalam Islam..........................................................................3
2.2 Konsep Dasar Etika Kerja Dalam Islam....................................................................4
2.3 Prinsip atau Ciri Etika Kerja Islam............................................................................6
2.4 Macam-macam Etika Kerja Islam..............................................................................9
2.5 Pengukuran Etika Kerja Dalam Islam.....................................................................10
2.6 Pentingnya Etika Kerja Dalam Islam......................................................................11
2.7 Penerapan Etika Kerja Islam....................................................................................13
BAB III......................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................15
3.2 Saran...........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Etika diefinisikan sebagai A set of rules that define right and wrong conduct.
Yang diartikan secara bebas sebagai seperangkat aturan/undang-undang yang
menentukan perilaku benar dan salah. Dengan kata lain, di sini dapat mengatakan
Ethical rules: when our behaviors is acceptable and when it is disappoved and
considered to be wrongh. Ethical rules are guides to moral behavior. Dari
pernyataan ini kita dapat memahaminya atau menurut aturan etika, perilaku itu akan
diterima oleh masyarakat dan sebaliknya Bertentangan dengan etika umum,
tindakan tersebut ditolak Karena masyarakat melihatnya sebagai perbuatan atau
tindakan yang salah. Oleh karena itu, aturan dan etika adalah pedoman perilaku
moral.
Pengertian etika disini lebih sebagai ilmu atau bagian dari pemikiran
filsafat yang memiliki ciri-ciri berikut:
1. Etika itu bersifat rasional, artinya benar-salah bergantung pada pemikiran
manusia (rasionalitas)
2. Digunakan pemikiran yang kritis;
3. Di atur dan di bahas secara sistematis;
1
4. Di bahas secara mendasar;
5. Merupakan hal yang bersifat normatif atau berbobot nilai-nilai atau norm
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika kerja dalam islam?
2. Apa konsep dasar etika kerja dalam islam?
3. Apa saja prinsip etika kerja dalam islam?
4. Apa saja macam-macam etika kerja dalam islam?
5. Bagaimana pengukuran etika kerja dalam islam?
6. Apa pentingnya etika kerja dalam islam?
7. Bagaimana penerapan etika kerja dalam islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Karya yang dimaksud yaitu apapun bentuknya diproduksi sesuai permintaan, selalu
berusaha menciptakan karya baru.4
Etika kerja Islam bersifat komprehensif, realistis dan moderat. Etika dalam
Islam bukan hanya moralitas agama dalam tindakan tertentu, namun meliputi
setiap aspek kehidupan, baik itu fisik, mental, moral atau bahkan bentuk sekuler
seperti intelektual, emosional, individu dan kolektif. Realistis juga karena
mempertimbangkan kemampuan manusia, karena Tuhan mengetahui kelebihan dan
kekurangan manusia. Akhirnya, moderasi adalah etos kerja Islam, yaitu pendekatan
etika moderat versus ultra-idealistik.
Melihat orang sebagai malaikat dan ultrarealis melihat orang sebagai
binatang. Menurut Al-Qaradawi (1985), Islam memiliki pandangan moderat tentang
kehidupan ini dibandingkan dengan mereka yang menolak realitas kehidupan
setelah kematian atau menolak untuk hidup dan mengembangkan kehidupan ini.
Dasar dalam etika kerja Islami ialah petunjuk syari’ah yaitu AlQuran dan
Hadist. Pada surat At-Taubah ayat 105 yang berbunyi
Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan
Mengacu pada QS. At-Taubah ayat 105 etika kerja dalam perpsektif Islam
mempunyai dasar yang kuat untuk dijadikan sebagai sebuah kewajiban.
4
Lima konsep kunci yang membentuk etika kerja islam :
a. Keesaan
َ ت ْٱل ِج َّن َوٱِإْل
نRِ نس ِإاَّل لِيَ ْعبُدُو ُ َو َما خَ لَ ْق
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku”(QS. Adh-Dhariyat: 56)
َ ُون
Rَ م لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرRْ َر َو ْالبَ ْغ ِي ۚ يَ ِعظُ ُك ِ ِإ َّن هَّللا َ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإْل حْ َس
ِ ان وَِإيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَ ٰى َويَ ْنهَ ٰى ع َِن ْالفَحْ شَا ِء َو ْال ُم ْنك
ٰ
صلِحًا فَلِنَ ْف ِسِۦه ۖ َو َم ْن َأ َسٓا َء فَ َعلَ ْيهَا ۗ َو َما َربُّكَ بِظَلَّ ٍم لِّ ْل َعبِي ِد
َ ٰ َّم ْن َع ِم َل
5
Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya)
untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka
(dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya
hamba-hamba-Nya.” (QS Fussilat: 46)
Allah SWT memberikan kebebasan kepada manusia di bumi untuk
menentukan pilihan. Setiap orang harus dapat dengan bebas menentukan sikap
dan tindakannya tanpa tekanan dari siapapun, karena setiap tindakan dan sikap
setiap orang dianggap individual.
d. Tanggung jawab
Logikanya, konsep ini terkait erat dengan konsep kehendak bebas, yang
membatasi apa yang dapat dilakukan orang dan bertanggung jawab atas semua
yang mereka lakukan.
َق تُقَاتِِۦه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأنتُم ُّم ْسلِ ُمون
َّ وا ٱهَّلل َ َح ۟ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن
۟ ُوا ٱتَّق
َ
6
etos kerja islam akan terlihat dalam sikap dan tingkah lakunya. Ciri-ciri tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Disiplin dalam waktu
Umat muslim harus disiplin terhadap waktu. Disiplin dalam waktu dalam
artian dapat menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Bagi seorang
muslim, waktu merupakan anugerah Allah SWT yang sangat berharga, yang
diberikan secara merata kepada semua orang. Waktu singkat yang kita jalani
tidak akan pernah bisa kembali. Allah SWT berfirman:
7
Artinya: “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-
orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah SWT, dan mereka itulah
orang-orang pendusta”. (QS. An-Nahl: 105).
QS. An-Nahl: 105 di atas menjelaskan bahwa seorang muslim tidak boleh
berperilaku zalim. Seorang umat muslim yang taat merupakan orang yang
berperilaku jujur dalam setiap perkataan atau perbuatan.
d. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab meupakan perilaku dan tindakan seseorang untuk
menerima sesuatu sebagai amanah, dengan cinta yang besar ia ingin
mewujudkannya dalam keputusan yang menghasilkan amal prestatif.
از َرةٌ ِو ْز َر ُأ ْخ َر ٰى ۚ ثُ َّم ٍ قُلْ َأ َغ ْي َر ٱهَّلل ِ َأ ْب ِغى َربًّا َوهُ َو َربُّ ُك ِّل َش ْى ٍء ۚ َواَل تَ ْك ِسبُ ُكلُّ نَ ْف
ِ س ِإاَّل َعلَ ْيهَا ۚ َواَل ت َِز ُر َو
َِإلَ ٰى َربِّ ُكم َّمرْ ِج ُع ُك ْم فَيُنَبُِّئ ُكم بِ َما ُكنتُ ْم فِي ِه ت َْختَلِفُون
Artinya: “Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah SWT,
padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang
membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri;
dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian
kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa
yang kamu perselisihkan"”.(QS. Al-An’am: 164)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menjanjikan bahwa setiap
orang bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing. Atas perbuatan
baik dan buruk yang dilakukan seseorang, dialah yang nantinya
mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT sendiri.
e. Konsekuen dan berani menghadapi tantangan
Orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan
mengarahkan emosinya menjadi kekuatan positif yang membawa semangat
dalam iman. Bagi mereka hidup adalah pilihan (life is a choice) dan setiap
pilihan adalah tanggung jawabnya masing-masing. Allah SWT sangat
membenci orang yang berperilaku tidak konsekuen, tidak melakukan sesuatu
yang dikatakan atau dipersiapkan sebelumnya. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam Al-Qur'an:
َ ُ َكب َُر َم ْق ًتا عِ ْن َد هَّللا ِ َأنْ َتقُولُوا َما اَل َت ْف َعل * ون
ون َ ُون َما اَل َت ْف َعل َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
َ ُِين آ َم ُنوا لِ َم َتقُول
8
Di dalam ayar tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT sangat membenci orang
yang mengatakan sesuatu tetapi tidak melakukannya. Orang beriman harus
setuju dengan apa yang dia katakan di masa lalu5.
2.4 Macam-macam Etika Kerja Islam
Macam-macam etika kerja Islam diantaranya menurut Chanzanagh &
Akbarnejad (2011) adalah:
a. Niat dalam bekerja
Pekerjaan terpuji dalam kegiatan ekonomi adalah bagian dari pekerjaan
yang baik di tempat kerja harus ditentukan karena dengan Allah SWT
Tujuannya adalah untuk mencapai ridha Allah SWT. Niat etika kerja islam
adalah dimensi yang paling penting, jadi niat dipertimbangkan sebagai ukuran
kedekatan Allah.
b. Amanah
Amanah atau tanggung jawab adalah kewajiban bagi seorang muslim
dalam hubungan sosial, tidak hanya dalam aspek ekonomi tapi seluruh aspek
kehidupan. Dalam Islam arti amanah dicontohkan langsung oleh Nabi
Muhammad SAW yang pada saat itu diberikan Gelar Al-Amin. Menurut
perspektif Islam amanah dapat dilihat dari berbagai dimensi. Di Al-Qur’an
terdapat beberapa kata amanah, diantaranya yaitu Al-Qur’an surat Al-Ahzab: 72
yang mengatakan bahwa amanah sebagai tugas atau kewajiban:
ال فََأبَ ْينَ َأن يَحْ ِم ْلنَهَا َوَأ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَا
ِ َض َو ْٱل ِجب
ِ ْت َوٱَأْلر
ِ ِإنَّا َع َرضْ نَا ٱَأْل َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
ٱِإْل ن ٰ َسنُ ۖ ِإنَّ ۥهُ َكانَ ظَلُو ًما َجهُواًل
9
gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap pada tempatnya, padahal ia berajalan
sebagai jalannnya awan. (begitulah) perbuatan Allah yang membuat itqon
(kokoh, sempurna, arsitektur indah) tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. An-Naml [27] : 88).
d. Kerja sama
Dalam Islam, kerja sama dan antar sesama ditekankan sebagai nilai yang
penting. Hal ini dapat memberikan efek positif pada peningkatan produktivitas
di lingkungan perusahaan. Bahkan, ajaran Islam mendorong umat Islam untuk
selalu bekerjasama dalam berbagai kegiatan, terutama dalam kegiatan ekonomi.
Muslim yang menerapkan nilai-nilai kerjasama dan saling membantu ini akan
diakui sebagai orang yang saleh, yang berarti orang yang taat dalam
menjalankan perintah Allah dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam praktiknya, kerjasama dan saling membantu di antara anggota tim
atau rekan kerja di perusahaan dapat memperkuat hubungan sosial dan
memperbaiki efektivitas kerja, sehingga dapat membawa keberhasilan dalam
mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, di dalam agama Islam, nilai
kerjasama dan saling membantu bukan hanya sebagai tindakan sosial semata,
tetapi juga sebagai prinsip yang mampu membawa manfaat bagi keberhasilan
bisnis atau organisasi.
ِ َو تَعا َو ُنوا َعلَى ا ْل ِب ِرّ َو ال َّتقْوى َو ال تَعا َو ُنوا َعلَى اِإْل ث
ْم َو ا ْل ُع ْدوان
10
harus sepenuhnya sadar dan responsif terhadap prioritas yang ditetapkan oleh Sang
Pencipta.6
6
Sheila Ayu Pramesti dan Ririn Tri Ratnasari, “Pengaruh Etika Kerja Islam terhadap Loyalitas
Karyawan Yayasan Nurul Hayat Surabaya”. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan. Vol. 7 No.5,
Mei 2020, hal. 854-855.
11
Selain itu, juga perlu mampu berkomunikasi secara efektif antara rekan kerja dan
pimpinan serta menunjukkan sopan santun terhadap lingkungan sekitar, termasuk mitra
kerja dan masyarakat umum. 7
Adapun mengembangkan prinsip-prinsip pentingnya kerja yang sesuai dengan
nilai-nilai Islam yang sehat, sangat penting bagi para pelaku kerja untuk memahami
etika- etika yang terkait dengan berbisnis. Prinsip-prinsip etika bisnis Islam yang sehat
sebenarnya didasarkan pada ajaran Islam itu sendiri yang mengatur berbagai aspek
kehidupan. Oleh karena itu, nilai-nilai etika Islam yang terdiri dari "akhlak" seperti
kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab harus diutamakan dalam setiap aspek bekerja
Prinsip – prinsip etika kerja dalam islam di dasarkan pada sifat – sifat Rosulullah SAW
yang mencakup :
1. Shiddiq
Shiddiq bermakna benar. Dalam konteks kerja Islam, kebenaran tidak hanya
dinyatakan secara lisan, melainkan juga harus tercermin dalam tindakan.
Allah SWT berfirman :
ٌ ِْإ ْن ه َُو ِإاَّل َوح
ى يُو َح ٰى
Artinya: “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).”(Qs. An-Najm;4).
2. Amanah
Amanah bermakna dipercayakan. Dalam bekerja, kepercayaan yang dibangun
antara pelaku berdagang dan konsumen sangatlah penting. Untuk membangun
kepercayaan tersebut, seorang pekerja harus bertanggung jawab dan menepati
janji atau kesepakatan dengan seseorang agar tidak menimbulkan kerugian.
Allah SWT berfirman :
ِ اُبَلِّ ُغ ُكمۡ ِر ٰس ٰل
ِ ت َرب ِّۡى َواَنَا لَـ ُكمۡ نَا
ص ٌح اَ ِم ۡي
7
Thohir Luth, Antara Perut & Etos Kerja Dalam Perspektif Islam (Jakarta: Gema Insani, 2001), hal. 29-
31.
12
meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.”
4. Fathonah
Fathonah bermakna cerdas. Dalam berbisnis Islam, kecerdasan sangat
diperlukan dalam berkomunikasi dengan konsumen, merancang strategi
pemasaran, mempromosikan produk, dan membaca situasi untuk menjalankan
bisnis dengan baik.
Seseorang yang bekerja harus memiliki komitmen dan mematuhi etika bekerja,
serta konsisten dalam meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW dalam bekerja menurut
Islam.8
13
1. Penerapan etika kerja dalam konsep keadilan dari sudut pandang islam, definisi
keadilan mengarah pada empat aspek yaitu keseimbangan, kesetaraan dan
kompensasi (penghapusan) segala bentuk diskriminasi, pemeliharaan hak
individu dengan meberikan hak setiap orang hak untuk memperoleh dan
mempertahankan hak kelanjutan adanya keadilan ilahi (Zubair, 2012: 96) Oleh
karena itu penerapan etos kerja Islam dalam Keadilan bagi Baitul Mal Wa
Tamwil Taman Indah keadilan dapat dilihat Perlakuan yang sama di depan
hukum, hak yang sama atas kompensasi,hak atas kehidupan yang layak, hak atas
pembangunan, bukan pihak yang dirugikan.
2. Penerapan etika kerja pada konsep kebebasan Kehendak bebas adalah prinsip
panduan manusia Percayalah bahwa Allah SWT juga memberikan kebebasan
Para hambanya memilih apa yang menurutnya benar (Muslich,2004:41 Hal yang
sama juga berlaku pada penerapan etos kerja pada konsep kebebasan Aplikasi
Baitul Mal Wa Tamwil Taman Indah Karyawan memberikan kebebasan kepada
pelanggan Pilih kontrak, jumlah setoran pembiayaan pinjaman Merdeka untuk
Baitul Mal Wa Tamwil Tauhid dan Bingkai Makna Keyakinan Dalam Islam
Manusia Kebebasan untuk memilih dan menentukan pilihan.
3. Penerapan etika kerja dalam konsep tanggung jawab tanggung jawab adalah
perbuatan oleh masing-masing menurut kewajibannya dan Panggilan dari hati,
tanggung jawab adalah tindakan Etika sangat dijunjung tinggi (Ahmoedin, 1996:
81). Penerapan etika profesi pada konsep tanggung jawab Penanggung jawab
pegawai Baitul Mal Wa Tamwil Memiliki rasa tanggung jawab yang baik di
tempat kerja, rasa tanggung jawab bagaimana memecahkan suatu masalah
Apakah klien sedang dalam transaksi pinjaman, proses pembiayaan atau Hemat
biaya untuk pelanggan dengan memberikan solusi terbaik Pelanggan puas
dengan pelayanan prima yang diberikan oleh staf Bersikaplah etis.
4. Penerapan etika kerja dalam konsep ihsan Visi Ihsan Al-Qur'an dapat ditafsirkan
secara internal Segala macam hal 1. ihsan melakukan pekerjaan (amal) dengan
cara yang sebaik-baiknya, Sesempurna mungkin 2. Ihsan baik atau tidak baik
untuk semua orang, niat Memberi manfaat atau keuntungan kepada orang lain
3. ihsan adalah cara manusia beribadah kepada Allah Keagungan perbaikan terus
menerus menuju kesempurnaan Memiliki. 4. Bentuk-bentuk perbuatan baik
Sesempurna mungkin bagi Allah SWT (Ahmadi, 2012: 135-136). Penerapan
etos kerja dalam konsep ihsan Baitul Mal Wa Tamwil Taman Indah dapat dilihat
dari karakter setiap karyawan Menjaga qarimah berakhlak, santun dan dengan
akhlak yang baik Melayani pelanggan.
5. Penerapan etika kerja pada konsep transparansi Prinsip transparansi adalah
kewajiban manajer Menerapkan prinsip transparansi dalam proses pengambilan
keputusan pengambilan keputusan dan transfer informasi bukaan dalam
informasi juga berarti informasi Pengajuan harus lengkap, benar dan tepat waktu
14
Semua orang terlibat (Sukrisno, 2013: 104).9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan mengenai makalah ini adalah konsep etika kerja Islam dan
dampaknya terhadap performa individu. Etika kerja Islam memiliki peran penting
dalam membentuk perilaku kerja individu yang positif. prinsip moral, kerja keras
dan komitmen yang ditekankan dalam konsep ini akan memberikan hasil yang baik
bagi individu maupun organisasi. Dari kesimpulan literatur diatas, etika kerja Islam
menunjukkan pengaruhnya terhadap tingkat keterikatan karyawan terhadap
pekerjaannya, seperti kepuasan kerja dan komitmen. Konsep etika kerja Islam akan
menambah literature mengenai etika kerja yang sampai saat ini masih sangat
terbatas.
Etika kerja Islam diterapkan di dunia pekerjaan dapat dilihat dari perilaku
seorang Muslim dalam bekerja. Seorang Muslim harus menerapkan nilai-nilai etika
kerja seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan semangat kerja yang tinggi
dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Selain itu, ia juga harus
menghindari tindakan yang merugikan orang lain atau menciptakan ketidakadilan
dalam lingkungan kerja. Dengan demikian, etika kerja Islam dapat membantu
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, harmonis, dan produktif bagi semua
pihak yang terlibat.
3.2 Saran
Demi membangun pengetahuan pembaca, kami memberikan saran kepada
pembaca untuk menambah referensi lain mengenai pembahasan “etika kerja dalam
islam” demi meningkatkan pemahaman pembaca serta dapat meningkatan literasi
bagi para pembaca.
9
Abdul Hadi, Skripsi: “Analisis Penerapan Etika Kerja Islam Pada Baitul Mal Watamwil (BMT) Taman
Indah Aceh Besar” (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry, 2019), hal. 43 dan hal. 57-61.
15
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Dwi. (2016)."Relasi Etika kerja dan Etos Kerja Dalam Islam." Jurnal
Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan volume 2 (115-116)
Aprianto, Iwan dkk. (2020) Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam.
Yogyakarta :Deepublish hal 13-14
Hadi, Abdul. (2019). Analisis Penerapan Etika Kerja Islam Pada Baitul Mal Watamwil
(BMT) hal 43 dan hal 57-61
Luth, Thohir. (2001). Antara Perut & Etos Kerja Dalam Perspektif Islam. Jakarta.Gema
Insani. Hal 29-31
Pramesti, Sheila A & Ratnasari, Ririn T. (2020). Pengaruh Etika Kerja Islam terhadap
Loyalitas Karyawan Yayasan Nurul Hayat Surabaya di dalam Jurnal
Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan.Volume 7 (5) hal 854-855
Pratama, Sinung Andiria. A (2019). Analisis Dampak Penerapan Etika Kerja Islam
Terhadapa Tingkat Profesionalisme Internal Auditor BMT kota Metro. Hal
50-58
Ranchman, Muhammad Arif (2018). Pengaruh Etika Kerja Islam, Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan : Peran Mediasi Kepuasan Kerja (Pada Bank
BTN Syariah cabang Banjarmasin ). Hal 23-24
Rofie, Mohamad Khadafi Hj. (2015) .Prinsip Etika Kerja Dalam Islam Menurut Al
quran dan Al Sunnah :Satu Penilaian Terhadap Karya Penulis Etika Kerja
Islam Di Malaysia. Hal 59-60
16
Zamzam, H. Fakhry. (2020). Etika Bisnis Islam Seni Berbisnis Keberkahan.
Yagyakarta: Deepublish hal 17
17