Anda di halaman 1dari 229

BAB.I.

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)


Puskesmas PENUBA
Kab./Kota LINGGA
Tanggal 24 S/D 28 September 2017
Surveior MUHAMMAD ROEM,SKM.MKM.

Kriteria.1.1.1. Elemen Penilaian FAKTA DAN ANALISIS


1.   Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan Ada dokumen SK Ka.Puskesmas tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan
EP 1.
prioritas berdasarkan prioritas.
2.   Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal Tada bukti tersedia informasi tentang jenis- jenis pelayanan dan jadwal
EP 2
pelayanan. pelayanan dalam bentuk brosur,poster,papan pengumuman.
Ada SK dan SOP komunikasi dengan masyarakat,tidak ada buti panduan dan
tidak ada bukti pelaksanaan komunikasi timbal balik dengan masyarakat.upaya
EP 3 3.   Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
menjalin komunikasi puskesmas dgn masyarakat dlm forum pertemuan kader
posyandu dan forum lintas sektor kecamatan.

4.   Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang Tidak ada bukti hasil-hasil identifikasi kebutuhan dan harapaan masyarakat
EP 4
dikumpulkan melalui survei atau kegiatan lainnya. yang dkumpulkan memlalui kegiatan survei

Ada dokumen Rencana 5 tahunan,RUK dan RPK. namun belum dibuat oleh
5.   Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis
Tim PTP, tidak ada bukti hasil analisis kebutuhan masyarakat.Tidak ada bukti
kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor
EP 5 lokmin penyusunan RUK dan RPK dengan kehadiran lintas program dan lintas
terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif,
Sektor.hasil telusur dokumen perencanaan dibuat oleh Kapus bersama seorang
kuratif, dan rehabilitatif.
staf puskesmas.

Tidak ada bukti notulen rapat penyususnan perencanaan puskesmas dan agenda
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan Pelaksana
paparan kapus ttg visi,misi,tupoksi dan paparan hasil analisis kebutuhan
Ep 6 Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat
masyarakat sebagai dasar dlm penyusunan RUK dan RPK,Program yang
dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
disusun sudah mengarah ke Visi,misi dan tupoksi puskesmas.

Jumlah

Kriteria 1.1.2.
Ada bukti umpan balik masyarakat dari pertemuan lintas sektor triwulan,kotak
1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara aktif untuk
saran,dan tidak ada survei kepuasan pelanggan,namun belum diikutsertakan
EP 1. memberikan umpan balik tentang mutu, kinerja pelayanan dan
secara aktif untuk memberikan mutu kinerja pelayanan dan kepuasan pelayanan
kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas
puskesmas.
2. Ada proses identifikasi terhadap tanggapan masyarakat tentang Ada SK dan SOP Komunikasi dengan masyarakat, ada bukti hasil identifikasi
EP 2
mutu pelayanan dan Harapan masyarakat tentang mutu pelayanan.
3. Ada upaya menanggapi harapan masyarakat terhadap Ada upaya menanggapi harapan masyarakat terhadap mutu pelayanan dalasm
EP 3 mutu pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan bagi memberikan kepuasan bagi pengguna,namun belum dilengkapi dengan
pengguna pelayanan. rekambukti .

Jumlah

Kriteria 1.1.3.
Ada bukti dokumen pertemuan pada tingkat puskesmas maupun unit
1. Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya pelayanan/UKM, melihat adanya peluang pengembangan dalam
EP 1 Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan,namun pada proses tidak ada
untuk perbaikan rekam bukti hasil identifikasi peluang perbaikan dan tindak lanjut belum
mengikuti proses PDCA.

2. Didorong adanya inovasi dalam pengembangan Tidak ada bukti dokumen notulen rapat pada waktu kepala puskesmas/PJ
UKM/UKP memberi pengarahan kepada staf dalam mendorong adanya
EP 2 pelayanan, dan diupayakan pemenuhan kebutuhan sumber inovasi /pengembangan pelayanan,namun ada bukti untuk pemenuhan
daya kebutuhan sumber daya.

3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan dalam Tidak ada bukti penerapan tehnologi dalam mekanisme kerja dalam pelayanan
pelayanan untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam untuk memperbaiki mutu/kinerja pelayanan,dengan keterbatasan yang ada
EP 3
rangka memberikan kepuasan kepada pengguna puskesmas sudah memanfaatkan tehnologi HP dan computer dalam mekanisme
pelayanan. kerja.

Jumlah

Kriteria 1.1.4.
1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun berdasarkan
Ada bukti dokumen RUK yang disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan
EP 1 Rencana Lima Tahunan Puskesmas, melalui analisis kebutuhan
puskesmas,namun belum melalui analisis kebutuhan masyarakat.
masyarakat.
2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas sesuai
Ada bukti dokumen RPK puskesmas yang disusun sudah sesuai dengan
EP 2 dengan anggaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
anggaran yg ditetapkan oleh Dinas Kesehatan kabupaten tahun berjalan
Kabupaten/Kota untuk tahun berjalan.
Ada bukti dalam Notulen RUK dan RPK yang disusun sudah melibatkan lintas
3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara lintas program dan
EP 3 program dan lintas sektoral pada pertemunan lokmin bulanan/ Lokmin 3
lintas sektoral.
Bulanan.
4. RUK dan RPK merupakan rencana terintegrasi dari berbagai RUK dan RPK sudah berisi program kegiatan baik UKM maupun UKP yang
EP 4
Upaya Puskesmas. terintergrasi dari berbagai upaya Puskesmas.
5. Ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Ada bukti dokumen Renstra, RUK dan RPK, dalam telusur sebagian besar
EP 5 dengan Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan Rencana Lima
sudah ada kesesuaian.
Tahunan Puskesmas.
Jumlah

Kriteria 1.1.5.
1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh Pimpinan
Ada SK Tentang Mekanisme Monitoring kinerja oleh pmpinan dan PJ upaya
Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
EP 1 puskesmas,namun tidak ada bukti SOP dan panduan mekanisme yang disusun
menjamin bahwa pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan
untuk kegiatan Rapat,Lokmin bulanan,Supervisi dan Audit Internal.
perencanaan operasional.
Ada bukti SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator prioritas untuk
2. Ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan menilai monitoring dan menilai kinerja,namun tidak ada bukti pelaksanaan monitoring
EP 2
proses pelaksanaan dan pencapaian hasil pelayanan. menggunakan indikator yang ditetapkan dalam pertemuan bulanan belum
mengikuti proses PDCA.

3. Ada mekanisme untuk melaksanakan monitoring Ada SK Kepala Puskesmas tentang Penetapan Indikator kenerja,namun tidak
EP 3 penyelenggaraan pelayanan dan tindaklanjutnya baik oleh Pimpinan ada bukti pelaksanaan montoring dan tindak lanjutnya baik oleh kepala
Puskesmas maupun Penanggung jawab Upaya Puskesmas. puskesmas maupun penanggungjawab mutu belum mengikuti proses PDCA.

4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi terhadap perencanaan


Tidak ada bukti kebjakan yang dibuat oleh kepala puskesmas untuk melakukan
EP 4 operasional jika diperlukan berdasarkan hasil monitoring
revisi rencana operasional dalam rapat lokakarya mini.
pencapaian kegiatan dan bila ada perubahan kebijakan pemerintah.

Jumlah

Kriteria 1.2.1
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai dengan Peraturan
Ada SK Kepala puskesmas tentang jenis-jens pelayanan yang disediakana oleh
EP 1 Perundangan dan Pedoman dari Kementerian Kesehatan untuk
puskesmas.
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat
2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis pelayanan yang Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis pelayanan oleh Puskesmas.Ada
EP 2 disediakan oleh Puskesmas dan memanfaatkan jenis-jenis media informasi tentang jenis-jenis pelayanan Puskesmas dan memanfaatkan
pelayanan yang disediakan tersebut. jenis-jenis pelayanan yang disediakan.
Jumlah

Kriteria 1.2.2.
Ada rekam bukti pemberian informasi Lintas Program tentang tujuan, sasaran,
1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas program maupun lintas tupoksi serta kegiatan Puskesmas,hasil wawancara staf puskesmas sudah
EP 1 sektoral mendapat informasi yang memadai tentang tujuan, sasaran, mengetahui dan memahaminya.Namun pada lintas sektor tidak ada rekam bukti
tugas pokok, fungsi dan kegiatan Puskesmas pemberian informasi serta belum mengetahui dan memahami tujuan,sasaran dan
tupoksi kegiatan puskesmas.
2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi yang jelas dan tepat Tidak ada dokumen hasil evaluasi dan tindak lanjut penyampaian informasi
EP 2 berkaitan dengan program kesehatan dan pelayanan yang untuk LS dan LP, namun hasil telusur penyampaian sosialisasi informasi yg
disediakan oleh Puskesmas kepada masyarakat dan pihak terkait. disampaikan belum sesuai dengan kebutuhan pasien dan sasaran program.
Jumlah

1.2.3.
Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna dengan menggunakan perahu
EP 1 1. Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna pelayanan
motor darat/ laut,tidak ada rambu-rambu/petunjuk arah ke Puskesmas.
Proses penyelenggaraan pelayanan sudah memberi kemudahan bagi pengguna
2. Proses penyelenggaraan pelayanan memberi kemudahan bagi
EP 2 jasa, tersedia alur pelayanan didepan pintu masuk puskesmas; Ada kemudahan
pelanggan untuk memperoleh pelayanan
akses terhadap pemberi pelayanan;
EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ditentukan. Jadwal pelayanan yang disediakan oleh puskesmas sudah sesuai
4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam penyelenggaraan Ada bukti Teknologi dan mekanisme kerja dalam penyelenggaraan pelayanan
EP 4
pelayanan memudahkan akses terhadap masyarakat. memudahkan akses terhadap masyarakat.
5. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi kemudahan akses Ada SOP strategi komunikasi untuk memfasilitasi kemudahan akses
Ep 5
masyarakat terhadap pelayanan. masyarakat terhadap pelayanan.
6. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola dan pelaksana Ada bukti media komunikas tersedia akses komunikasi melalui SMS, bagi
Ep 6 untuk membantu pengguna pelayanan dalam memperoleh pengelola dan pelaksana untuk pengguna pelayanan dalam memperoleh
pelayanan sesuai kebutuhan spesifik pengguna pelayanan. pelayanan sesuai kebutuhan spesifik.
Jumlah
Kriteria 1.2.4.
Ada kebijakan tentang jadwal pelayanan dalam gedung dan jadwal kegiatan
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
program/upaya puskesmas luar gedung;
Ada bukti melibatkan masyarakat dalam proses penyusunan jadwal untuk
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati bersama.
kegiatan UKM, dibahas dlm perteman Lokakarya mini 3 bln.
3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan rencana yang
EP 3 Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan rencana yang disusun
disusun
Jumlah

Kriteria 1.2.5.
1. Ada koordinasi dan integrasi dalam penyelenggaraan pelayanan Ada SK dan SOP Tentang Koordinasi dan Integrasi dalam penyelenggaraan
EP 1 dan Upaya Puskesmas dengan pihak terkait, sehingga terjadi pelayanan dan upaya program antar Pihak/para pihak, Ada bukti pelaksanaan
efisiensi dan menjamin keberlangsungan pelayanan. koordinasi/komunikasi melalui Minilok dan lintas program.
2. Mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan
EP 2 Ada bukti pendokumentasian prosudure dan pencatatan pelaksanaan kegiatan.
didokumentasikan.
3. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah spesifik yang ada Ada SOP Kajian terhadap masalah dan Tindak Lanjut upaya perbaikan yang
dalam proses penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Puskesmas, berkesinambungan dalam penyelenggaraan program dan pelayanan di
EP 3
untuk kemudian dilakukan koreksi dan pencegahan agar tidak Puskesmas,namun tidak ada bukti sudah pernah dilakukan kajian masalah yang
terulang kembali berkesinambungan.
4. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah yang potensial Ada SOP tentang kajian masalah-masalah potensial dalam penyelenggaraan
EP 4 terjadi dalam proses penyelenggaraan pelayanan dan dilakukan program dan pelayanan di Puskesmas,namun belum ada bukti sudah pernah
upaya pencegahan. dilakukan kajian upaya pencegahan.
5. Penyelenggara pelayanan secara konsisten mengupayakan agar Ada SOP Monitoring kepatuhan terhadap pelaksanaan kegiatan, namun tidak
EP 5 pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tertib dan akurat agar ada bukti sudah dilakukan penyelenggaraan secara konsisten,tertib dan akurat
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. untuk memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan.
6. Informasi yang akurat dan konsisten diberikan kepada pengguna Informasi yang akurat sudah diberikan sesuai dengan kebutuhan
EP 6
pelayanan dan pihak terkait. masyarakat/pengguan pelayanan dan pihak terkait di papan informasi.
7. Dilakukan perbaikan proses alur kerja untuk meningkatkan Ada upaya perbaikan proses alur kerja dalam meningkatkan efisiensi agar
EP 7 efesiensi agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi kebutuhan dan harapan pengguna, namun tidak dilengkapi rekambukti
pelayanan dokumen perbaikan alur kerja.

8. Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan untuk memperoleh Ada kebijakan dan SOP konsultasi bagi pelaksana, Ada bukti konsultasi berupa
EP 8
bantuan konsultatif jika membutuhkan buku register konsultatif ,namun belum ada SOP mekanisme konsultatif.

9. Ada mekanisme yang mendukung koordinasi dalam pelaksanaan Ada SOP Mekanisme Koordinasi dalam Pelaksanaan kegiatan puskesmas baik
EP 9
kegiatan pelayanan program maupun pelayanan.
Ada SOP Tentang mekanisme Tertib administrasi dalam penyelenggaraan
10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib administrasi, dan
pelayanan (Penanganan surat masuk/surat keluar, Pengarsipan surat,
EP 10 dukungan tehnologi sehingga pelaksanaan pelayanan minimal dari
Penyusunan Notulen), namun dalam pelaksanaan masih ditemui kesalahan dan
kesalahan, tidak terjadi penyimpangan maupun keterlambatan.
tidak tertib adminstrasi serta belum didukung dengan tehnologi.
11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari pimpinan Dari hasil wawancara dengan pimpinan mendukung sepenuhnya terhadap
EP 11
Puskesmas pelaksana kegiatan dalam bekerja dan meningkatkan kinerja.
Jumlah

Kriteria 1.2.6.
1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima keluhan dan umpan Ada SOP Tentang Mekanisme untuk menerima Keluhan dan Umpan balik dari
EP 1 balik dari pengguna pelayanan, maupun pihak terkait tentang Pengguna pelayanan maupun pihak terkait.Ada media komunikasi yang
pelayanan dan penyelenggaraan Upaya Puskesmas. disediakan bagi masyarakat berupa SMS, Kotak saran dan Pertemuan LS.
Keluhan dan Umpan Balik sebagian sudah ditindak lanjuti,Namun hasil telusur
2. Keluhan dan umpan balik direspons, diidentifikasi, dianalisa, dan
EP 2 belum secara sistematis (PDCA)dilakukan identifikasi, dianalisa,ditindaklanjuti
ditindaklanjuti
kemudian diberikan umpan balik kepada pengguna pelayanan hasilnya.

3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan terhadap keluhan dan Tidak ada rekam bukti Tindak lanjut terhadap keluhan ,namun ada tanggapan
EP 3
umpan balik. dan umpan balik yang disampaikan pengguna pelayanan.

Tidak ada rekam bukti Evaluasi Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan
EP 4 4. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan/umpan balik.
balik yang disampaikan pengguna pelayanan.

Jumlah

Kriteria 1.3.1.

Ada SK Kepala puskesmas menetapkan Tahapan Cakupan Upaya Puskesmas


1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian kinerja yang
untuk mencapai indikator dan SOP penilaian kinerja puskesmas per Triwulan
EP 1 dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan Pelanggung jawab Upaya
dengan mengacuk kepada SK SPM Ka.Dinkes kabupaten.namun tidak ada
Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas
pelaksanaan perbaikan kinerja berdasarkan evaluasi kinerja.

Penilaian kinerja sudah dilakukan untuk meningkatkan kinerja,namun dari hasil


2. Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan kinerja terlusur,penilaian kinerja dilakukan sekali pada akhir tahun sehingga belum
EP 2
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas sepenuhnya untuk dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan upaya puskesmas
dan kegiatan pelayanan.
Ada indikator untuk penilaian kinerja dengan menggunakan SPM pertahun
EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan penilaian kinerja
berdasarkan SK kepala Dinas Kesehatan dan SK kepala puskesmas.
4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan cakupan Upaya
Ada SK Pimpinan puskesmas menetapkan Tahapan Cakupan Upaya Puskesmas
Puskesmas untuk mencapai indikator dalam mengukur kinerja
EP 4 untuk mencapai indikator dalam mengukur kinerja puskesmas per Triwulan
Puskesmas sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Dinas
dengan mengacuk kepada SK SPM Ka.Dinkes kabupaten.
Kesehatan Kabupaten/Kota
5. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan secara periodik
Monitoring dan penilaian Kinerja dilakukan secara priodik pd pertemuan
untuk mengetahui kemajuan dan hasil pelaksanaan
EP 5 Triwulan, namun tidak dapat dilakukan monitoring penilaian kinerja pada
penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
pertemuan bulanan.
Puskesmas
Jumlah

Kriteria 1.3.2.
1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis dan diumpan Hasil penilaian kinerja puskesmas pada akhir tahun sudah dilakukan analisis
EP 1
balikkan pada pihak terkait dan diumpan balikan pd pihak terkait.
2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan dengan acuan standar Hasil data kinerja sudah dianalisis berdasarkan indikator SPM,namun belum ada
EP 2 atau jika dimungkinkan dilakukan juga kajibanding ranking pencapaian dibandingkan dengan puskesmas dalam wilayah kerja dinas
(benchmarking)dengan Puskesmas lain kabupaten.
3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk memperbaiki kinerja Ada rekambukti hasil penilaian kinerja pd akhir tahun sudah digunakan untuk
EP 3
pelaksanaan kegiatan Puskesmas memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan puskesmas.
4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk perencanaan periode Ada rekambukti hasil penilaian kinerja pd akhir tahun sudah digunakan untuk
EP 4
berikutnya perencanaan periode berikutnya.
5. Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya dilaporkan kepada Hasil penilaian kinerja tahun 2016 sudah dilaporkan dan di tindak lanjuti ke
EP 5
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
REKOMENDASI

Sebaiknya dibuat Forum komunikasi dan informasi


untuk mensosialisasikan program kegiatan UKM
dan UKP.

Sebaiknya dibuat kegiatan survei mawas diri oleh


masyarakat untuk mengetahui kebutuhan dan
harapan pelanggan.
Sebaiknya dokumen perencanaaan dibuat oleh Tim
PTP dengan memperhatikan proses perencanaan
dari Tingkat Desa sampei Kecamatan dan
mengintegrasikan dalam pelayanan yg
komprehensif.

Sebaiknya dokumen perencanaan dihasilkan sudah


memperhatikan dan menyelaraskan dengan
Visi,Misi,dan Tupoksi puskesmas.
Sebaik ada dibuat umpan balik kepada masyarakat
dalam peningkatan mutu dan kinerja pelayanan.

Sebaiknya dibuat identifikasi harapan masyarakat


dan dilengkapi dengan rekam bukti tanggapan.

Sebaiknya dapat mengikuti langkah PDCA dalam


setiap pelaksanaan upaya pengembangan untuk
perbaikan mutu pelayanan.

Sebaiknya dibuat Program Inovatif dalam


pengembangan pelayanan bagi masyarakat.

Sebaiknya buat SOP mekanisme kerja dan tehnologi


dalam memperbaiki mutu pelayanan.
Lengkapi SOP dengan mekanisme dan panduan
monitoring.

Lengkapi rekambukti SK SPM untuk tiap bulan dan


SOP Monitoring dan Penilaian Proses pelaksanaan
dan pencapaian hasil pelayanan.

Sebaiknya pimpinan puskesmas dan PJ upaya


puskesmas dapat melaksanakan dengan
berpedoman dan mematuhi SOP monitoring yg
dibuat.

Buat SOP Mekanisme Revisi perencanaan


operasional berdasarkan hasil monitoring
pencapaian kegiatan.
Sebaiknya lintas sektor mendapatkan informasi yang
memadai tentang tujuan,sasaran, tugas pokok,fungsi
dan kegiatan puskesmas.

Buat jadwal sosialisasi penyempaian informasi


Tujuan,Sasaran,Tupoksi dan kegiatan puskesmas.
Lengkapi rekam bukti hasil kajian dan tindakan
korektif masalah spesifik sebagai langkah
pencegahan agar tidak terulang kembali.

Lengkapi rekam bukti hasil kajian masalah potensial


sebagai upaya pencegahan.

Sebaiknya jadwal penyeleggaraan pelayanan


disusun,dapat dilkakukan secara konsisten,tetib dan
akurat.

Lengkapi dokumen perbaikan alur kerja untuk


efisiensi pelayanan.

Buat SOP Mekanisme konsultatif


Sebaiknya dapat mengoptimalkan Tehnologi dengan
memberdayakan SDM yg ada serta Mematuhi
prosudure Tertib Adminstrasi dalam memberikan
pelayanan.

Sebaiknya tanggapan dan keluhan pengguna dan


hasil tindak dilakukan sistematis mengikuti langkah
PDCA.
Sebaiknya dibuat Tindak lanjut tanggapan dan
keluhan pengguna secara sistematis mengikuti
langkah PDCA.
Sebaiknya dibuat evaluasi hasil tindak lanjut
tanggapan dan keluhan pengguna mengikuti
langkah PDCA.

Buat jadwal pemantauan peningkatan kinerja


pelaksanan upaya puskesmas dan kegiatan
pelayanan secara periodik.
Sebaiknya SK Kapus tentang penetapan Indikator
pencapaian penilaian kinerja per triwulan dapat
dirubah menjadi perbulan.

Sebaiknya ada data ranking pencapaian hasil dari


analisa kinerja puskesmas oleh pihak Dinkes dan
perlu dilakukan kaji banding.
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajeme
Puskesmas PENUBA
Kab./Kota LINGGA
Tanggal 24 S/D 28 September 2017
Surveior MUHAMMAD ROEM,SKM.MKM.

KRITERIA 2.1.Elemen Penilaian


1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Puskesmas yang
EP 1 mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata ruang
EP 2
daerah

3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio jumlah


EP 3
penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan

EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku

Jumlah

KRITERIA 2.1.2.
1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang
EP 1
permanen.

2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal atau


EP 2
unit kerja yang lain.

3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan lingkungan


EP 3
yang sehat.
Jumlah

KRITERIA 2.1.3.
1. Ketersediaan memenuhi persyaratan minimal dan
EP 1
kebutuhan pelayanan
2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan
EP 2
kenyamanan.
3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan
EP 3 orang dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia
lanjut
Jumlah
KRITERIA 2.1.4.

EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan

2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap


EP 2
prasarana Puskesmas

3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan prasarana


EP 3
Puskesmas

4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana


EP 4
Puskesmas yang ada

EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring


Jumlah

KRITERIA 2.1.5.
1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis
EP 1
pelayanan yang disediakan
2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
EP 2
peralatan medis dan non medis
3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan
EP 3
medis dan non medis
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis
EP 4
dan non medis
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non medis
EP 6
yang perlu dikalibrasi
7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan izin
EP 7
memiliki izin yang berlaku
Jumlah

KRITERIA 2.2.1.

EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan

EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala Puskesmas

EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas

4.Terdapat bukti pemenuhan persyaratan penanggung jawab


EP 4
sesuai dengan yang ditetapkan.

Jumlah

KRITERIA 2.2.2.
1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai dengan
EP 1
kebutuhan dan pelayanan yang disediakan
2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap jenis
EP 2
tenaga yang dibutuhkan

3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga


EP 3
sesuai dengan yang dipersyaratkan

4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga yang


EP 4
bekerja di Puskesmas

5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis, keperawatan,


EP 5
dan tenaga kesehatan yang lain dipenuhi

Jumlah

KRITERIA 2.3.1.
1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh
EP 1
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab
EP 2
Program/Upaya Puskesmas

3. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada posisi-


EP 3
posisi yang ada pada struktur

Jumlah

KRITERIA 2.3.2.

1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan yang


EP 1
berkait dengan struktur organisasi Puskesmas

2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya


Puskesmas, dan karyawan memahami tugas, tanggung
EP 2
jawab dan peran dalam penyelenggaraan Program/Upaya
Puskesmas.

EP 3 3.Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas


Jumlah

KRITERIA 2.3.3.
1. Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi Puskesmas
EP 1
secara periodik

2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/


EP 2
penyempurnaan struktur

Jumlah
KRITERIA 2.3.4.
1. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi sebagai
EP 1 Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas,
dan Pelaksana Kegiatan.
2. Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas dan
EP 2
karyawan sesuai dengan standar kompetensi.
3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun
EP 3
berdasarkan kebutuhan
4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai dengan
EP 4 kompetensi, pendidikan, pelatihan, keterampilan dan
pengalaman

5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil pengembangan


EP 5
pengelola dan pelaksana pelayanan

6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap


EP 6
pengelola dan pelaksana pelayanan
Jumlah

KRITERIA 2.3.5.
1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan Puskesmas,
EP 1 Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana
kegiatan yang baru untuk mengikuti orientasi dan pelatihan.
2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan baru baik
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas,
EP 2
maupun Pelaksana kegiatan dan tersedia kurikulum
pelatihan orientasi.
3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas, Penanggung
jawab Upaya Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan untuk
EP 3
mengikuti seminar atau kesempatan untuk meninjau
pelaksanaan di tempat lain.
Jumlah

KRITERIA 2.3.6.
1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai Puskesmas
EP 1 yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan,
Upaya/Kegiatan Puskesmas

2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata nilai dan


EP 2 tujuan Puskesmas kepada pelaksana pelayanan, dan
masyarakat

3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai dan


EP 3 tujuan, serta menjamin bahwa tata nilai dan tujuan relevan
dengan kebutuhan dan harapan pengguna pelayanan
4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja Puskesmas
EP 4
sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.3.7.
1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan Puskesmas
mengarahkan dan mendukung Penanggung jawab Upaya
EP 1
Puskesmas dan pelaksana dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab mereka.

2. Ada mekanisme penilaian kinerja pelayanan untuk


EP 2
mencapai tujuan yang ditetapkan.
3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab Upaya
EP 3
Puskesmas yang efektif.
4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang
EP 4
dibakukan.
Jumlah

KRITERIA 2..3.8
1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
EP 1 kegiatan untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi peran


EP 2 serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan
kesehatan dan Upaya Puskesmas.

3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat dalam


EP 3
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.3.9.
1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap akuntabilitas
Penanggungjawab Upaya Puskesmas oleh Pimpinan
EP 1 Puskesmas untuk mengetahui apakah tujuan pelayanan
tercapai dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan,
kebijakan Puskesmas, maupun strategi pelayanan.
2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian wewenang
dari Pimpinan dan/atau Penanggung jawab Upaya
EP 2
Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan apabila
meninggalkan tugas.
3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik dari
pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab Upaya
EP 3
Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan
kinerja dan tindak lanjut.
Jumlah

KRITERIA 2.3.10.
1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Upaya
EP 1 Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas
diidentifikasi.

EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.

3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi dengan


EP 3
pihak-pihak terkait.

4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak terkait


EP 4
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 2.3.11.
1. Ada panduan pedoman (manual) mutu dan/atau panduan
EP 1
mutu/kinerja Puskesmas.

2. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan untuk


EP 2
tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas.

3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan


EP 3
kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai kebutuhan.
4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas untuk
EP 4 pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman
pelaksanaan kegiatan.
5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun pedoman dan
EP 5
prosedur.
Jumlah

KRITERIA 2.3.12.
1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi internal di
EP 1
semua tingkat manajemen.

EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.

3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi dan


EP 3 membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.

EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan didokumentasikan.


5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap rekomendasi hasil
EP 5
komunikasi internal.
Jumlah

KRITERIA 2.3.13.

1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap


EP 1
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan.

2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko akibat


EP 2 penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.

3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap


EP 3 gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan, untuk
mencegah terjadinya dampak tersebut.
Jumlah

KRITERIA 2.3.14.
1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring faslitas
EP 1
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
2. Disusun program pembinaan terhadap jaringan dan
EP 2 jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan jadual dan
penanggung jawab yang jelas

3. Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring


EP 3
fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai rencana.

EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan

5. Dilakukan pendokumentasian dan pelaporan terhadap


EP 5 pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
Jumlah

KRITERIA 2.3.15.
1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana dalam pengelolaan
anggaran Puskesmas mulai dari perencanaan anggaran,
penggunaan anggaran maupun monitoring penggunaan
anggaran.

2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola keuangan


EP 2
Puskesmas.
3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran dalam
E EP 3 pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan.

5. Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian kinerja


EP 5
pengelola keuangan Puskesmas.

EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.


Jumlah

KRITERIA 2.3.16.

EP 1 1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan

2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola


EP 2
keuangan.

3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar, peraturan


EP 3 yang berlaku dan rencana anggaran yang disusun sesuai
dengan rencana operasional.
4. Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan
EP 4
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan
EP 5
hasilnya ditindaklanjuti.
Jumlah

KRITERIA 2.3.17.

1. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang harus


EP 1
tersedia di Puskesmas.

2. Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan


EP 2
retrieving (pencarian kembali) data.
3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses menjadi
EP 3
informasi.
4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi informasi
EP 4 kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan berhak
memperoleh informasi.
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
EP 5
pengelolaan data dan informasi.
Jumlah

KRITERIA 2.4.1.

EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna Puskesmas.


2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak yang
EP 2
terkait tentang hak dan kewajiban mereka.

3. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan Puskesmas


EP 3 mencerminkan pemenuhan terhadap hak dan kewajiban
pengguna.

Jumlah

KRITERIA 2.4.2.
1. Ada peraturan internal yang disepakati bersama oleh
pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
EP 1
dan Pelaksana dalam melaksanakan Upaya Puskesmas dan
kegiatan Pelayanan Puskesmas.

2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi, misi, tata


EP 2
nilai, dan tujuan Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 2.5.1.

1. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola Kontrak /


EP 1
Perjanjian Kerja Sama

2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama yang jelas


EP 2
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama ada


kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran dan
tanggung jawab masing-masing pihak, personil yang
EP 3 melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar
kinerja, masa berlakunya Kontrak/Perjanjian Kerja Sama,
proses kalau terjadi perbedaan pendapat, termasuk bila
terjadi pemutusan hubungan kerja.
Jumlah

KRITERIA 2.5.2.
1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada pihak
EP 1
ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola
EP 2 pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan indikator dan
standar kinerja.

EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan evaluasi


Jumlah

KRITERIA 2.6.1.

1. Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris


EP 1
Puskesmas.

2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas


EP 2 yang digunakan untuk pelayanan maupun untuk
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan
EP 3
Puskesmas.
4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai
EP 4
program kerja.
5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan peralatan
EP 5
yang memenuhi persyaratan.
EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas.
7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai
EP 7
dengan program kerja.

8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda


EP 8
empat maupun roda dua.

9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program


EP 9
kerja
EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
B.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).

FAKTA DAN ANALISIS

Bukti analisis pendirian puskesmas dengan mempertimbangkan


faktor geografis dan DTPK

Ada bukti pendirian puskesmas dengan mempertimbangkan


Tata Ruang pengembangan wilayah daerah.

Bukti pertimbangan DTPK ,jumlah 3.506 jiwa meliputi 4 desa


dengan pembinaang jaringan 1 pustu dan 3 polindes.

Keputusan Bupati Lingga No.90/KPTS/III/2013.Tentang


Penetapan Kategori Pelaksanan Tehns Dinkes.Puskesmas di
Kabupaten Lingga dengan Kategori Puskesmas Non Rawat
Inap.

Hasil pengamatan puskesmas sudah merupakan bangunan


permanen

Banguna puskesmas tidak bergabung dengan tempat


tinggal/unit kerja lainnya,

Banguna puskesmas sudah memenuhi persyaratan lingkungan


yang sehat.

Ada bukti sudah dilakukan untuk pemenuhan ketersedian ruang


yang belum memenuhi persyaratan

Bangunan puskesmas sudah memenuhi prsyaratan minimal


ketersediaan ruangan.

Hasil identifikasi ruangan puskesmas belum mengakomodasi


untuk orang dengan kebutuhan khusus.
Ada bukti evaluasi dan tindak lanjut dari RUK terhadap kondisi
prasaran puskesmas sudah sesuai dengan kebutuhan.
Tidak ada bukti sudah dilakukan evaluasi dan belum dilakukan
tindak lanjut terhadap kondisi prasarana puskesmas sesuai
dengan kebutuhan pelayanan.

Ada bukti tersedia jadwal pemeliharaan, namun tidak ada bukti


sudah dilakukan pelaksanaan pemeliharaan.

Ada jadwal kegiatan monitoring,namun tidak ada bukti sudah


dilaksanakan monitoring dan tidak hasil monitoring.

Tidak ada bukti tindak lanjut hasil dari monitoring.

Ada bukti Daftar Inventaris peralatan medis dan non medis,


bukti evaluasi dan tindak lanjut
Ada bukti daftar inventaris peralatan medis dan non medis,ada
bukti sudah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut.
Ada bukti sudah dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
peralatan medis dan non medis.
Ada bukti sudah dilakukan monitoring terhadap fungsi
peralatan medis dan non medis.
Ada bukti tindak lanjut terhadap hasil monitoring berupa EKG
Oksigen Konsentrat.
Tidak ada bukti dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan
non medis.

Belum ada bukti izin peralatan yang memerlukan izin.

Ada bukti profil kepegawaian kepala puskesmas dengan


pendidikan S1 Kesehatan masyarakat.
Ada profil kepegawaian kepala puskesmas dengan latar
belakang Tenaga kesehatan,Ijazah Sarjana Kesehatan
Masyarakat.
Ada SK Kepala Dinas untuk uraian tugas kepala puskesmas.
Ada bukt dokumen profil kepegawaian dan persyaratan kepala
puskesmas dan kesesuaian dengan profil kepegawaian kepala
puskesmas
Ada bukti dilakukan analisa kebutuhan tenaga sesuai dengan
kebutuhan dan pelayanan yg disediakan.
Ada bukti persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap jenis tenaga
yang ada dipuskesmas.
Ada bukti evaluasi untuk pemenuhan kebutuhan tenaga
terhadap persyaratan,rencana kebutuhan dan tindak lanjut ke
Dinkes Kabupaten dan pengangkatan Tenaga Harian
Lepas(THL)
Ada bukti uraian tugas bagi bagi sebagian tenaga yang berkerja
di puskesmas.
Ada persyaratan perizinan untuk tenaga medis,keperawatan,
dan tenaga kesehatan yang lain,namun belum semua yang
memiliki STR.

Ada bukti SOT puskesmas sudah beradasarka SK Kepala Dinas


Kabuapten.
Ada bukti SK Kepala puskesmas tentang penetapan PJ UKM
dan UKP puskesmas.
Tidak ada bukti mekanisme pengarahan,komunikasi dan
koordinasi antar posisi dalam struktur dan antar PJ dengan
pelaksana.

Ada bukti uraian tugas,namun tidak ada diuraikan


tanggungjawab dan kewenangan yang berkaitan dengan
struktur organisasi puskesmas.

Dalam pengamatan dan wawancara pimpinan,PJ upaya


puskesmas dan karyawan memahami tugas,tanggungjawab dan
peran dalam penyelenggaraan pelayanan.

Tidak ada bukti evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas.

Tidaka ada bukti sudah dilakukan pertemuan kajian terhadap


struktur organisasi puskesmas secara priodik.
Tidaka ada bukti sudah dilakukan tindak lanjut terhadap kajian
struktur organisasi puskesmas ke Dinas Kesehatan kabuapaten
dan perubahan struktur internal yang dapat dilakukan oleh
puskesmas.
Ada bukti SK kepala puskesmas untuk persyaratan kompetensi
kepala puskesmas,PJ Program dan pelaksana kegiatan

Ada bukti rencana pengembangan pengelola puskesmas dan


karyawan sesuai dengan standar kompetensi.
Ada bukti pola ketenagaan,pemetaan kompetensi yang disusun
berdasarkan kebutuhan.

Ada bukti pemeliharaan kelengkapan file kepegawaian untuk


semua pegawai untuk semua pegawai puskesmas yang update.

Ada bukti dokumen kompetensi dan hasil pengembangan


pengelola dan pelaksanan pelayanan.

Ada bukti sudah pernah dilakukan evaluasi penerapan hasil


pelatihan terhadap pelaksanan kegiatan.

Ada bukti SK kepala Puskesmas tentang kewajiban mengikuti


program orientasi bagi pimpinan puskesmas,PJ Upaya
puskesmas dan pelaksana kegiatan yang baru

Tidak ada bukti Kerangka acuan program orientasi dan bukti


sudah dilaksanakan program orientasi.

Ada butki sertifikat kesempatan mengikuti seminar bagi


pelaksanan Upaya Kesehatan dan pelatihan.

Ada SK Kepala Puskesmas Tentang visi ,misi,tujuan dan tata


nilai,namun tidak ada bukti telah disusun secara bersama.

Tidak ada bukti pelaksanaan soialisasi visi,misi,tujuan dan tata


nilai,ada Flyer,brosur yang berisi visi,misi,tujuan dan tata
nilai.hasil wawancara baru sebagian dari staf puskesmas yang
sudah memahami

Ada bukti SOP tentang peninjauan kembali tata nilai dan tujuan
puskesmas,namun tidak ada bukti pernah dilakukan tinjauan
ulang.
Tidak ada bukti SOP mekanisme untuk penilaian kinerja
(tahunan) yg dilakukan ada kesesuaian dengan visi,misi,tujuan
dan tata nilai

Tidak ada mekanisme yang jelas dan rekambukti pengarahan


kepala puskesmas,hasil wawancara ada pengarahan dan
dukungan pimpinan untuk PJ Upaya puskesmas dan
pelaksanan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab nya.

Ada SOP mekanisme penilaian kinerja pelayanan untuk


mencapai tujuan yang ditetapkan.
Ada bukti SK tentang SOT pada unit-unit pelayanan UKP dan
UKM.
Ada bukti SK kepala puskesmas tentang SOP pencatatan dan
Pelaporan.

Tidak ada bukti SK kepala puskesmas dan penanggung jawab


serta pelaksana memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan,namun ada kegiatan pemberdayaan
masyarakat.

Ada bukti SOP fasilitasi peran serta masyarakat dalam


pembentukan UKBM ,namuntidak ada panduan yang jelas
memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan dan upaya
puskesams.

Ada dilakukan komunikasi dengan masyarakat, didukung


dengan adanya bukti penyampaian informasi dari puskesmas
dan sebaliknya.

Ada bukti SOP tentang penilaian kinerja,namun dalam proses


nya tidak ada bukti sudah dilakukan penilaian kinerja secara
periodik para penanggung jawab dan tindak lanjutnya.

Ada bukti SOP tentang pendelegasian wewenang manajerial


dan kreteria yang digunakan.
Tidak ada bukti SK,SOP,panduan pelaksanaan pertemuan
evaluasi kinerja,namun ada bukti Laporan/penyampaian umpan
balik pelaksanaan program kepada pimpinan.

Ada bukti dokumen peran dari masing-masing lintas sektor dan


program dalam lokakarya mini.

Ada bukti SK penetapan peran masing-masing pihak terkait


dan bukti identifikasi peran masing-masing pihak terkait.

Ada bukti pelaksanaan koordinasi,pembinaan dan komunikasi


melalui minilok.

Tidak ada bukti telah dilakukan evaluasi peran pihak terkait


dalam upaya puskesmas.

Ada bukti panduan pedoman (manual)mutu puskesmas.

Ada bukti Kebijakan Panduan Manual Mutu puskesmas

Ada bukti SOP pelaksanaan kegiatan upaya puskesmas baik


UKM dan UKP.

Ada buki pedoman,dan SOP pengendaliann dokumen dan


pengendalian rekaman.

Ada bukti pelaksanaan penyusunan pedoman dan SOP sesuai


dengan prosudure yang disusun.

Ada bukti SK Kepala puskesmas tentang komunikasi internal


yang dilakukan dalam lokakaryamini.
Ada bukti SOP kepala puskesmas tentang komunikasi internal
disemua tingkat manajemen.

Ada bukti dokumentasi pelaksanaan komunikasi internal dan


notulen pembahasan permasalahan.

Ada bukti pendokumentasiaan pelaksanaan komunikasi


internal.
Tidak ada bukti tindak lanjut rekomendasi hasil komunikasi
internal.

Tidak ada bukti sudah dilakukan kajian dampak kegiatan


puskesmas terhadap gangguan/dampak negatif terhadap
lingkungan.

Tidak ada bukti panduan tentang pengelolaan resiko akibat


penyelenggaraan upaya puskesmas dan kegiatan pelayanan

Tidak ada bukti Evaluasi dan tindak lanjut terhadap


gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan untuk
mencegah terjadinya dampak.

Ada bukti daftar Jaringan faskes ,3 polindes dan 1 pustu di


wilayah puskesmas.

Ada bukti daftar indentifikasi Jaringan Faskes di wilayah kerja


puskesmas penuba.

Ada bukti program pembinaan jaringan fasilitas kesehatan


jadual PJ tiap kegiatan pembina terintergrasi dengan kegiatan
UKM dan UKP.
Ada bukti evaluasi dan tindaklanjut kegiatan pembnaan
jaringan.

Ada bukti sduah dilakukan pembinaan jaringan dan ada


pelaporannya.

Tidak ada bukti kepala puskesmas melibatkan


penanggungjawab UKM dan UKP dalam pengelolaan
anggaran.Ada dilakukan monitoring namun tidak
terjadwal.Ada bukti evaluasi capaian kinerja dan penggunaan
anggaran pada akhir tahun.
Ada bukti dalam pelaksnaan minilok perencanaan untuk
penyusunan program dan anggaran.Namun ada bukti
keterlbatan PJ UKM dan UKP dalam monitoring dan evaluasi
pencapaian kinerja penggunaan anggaran.
Ada bukti SK Kepala Puskesmas dan kejelsan Tanggungjawab
pengelola keuangan puskesmas
Ada Panduan dalam penggunaan anggaran,

Ada panduan pembukuan anggaran

Ada bukti SOP audit penilaian kinerja pengelola keuangan.

Ada ditetapkan SK kepala puskesmas dan uraian tugas untuk


pengelola Keuangan.

Ada SK penetapan dan uraian tugas dan tanggung jawab


pengelola keuangan yang dikeluarkan oleh Bupati. Bagi
Bendaharan JKN dan BOK.SK Kadinkes untuk bendahara
penerima dan SK kepala puskesmas untuk bendahara
pengeluaran.

Ada panduan pengelolaan keuangan,dokumen rencana


anggaran ada bukti pemeriksaaan audit keuangan oleh kepala
puskesmas.
Ada bukti dokumen laporan dan pertanggungjawaban
keuangan.

Ada bukti pelaksanaan dan tindak lanjut audit keuangan.

Ada Sk Kepala Puskesmas Untuk identifikasi data dan


informasi,dalam proses pengelolaan data masih secara manual
belum dengan SIK.
Ada bukti tersedia SOP pengelolaan data dan
Informasi,pengumpulan,penyimpanan dan retrieving(Pencarian
kembali),namun tidak dilengkapi dengan bagan alir.
Tidak ada SOP analisis data namun ada tersedia data untuk
diproses mejadi informasi.

Tidak ada SOP prosudure pelaporan dan distribusi informasi


kepada pihak-pihak terkait.

Tidak ada bukti sudah dilakukan Evaluasi dan Tindak


lanjut(kinerja) pengelolaan data dan informasi.

Ada bukti SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban


sasaran program dan pasien
Ada bukti Brosur,leflet,poster tentang Hak dan Kewajiban
pengguna,namun tidak ada bukti sudah dilakukan soialisasi
tentang hak dan kewajiban pengguna.

Ada kebijakan dan prosudure penyelenggaraan puskesmas


untuk memberikan pelayanan dengan memperhatikan hak dan
kewajiban masyarakat.

Ada bukti SK Kepala Puskesmas tentang peraturan Internal dan


bukti pertemuan telah disusun secara bersama untuk
menyepakatinya.

Peraturan internal yang disepakati karyawan sudah sesuai


dengan Visi,Misi,Tata Nilai dan Tujuan Puskesmas.

Ada bukti seluruh perjanjian kontrak kerja sama untuk rujukan


pelayanan dengan rumah sakit kabupaten Type C dan Rumah
Sakit luar Kabupaten Type B dibuat oleh Dinas Kesehatan
kabupaten bagi peserta Jamkesda.

Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerjasama dengan pihak


ketiga.

Dalam dokumen kontrak/PKS ada


kejelasan,peran,tanggungawab masingmasing pihak personil
yang melaksanakan kegiatan,termasuk proses kalau terjadi
perbedaan pendapat dan pemutusan hubungan kerja.

Sudah ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada


dokumen kontrak.

Tidak bukti pelaksanaan Monitoring dan evaluasi kinerja pihak


ketiga.

Tifak ada bukti tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi


a.kinerja pihak ketig
Ada bukti SK Kepala puskesmas untuk penanggungjawab
barang inventaris puseksmas

Ada bukti daftar inventtaris sarana dan peralatan puskesmas.


Untuk pelayanan maupun untuk penyelenggaraan upaya
puskesmas.
Ada bukti program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan
puskesmas.
Tidak ada bukti pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan
sudah sesuai dengan program kerja.
Ada ketersedian tempat penyimpnan/gudang sarana dan
peralatan,namun belum memenuhi persyaratan.
Tidak ada program kerja kebersihan lingkungan puskesmas.
Pelaksanaan kebersihan lingkungan puskesmas belum sesuai
dengan program kerja.
Ada program kerja perawatan kendaraan roda 4/ambulance dan
untuk pemeliharaan roda 2 diserahkan tanggungjawabnya
kepada pemakai.
pelaksanaan pemeliharaan kendaraan ambulans belum dapat
mematuhi sesuai program kerja.
Ada rekambukti pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
MP).

REKOMENDASI

Sebaiknya masukan dalam RUK perluasan dan


perbaikan sarana dan prasarana puskesmas
Buat jadwal pemeliharaan yg lengkap dengan frekuensi
waktu pelaksanaan berapa kali dlm sehari/mg/bulan,
tercantum nama pelaksana dan PJ.

Lengkapi rekam bukti Hasil laporan Monitoring dan PJ


monitoring prasarana puskesmas.

Buat jadwal pelaksanaan dan PJ pemeliharaan


prasaran,Monitoring dan Tindak lanjut.

Sebaiknya dibuat usulan dikalibrasi ke Dinkes Kab.

Sebaiknya dibuat usulan izin peralatan medis dan non


medis ke Dinkes kab.
Sebaiknya dibuat uraian tugas yang jelas untuk setiap
tenaga yang bekerja di puskesmas.

Sebaiknya buat SOP dan alur komunikasi dan koordinasi


pada posisi yang ada struktur di setiap unit.

Sebaiknya dilengkapi dengan batasan kewenangan dan


tanggungjawab.

Sebaiknya dibuat Rencana Evaluasi terhadap


Pelaksanaan Uraian Tugas.

Lakukan kajian secara periodik dan sesuai mekanisme


yang semestinya terhadap struktur organisasi puskesmas.
Sebaiknya dilengkapi seluruh persyaratan untuk kegiatan
orientasi dengan rapih dan adanya laporan akhir.

Sebaiknya dibuat SOP mekanisme untuk program


sosialisasi Tata Nilai bagi Pelaksana dan masyarakat.

Sebaiknya dibuat peninjauan ulang tata nilai dan tujuan


penyelenggaraan program dan pelayanan setiap tahun
untuk menilai kesesuaian pencapaian kinerja terhadap
visi, misi, tujuan, dan tata nilai (gunakan form yang
diberikan)
Sebaiknya dibuat SOP Mekanisme untuk menilai Kinerja
puskesmas sudah sejalan dengan visi,misi dan tata nilai
puskesmas.

Buat SOP mekanismeyang jelasdan lengkapi rekambukti


pengarahan pimpinan dan dukungan untuk PJ dan
pelaksana.

Sebaiknya dibuat SK kepala puskesmas tanggungjawab


bagi upaya puskesmas dan pelaksana untuk
memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan.

Sebaiknysa dibuat SOP Mekanisme dilengkapi dengan


panduan yang jelas dan alir kerja nya.

Lengkapi SOP dengan bagan Alir, KA / Pedoman


penilaian,buat instrumen penilaian akuntabilitas sesuai
form yang diberikan.
Lengkapi SOP Umpan balik dengan mekanisme alir
kerja dan dalam pelaksanaannya .

Sebaiknya ada evaluasi peran serta pihak terkait dalam


penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
Buat RTL dan Tindak lanjut terhadap rekomendasi hasil
komunikasi internal

Sebaiknya dilakukan kajian dampak kegiatan puskesmas


terhadap gangguan terhadap lingkungan.

Sebaiknya dibuat dalam bentuk panduan pengelolaan


resiko akibat penyelenggaraan upaya/pelayan
puskesmas.

Sebaiknya ada dibuat Dokumen UPL dan UKL bagi


puskesmas rawat inap.

Sebaiknya pimpinan puskesmas mengikutsertakan PJ


UKM dan UKP dan pelaksana dalam pengelolaan
anggaran mulai dari perencanaan,penggunaan dan
monitoring.
Buat SOP analisis data untuk di proses menjadi
informasi Yang dilengkapi dengan bagan alir.

Buat SOP prosudure pelaporan dan distribusi informasi


menjadi informasi yang dilengkapi dengan bagan alir.

Sebaik dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap


pengelolaan data dan informasi.
Buat program sosialisasi hak dan kewajiban masyarakat
utk diluar gedung.

Perbaiki PKS yang bertanggung jawab dalam hal


monitoring kinerja pihak ketiga

Perbaiki PKS Pengelola yg bertanggung jawab dalam


monitoring kinerja pihak ketiga,
Buat Program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan

Lengkapi kebersihan dan penataan gudang

Buat program kerja kebersihan lingkungan puskesmas.

Buat program kerja kebersihan lingkungan puskesmas.

Sebaiknya pemeliharaan kendaraan dapat ditepati sesuai


program kerja
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesm
Puskesmas PENUBA
Kab./Kota LINGGA
Tanggal 24 S/D 28 September 2017
Surveior MUHAMMAD ROEM,SKM.MKM.

KRITERIA 3.1 Elemen Penilaian


1. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab
EP 1
manajemen mutu.

2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab


EP 2
Penanggung jawab manajemen mutu.

3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja disusun


bersama oleh Penanggung jawab manajemen mutu dengan
EP 3
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya
Puskesmas.
4. Kebijakan mutu dan tata nilai disusun bersama dan
dituangkan dalam pedoman (manual) mutu/Pedoman
EP 4
Peningkatan Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi dan
tujuan Puskesmas.
5. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan Puskesmas
EP 5
berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara
konsisten dan berkesinambungan.
Jumlah

KRITERIA 3.1.2.
1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
EP 1
Puskesmas.
2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas
dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan yang tersusun dan
EP 2 dilakukan pertemuan tinjauan manajemen yang membahas
kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang perlu
dilaksanakan.
3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya
EP 3 Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun
perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas
hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan
rekomendasi untuk perbaikan
4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan
EP 4
manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi.
Jumlah

KRITERIA 3.1.3.
1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan memahami
EP 1
tugas dan kewajiban mereka untuk meningkatkan
mutu dan kinerja Puskesmas.
2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif
EP 2
dalam peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak
EP 3 terkait untuk meningkatkan mutu dan kinerja
Puskesmas ditindaklanjuti.
Jumlah

KRITERIA 3.1.4.

1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk


EP 1
meningkatkan kinerja Puskesmas.

2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya


perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai sasaran-
EP 2
sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang
ditetapkan.
3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen mutu
EP 3 dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk mengambil
keputusan dalam strategi perbaikan program dan kegiatan
Puskesmas.
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi
EP 4
dari hasil audit internal.
5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari
EP 5 hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 3.1.5.

1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari pengguna


EP 1
tentang kinerja Puskesmas.

2. Dilakukan survei atau masukan melalui forum-forum


EP 2 pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui bahwa
kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi.
3. Asupan dan hasil survei maupun forum-forum
EP 3
pemberdayaan masyarakat dianalisis dan ditindaklanjuti.
Jumlah

KRITERIA 3.1.6.

1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang dikumpulkan


EP 1
secara periodik untuk menilai peningkatan kinerja pelayanan.
2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai akibat
EP 2 adanya upaya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan
pelayanan
EP 3 3. Ada prosedur tindakan korektif.

EP 4 4. Ada prosedur tindakan preventif.

5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai


EP 5 ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, dan
tindakan preventif.
Jumlah

KRITERIA 3.1.7.
1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab
EP 1
Upaya Puskesmas menyusun rencana kaji banding.

2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab


EP 2 Upaya Puskesmas dan pelaksana menyusun instrumen kaji
banding.
3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana
EP 3
kaji banding.
4. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi
EP 4
peluang perbaikan.

EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.


6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam
EP 6 bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding,
EP 7
tindak lanjut dan manfaatnya.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

FAKTA DAN ANALISIS


Ada dokumen SK kepala puskesmas menetapkan Penanggung
jawab manajemen mutu.

Ada dokumen SK Penanggung jawab mutu dan Uraian


Tugas,namun uraian tugas anggota tim belum diuraikan dengan
jelas untuk setiap orang.

Ada dokumen pedoman mutu dan kinerja, namun tidak ada bukti
disusun secara bersama PJ mutu dan kepala puskesmas dan PJ
upaya puskesmas.

Ada dokumen Kebijakan mutu dan Tata Nilai, namun tidak ada
bukti disusun secara bersama dan dituangkan dalam
pedoman(manusal) mutu dan kinerja sesuai dengan visi,misi dan
tujuan puskesmas.
Ada bukti pertemuan penggalangan komitmen pernyataan
bersama,namun tidak ada bukti bentuk-bentuk komitmen dan
keterlibatan dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja secara
konsisten dan berkesinambungan.

Tidak ada Dokumen rencana program perbaikan mutu dan


kinerja puskesmas.

Tidak ada bukti pelaksanaan program kegiatan perbaikan mutu


dan kinerja dan bukti fisik hasil upaya perbaikan yang dilakukan
hasil dari PTM.

Tidak ada bukti notulen pertemuan tinjauan manajemen


membahas umpan balik pelanggan,keluhan pelanggan,hasil audit
internal. Dan tidak ada bukti tindak lanjut terhadap rekomendasi
pertemuaan tinjauan manajemen dan rekomendasi untuk
perbaikan.
Tidak ada bukti dokumen rekomendasi hasil PTM,bukti Evaluasi
dan Tindak Lanjut yang dilakukan.

Dari hasil wawancara pimpinan,PJ Upaya Puskesmas dan


pelaksana kegiatan sebagian sudah memahami tugas dan
kewajiban mereka untuk meningkatan mutu dan kinerja.
Ada bukti pertemuan lintas sektor dan lintas program,namun
belum terlibat dan berperan aktif dalam peningkatan mutu dan
kinerja puskesmas.
Tidak ada bukti ide-ide dari LS dan LP yang disampaikan sudah
ditindak lanjuti.

Ada bukti data kinerja sudah dikumpulkan,namun tidak ada


bukti sudah dilakukan analisis dan tindak lanjuti dalam
perbaikan kinerja (tidak ada tampilan grafik data kinerja).

Ada bukti SK Tim Audit,namun tidak ada Audit plan,KA dan


ada bukti dilaksanakan AI,namun tidak ada Tindak lanjut AI
dalam bentuk perbaikan.

Tidak ada bukti adanya Laporan Audit Internal kepada kepala


puskesmas dan PJ.Mutu.

Tidak ada bukti Tindak lanjut ,tidak ada rekomendasi AI.

Ada Bukti dilaksanakan rujukan ke Dinas Kesehatan,namun


belum ditanggap oleh Pihak Dinas.

Ada Bukti dokumen SOP untuk mendapatkan Umpan balik dari


pengguna melalui lokmin,tetapi tidak ada bukti dokumen
survei,ada bukti mendapat asupan pengguna dari kotak saran.

Tidak ada bukti pelaksanaan survei dan bukti umpan balik dari
forum MMD.
Tidak ada bukti analisis asupan dan tindak lanjut terhadap
masukan dan umpan balik dari pengguna.

Ada SK penetapan indikator mutu ,namun tidak ada


dikumpulkan secara periodik untuk menilai peningkatan kinerja
pelayanan.
Tidak ada bukti peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai
akibat adanya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan.
Ada bukti dokumen SOP Tindakan Korektif terhadap
masalah/ketidaksesuaian.
Ada bukti dokumen SOP Tindakan Korektif terhadap
masalah/ketidaksesuaian.
Tidak ada bukti hasil pelayanan/program dan kegiatan yang
tidak sesuai dilakukan tindaklanjut dalam bentuk
koreksi,tindakan korektif,dan tindakan preventif.

Ada bukti rencana kaji banding,namun tidak ada bukti dalam


proses penyusunan rencana kaji banding melibatkan kepala
puskesmas dan penanggung jawab.

Ada instrumen kaji banding,namun dalam prosesnya belum


melibatkan kepala puskesmas dan para Penanggung jawab.

Ada bukti kegiatan kaji sudah dilakukan belum sesuai rencana


kaji banding.

Tidak ada bukti analisis hasil kaji banding

Tidak ada bukti Rencana Tindak Lanjut.

Tidak ada bukti pelaksanaan Tindak lanjut kaji banding.

Tidak ada bukti pelaksanaan evaluasi kaji banding.


REKOMENDASI

Sebaiknya uraian tugas tim ,wewenang dan Pj mutu


dibuat secara terinci perorang. dan memahami
mekanisme tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Sebaiknya pedoman Mutu Puskesmas harus dibuat


secara bersama PJ Manajemen mutu PJ Upaya Pusk.

Lengkapi rekambukti kebijakan mutu dan tata nilai yg


dtuangkan dalam pedoman mutu disusun secara
bersama.

Sebaiknya komitmen bersama sudah ditunjukan


dalam rencana kegiatan untuk meningkatkan mutu
dan kinerja

Sebaiknya di buat rencana perbaikan mutu dan


dilaksanakan dengan konsisten.

Sebaiknya dibuat rencana kegiatan yg tersusun setiap


bulan untuk PTM membahas program perbaikan
mutu.

Sebaiknya pelaksanaan PTM membahas hasil PTM


sebelumnya dan membuat Rekomendasi untuk
perbaikan mutu.sesuai dengan program perbaikan
mutu
Sebaiknya ada rekomendasi dari pertemuan
manajemen mutu dan dilakukan evaluasi.

Sebaiknya dibuat uraian tugas yang lebih terinci


dalam tugas Tim Mutu tentang Tugas dan Kewajiban
serta Tanggung jawabnya.
Sebaiknya dibuat program sosialisasi dari
tugas,wewenang Tg,jawab dan mekanisme
kerja,uraian Tugas dan Peran dari masing2 pihak
terkait.
Sebaiknya dibuat rekomendasi PTM untuk membahas
RTL dan tindak lanjut

Sebaiknya data pencapaian perbulan dianalisis


digunakan untuk perbaikan kinerja puskesmas.

Sebaiknya dibuat program AI secara periodik yg


mencakup seluruh sasaran utk mencapai indikator
mutu dan kinerja.

Sebaiknya ada dibuat umpan balik kepada


Pimp.Puskesmas, Tim Manajemen Mutu dan PJ
Upaya Puskesma hasil audit oleh Tim AI.

Sebaiknya buat Rencana Tindak Lanjut dan dibuat


rekomendasi hasil Audit Internal.
Sebaiknya dalam SOP rujukan dilampirkan alr
mekanisme rujukan hasil audit internal yg tdk dapat
diselesaikan oleh puskesmas.

sebaiknya dibuat kegiatan survei kepuasan pelanggan


dan dilengkapi bukti penyampaian umpan balik
asupan dari pengguna.
Sebaiknya dibuat survei Mawas Diri dan MMD oleh
masyarakat bersama Pelaksana Puskesmas untuk
kebutuhan dan harapan pelanggan.
Sebaiknya dibuat terlebih dulu Analisa Situasi, SMD
dan MMD survei Kepuasan pelanggan ( Baca kembali
buku Manajemen Puskesmas untuk Tim PTP).

Sebaiknya Indikator Mutu dan kinerja dibuat


mekanisme kerja untuk dilakukan
pemantauan/penilaian nya secara periodik perbulan.
Sebaiknya dilakukan analisa peningkatan kinerja
berdasarkan indikator mutu untuk upaya perbaikan
mutu dan kinerja pelayanan.

Sebaiknya dibuat tindak lanjut dalam bentuk tindakan


koreksi,tindakan korektif da tindakan preventif.

Sebaiknya dalam menyusun rencana kaji


banding.melibatkan Pimpinan dan Penanggungjawab
UKM/UKP dan PJ manajemen mutu
Lengkapi rekam bukti penyusunan instrumen kaji
banding disusun secara bersama Kapus, PJ Upaya
Puskesmas dan pelaksana .

Sebaiknya kegiatan kaji banding dibuat rincian jadwal


kegiatan Persiapan,Pelaksanaan, Evaluasi,RTL dan
TL kaji banding.
BAB.IV. Program Puskesmas yang Beror
Puskesmas PENUBA
Kab./Kota LINGGA
Tanggal 24-28 SEPTEMBER 2017
Surveior HERLYN RAHMOLA, SKM, MSi

KRITERIA 4.1.1. Elemen Penilaian

1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan


EP 1 masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu
yang merupakan sasaran kegiatan.

2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,


kelompok masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan
EP 2
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung jawab
UKM Puskesmas.

3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai


EP 3
masukan untuk penyusunan kegiatan.

4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh


Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
EP 4
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.

5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan


EP 5 kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.
6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
dan dikoordinasikan kepada lintas program dan
EP 6
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM

7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam


EP 7
rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 4.1.2.
1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan
EP 1 untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
dan sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.

2. Hasil identifikasi umpan balik


EP 2
didokumentasikan dan dianalisis.

3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan


balik dari masyarakat maupun sasaran
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung
EP 3
jawab UKM Puskesmas, pelaksana, lintas
program, dan jika diperlukan dengan lintas
sektor terkait.

4. Hasil identifikasi digunakan untuk


EP 4 perbaikan rencana dan/atau pelaksanaan
kegiatan.

5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi


EP 5 terhadap perbaikan rencana maupun
pelaksanaan kegiatan.
Jumlah

KRITERIA
4.1.3.
1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
EP 1
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.

2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


Puskesmas, dan Pelaksana melakukan
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk
EP 2 perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.

3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas


melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan
EP 3
pembahasan dengan masyarakat, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
EP 4 Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
EP 5
program, lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jumlah

KRITERIA 4.2.1.

1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan sesuai


EP 1
dengan rencana.

2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana


EP 2
yang kompeten.

3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan


EP 3
diinformasikan kepada sasaran.

4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal


EP 4
yang ditetapkan.

5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap


EP 5
pelaksanaan kegiatan.

Jumlah

KRITERIA 4.2.2.

1. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada


EP 1 masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang
menjadi sasaran.

2. Informasi tentang kegiatan disampaikan


EP 2
kepada lintas program terkait.
3. Informasi tentang kegiatan disampiakan kepada
EP 3
lintas sektor terkait.

4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan


EP 4 informasi yang disampaikan kepada sasaran,
lintas program, dan lintas sektor terkait.

5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluasi


EP 5
penyampaian informasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.3.

1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan


UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat
EP 1
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh
masyarakat.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode
EP 2 dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau
sasaran.
3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasikan
EP 3
dengan jelas kepada masyarakat.
4. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat
EP 4 dan/atau sasaran terhadap kegiatan dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas.
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses
EP 5 masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika terjadi
EP 6 perubahan diberikan dengan jelas dan mmudah
diakses oleh masyarakat dan sasaran kegiatan
UKM
Jumlah

KRITERIA 4.2.4.

1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk


EP 1 menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.

2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk


menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
EP 2
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
EP 3
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang
direncanakan.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 4 melakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu,
ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
EP 5
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.5.

1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


Puskesmas, dan pelaksana mengidentifikasi
EP 1
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan.
2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
EP 2
terhadap permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk
EP 3
mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.

4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 4
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.

5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 5 Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak
lanjut yang dilakukan.
Jumlah

KRITERIA 4.2.6

1. Kepala Puskesmas menetapkan media


EP 1 komunikasi untuk menangkap keluhan
masyarakat/sasaran.

2. Kepala Puskesmas menetapkan media


EP 2 komunikasi untuk memberikan umpan balik
terhadap keluhan yang disampaikan.

3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


EP 3 Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap keluhan.
4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
EP 4 Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap keluhan.
5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana memberikan informasi
EP 5 umpan balik kepada masyarakat atau sasaran
tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk
menanggapi keluhan.
Jumlah
KRITERIA 4.3.1.

1. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan


EP 1
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 2 Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan.

3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
EP 3
terhadap capaian indikator-indikator yang telah
ditetapkan.
4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
EP 4 Puskesmas, dan Pelaksana menindaklanjuti hasil
analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.

5. Hasil analisis dan tindak lanjut


EP 5
didokumentasikan.

Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)

FAKTA DAN ANALISIS

Ada bukti pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan


masyarakat sasaran berupa hasil kegiatan SMD

Ada kerangka acuan, metode dan instrumen analisis terhadap


kebutuhan dan harapan masyarakat sasaran kegiatan UKM
Puskesmas, tetapi pemahaman dari pelaksana kegiatan
program UKM Puskesmas masih kurang

Belum semua program ada catatan hasil identifikasi yang


dianalisis untuk bahan masukan dalam penyusunan rencana
kegiatan UKM

Ada SK Kepala Puskesmas tentang Penetapan Rencana


Kegiatan UKM Puskesmas dan mengacu pada hasil analisis
kebutuhan dan harapan masyarakat yang merupakan sasaran
kegiatan UKM tapi pembuatan SK tersebut belum memenuhi
kaidah-kaidah dalam pembuatan surat keputusan

Ada bukti dilaksanakannya sosialisasi kegiatan yang telah di


SK-kan oleh Kepala Puskesmas kepada masyarakat,
kelompok masyarakat dan lintas sektor.

Belum semua kegiatan UKM ada bukti dikomunikasikan dan


dikoordinasikan kepada lintas program dan lintas sektor
terkait sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan UKM.

Rencana kegiatan yang ada belum mencakup semua atau


setiap UKM Puskesmas
Dokumen kerangka acuan yang disusun untuk memperoleh
umpan balik dari masyarakat dan sasaran program / kegiatan
UKM dan hasil survey umpan balik belum lengkap

Ada pendokumentasian hasil identifikasi umpan balik dan


analisisnya

Ada hasil pembahasan terhadap umpan balik dari


masyarakat yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas Pj UKM
dan pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait.

Belum semua kegiatan di UKM ada bukti dilakukannya


perbaikan rencana dan pelaksanaan berdasarlkan hasil
identifikasi

Belum semua kegiatan UKM ada bukti tindak lanjut dan


evaluasi terhadap perbaikan yang telah dilakukan

Ada hasil pertemuan untuk mengidentifikasi permasalahan


dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan UKM
Puskesmas tetapi dokumen yang ada belum lengkap

Belum semua kegiatan program yang ada dibawah UKM


mempunyai hasil identifikasi tentang peluang-peluang
inovatif untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan

Belum semua kegiatan di UKM dilakukan pembahasan


peluang inovatif dalam pertemuan pembahasan dengan
masyarakat, sasaran, lintas program dan lintas sektor
Untuk rencana program kegiatan inovatif yang dibahas belum
ada hasil pelaksanaannya

Ada bukti dikomunikasikannya hasil pelaksanaan dan


evaluasi terhadap inovatif kegiatan kepada lintas program dan
lintas sektor tetapi tidak ada bukti arsip laporan ke Dinas
kesehatan

Penetapan jadwal pelaksanaan kegiatan belum sesuai dengan


rencana

Belum semua pelaksanana program/ kegiatan UKM telah


sesuai kompetensi tugasnya

Ada bukti bahwa jadwal pelaksanaan kegiatan UKM di


sosialisasikan kepada masyarakat/ sasaran melalui pertemuan
lintas sektor

Belum semua kegiatan terlaksana sesuai jadwal yang telah


ditetapkan

Belum semua kegiatan UKM ada bukti pelaksanaan evaluasi


dan tindak lanjut

Ada bukti bahwa informasi kegiatan disampaikan kepada


masyarakat, kelompok masyarakat dan sasaran kegiatan UKM
berupa pertemuan Lintas sektor dan Lintas program dan
notulen
Ada bukti penyampaian informasi kegiatan UKM kepada
lintas program
Ada bukti penyampaian informasi kegiatan UKM kepada
lintas sektor

Belum semua kegiatan UKM ada bukti dilakukan evaluasi


terhadap kejelasan informasi yang disampaikan kepada
sasaran, lintas program dan lintas sektor

Belum semua kegiatan UKM ada bukti dilakukan tindak


lanjut terhadap evaluasi penyampaian informasi
Ada penjadwalan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
UKM yang mudah diakses oleh masyarakat.

Ada dokumen pelaksanaan kegiatan tapi belum semua


dilakukan dengan metode dan teknologi yang dikenal
masyarakat sasaran
Ada dokumen tentang alur atau tahapan kegiatan serta bukti
penyampaian informasi kepada lintas sektor terkait

Belum semua kegiatan UKM ada hasil evaluasi terhadap


akses masyarakat atau sasaran

Belum semua kegiatan UKM ada bukti tindak lanjut evaluasi


akses masyarakat atau sasaran kepada kegiatan

Belum semua kegiatan UKM dapat menunjukkan bukti


dilakukannya komunikasi penyampaian informasi tentang
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan termasuk jika terjadi
perubahan waktu dan tempat

Belum ada SK Kepala Puskesmas tentang penetapan cara


untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
dengan masayarakat sasaran kegiatan UKM

Ada SOP tentang penyusunan jadwal dan tempat pelaksanaan


kegiatan yang mencerminkan kesepakatan bersama dengan
lintas program dan lintas sektor

Ada hasil monitoring pelaksanaan kegiatan tepat waktu, tepat


sasaran sesuai rencana tetapi belum lengkap semua program
UKM

Ada bukti hasil evaluasi terhadap ketepatan waktu, tepat


sasaran dan tempat tetapi belum lengkap untuk semua
program UKM
Ada bukti hasil tindak lanjut hasil evaluasi atas semua
program UKM
Belum semua kegiatan programm di UKM ada bukti hasil
identifikasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan yang
terdokumentasi secara teratur

Belum ada hasil analisis terhadap permasalahan dan hambatan


dalam pelaksanaan

Belum semua kegiatan dibawah UKM ada bukti rencana


tindak lanjut untuk mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan

Belum semua kegiatan dibawah UKM ada bukti pelaksanaan


tindak lanjut untuk mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan

Belum ada bukti hasil evaluasi terhadap tindak lanjut

Ada Surat Keputusan Kepala Puskesmas


No.050/KPTS/PKM-PNB/04/2017 tentang media komunikasi
untuk menangkap keluhan masyarakat atau sasaran upaya
kesehatan masyarakat pada UPTD Puskesmas Penuba tapi
SK belum sesuai tata naskah

Belum ada SK penetapan media komunikasi untuk


memberikan umpan balik terhadap keluhan

Ada hasil analisis terhadap keluhan yang dibahas bersama Pj


UKM dan pelaksana

Belum semua program yang ada bukti pelaksanan tindak


lanjut terhadap keluhan

Ada upaya penyampaian informasi tentang umpan balik dan


tindak lanjut terhadap keluhan kepada masyarakat akan tetapi
belum mencakup semua program / kegiatan di UKM
Ada SK Kepala Puskesmas No 53/KPTS/PKM-PNB/04/2017
yang menetapkan indikator dan target pencapaian berdasarkan
pedoman aakan tetapi pembuatan SK tidak mengikuti
ketentuan pembuatan SK yang berlaku
Ada dokumen pengumpulan data oleh Pj UKM dan
Pelaksana berdasarkan indikator yang ditetapkan yang
diperoleh dari Bidan Desa, Perawat Desa, lapoan kader dan
jejaring Puskesmas

Ada hasil analisis pencapaian indikator kegiatan UKM

Belum semua kegiatan UKM ada bukti pelaksanaan tindak


lanjut terhadap hasil analisis dalam bentuk upaya perbaikan

Ada dokumen hasil analisis dan tindak lanjut kegiatan UKM


tetapi tidak lengkap dari semua program
saran (PPBS)

REKOMENDASI

Disarankan kepada Pj UKM untuk lebih intensif membahas


bersama pemegang program dan pelaksana tentang kebutuhan
dan harapan masyarakat sebagai sasaran keiaan UKM

Disarankan kepada penanggung jawab UKM untuk melakukan


analisis terhadap hasil identifikasi untuk semua program yang
ada dibawah pokja UKM dan hasilnya untuk dijadikan sebagai
bahan masukan penyusunan rencaa kegiatan

Disarankan kepada Pj UKM untuk berkoordinasi dengan pokja


lain dan mengusulkan perbaikan SK Kepala Puskesmas sesuai
dengan kaidah dan ketentuan yang berlaku

Disarankan kepada penanggung jawab program Pokja UKM


agar kegiatan komunikasi dan koordinasi yang dilaksanakan
baik lintas program maupun lintas sektor didokumentasikan
deengan lengkap
Disarankan agar penanggung jawab pokja UKM bersama
pemegang program menyusun rencana kegiatan untuktiap
program UKM
Disarankan kepada Pj UKM dan pelaksana melengkapi dokume
kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik darimasyarakat
dan sasaran program tentang pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas

Disarankan kepada penanggung jawab Pokja UKM untuk


melakukan perbaikan rencana dan pelaksanaan berdasarkan hasil
identifikasi serta mengarsipkan dokumen hasil pelaksanaannya

Dusarankan kepada Penanggung jawab Pokja UKM supaya


melakukan tindak lanjut dan evaluasi perbaikan terhadap semua
program UKM

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab


pokja UKM untuuk melengkapi dokumen yang berhubungan
dengan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaaan kegiatan
penyelenggaraan UKM

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab


pokja UKM melakukan identifikasi peluang-peluang program
inovatif untuk setiap kegiatan UKM

Disarankan kepada Pj. UKM menyusun rencana program


kegiatan inovatif untuk perbaikan program, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap hasil evaluasi
Disarankan kepada Pj UKM dan pelaksana untuk menindak
lanjuti rencana kegiatan inovatif

Hasil pelaksanaan an evaluyasi terhadap inovasi kegiatan sudah


dikomunikasikan

Disarankan kepaa Pj UKM untuk menyusun jadwal


pelaksanaaan kegiatan yang ditanda tangani Kepala pukesmas
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk secara
tertulis menyampaikan usulan permintaan tenaga teknis kepada
Kepala Puskesmas

Disarankan kepada Pj UKM untuk menginfomasikan jadwal


pelaksanaan kegiatan kepada sasaran kegiatan

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM


melaksanakan setiap kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan

Agar masing-masing program yang ada di UKP melakukan


tindak lanjut dan evaluasi terhadap perbaikan rencana dan
pelaksanaan kegiatan serta mendokumentasikan secara lengkap

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM melakukan


evaluasi terhadap kejelasan informasi dari masing-masing
program yang disampaikan kepada sasaran, lintas program dan
lintas sektor
Disarankan supaya semua program di UKM menyusun rencana
tindak lanjut terhadap hasil evaluasi penyampaian informasi
Disarankan kepada penanggung jawab Pokja UKM agar setiap
pelaksanaaan kegiatan dilakukan dengan metode dan teknologi
yang dikenal oleh masyarakat sebagai sasaran

Disarankan supaya setiap kegiatan program UKM ada hasiul


evaluasi terhadap akses masyarakat atau sasaran

Disarankan agar setiap kegiatan di pokja UKM ada tindak lanjut


dan evaluasi mengenai akses masyarakat atau sasaran erhadap
kegiatan tersebut serta mendokumentasikannya

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk


medokumentasikan bukti dilakukannya komunikasi
penyampaian informasi tentang waktu dan tempat pelaksanaaan
kegiatan termasuk jika terjadi perobahan waktu dan tempatnya

Disarankan agar Kepala Puskesmas membuat SK penetapan cara


untuk menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
dengan lintas program dan lintas sektor dengan mengikuti tata
naskah dan ketentuan pembuatan SK yang berlaku
Disarankan kepada Kepala Puskesmas melalui koordinator Pokja
UKM untuk bersama-sama dengan pelaksana UKM
mengideentifikasi permasalahan dan hambatan dalsm
pelaksanaan kegiatan bagi semua program yang ada di UKM

Disarankan agar semua kegiatan program UKM untuk membuat


rencana tindak lanjut

Disarankan agar semua kegiatan pprogram UKM untuk


melakukan evaluasi terhadap tindak lanjut untuk mengatasi
masalah dan hambatan serta mendokumentasikan secara lengkap

Disarankan agar setiap permasalahan dalam kegiatan program


UKM dilakukan tindak lanjut

Disarankan kepada koordinator Pokja UKM untuk bersama-


sama pelaksana mengevaluasi keberhasila tindak anjut yang
dlakukan

Disarankan kepada Kepala Puskesmas melalui koordinator Pokja


UKM memperbaiki SK penetapan media komunikasi untuk
menangkap keluhan masyarakat/sasaran sesuai ketentuan yang
berlaku dan segera diimplementasikan

Disarankan kepada Kepala Puskesmas melalui koordinator Pokja


UKM untuk membuat SK penetapan media komunikasi untuk
memberikan umpan balik terhadap keluhan sesuai ketentuan
yang berlaku dan segera diimplementasikan

Disarankan kepada koordinator pokja UKM untuk mendorong


semua pelaksana program melakukan tindak lanjut sebagaai
respon terhadap keluhan

Disarankan kepada koordinator pokja UKM memberikan


informasi umpan balik kepada masyarakat tentang tindak lanjut
yang telah dilakukan yang meliputi semua program UKM
muntuk menanggapi keluhan
Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbaiki SK
penetapan indokator dan target pencapaian berdasarkan
pedoman/acuan dengan mengikuti ketentuan pembuatan SK
yang berlaku

Disarankan kepada Pj UKM untuk melakukan tindak lanjut


terhadap analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan untuk
setiap program yang ada di UKM
Disarankan kepada koordinator pokja UKM agar hasil analisis
dan tindak lanjut yang didokumentasikan mencakup semua
program dan kegiatan
BAB.V. Kepemimpinan dan Manajemen Progr

Puskesmas PENUBA
Kab./Kota LINGGA
Tanggal 24-28 SEPTEMBER 2017
Surveior HERLYN RAHMOLA, SKM, MSi

KRITERIA 5.1.1.

1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan


kompetensi Penanggung jawab UKM
EP 1
Puskesmas sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.

2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung


EP 2 jawab UKM Puskesmas sesuai dengan
persyaratan kompetensi.

3. Kepala Puskesmas melakukan analisis


EP 3 kompetensi terhadap Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil
analisis kompetensi tersebut untuk
EP 4
peningkatan kompetensi Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.1.2.
1. Kepala Puskesmas mewajibkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas maupun
EP 1
Pelaksana yang baru ditugaskan untuk
mengikuti kegiatan orientasi.
2. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka
acuan kegiatan orientasi untuk Penanggung
EP 2
jawab maupun Pelaksana yang baru
ditugaskan.
3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab
EP 3 dan Pelaksana yang baru ditugaskan
dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan.
4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi
EP 4
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana yang baru ditugaskan.
Jumlah
KRITERIA 5.1.3.

1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata nilai


EP 1 dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.

2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut


EP 2 dikomunikasikan kepada pelaksana, sasaran,
lintas program dan lintas sektor terkait.

3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian


informasi yang diberikan kepada sasaran,
EP 3 pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait untuk memastikan informasi tersebut
dipahami dengan baik.
Jumlah

KRITERIA 5.1.4

1. Penanggungjawab UKM Puskesmas


EP 1 melakukan pembinaan kepada pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan.

2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang


tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan
EP 2
teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan
pedoman yang berlaku.

3. Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai


EP 3 dengan jadwal yang disepakati dan pada
waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.

4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


mengkomunikasikan tujuan, tahapan
EP 4
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait.

5. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
EP 5
kegiatan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait.

6. Ada kejelasan peran lintas program dan


lintas sektor terkait yang disepakati bersama
EP 6
dan sesuai pedoman penyelenggaraan UKM
Puskesmas.
7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
EP 7
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas
program dan lintas sektor.
Jumlah

KRITERIA 5.1.5

1. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan identifikasi kemungkinan
EP 1
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 2
pelaksana melakukan analisis risiko.

3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 3 pelaksana merencanakan upaya pencegahan
dan minimalisasi risiko.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
EP 4 pelaksana melakukan upaya pencegahan dan
minimalisasi risiko.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 5 melakukan evaluasi terhadap upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.

6. Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan


akibat risiko dalam pelaksanaan kegiatan,
dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan
EP 6
kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Jumlah

KRITERIA 5.1.6.
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
yang mewajibkan Penanggung jawab dan
Pelaksana UKM Puskesmas untuk
EP 1 memfasilitasi peran serta masyarakat dan
sasaran dalam survei mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


EP 2 menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan,
EP 3
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM
Puskesmas.

4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


melakukan komunikasi dengan masyarakat
EP 4
dan sasaran, melalui media komunikasi yang
ditetapkan.

5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM


EP 5 Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.

Jumlah

KRITERIA 5.2.1.
1. Rencana untuk tahun mendatang terintegrasi
EP 1
dalam RUK Puskesmas.
2. Rencana untuk tahun berjalan terintegrasi
EP 2
dalam RPK Puskesmas.
3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik
pada RUK maupun RPK yang bersumber dari
EP 3
APBN, APBD, swasta, dan swadaya
masyarakat.

4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas


EP 4 disusun oleh Penanggung jawab UKM
Puskesmas.

5. Jadwal kegiatan disusun oleh Penanggung


EP 5
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana.

Jumlah

KRITERIA 5.2.2.
1. Kajian kebutuhan masyarakat (comunity
EP 1
health analysis) dilakukan
2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran
EP 2
dilakukan
3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat,
EP 3
dan hasil kajian kebutuhan dan harapan
sasaran dalam penyusunan RUK.
4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas membahas hasil kajian
EP 4 kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
EP 5 dengan memperhatikan usulan masyarakat
atau sasaran.
Jumlah

KRITERIA 5.2.3.
1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 1
melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.
2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan
EP 2
prosedur yang jelas.
3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
monitoring oleh Kepala Puskesmas,
EP 3
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.

4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan


oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas, lintas program dan lintas
EP 4 sektor terkait berdasarkan hasil monitoring,
dan jika ada perubahan yang perlu dilakukan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat atau sasaran.

5. Pembahasan untuk perubahan rencana


EP 5 kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur yang
jelas.

6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring


EP 6
didokumentasikan.
7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
EP 7 perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan.
Jumlah

KRITERIA 5.3.1.
1. Ada uraian tugas Penanggung jawab UKM
EP 1 Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

2. Ada uraian tugas Pelaksana yang ditetapkan


EP 2
oleh Kepala Puskesmas.
3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab,
EP 3
dan kewenangan.

4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas


EP 4
integrasi.

5. Uraian tugas disosialisasikan kepada


EP 5
pengemban tugas
6. Dokumen uraian tugas didistribusikan
EP 6
kepada pengemban tugas.
7. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas
EP 7
program terkait.
Jumlah

KRITERIA 5.3.2.
1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring
terhadap Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 1
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring terhadap pelaksana
EP 2
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.

3. Jika terjadi penyimpangan terhadap


pelaksanaan uraian tugas oleh Penanggung
EP 3 jawab UKM Puskesmas, Kepala Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.

4. Jika terjadi penyimpangan terhadap


pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
EP 4 Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
Jumlah

KRITERIA 5.3.3.

1. Periode untuk melakukan kajian ulang


EP 1 terhadap uraian tugas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.

2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap uraian


EP 2 sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh
penangung jawab dan pelaksana.
3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu
EP 3 dilakukan perubahan terhadap uraian tugas,
maka dilakukan revisi terhadap uraian tugas.
4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari
EP 4
Penanggung jawab UKM Puskesmas sesuai
hasil kajian.
Jumlah

KRITERIA 5.4.1.
1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik
EP 1
lintas program maupun lintas sektor untuk
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


bersama dengan lintas program
EP 2
mengidentifikasi peran masing-masing lintas
program terkait.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 3 bersama dengan lintas sektor mengidentifikasi
peran masing-masing lintas sektor terkait.
4. Peran lintas program dan lintas sektor
EP 4
didokumentasikan dalam kerangka acuan.
5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor
EP 5 dilakukan melalui pertemuan lintas program
dan pertemuan lintas sektor.
Jumlah

KRITERIA 5.4.2.

1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan


EP 1 dan prosedur komunikasi dan koordinasi
program.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


EP 2 melakukan komunikasi kepada pelaksana,
lintas program terkait, dan lintas sektor terkait.

3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap
EP 3 kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
kepada lintas program terkait, lintas sektor
terkait, dan sasaran.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 4 melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Jumlah

KRITERIA 5.5.1.

1. Kepala Puskesmas menetapkan peraturan,


kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan
EP 1
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas.

2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-


EP 2 format dokumen yang digunakan
dikendalikan.

3. Peraturan perundangan dan pedoman-


EP 3 pedoman yang menjadi acuan dikendalikan
sebagai dokumen eksternal.
4. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil
EP 4 pelaksanaan kegiatan disimpan dan
dikendalikan.
Jumlah

KRITERIA 5.5.2.

1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan


monitoring kesesuaian pengelolaan dan
EP 1 pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap
peraturan, pedoman, kerangka acuan, rencana
kegiatan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan.

2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur


EP 2
monitoring.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 3 memahami kebijakan dan prosedur
monitoring.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 4 melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Kebijakan dan prosedur monitoring
EP 5
dievaluasi setiap tahun.
Jumlah

KRITERIA 5.5.3.
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
EP 1
evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.

2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur


EP 2
evaluasi kinerja.

3. Penanggung jawab UKM Puskesmas


EP 3 memahami kebijakan dan prosedur evaluasi
kinerja.

4. Penanggung jawab UKM Puskesmas


EP 4 melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5. Kebijakan dan prosedur evaluasi terhadap


EP 5 UKM Puskesmas tersebut dievaluasi setiap
tahun.
Jumlah

KRITERIA 5.6.1.

1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab


EP 1 UKM Puskesmas melakukan monitoring
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk


EP 2 perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan.

3. Hasil monitoring dan tindak lanjut


EP 3
perbaikan didokumentasikan.

Jumlah

KRITERIA 5.6.2.

1. Penanggung jawab UKM Puskesmas


EP 1 memberikan arahan kepada pelaksana untuk
pelaksanaan kegiatan.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas


EP 2 melakukan kajian secara periodik terhadap
pencapaian kinerja.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
EP 3 bersama pelaksana melakukan tindak lanjut
terhadap hasil penilaian kinerja.
4. Hasil kajian dan tindak lanjut
EP 4 didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
5. Dilakukan pertemuan untuk membahas hasil
EP 5 penilaian kinerja bersama dengan Kepala
Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.6.3.
1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan penilaian kinerja
EP 1
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
penilaian kinerja.

2. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja


EP 2
paling sedikit dua kali setahun.

3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,


EP 3
didokumentasikan, dan dilaporkan.

Jumlah

KRITERIA 5.7.1.

1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan


EP 1 kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka
acuan.

2. Hak dan kewajiban sasaran


EP 2 dikomunikasikan kepada sasaran, pelaksana,
lintas program dan lintas sektor terkait.

Jumlah

KRITERIA 5.7.2.
1. Kepala Puskesmas menentukan aturan, tata
nilai dan budaya dalam pelaksanaan UKM
EP 1 Puskesmas yang disepakati bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.

2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 2
Pelaksana memahami aturan tersebut.

3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan


EP 3
Pelaksana melaksanakan aturan tersebut.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut jika pelaksana
EP 4
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan tersebut.

Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).

FAKTA DAN ANALISIS


Ada Surat Kepala Puskesmas No.102/KPTS/PKM-
PNB/04/2017 tentang Penetapan Persyaratan
Kompetensi Penanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat tetapi pembuatan SK beum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

Ada Surat Kepala Puskesmas No.023/ KPTS/ PKM-


PNB/04/20`7 tentang Penetapan Penanggung jawab
UKM, UKP dan Unit penunjang serta pegelola
pelayanan UPTD Puskesmas tetapi pembuatan SK
belum sesuai ketentuan yang berlaku

Ada hasil analisis kompetensi penanggung jawab UKM


puskesmas

Penanggung jawab UKM sudah diorientasikan oleh


Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab UKM
Puskesmas

Ada SK Kepala Puskesmas No.


103/KPTS/PKM-PNB/04/2017 tentang kewajiban
mengikuti program orientasi upaya kesehatan
masyarakat pada UPTD Puskesmas

Ada kerangka acuan tentang orientasi penanggung


jawab dan pelaksana UKM Baru

Ada kerangka acuan pelaksanaan Kegiatan orientasi


untuk penanggung jawab dan pelaksana yang baru
ditugaskan dan untuk karyawan yang baru.
Belum ada hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan orientasi, penanggung jawab UKM dan
pelaksana masih petugas lama dan belum mengalami
evaluasi
Pemahaman terhadap kejelasan tujuan, sasaran dan tata-
nilai dari tiap-tiap program UKM Puskesmas massih
kurang

Masih minim bukti bahwa tujuan, sasaran dan tata nilai


tersebut dikomunikasikan kepada pelaksana, kepada
sasaran, lintas program dan lintas sektor terkait, kecuali
yang dilaksanakan melalui pertemuan lintas sektor di
Kantor Camat tgl 6 Februari dan 15 Agustus 2017.

Kegiatan evaluasi terhadap penyampaian informasi bagi


pelaksana UKM sudah dilakukan dengan bukti
kegiatannya, akan tetapi untuk lintas sektor terkait belum
terdokumentasi lengkap dan perlu lebih diintensifkan

Ada bukti dilakukan pembinaan oleh penanggung jawab


UKM kepada pelaksana melalui pertemuan pembinaan
kepada pelaksana program UKM yang terjadwal

Pembinaan oleh penanggung jawab UKM kepada


pelaksana meliputi penjelasan tentang tujuan, tahapan
pelaksanaaan dan teknis pelaksanaan beradasarkan
pedoman yang berlaku

Ada bukti kegiatan di Pokja UKM telah dilakukan


pembinaan secara perodik dengan jadwal waktu yang
disepakati setiap 3 bulan

Ada bukti dikomunikasikannya tujuan, tahapan


pelaksanaan kegiatan dan penjdwalan kegiatan kepada
lintas pr0gram dan lintas sektor terkait.

Penanggung jawab UKM dapat menjelaskan proses


koordinasi yang dilakukan dengan bukti pelaksanaan
koordinasi lintas program dan lintas sektor melalui
lokmin lintas sektor tetapi belum mencakup semua
kegiatan di UKM

Peran lintas program dan lintas sektor terkait yang


disepakati bersama dan sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan UKM belum disusun dengan jelas.
Ada SOP tapi Belum semua UKM ada bukti
pelaksanaan hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas program
dan lintas sektor

Ada hasil identifikasi kemungkinan terjadinya risiko


terhadap lingkungan dan masyarakat akibat pelaksanaan
kegiatan UKM antara lain limbah cair dan padat medis,
asap fogging, cairan dari laboratorium dan klinik

Ada hasil analisis risiko yang didokumentasikan tetapi


belum meliputi seluruh kegiatan program di UKM

Ada hasil analisis risiko dan rencana upaya


pencegahanyang didokumentasikan

Belum semua kegiatan UKM ada bukti pelaksanaan


upaya pencegahan dan minimalisasi risiko

Belum semua kegiatan UKM ada bukti hasil evaluasi


terhadap upaya minimalisasi risiko

Belum semua kegiatan UKM ada bukti pelaporan dan


tindak lanjut atas upaya minimalisasi risiko terhadap
kejadian tidak diinginkan.

Ada SK Kepala Puskesmas


No.104/KPTS/PKM-PNB/04/2017 tentang Kewajiban
penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana
untuk memfasilitasi peran serta masyarakat, akan tetapi
pembuatan SK belum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

Ada Rencana, Kerangka Acuan dan SOP Pemberdayaan


masyarakat
Ada SOP Pelaksanaan SMD, doumentasi hasil
pelaksanaan SMD berupa analisis hasil kuesioner
dengan respondennya adalah masyarakat

Ada SOP dan bukti pelaksanaan komunikasi dengan


masyarakat dan sasaran program yang ditetapkan dalam
SK Kepala Pusksmas no 106/KPTS/PKM-PNB
/04/2017 tentang Mekanisme komunikasi dan koordinasi
program akan tetapi pembuatan SK belum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

Kegiatan dalam UKM yang bersumber dari swadaya


masyarakat hanya pada kegiatan posyandu berupa dana
sehat orang tua balita untuk PMT balita.

Ada RUK Puskesmas Tahun 2018 dengan kejelasan


masing-masing program / kegiatan UKM

Ada RPK Puskesmas Tahun 2017 dengan kejelasan masi

Dalam RUK 2018 dan RPK 2017 ada kejelasan sumber


pembiayaan untuk program/kegiatan UKM dari APBN
berupa dana BOK untuk transport melakukan kegiatan

Belum semua dokumen kerangka Acuan untuk semua


kegiatan yang ada di UKM ditanda tangani oleh
penanggung jawab pokja UKM dan diketahui Kepala
Puskesmas
Ada jadwal kegiatan untuk semua program UKM secara
kolektif yang ditanda tangani penanggung jawab UKM
dan diketahui Kapuskesmas.

Belum setiap kegiatan UKM ada hasil kajian kebutuhan


masyarakat
Belum setiap kegiatan UKM ada hasil kajian kebutuhan
dan harapan masyarakat
Ada hasil analisis kajian kebutuhan dan harapan
masyarakat dan sasaran tetapi belum semua hasil analisis
kajian tiap kegiatan tersebut sudah masuk kedalam RUK
2018
Ada bukti dilaksanakan lokakarya mini yang membahas
hasil kajian kebutuhan dan harapan masyarakat akan
tetapi hasil kajiannya tidak mempengaruhi RPK 2017

Belum semua jadwal kegiatan yang ada UKM sesuai


dengan usulan dari masyarakat

Ada bukti pelaksanaan monitoring berupa Buku catatan


monitoring pelaksanaan kegiatan UKM
Ada bukti monitoring dilaksanakan dengan prosedur
yang jelas seuai dengan SOP monitoring UKM (-)

Ada bukti pembahasan hasil monitoring oleh Kepala


Puskesmas, penanggung jawab UKM dan pelaksana
UKM sesuai SOP(-)

Belum semua kegiatan UKM dilakukan penyesuaian


rencana guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat

Belum semua kegiatan dilakukan pembahasan untuk


perobahan rencana kegiatan dilakukan berdasarkan
prosedur yang jelas

Dokumen proses dan hasil monitoring belum lengkap

Belum keseluruhan proses pembahasan dan hasil


pembahasan perobahan rencana kegiatan terdokumentasi

Ada SK Kepala Puskesmas Nomor 023/KPTS/PKM-


PNB/04/2017 yang menetapkan uraian tugas
penanggung jawab UKM Puskesmas
Ada SK Kepala Puskesmas yang menetapkan uraian
tugas untuk masing-masing penanggung jawab program
dibawah pokja UKM
Didalam SK uraian tugas tentang tugas, tanggung jawab
dan kewenangan penanggung jawab dan pelaksana
UKM di Puskesmas tidak dirinci

Uraian tugas ada tetap belum dipisahkan tugas pokok


dan tugas integrasi

Uraian tugas sudah disosialisasikan kepada pelaksana


kegiatan UKM
Ada bukti berupa daftar pendistribusian uraian tugas
kepada pelaksana dilingkup UKM
Masih kurangnya sosialisasi uraian tugas penanggung
jawab UKM kepada lintas program

Ada jadwal monitoring Kepala Puskesmas terhadap


penanggung jawab pokja UKM

Ada bukti dilakukannya monitoring oleh penanggung


jawab pokja UKM terhadap pelaksana program berupa
jadwal rencana monitoring tetapi pelaksanaannya baru
dimulai bulan September 2017

Belum ada bukti dilakukannya tindak lanjut terhadap


hasil monitoring oleh Kepala Puskesmas apabila terjadi
penyimpangan pelaksanaan uraian tugas oleh
penanggung jawab pokja UKM

Ada bukti penangggung jawab pokja UKM melakukan


tindak lanjut terhadap hasil monitoring jika terjadi
penyimpangan terhadap pelaksanaan uraian tugas oleh
pelaksana program di UKM Puskesmas berupa buku
catatan tindak lanjut

Ada SK No.105/KPTS/PKM-PNB/04/2017 tentang


Kajian ulang uraian tugas Puskesmas akan tetapi
pembuatan SK-nya harus diperbaiki karena dasar hukum
yang digunakan pada bagian "mengingat" tidak relevan
dengan substansi yang ditetapkan dalam SK tersebut

Masih kurang lengkap bukti berupa rekaman / catatan


pertemuan untuk melakukan kajian ulang terhadap
uraian tugas
Belum ada usulan revisi uraian tugas berdasarkan hasil
kaji ulang

Belum ada usulan SK Kepala Puskesmas yang


menetapkan perobahan uraian tugas dari Pj UKM

Ada bukti dilakukan identifikasi pihak-pihak terkait dan


peran masing-masing dalam pelaksanaan UKM yang
dilakukan oleh pokja UKM dan Kepala Puskesmas akan
tetapi belum menggambarkan peran lintas sektor secara
lengkap

Belum ada uraian rinci peran lintas program pada tiap-


tiap program UKM Puskesmas

Ada catatan uraian peran lintas sektor dalam program


UKM Puskesmas akan tetapi belum lengkap mencakup
setiap kegiatan dalam program yang ada di UKM
Ada dokumen Kerangka Acuan peran lintas program dan
lintas sektor tetapi belum lengkap
Belum ada pelaksanaan pertemuan untuk melakukan
komunikasi lintas program dan lintas sektor guna
menyampaikan peran masing-masing

Ada SK Kepala Puskesmas


No.106/KPTS/PKM-PNB/2017 tentang Mekanisme
Komunikasi dan Koordinasi program tetapi SK belum
mengacu pada kaedah pembuatan surat keputusan

Ada bukti Pj UKM melakukan komunikasi kepada


pelaksana, lintas program terkait dan lintas sektor terkait
akan tetapi dokumen belum lengkap

Belum ada catatan yang didokumentasikan di pokja


UKM tentang hasil koordinasi lintas program, lintas
sektor dan sasaran terkait untuk tiap kegiatan
Belum ada bukti catatan pertemuan evaluasi terhadap
pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.

Ada SK Kepala Puskesmas


No.107/KPTS/PKM-PNB/042017 tentang Pengelolaan
dan pelaksanaan UKM akan teetapi pembuatan SK
belum sesuai dengan kaidah pembuatan surat keputusan
sesuai dengan substansi yang diatur dan ditetapkan
dalam SK tersebut

Ada SOP pengendalian dokumen dan rekaman tentang


pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas tetapi
tata cara pengendalian dan penomoran dokumeen belum
seesuai dengan ketentuan
Pelaksanaan pengendalian dokumen berupa peraturan
belum dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
seharusnya
Belum semua program yang ada di UKM menyimpan
dan mengendalikan catatan, rekaman atau arsip laporan
hasil pelaksanaan kegiatan

Ada SK Kepala Puskesmas


No.108/KPTS/PKM-PNB/04/2017 tentang Monitoring
pengelolaan dan pelaksanaan UKM akan tetapi
pembuatan SK belum sesuai dengan kaidah pembuatan
surat keputusan yang semestinya

Ada SOP monitoring dan jadwal pelaksanaan


monitoring
Kebijakan Monitoring yang sudah ditetapkan dalam SK
dan SOP sudah difahami oleh Penanggung jawab UKM
(berdasarkan wawancara)

Belum semua program di UKM ada hasil monitoring


sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Belum ada rencana evaluasi tahunan terhadap kebijakan


dan prosedur monitoring
Ada SK Kapuskesmas No.109/KPTS/PKM-PNB/2017
tentang Evaluasi kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
tetapi pembuatan SK belum sesuai kaidah pembuatan
surat keputusan yang semestinya

Ada SOP evaluasi kinerja program

Pemahaman koordinator pokja UKM tentang bagaimana


implementasi kebijakan dalam SOP prosedur evaluasi
kinerja masih kurang (hasil wawancara)

Ada SOP Evaluasi kinerja, akan tetapi hasil pelaksanaan


evaluasi terhadap kinerja secara periodik sesuai
ketentuan yang berlaku belum ada

Belum ada pelaksanaan evaluasi terhadap kebijakan dan


prosedur evaluasi terhadap UKM selama tahun 2017

Ada SOP Monitoring dan hasil pelaksanaan monitoring


dilakukan mengacu pada prosedur monitoring yang
ditetapkan (hasil wawancara dengan Ka Puskesmas dan
Penanggung jawab UKM)

Ada hasil monitoring, tapi belum semua UKM ada


rencana tindak lanjut terhadap hasil monitoring

Ada dokumentasi hasil monitoring dan rencana tindak


lanjut untuk perbaikan program di UKM akan tetapi
belum lengkap

Ada bukti arahan yang dilakukan oleh penanggung


jawab UKM terhadap pelaksana program UKM, akan
tetapi yang dicatat dan didokumentasikan masih minim

Ada bukti kajian yang dilakukan secara periodik


terhadap pencapaian kinerja program UKM tiap triwulan
akan tetapi baru dimulai.
Belum semua pemegang program ada bukti telah
melaksanakan tindak lanjut terhadap hasil penilaian
kinerja
Hasil kajian dan rencana tindak lanjut ada dalam
dokumentasi, akan tetapi hasil pelaksanaan tindak lanjut
belum ada yang dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas mengadakan pertemuan membahas
hasil penilaian kinerja, akan tetapi untuk tahun 2017
pertemuan seperti itu belum terlaksana

Ada SOP pertemuan penilaian kinerja dan ada bukti


pelaksanaan penilaian kinerja berupa daftar hadir,
nonulen, foto kegiatan pertemuan dan pelaporan kepada
Dinas Kesehatan kabupaten Lingga.

Belum ada pelakksanaan pertemuan penilaian kinerja


untuk tahun yang berjalan 2017

Dokumen laporan hasil penilaian kinerja dilaporkan ke


Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga dan arsipnya
didokumentasikan pada masing-masing pemegang
program

Ada SK Kepala Puskesmas yang menetapkan tentang


Hak dan Kewajiban Sasaran Program tetapi pembuatan
SK belum sesuai kaidah pembuatan surat keputusan
yang semestinya

Ada SOP komunikasi hak dan kewajiban sasaran dan


bukti pelaksanaan sosialisasi hak dan kewajiban sasaran
yang dihadiri lintas program dan lintas sektor terkait

Ada SK Kepala Puskesmas No.025/KPTS/PKM-PNB


/04 /2017 tentang Visi, Misi, Tata nilai dan Motto
Puskesmas serta Kebijakan Pengelolaan UPTD
Puskesmas akan tetapi pembuatan SK belum sesuai
dengan ketentuan yang berlaku

Pemahaman penanggung jawab UKM terhadap aturan


dimaksud sudah cukup baik, tetapi belum semua
pelaksana UKM telah memahami dengan baik aturan
dan tata nilai yang berlaku di Puskesmas
Penanggung jawab UKM dan pelaksana program sudah
mulai melaksanakan aturan antara lain menjalankan
disiplin kerja dan disiplin pelayanan akan tetapi belum
efektif.
Sudah dilakukan pertemuan untuk memberitahukan
kepada pemegang program dan pelaksana tindak lanjut
jika pelakksana melakukan tindakan yang tidak sesuai
dengan aturan tersebut, akan tetapi belum ada bukti
telah diterapkannya aturan tersebut
m Puskesmas (KMPP).

REKOMENDASI

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbaiki SK


penetapan persyaratan kompetensi Pj UKM Puskesmas sesuai
dengan pedoman penyelenggaraan UKM dan sesuai pula dengan
ketentuan pembauatan SK yang berlaku

Disarankan kepada Kepala Pusesmas untuk memperbaiki surat


keputusan penetapan penanggung jawab UKM sesuai dengan
persyaratan kompetensi dan ketentuan pembuatan SK yang
berlaku

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab


pokja UKM untuk proaktif memonitor proses perpanjangan STR
bagi tenaga Sanitarian sehingga dapat memenuhi standar
kompetessnsi

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memprogramkan


kegiatan penyegaran bagi pelaksana program di UKM
Disarankan agar penanggung jawab pokja UKM meningkatkan
pembinaan pemahaman para pelaksana atas kejelasan tujuan
sasaran dan tata nilai dari tiap-tiap UKM yang ditetapkan
berdasarkan SK Kepala Puskesmas.

Disaranka kepada Pj UKM meningkatkan komunikasi kepada


pelaksana, sasaran, lintas program dan lintas sektor terkait
dengan tujuan, sasaran dan tata nilai

Disarankan penanggung jawab pokja UKM agar penyampaian


informasi kepada sasaran, pelaksana, lintas program dan lintas
sektor terkait lebih lengkap dan lebih intensif guna memastikan
informasi tersebut difahami dengan baik

Disarankan agar penanggung jawab pokja UKM supaya


mendokumentasikan hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas program dan
lintas sektor secara lengkap

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM agar semua


kegiatan yang ada di UKM dilakukan koordinasi dan
melengkapi bukti pelaksanaan koordinasi lintas program dan
lintas sektor

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM agar


menyusun matrix yang menjelaskan secara rinci peran lintas
program dan lintas sektorterkait yang disepakati bersama sesuai
pedoman penyelenggaraan UKM Puskesmas
Disarankan kepada penanggung jawab UKM agar dokumen
yang sudah disusun sebagai hasil identifikasi terhadap
kemungkinan terjadinya risiko terhadap lingkungan sebagai
dokumen final harus ditanda tangani oleh penanggung jawab
pokja UKM dan Kepala Puskesmas

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM agar setiap


lembar kerja hasil analisis yang didokumentasikan supaya
ditanda tangani oleh penanggung jawab pokja UKM diketahui
Kepala Puskesmas

Disarankan kepada koordinator UKM membuat Protap upaya


pencegahan dan minimalisasi risiko atas kejadian tidak
diinginkan pada setiap kegiatan program
Disarankan kepada koordinator UKM melakukan evaluasi
terhadap upaya minimalisasi risiko atas kejadian tidak
diinginkan pada setiap kegiatan program

Disarankan kepada koordinator program UKM membuat laporan


dan tindak lanjut upaya pencegahan dan minimalisasi risiko pada
setiap kejadian tidak diinginkan yang disampaiakan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbaiki surat


keputusan penetapan kebijakan yang mewajibkan Pj UKM dan
pelaksana UKM Puskesmas unutk memfasilitasi peran serta
masyarakat sesuai dengan ketenttuan pembuatan SK yang
berlaku
Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbaiki surat
keputusan penetapan mekanisme koordinasi dan komunikasi
program sesuai dengan ketentuan pembuatan SK yang berlaku

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Pj UKM agar


meningkatkan promosi kesehatan untuk memotivasi masyarakat
berswadaya dan berkontribusi dalam upaya kesehatan berbasis
masyarakat diantaranya dalam penyelenggaran posyandu dan
sebagainya

Disarankan agar Pj UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan


untuk tiap kegiatan program yang ada di UKM

Disarankan agar setiap kegiatan program UKM menampilkan


kajian kebutuhan masyarakat
Disarankan agar setiap kegiatan program UKM menampilkan
kajian kebutuhan dan harapan masyarakat
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM agar setiap
untuk setiap kegiatan disusun penjadwalan dengan
memperhatikan usulan dari masyarakat

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM supaya


melakukan penyesuaian rencana untuk mengakomodir
kebutuhan dan harapan masyarakat

Disarankan kepada Pj. UKM supaya pembahasan untuk


perubahan rencana kegiatan yang dilakukan berdasarkan
prosedur yang jelas diberlakuka untuk semua program di UKM

Disarankan kepada Pj UKM untuk mendokumentasikan seluruh


proses dan hasil monitoring
Disarankan kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM
supaya mendokumentasikan secara lengkap seluuruh hasil dari
tahapan pembahasan perobahan rencana kegiatan
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk
merinci tugas, tanggung jawab dan kewenangan dan ditanda
tangani Kepala Puskesmas
Disarankan kepada Pj UKM agar merevisi uraian tugas dengan
memissahkan antara tgas pokok dan tugas integrasi dan ditanda
tangani oleh Keepala Puskesmas

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk


mensosialisasikan uraian tugas di UKM

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM agar


meningkatkan monitoring terhadap pelaksana dalam
melaksanakan tugas dengan berdasarkan kepada uraian tugas
tersebut

Disarankan kepada Kepala Puskesmas mendokumentasikan


bukti tindak lanjut terhadap hasil monitoring apabila terjadi
penyimpangan terhadap pelaksanaan uraian tugas penanggung
jawab pokja UKM

Disarankan kepada Penanggung jawab pokja UKM untuk


melakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring jika terjadi
penyimpangan atas uraian tugas pelaksaana program yang ada di
pokja UKM

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbaiki SK


penetapan kaji ulang uraian tugas sesuai ketentuan pembuatan
SK yang berlaku

Disarankan kepada Pj UKM untuk melakukan kajian ulang


terhadap uraian tugas sesuai ketentuan yang ditetapkan
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM jika
diperlukan melakukan usulan revisi terhadap uraian tugas di
pokja UKM
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk lebih
proaktif berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas guna
menyampaikan usulan revisi uraian tugas sesuai dengan hasil
kajian

Disarankan kepada penangggung jawab UKM menyusun hasil


identifikasi pihak-pihak yang terkait baik lintas program maupun
lintas sektor untuk berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan di semua program / kegiatan UKM Puskesmas

Disarankan kepada penangggung jawab UKM untuk menyusun


dokumen mengenai uraian secara rinci peran masing-masing
lintas program terkait

Disarankan kepada Pj UKM untuk bersama dengan lintas sektor


terkait mengidentifikasi peran lintas sektor pada setiap kegiatan /
program yang ada di UKM
Disarankan kepada Pj UKM untuk melengkapi dokumen dalam
kerangka acuan
Disarankan kepada Kepala Puskesmas melalui Pj UKM untuk
menggalang komunikasi lintas program dan lintas sektor terkait
melalui pertemuan lintas program an lintas sektor

Disarankan kepda Kepala Puskesmas untuk memperbaiki surat


keputusan penetapan kebijakan dan prosedur komunikasi dan
koordinasi program sesuai ketentuan yang berlaku

Disarankan kepada Pj UKM untuk melakukan komunikasi


kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait pada
setiap kegiatan program yang ada di UKM

Disarankan kepada Pj. UKM dan pelaksana agar melakukan


koordinasi untuk tiap kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas kepada lintas sektor terkait dan sasaran
Disarankan kepada koordinator UKM untuk evaluasi terhadap
pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk melakukan


perbaikan SK penetapan pengeloaan dan pelaksanaan UKM
sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Disarankan kepada Kepala Pusesmas dan Pj. UKM untuk


menerapkan tata cara pengendalian dokumen yang digunakan
dalam penyelenggaraan UKM sesuai ketentuan yang berlaku

Disarankan kepada Pj. UKM agar peraturan perundangan dan


pedoman yang menjadi acuan dikendalikan sebagai dokume
eksternal dalam penyelenggaraan kegiatan UKM
Disarankan agar semua pelaksana program di UKM untuk
menyimpan dan mengendalikan catatan dan atau rekaman hasil
pelaksanaan kegiatan

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk melakukan


perbaikan SK penetapan kebijakan monitoring kesesuaian
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap
peraturan pedoman, kerangka acuan, rencana kegiatan dan
prosedur pelaksanaan kegiatan dengan mengikuti ketentuan
epembuatan SK yang berlaku

Disarankan agar koordinator pokja UKM bersama pelaksana


program untuk menampilkan hasil monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Pj UKM untuk
melakukan evaluasi kebijakan dan prosedur monitoring
Disarankan kepada kepala Puskemas untuk melakukan perbaiki
SK penetapan kebijakan evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas
sesuai ketentuan pembuatan SK yang berlaku

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan koordinator UKM


untuk meningkatkan sosialisasi mengenai implementasi
kebijakan dan SOP terhadap pelaksana program

Disaranlan kepada Pj UKM melaksanakan evaluasi kinerja


secara periodik sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Pj UKM untuk


melaksanakan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur evaluasi
minimal 2 kali dalam satu tahun mulai tahun 2017

Disarankan kepada koordinator UKM untuk menggerakkan


seluruh pelaksana program untuk menyusun rencana tindak
lanjut terhadap hasil monitoring

Disarankan kepada koordinator UKM untuk


mendokumentasikan tindak lanjut perbaikan

Disarankan kepada Pj. UKM untuk secara berkala memberikan


arahan kepada pelaksana tentang pelaksanaan kegiatan, dan
mencatat serta mendokumentasikan secara teratur

Disarankan kepada Pj UKM agar secara periodik dan berkala


melakukan kajian pencapaian kinerja, mencatat hasilnya serta
mendokumentasikan secara teratur
Disarankan kepada koordinator UKM untuk menggerakkan
pelaksana program membuat rencana tindak lanjut terhadap hasil
penilaian kinerja
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk
menyusun hasil kajian dan tindak lanjut untuk dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas
Disarankan kepada Pj UKM untuk bersama dengan Kepala
Puskesmas untuk melakukan pertemuan yang membahas hasil
penilaian kinerja

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab


UKM untuk melaksanakan pertemuan penilaian kinerja
sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun

D Disarankan kepada Kepala Puskesmas melaukan perbaikan


SK penetapan hak dan kewajiban sasaran sesuai dengan
kerangka acuan dengan mengaacu pada ketentuan pembuatan
SK yang berlaku

Disarankan kepada penanggung jawab UKM melengkapi bukti


pelaksanaan komunikasi untuk sosialisasi hak dan kewajiban
sasaran kepada lintas program dan lintas sektor

Disarankan kepada Kepala Puskesmas melakukan perbaikan SK


penetapan viisi, misi, tata nilai dana moto serta kebijakan
pengelolaan UPTD sesuai dengan ketentuan pembuatan SK yang
berlaku

Disarankan kepada Pj UKM meningkatkan pemahaman aturan


yang berlaku terhadap pelaksana program yang ada di UKM

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM melengkapi


rujukan untuk penerapan tindak lanjut terhadap tindakan
pelaksana yang tidak sesuai dengan aturan
Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan Pj. pokja UKM
untuk mulai menerapkan tindak lanjut berupa sanksi dan
hendaknya mengacu pada aturan kepegawaian yang berlaku
BAB. VI. Sasar

Puskesmas PENUBA
Kab./Kota LINGGA
Tanggal 24-28 SEPTEMBER 2017
Surveior HERLYN RAHMOLA, SKM, MSi

KRITERIA 6.1.1.

1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM


EP 1 Puskesmas dan Pelaksana untuk meningkatkan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara berkesinambungan.

2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan peningkatan kinerja dalam


EP 2
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.

3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam pengelolaan dan


EP 3
pelaksanaan kegiatan.

4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana memahami upaya


EP 4 perbaikan kinerja dan tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan
UKM Puskesmas.

5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun rencana perbaikan


EP 5 kinerja yang merupakan bagian terintegrasi dari perencanaan mutu
Puskesmas.

6. Penanggung jawab UKM Puskesmas memberikan peluang inovasi


EP 6 kepada pelaksana, lintas program, dan lintas sektor terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.

Jumlah

KRITERIA 6.1.2.
1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama pelaksana melakukan
EP 1
pertemuan membahas kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.

2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan indikator-indikator


kinerja yang ditetapkan untuk masing-masing UKM
EP 2 Puskesmas mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten/Kota, dan Kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana


EP 3 menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kinerja secara
berkesinambungan.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama dengan
EP 4 Pelaksana menyusun rencana perbaikan kinerja berdasarkan
hasil monitoring dan penilaian kinerja.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama dengan
EP 5 pelaksana melakukan perbaikan kinerja secara
berkesinambungan.
Jumlah

KRITERIA 6.1.3.

1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor terkait dalam pertemuan


EP 1
monitoring dan evaluasi kinerja.

2. Lintas program dan lintas sektor terkait memberikan saran-saran


EP 2
inovatif untuk perbaikan kinerja.

3. Lintas program dan lintas sektor terkait berperan aktif dalam


EP 3
penyusunan rencana perbaikan kinerja.

4. Lintas program dan lintas sektor terkait berperan aktif dalam


EP 4
pelaksanaan perbaikan kinerja.

Jumlah

KRITERIA 6.1.4.
1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat,
EP 1 lembaga swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.

2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat, lembaga


EP 2 swadaya masyarakat dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.

3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat


EP 3
dan/atau sasaran dalam perencanaan perbaikan kinerja.

4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat


EP 4
dan/atau sasaran dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.

Jumlah

KRITERIA 6.1.5.

1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan prosedur


EP 1
pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja.

2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan sesuai prosedur yang


EP 2
ditetapkan.
3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan kepada pelaksana, lintas
EP 3
program dan lintas sektor terkait.
Jumlah

KRITERIA 6.1.6.
1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab UKM
EP 1
Puskesmas menyusun rencana kaji banding.
2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab UKM
EP 2
Puskesmas dan Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.

3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama dengan Pelaksana


EP 3
melakukan kegiatan kaji banding.

4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama dengan Pelaksana


EP 4 mengidentifikasi peluang perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama dengan Pelaksana
EP 5
melakukan perbaikan kinerja.
6. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan kaji
EP 6
banding.
7. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan evaluasi terhadap
EP 7
perbaikan kinerja setelah dilakukan kaji banding.
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MDGs. (SKM).

FAKTA DAN ANALISIS

Ada hasil pertemuan membahas komitmen bersama untuk


meningkatkan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas secara berkesinambungan, untuk itu telah dibuat komitmen
bersama dan Kepala Puskesmas mengupayakan kesinambungan
pembiayaan program UKM melalui forum Musrenbang desa,
Musrenbang kecamatan.

Ada SK Kepala Puskesmas No.33/KPTS/PKM-PNB/03//2017 tentang


Peningkatan Kinerja dalam pengelolaan dan pelaksanaaan UKM, tetapi
pemahaman Pj UKM dan pemegang program atas hal ini masih kurang
dan pembuatan SK belum memenuhi ketentuan yang berlaku

Ada SK tersendiri yang mengatur tentang tata nilai dalam pengelolaan


dan pelaksanaan kegiatan yaitu SK no.034/KPTS/PKM-PNB/04/2017
akan tetapi pemahaman Pj UKM dan pemegang program masih kurang
dan pembuatan SK belum memenuhi ketentuan yang berlaku

Dari hasil wawancara yang dilakukan dan dari peragaan/ simulasi


penanggung jawab UKM dan pelaksana program tergambar masih
kurangnya pemahaman atas upaya perbaikan kinerja dan tata nilai yang
berlaku dalam pelaksanaan kegiatan UKM.

Belum semua program di UKM mempunyai rencana perbaikan kinerja


yang dintegrasikan kedalam perencanaan mutu Puskesmas

Belum ada kegiatan inovatif untuk perbaikan kinerja pengelolaan dan


pelaksanaan UKM Puskesmas. Bentuk kegiatan inovatif yang ada ialah
sebuah rencana mengadakan lomba desa siaga antar desa se-Kecamatan
yang belum disusun kerangka acuan dan SOP-nya
Ada bukti diadakan pertemuan pembahasan kinerja dan upaya perbaikan
yang diadakan tanggal 26 Juni 2017 berdasarkan surat undangan, daftarr
hadir, notulen dan foto pada acara pertemuan.

Ada dokumen pedoman penilaian kinerja berdasarkan indikator kinerja


ditetapkan dalam SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
Nomor 124/SK-DINKES.PPKB/VII/2017 tentang indikator dan target
pencapaian kinerja UKM

Penanggung jawab UKM dan pelaksana sudah mulai menunjukkan


komitmen dan berperan aktif untuk meningkatkan kinerja secara
berkesninambungan ( hasil wawancara dan observasi)

Belum ada dokumen rencana perbaikan kinerja yang disusun bersama


oleh penanggung jawab program dan pelaksana program masing-masing
yang ada di pokja UKM

Belum ada bukti hasil perbaikan kinerja secara berkesinambungan pada


Pj UKM dan pelaksana

Ada bukti keterlibatan lintas program dan lintas sektor dalam


pertemuan pada tanggal 28 Agustus 2017 dalam Acara Lokakarya Mini
Lintas Sektor, didukung dengan adanya surat undangan, daftar hadir,
notulen dan foto pada acara pertemuan.

Ada catatan usulan-usulan dari lintas program dan lintas sektor terkait
untuk perbaikan kinerja tetapi hanya pada beberapa program UKM

Belum semua program/kegiatan UKM ada dokumen tentang peran aktif


lintas program dan lintas sektor dalam penyusunan rencana perbaikan
kinerja

Belum semua program/kegiatan UKM ada dokumen tentang peran aktif


lintas program dan lintas sektor dalam pelaksanaan perbaikan kinerja
Ada bukti berupa rekap hasil kajian kuesioner kebutuhan masyarakat
dengan responden tokoh masyarakat

Ada bukti pelaksanaan pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat


dan sasaran yang diadakan ada tanggal 28 Agustus 2017 didukung surat
undangan, daftar hadir dan notulen hasil pertemuan.
Belum ada bukti keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya ,asyarakat dan atau sasaran dalam perencanaan perbaikan
kinerja
Belum semua program UKM ada keterlibatan tokoh masyarakat, LSM
dan sasaran dalam pelaksanaaan kegiatan perbaikan kinerja, yang sudah
ada baru pada program TB khususnya permintaan agar diadakan
penyuluhan TBC karena adanya Gerpas TB

Ada SK Kepala Puskesmas No.055/KPTS/PKM-PNB/04/2017 tentang


Pendokumentasian Kegiatan Perbaikan Kinerja Upaya Kesehatan
Kesehatan Masyarakat, tetapi perlu perbaikan SK seesuai dengan kaidah
pembuatan surat keputusan, ada SOP tentang Dokumentasi Kegiatan
Perbaikan Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

Belum ada bukti dokumentasi perbaikan kerja sesuai prosedur yang


ditetapkam
Belum ada bukti pertemuan sosialisasi kegiatan perbaikan kinerja ke
lintas program dan lintas sektor

Tidak ada bukti pertemuan membahas rencana kaji banding

Ada instrumen kaji banding yang disusun Kepala Puskesmas dan


Penangggung jawab UKM
Ada bukti bahwa Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM dan
perwakilan pemegang prgram melakukan kaji banding tanggal 18
September 2017 ke Puskesmas Raya

Belum ada hasil identifikasi peluang perbaikan berdasarkan kaji


banding yang dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.

Belum ada rencana perbaikan kinerja mengacu pada hasil analisis kaji
banding belum dilaksanakan
Belum dilakukan pertemuan untuk mengevaluasi hasil kaji banding

Belum ada evaluasi terhadap hasil perbaikan kinerja berdasarkan hasil


kaji banding
M).

REKOMENDASI
Disarankan kepada Kepala Puskesmas, Penangggung jawab UKM dan pelaksana
untuk lebih untuk melaksanakan komitmen bersama tersebut, meningkatkan disiplin
kerja dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas, mengakomodir kebutuhan dan
harapan masyarakat kedalam rencana kerja, menepati jadwal pelakksanaan kegiatan
yang disepakati, meningktkan sossialisasi koordinasi dan komunikasi, meningkatkan
monitoring dan evaluasi, melakkan inovasi pelaksanaan kegiatan serta meningkatkan
koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait.

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk melakukan perbaikan SK penetapan


kinerja dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM sesuai dengan ketentuan yang
berlaku serta melakukan upaya peningkatan pemahaman dan pengaplikasian Pj
Program dan pelaksana terhadap kebijakan peningkatan kinerja tersebut.

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk membuat SK tentang penetapan tata


nilai dalam pengelaolaan dan pelaksanaan kegiatan dan meningkatkan pemahaman
para pelaksana terhadap tata nilai tersebut.

Disarankan kepada Penanggung jawab pokja UKM untuk meningkatkan pemahaman


terhadap upaya perbaikan kinerja dan tata nilai yang dianut dan berlaku dalam
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas

Disarankan kepada Pj. UKM untuk mendorong semua pelaksana program menyusun
rencana perbaikan kinerja program yang diintegrasikan kedalam perencanaan
Puskesmas

Disarankan kepada koordinator pokja UKM untuk bersama-sama pemegang program


dan pelaksana program menyusun kegiatan inovatif dalam rangka untuk perbaikan
kinerja pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk lebih intensif melakukan
pertemuan tersendiri di lingkungan UKM dengan agenda membahs kierja dan upaya
perbaikan yang perlu dilakukan setiap bulan dan dievaluasi setiap 3 bulan ditindak
lanjuti dan dilaporkan ke Kepala Puskesmas.

Disarankan kepada Kepala Puskesmas melakukan penilaian kinerja berdasarkan


pedoman yang ditetapkan dengan DK Keepala Dinas Kesehatan dan dilakukan setiap
bulan melalui lokmin bulanan yang dihadiri oleh semua pokja, pemegang program,
pelaksana dan petugas Pustu.

Disarankan kepada Kepala Puskesmas meningkatkan pembinaan, monotoring dan


evaluasi guna peningkatan kinerja dan peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan
khususnya dalam pengelolaan dan pelaksanaaan UKM Puskesmas

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM dan semua pelaksana program
agar menyusun rencana perbaikan kinerja untuk masing-masing program yang ada di
pokja UKM

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk mendorong seemua


pelaksana program melakukan perbaikan kinerja secara berkesinambungan

Disarankan kepada Pj UKM untuk proaktif meningkatkan keterlibatan lintas program


dan lintas sektor terakait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi kinerja.

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab pokja UKM


meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor guna menggali masukan-
masukan yang dapat diakomodir untuk perbaikan kinerja

Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab pokja UKM


meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor untuk perbaikan kinerja

Disarankan kepada penanggung jawab UKM supaya lebih proaktif meningkatkan


keterlibatan lintas program dan lintas sektor terkait di semua program dan kegiatan
mulai dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan hingga evaluasi dan tindak lanjut
yang diperlukan dalam perbaikan kinerja
Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab pokja UKM agar lebih
meningkatkan upaya pendataan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan survey
kepada tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok sasaran
program dan hasil survey tersebut dijadikan masukan perbaikan kinerja
Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM untuk
meningkatkan kegiatan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan lembaga swadaya
masyarakat yang ada serta kelompok sasaran sesuai kepentingan program UKM
Disarankan kepada penanggung jawab UKM agar lebih proaktif melibatkan unsur-
unsur dari tokoh masyaraat, lembaga swadaya masyarakat dan sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja
Disarankan kepada Kepala Puskesmas dan penanggung jawab pokja UKM agar lebih
meningkatkan komunikasi dan koordinasi guna mendorong tokoh masyarakat, LSM
dan sasaran untuk berperan dalam pelaksanaan perbaikan kinerja

Disarankan kepada Kepala Puskesmas untuk memperbaiki SK penetapan


pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja UKM sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk mendokumentasikan bukti


kegiatan perbaikan kinerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk mendokumentasikan bukti
kegiatan sosialisasi kepada lintas program dan lintas sektor

Disarankan kepada Kepala Pusksmas dan Pj UKM agar dimasa datang menyusun
rencana kaji banding secara lengkap dan bersama-sama
Disarankan Kepala Puskesmas dan kepada koordinator UKM untuk bersama-saama
pelaksana program menyusun instrumen kaji banding

Dsaarankan kepada Pj UKM untuk menyusun laporan hasil pelaksanaan kaji


banding

Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM melakukan identifikasi peluang


perbaikan yang perlu diterapkan berdasarkan hasil kaji banding dan dituangkan
dalam rencana perbaikan
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM untuk membuat laporan
perbaikan kinerja mengacu pada analisis hasil kaji banding kaji banding
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM membuat laporan hasil evaluasi
kaji banding
Disarankan kepada penanggung jawab pokja UKM melakukan evaluasi terhadap
perbaikan kinerja setelah dilakukan kaji banding
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorie
Puskesmas : Penuba
Kab./Kota : Lingga
Tanggal : 24 September - 28 September 2017
Surveior : dr. Mecky Muchlis, MKM

KRITERIA 7.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Tersedia prosedur pendaftaran.
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran.
3. Petugas mengetahui dan mengikuti
EP 3
prosedur tersebut.
4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti alur
EP 4
yang ditetapkan.

5. Terdapat cara mengetahui bahwa


EP 5
pelanggan puas terhadap proses pendaftaran.

6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan


EP 6
tidak puas

7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat


EP 7
pendaftaran.

Jumlah

KRITERIA 7.1.2.
1. Tersedia media informasi tentang
EP 1
pendaftaran di tempat pendaftaran

2. Semua pihak yang membutuhkan informasi


EP 2 pendaftaran memperoleh informasi sesuai
dengan yang dibutuhkan

3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain


tentang sarana pelayanan, antara lain tarif,
EP 3 jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat
tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang dibutuhkan

4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang


EP 4 dibutuhkan ketika meminta informasi kepada
petugas
5. Tersedia informasi tentang kerjasama
EP 5
dengan fasilitas rujukan lain

6. Tersedia informasi tentang bentuk


EP 6
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain

Jumlah

KRITERIA 7.1.3.
1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
EP 1
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
EP 2 diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran

3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan


EP 3 petugas memahami hak dan kewajiban
masing-masing

4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang


EP 4 terlatih dengan memperhatikan hak-hak
pasien/ keluarga pasien

5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di


EP 5
ruang pendaftaran

6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,


EP 6 ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
pelanggan
7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di
ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
EP 7
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan
8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
EP 8
dalam proses pemberian pelayanan di
Puskesmas
Jumlah

KRITERIA 7.1.4.

1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan


EP 1
klinis yang dipahami oleh petugas
2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
EP 2 informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis

3. Tersedia daftar jenis pelayanan di


EP 3
Puskesmas berserta jadwal pelayanan

4. Terdapat kerjasama dengan sarana


kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
EP 4
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
Jumlah

KRITERIA 7.1.5.

1. Pimpinan dan staf Puskesmas


mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
EP 1
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani

2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi


EP 2 atau membatasi hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.

EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.

Jumlah

KRITERIA 7.2.1.

1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang


paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
EP 1 serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan

2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang


EP 2
kompeten untuk melakukan kajian

3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada


EP 3
standar profesi dan standar asuhan
4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
EP 4
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu

Jumlah

KRITERIA 7.2.2.
1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
EP 1 yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus
dicatat dalam rekam medis

2. Informasi tersebut meliputi informasi yang


EP 2 dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan

3. Dilakukan koordinasi dengan petugas


kesehatan yang lain untuk menjamin
EP 3
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
secara tepat waktu
Jumlah

KRITERIA 7.2.3.
1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
EP 1
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.

2. Petugas tersebut dilatih menggunakan


EP 2
kriteria ini.

3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi


EP 3
kebutuhan.
4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
EP 4
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah

KRITERIA 7.3.1.
1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
EP 1
yang profesional dan kompeten

2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang


EP 2 profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
EP 3 wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)

4. Petugas yang diberi kewenangan telah


mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
EP 4
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan

Jumlah

KRITERIA 7.3.2.
1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan
EP 1 yang memadai untuk melakukan pengkajian
awal pasien secara paripurna

2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di


EP 2
tempat pelayanan

3. Peralatan dan sarana pelayanan yang


EP 3 digunakan menjamin keamanan pasien dan
petugas
Jumlah

KRITERIA 7.4.1.
1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
untuk menyusun rencana layanan medis dan
EP 1
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.

2. Setiap petugas yang terkait dalam


pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
EP 2 prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
EP 3 rencana terapi dan/atau rencana asuhan
dengan kebijakan dan prosedur
4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
EP 4 ketidaksesuaian antara rencana layanan
dengan kebijakan dan prosedur
5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
EP 5
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah

KRITERIA 7.4.2.
1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
EP 1 melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
2. Rencana layanan disusun untuk setiap
EP 2 pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai

3. Penyusunan rencana layanan tersebut


mempertimbangkan kebutuhan biologis,
EP 3
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
4. Bila memungkinkan dan tersedia,
EP 4 pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah

KRITERIA 7.4.3.

1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk


EP 1 mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien

2. Rencana layanan tersebut disusun dengan


EP 2
tahapan waktu yang jelas

3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan


EP 3 dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia
4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
EP 4 dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun
rencana layanan

5. Efek samping dan risiko pengobatan


EP 5
diinformasikan

6. Rencana layanan tersebut


EP 6
didokumentasikan dalam rekam medis
7. Rencana layanan yang disusun juga
EP 7
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.4.4.
1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
EP 1
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang
akan dilakukan
2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
EP 2
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
EP 3
persetujuan tersebut
4. Pelaksanaan informed consent
EP 4
didokumentasikan.

5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


EP 5
terhadap pelaksanaan informed consent.

Jumlah

KRITERIA 7.5.1.
1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
EP 1
jejaring fasilitas rujukan
2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
EP 2 kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/
EP 3
keluarga pasien untuk dirujuk
4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk
EP 4
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Jumlah

KRITERIA 7.5.2.
1. Informasi tentang rujukan disampaikan
EP 1 dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
2. Informasi tersebut mencakup alasan
EP 2 rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan
3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
EP 3 kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan
Jumlah

KRITERIA 7.5.3.
1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
EP 1 pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
3. Resume klinis memuat prosedur dan
EP 3
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
EP 4
akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah
KRITERIA 7.5.4.
1. Selama proses rujukan secara langsung
EP 1 semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
kompeten.
2. Kompetensi staf yang melakukan monitor
EP 2
sesuai dengan kondisi pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.6.1.
1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
EP 1
klinis
2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
EP 2 mengacu pada pedoman dan prosedur yang
berlaku
3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
EP 3
pedoman dan prosedur yang berlaku
4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
EP 4
layanan
5. Layanan yang diberikan kepada pasien
EP 5
didokumentasikan
6. Perubahan rencana layanan dilakukan
EP 6
berdasarkan perkembangan pasien.
7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
EP 7
medis
8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
EP 8 sebelum memberikan persetujuan mengenai
tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah

KRITERIA 7.6.2.
1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
EP 1
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi

2. Tersedia kebijakan dan prosedur


EP 2
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)

3. Tersedia kebijakan dan prosedur


EP 3
penanganan pasien berisiko tinggi
4. Terdapat kerjasama dengan sarana
EP 4 kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat
EP 5
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.
Jumlah

KRITERIA 7.6.3.
1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
EP 1 obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
EP 2
kebijakan dan prosedur
Jumlah

KRITERIA 7.6.4.

1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan


EP 1
menilai pelaksanaan layanan klinis.

2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan


EP 2 klinis dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif

3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk


EP 3 mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis

4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang


EP 4
dikumpulkan

5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil


EP 5 analisis tersebut untuk perbaikan layanan
klinis
Jumlah

KRITERIA 7.6.5.
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
EP 1
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
EP 2
menindaklanjuti keluhan tersebut
3. Keluhan pasien/keluarga pasien
EP 3
ditindaklanjuti
4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
EP 4 dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.6.6.

1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk


EP 1 menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan

2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk


EP 2
menjamin kesinambungan pelayanan

3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang


yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
EP 3
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
Jumlah

KRITERIA 7.6.7.
1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
EP 1
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
2. Petugas pemberi pelayanan
EP 2 memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
EP 3
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
EP 4
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
Jumlah

KRITERIA 7.7.1.
1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
EP 1
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
EP 2 dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
EP 3 dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
jelas

4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi


EP 4 petugas melakukan monitoring status fisiologi
pasien

5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi


EP 5 lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
pasien
Jumlah

KRITERIA 7.7.2.
1. Dokter atau dokter gigi yang akan
EP 1 melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan

2. Dokter atau dokter gigi yang akan


EP 2 melakukan pembedahan minor merencanakan
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.

3. Dokter atau dokter gigi yang akan


melakukan pembedahan minor menjelaskan
EP 3
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
4. Sebelum melakukan tindakan harus
EP 4 mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien
5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
EP 5
prosedur yang ditetapkan
6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
EP 6
rekam medis
7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
EP 7
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah

KRITERIA 7.8.1.
1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
EP 1 mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
EP 2
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Puskesmas dan PHBS.

3. Tersedia metode dan media


penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
EP 3 dan keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca

4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas


penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
EP 4
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
Jumlah

KRITERIA 7.9.1.

1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk


EP 1
pasien tersedia secara reguler

2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,


EP 2 makanan telah dipesan dan dicatat untuk
semua pasien rawat inap.

3. Pemesanan makanan didasarkan atas status


EP 3
gizi dan kebutuhan pasien

4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,


EP 4 maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
EP 5 pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.9.2
1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku
EP 1 mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
2. Makanan disimpan dengan cara yang baku
EP 2 mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan
EP 3 memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan
khusus
Jumlah
KRITERIA 7.9.3.

1. Pasien yang pada kajian awal berada pada


EP 1
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.

2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk


EP 2 merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi
3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
EP 3
dimonitor
4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat
EP 4
dalam rekam medis
Jumlah

KRITERIA 7.10.1.
1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
EP 1
lanjut pasien

2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan


EP 2
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut

3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk


EP 3 menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai
EP 4 dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.

5. Tersedia prosedur dan alternatif


penanganan bagi pasien yang memerlukan
EP 5
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah

KRITERIA 7.10.2.
1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
EP 1 kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
EP 2 disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga
pasien
3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
EP 3 prosedur pelaksanaan penyampaian informasi
tersebut

Jumlah

KRITERIA 7.10.3.
1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
EP 1 transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.

2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang


dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
EP 2
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan
yang diinginkan
3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan
EP 3
SOP rujukan
4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
EP 4
pasien/keluarga pasien
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).

FAKTA DAN ANALISIS


Ada SOP pendaftaran
Ada bagan alur pendaftaran
Petugas pendaftaran mengetahui dan mengikuti prosedur serta
melaksanakan prosedur
Pasien mengikuti alur pendaftaran seperti yang ada pada papan
alur pendaftaran dan brosur/leaflet
Ada SOP untuk menilai kepuasan pelanggan dan form survey
kepuasan pelanggan (pelaksanaannya akhir bulan Juli 2017
sebanyak 50 responden), kotak saran, emoticon/kotak
kepuasan

Hasil survei sudah dilakukan pendokumentasiannya tapi


belum ditindaklanjuti dalam perubahan pelayanan, kotak saran
belum pernah terisi, kotak kepuasan baru sebatas di rekap

Ada SOP Identifikasi pasien


Petugas pendaftaran di tempat pendaftaran
melaksanakan sesuai SOP yang menunjukkan upaya
menjamin keselamatan/ mencegah terjadinya kesalahan

Tersedia media informasi tentang pendaftaran di tempat


pendaftaran berupa leaflet dan media ditempel di dinding

Tidak ada bukti buku bantu untuk mencatat apabila ada yang
membutuhkan informasi

Ada SOP penyampaian informasi dan ketersediaan informasi


yang ditempel di dinding ,brosur/leaflet tentang sarana
pelayanan jenis pelayanan

Tidak ada bukti proses pemberian informasi yang dilakukan


petugas pemberi informasi pada saat pelanggan meminta
informasi dan tercatat di buku serta ada tanda tangan bahwa
pasien/keluarga mengerti
Belum ada ketersediaan informasi tentang fasilitas rujukan
yang ditempel di tempat pendaftaran ataupun dalam
leaflet/brosur

Ada MOU dengan 5(lima) RS tempat rujukan (RSUD Dabo,


RSUD Encik Mariam, RSUD Prov Kepri, RS swasta Awal
Bros, RSUD Embung Fatimah Batam) untuk rujukan pasien

Ada bukti pemberian informasi hak dan kewajiban pasien


dilakukan selama proses pendaftaran di tempat pendaftaran,
ada tertempel di dinding dan leaflet/brosur

Hak dan kewajiban pasien/keluarga diperhatikan oleh petugas


selama proses pendaftaran

Penyampaian informasi hak dan kewajiban pasien/keluarga


serta hak dan kewajiban petugas (yang ada hanya hak dan
kewajiban dokter dan bukan untuk semua petugas) belum
dilakukan sosialisasi
Pendaftaran dilakukan oleh petugas (baru tugas 2 tahun) yang
belum pernah dilatih atau magang dengan memperhatikan
hak-hak pasien/ keluarga pasien
Petugas pendaftaran ada 2 orang yaitu tamatan SMA yang
belum sesuai dengan kompetensi karena belum
dilatih/magang, belum mengerti mengenai hak dan kewajiban
petugas, pasien maupun keluarga pasien
Petugas tersebut belum sepenuhnya bekerja dengan efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan (belum
ada daftar tilik untuk menilai petugas)
Ada SOP tentang koordinasi dan komunikasi antara
pendaftaran dengan unit-unit penunjang terkait yang
mencakup evaluasi antar unit kerja setiap hari dan transfer
pasien
Ada bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien baik kepada
pasien maupun pada karyawan. Sudah ada bukti
dipisahkannya nomor antrian untuk lansia, balita dan
disabilitas dengan pasien lainnya

Ada SOP alur pelayanan pasien yang dipahami oleh petugas


dengan jelas tahapannya (mulai kajian awal sampai
pemulangan termasuk rujukan atau kunjungan rumah)
Ada SOP alur pelayanan pasien dan pemberian informasi
tentang alur pelayanan melalui media yang ditempel di
dinding.
Tersedia daftar jenis pelayanan di Puskesmas beserta jadwal
pelayanan berupa papan pengumuman di ruang pendaftaran
dan dalam leaflet/brosur

Ada perjanjian kerja sama dengan sarana kesehatan dengan


5(lima) RS, untuk rujukan klinis tapi belum untuk rujukan
diagnostik dan rujukan konsultatif

Tidak ada bukti pertemuan untuk membahas dan


mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya, kebiasaan dan
penghalang lain ( lansia/kesulitan berjalan, tuna
netra/rungu,wicara, tidak bisa bahasa Indonesia, tidak mau
antri, tidak bawa kartu berobat, pendaftaran yang diatas jam
kerja)

Belum ada bukti upaya tindak lanjut (petugas pendaftaran dan


pemberi layanan) untuk mengatasi hambatan dalam pelayanan
(belum dibuatkan SK petugas yang bertugas penterjemah
hambatan bahasa dan budaya). Tapi sudah untuk bila kesulitan
berjalan disiapkan kursi roda dan tidak bawa kartu berobat

Ada SK dan SOP tentang pengkajian awal

Kajian sudah dilakukan oleh semua petugas yang memiliki


kompetensi untuk melakukan kajian sesuai PMK 75/2014

Ada SOP pelayanan medis, ada SOP asuhan keperawatan tapi


belum untuk profesi lainnya. Belum ada daftar tilik untuk
melakukan monitoring dan evaluasi
Ada SOP pelayanan medis.
Prosedur pengkajian belum lengkap dicatat dalam
rekam medis sehingga ada kemungkinan terjadi pengulangan
yang tidak perlu (hanya 50% rekam medis yang terisi lengkap)

Belum lengkap bukti dilakukan identifikasi informasi apa saja


yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus dicatat dalam
rekam medis

Ada SOP dan belum ada formulir kajian awal yang memuat
informasi apa saja yang harus diperoleh selama proses
pengkajian tetapi belum untuk pengkajian keperawatan, kajian
gigi,kajian kebidanan, kajian gizi, dll

Ada SOP koordinasi dan komunikasi tentang informasi kajian


kepada petugas/unit terkait tetapi proses koordinasi dengan
petugas kesehatan yang lain belum terdokumentasi di rekam
medis rawat jalan

Ada SOP triase

Belum ada kerangka acuan pelatihan petugas unit gawat


darurat

Belum ada prioritas pasien dilakukan sesuai dengan SOP


triase
Ada SOP rujukan pasien emergensi dan ada proses stabilisasi
pasien sebelum dirujuk tapi belum lengkap dan semua pasien
UGD tidak dibuatkan rekam medis dengan alasan di luar jam
kerja

Proses kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang


profesional dan kompeten

ada SK dan SOP tentang ketersediaan tim interprofesi, tapi


belum ditetapkan timnya, belum ada uraian tugas dan belum
ada untuk tim kunjungan rumah. Belum ada bukti pertemuan
pembentukan tim interprofesi
Ada SOP pendelegasian wewenang

Belum ada SK pendelegasian wewenang yang dibuat dan ada


petugas yang diberi pendelegasian tapi belum semua
mengikuti pelatihan yang memadai sesuai kerangka acuan.

Belum tersedia daftar inventaris peralatan klinis sebagai syarat


peralatan klinis di puskesmas sesuai dengan Permenkes
no.75/2014
Ada SOP pemeliharaan peralatan, SOP sterilisasi peralatan
yang perlu disterilisasi, jadwal pemeliharaan alat. Pelaksanaan
pemeliharaan sesuai SOP dan jadwal
Peralatan dan sarana pelayanan yang digunakan menjamin
keamanan pasien dan petugas dan ada juga SOP pemeliharaan
sarana (gedung)

Ada kebijakan dan SOP penyusunan rencana layanan medis


dan SOP penyusunan rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.

Belum semua petugas yang terkait dalam pelayanan klinis


mengetahui kebijakan dan prosedur tersebut dan belum semua
menerapkan dalam penyusunan rencana terapi dan/atau
rencana layanan terpadu

Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap


kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan/atau rencana
asuhan serta belum dilakukan sesuai kebijakan dan prosedur
dalam penyusunan rencana terapi dan/atau rencana layanan
terpadu serta belum dilakukan evaluasi kembali

Rencana layanan disusun belum melibatkan pasien tapi hanya


berupa pengisian form informed consent yang isinya belum
jelas
Rencana layanan belum disusun untuk setiap pasien dengan
kejelasan tujuan yang ingin dicapai serta belum
terdokumentasi lengkap di rekam medis seperti belum adanya
asuhan.
Penyusunan rencana layanan tersebut untuk rawat jalan
maupun rawat inap belum mempertimbangkan kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya
pasien
SK tentang hak dan kewajiban pasien didalamnya memuat hak
untuk memilih tenaga kesehatan jika dimungkinkan (informed
choice) karena ada 2(dua)dokter

Layanan secara paripurna belum dilakukan dengan optimal


untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga kesehatan
dan pasien/keluarga pasien (belum semua ada bukti kajian
(SOAP)) oleh masing-masing anggota tim terhadap kondisi
pasien di rekam medis
Kajian (SOAP) yg dilakukan baru oleh dokter terhadap
kondisi pasien untuk rencana layanan secara paripurna belum
terdokumentasi lengkap di rekam medis

Belum ada bukti lengkap pelaksanaan rencana layanan dengan


mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan SDM yang ada

Belum ada bukti lengkap dalam SOAP resiko yang mungkin


dapat terjadi sejak awal layanan dipertimbangkan

Belum ada bukti pemberian informasi di rekam medis dan


pada saat pemberian rencana layanan klinis tentang efek
samping dan resiko pengobatan di rekam medis, hanya sebatas
informasi lisan saja menurut dokternya
Rencana layanan terpadu belum terdokumentasi lengkap
dalam rekam medis
Belum semua dilakukan pendidikan/penyuluhan kepada pasien
dan dituliskan dalam rekam medis

Ada bukti pelaksanaan informed consent

Ada form informed consent


Ada SOP tentang informed consent

Dokumentasi pelaksanaan informed consent secara lengkap di


semua unit pelayanan yang membutuhkan tindakan
Ada SOP tentang evaluasi informed consent, tapi belum
dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
informed consent

Ada SOP rujukan serta jejaring fasilitas rujukan

Proses rujukan dilakukan berdasarkan kebutuhan pasien untuk


menjamin kelangsungan layanan

Ada SOP persiapan pasien rujukan

Dilakukan komunikasi dan ada bukti komunikasi dengan


fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan

Ada bukti penyampaian informasi tentang rujukan pada


informed concent

Ada form rujukan yang mencatat tentang informasi alasan


rujukan, sarana tujuan rujukan dan kapan rujukan harus
dilakukan

Ada bukti perjanjian kerjasama dengan fasilitas kesehatan


rujukan lain oleh kepala dinas

Resume klinis pasien yg dirujuk hanya dibuat untuk pasien


tertentu saja yang memuat kondisi pasien dan prosedur serta
tindakan yang telah dilakukan tapi informasi klinisnya belum
lengkap menggambarkan kondisi singkat pasien dari awal
sampai dirujuk

Ada bukti resume klinis pasien yg dirujuk memuat kebutuhan


tindak lanjut
Ada bukti blangko monitoring kondisi pasien selama rujukan
dan ada bukti monitoringnya

Pelaksanaan monitoring selama rujukan dilakukan oleh tenaga


yang sudah memenuhi persyaratan kompetensi

Ada pedoman pelayanan klinis dari profesi dan/atau SOP


pelayanan klinis
Proses penyusunan dan penerapan rencana layanan klinis
belum semuanya mengacu pada pedoman, prosedur layanan
klinis, serta sesuai kemampuan puskesmas
Pelaksanaan layanan belum semuanya sesuai dengan pedoman
dan prosedur layanan klinis

Hasil telusur rekam medis, proses layanan (mulai dari rencana


sampai pelaksanaan) termasuk perubahan layanan belum
dilakukan secara lengkap dan juga belum semua
didokumentasikan

Ada bukti pelaksanaan informed consent, terutama jika


diperlukan tindakan medis

Ada daftar kasus-kasus gawat darurat dan ada daftar kasus-


kasus berisiko tinggi yang biasa ditangani di puskesmas

Ada kebijakan dan SOP tentang penanganan pasien gawat


darurat

Ada kebijakan dan SOP tentang penanganan pasien berisiko


tinggi

Puskesmas menyediakan pelayanan gawat darurat 24 jam


Ada panduan dan SOP kewaspadaan universal

Ada SK dan SOP tentang pemberian obat dan/atau cairan


intravena

Pemberian obat/cairan intravena sesuai kebijakan dan prosedur

Ada daftar indikator klinis untuk memantau dan menilai


pelaksanaan layanan klinis tapi isi belum menggambarkan
pelayanan yang ada di puskesmas

Ada bukti pelaksanaan pemantauan dan penilaian tapi belum


secara periodik dan indikator yang dipakai masih sederhana
terhadap layanan klinis secara kuantitatif dan secara kualitatif.

Ada data hasil monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan


layanan klinis tapi belum secara periodik dan belum lengkap.

Sudah dilakukan analisis (tetapi tidak tajam) hasil monitoring


dan evaluasi pencapaian indikator layanan klinis oleh sebagian
(belum semua) petugas pemberi layanan serta belum di semua
unit juga
Ada bukti tindak lanjut (tidak aplikatif) setelah dilakukan
analisis pencapaian indikator layanan klinis oleh sebagian
(belum semua) petugas pemberi layanan

Ada SK dan SOP tentang identifikasi dan penanganan keluhan

Ada SOP tentang tindak lanjut/penanganan keluhan pasien


Belum ada bukti rencana keluhan pasien/keluarga pasien
ditindaklanjuti

Belum ada bukti dokumentasi hasil identifikasi, analisis, dan


tindak lanjut keluhan pasien/keluarga pasien

Ada SK tentang kewajiban penulisan lengkap dalam rekam


medis: semua pemeriksaaan penunjang diagnostik, tindakan
dan pengobatan yang diberikan dan kewajiban perawat dan
petugas kesehatan lain untuk mengingatkan dokter jika terjadi
pengulangan yang tidak perlu, dan ada SOP layanan klinis
yang memuat jika terjadi pengulangan pemeriksaan penunjang
pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan atau pemberian
obat petugas wajib memberitahu dokter yang bersangkutan

Ada SK Kepala Puskesmas dan SOP layanan klinis yang


menjamin kesinambungan layanan sesuai kemampuan
puskesmas

Layanan klinis dan pelayanan penunjang sudah dipadukan


dengan lengkap dan baik serta terdokumentasi di rekam medis

Ada SK tentang hak dan kewajiban pasien yang memuat hak


untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan dan ada
SOP tentang penolakan pasien untuk menolak atau
melanjutkan pengobatan

Ada kasus penolakan tapi informasi tentang konsekuensi,


tanggung jawab, tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan belum lengkap dilakukan
ada SK tentang jenis sedasi/anestesi lokal yang dapat
dilakukan di puskesmas

ada SK tentang tenaga kesehatan yang mempunyai


kewenangan melakukan sedasi/anestesi lokal

Ada SOP tentang pemberian anestesi lokal dan sedasi dan


pelaksanaannya belum sesuai SOP terutama di UGD

Belum ada bukti di rekam medis pelaksanaan monitoring


status fisiologis pasien tetapi hanya sebelum pemberian
anestesi lokal/sedasi dan belum di monitor selama dan setelah
pemberian anestesi/sedasi
Ada pencatatan pemberian anestesi lokal/sedasi tapi teknik
pemberian anestesi lokal dan sedasi belum terdokumentasi
lengkap dalam rekam medis

Belum ada bukti assesmen pra bedah di rekam medis

Ada bukti SOAP pembedahan minor tapi belum dilakukan


asuhan pembedahan secara lengkap dan terdokumentasi dalam
rekam medis

Tidak ada bukti edukasi kepada pasien/keluarga pasien yang


menjelaskan resiko, manfaat, menjelaskan komplikasi
potensial, dan alternatif kepada pasien/keluarga pasien

Ada SOP tentang informed consent

Ada SOP tentang tindakan pembedahan dan belum tercatat


lengkap dalam rekam medis
Ada bukti pencatatan laporan operasi dalam rekam medis tapi
belum lengkap

Belum ada bukti pelaksanaan monitoring status fisiologis


pasien sebelum, selama, dan setelah pembedahan

Hampir semua pasien dilakukan pendidikan dan penyuluhan


tapi dokumentasi KIE belum semua tercatat di rekam medis
Ada panduan penyuluhan pada pasien mencakup materi dan
metode tapi belum semua profesi melakukannya serta
mencatat lengkap di rekam medis

Metode penyuluhan dilakukan melalui tertempel didinding


puskesmas, brosur/leaflet dan bagi yang tidak bisa membaca
saat ini dilakukan secara individual oleh dokter kepada
pasien/keluarga saat pelayanan di poli dan tidak tercatat di
rekam medis

Belum dilakukan penilaian terhadap efektivitas penyampaian


informasi kepada pasien/keluarga yang dicatat dalam rekam
medis sehingga belum ada hasil evaluasinya

Ada disiapkan makan untuk pasien rawat inap secara rutin tapi
belum ada bukti asuhan gizinya. Petugas gizi saat ini adalah
seorang bidan yang belum dilatih untuk asuhan gizi

Tidak ada bukti pencatatan makanan yang diberikan kepada


pasien

Makanan yang diberikan kepada pasien rawat inap semuanya


hampir sama saja tanpa memperhitungkan dietnya dan
porsinya

Tidak ada bukti penyediaan variasi pilihan makanan

Tidak ada bukti diberikan edukasi pada keluarga tentang


pembatasan diit pasien

Makanan disiapkan melalui pihak ketiga tapi tidak ada MOU


serta tidak ada pemantauan oleh petugas. Petugas gizi
puskesmas adalah seorang bidan yang belum pernah
dilatih/magang
Belum ada dalam rekam medis catatan tentang asuhan gizi
berupa terapi gizi untuk pasien yang pada kajian awal berada
pada resiko nutrisi
Belum ada proses kerja sama untuk merencanakan,
memberikan, dan memonitor pemberian asuhan gizi dalam
rekam medis.
Belum ada pelaksanaan monitoring respons pasien terhadap
asuhan gizi yang dilakukan petugas
Belum ada pencatatan respons pasien terhadap asuhan gizi ke
dalam buku register

Ada SOP pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien

Ada SK tentang penetapan penanggung jawab dalam


pemulangan pasien dan/tindak lanjut pasien

Belum ada bukti tersedianya kriteria yang digunakan untuk


menetapkan saat pemulangan dan/tindak lanjut pasien

Ada bukti pelaksanaan tindak lanjut terhadap umpan balik dari


sarana rujukan yang merujuk balik

Ada SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan


rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan

Ada bukti pemberian informasi kepada pasien/keluarga pasien


tentang tindak lanjut layanan ketika pasien dirujuk ke sarana
kesehatan yang lain maupun pada saat pemulangan

Form informed consent memuat tentang informasi apa saja


yang disampaikan saat akan dilakukan tindak lanjut layanan
saat rujukan
Belum dilakukan evaluasi secara periodik dan tindak lanjut
terhadap penyampaian informasi pada pasien/keluarga pasien

Ada SOP tranportasi rujukan

Ada bukti penyampaian informasi tentang pilihan tempat


rujukan (informed choice) kepada pasien/keluarga karena
tersedia lebih dari satu sarana rujukan.

Ada SOP rujukan tapi belum ada kriteria pasien-pasien yang


perlu/harus dirujuk

Ada bukti pelaksanaan informed consent rujukan


asien (LKPP).

REKOMENDASI

Tindaklanjuti hasil survey dan kotak kepuasan sesegera mungkin


serta sosialisasikan kepada seluruh petugas layanan klinis

Buat buku bantu untuk mengisinsesuai apa yang ditanyakan serta


jawab secara lengkap untuk bukti bahwa semua pihak yang
membutuhkan informasi akan memperoleh informasi sesuai dengan
yang dibutuhkan dan dimengerti dengan adanya bukti tanda tangan
pelanggan

Laksanakan proses pemberian informasi yang dilakukan petugas


pemberi informasi pada saat pelanggan meminta informasi dan
tercatat di buku serta ada tanda tangan bahwa pasien/keluarga
mengerti
Tempel di tempat pendaftaran ataupun di UGD ataupun dalam leaflet
informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan

Lakukan sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien/keluarga dan


juga petugas (buat hak dan kewajiban petugas) secara
berkesinambungan

Lakukan pelatihan/magang terhadap petugas dengan memperhatikan


hak-hak pasien/keluarga pasien

Lakukan sosialisasi oleh kepala puskesmas secara berkala mengenai


hak dan kewajiban petugas, pasien maupun keluarga pasien

Buat daftar tilik untuk menilai petugas pendaftaran bekerja dengan


efisien, ramah dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan
Lakukan kerjasama dengan sarana kesehatan rujukan untuk menjamin
kelangsungan pelayanan klinis untuk rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujukan konsultatif

Lakukan pertemuan untuk mengidentifikasi hambatan bahasa,


budaya, kebiasaan, dan penghalang yang paling sering terjadi pada
masyarakat yang dilayani

Pimpinan puskesmas membuat SK penterjemah untuk beberapa


bahasa asing, daerah maupun isyarat dan tindak lanjut untuk
hambatan budaya pada waktu pasien membutuhkan pelayanan di
puskesmas.

Buat daftar tilik untuk semua profesi kemudian lakukan monitoring


dan evaluasi kepada semua tenaga klinis yang terlibat sesuai prosedur
klinis/standar asuhan klinis masing-masing
Dokumentasikan prosedur pengkajian di rekam medis untuk
mencegah pengulangan yang tidak perlu. Lakukan audit rekam medis
untuk menganalisis adanya pengulangan yang tidak perlu dengan
sample yang bisa mewakili setiap unit pelayanan (poli
umum,MTBS,UGD,kebidanan, gigi, gizi)

Lakukan secara lengkap identifikasi informasi apa saja yang


dibutuhkan dalam pengkajian dan harus dicatat dalam rekam medis

Lakukan revisi rekam medis untuk rawat jalan pasien dengan kajian
keperawatan, gigi, kebidanan, gizi, dll

Lakukan sosialisasi dan monitoring evaluasi terhadap koordinasi


pelayanan klinis dengan petugas kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat waktu dan
terdokumentasi lengkap dalam rekam medis

Buat KAK yang menggambarkan jelas kebutuhan yang harus dimiliki


petugas gawat darurat dan pelatihan-pelatihan yang harus dijalani
serta jadwal pelatihannya

Buat SOP rujukan pasien emergensi dan ada proses stabilisasi pasien
sebelum dirujuk secara lengkap dan semua pasien UGD harus
dibuatkan rekam medis walaupun di luar jam kerja

Lakukan pertemuan untuk menetapkan tim interprofesi beserta uraian


tugasnya serta membentuk tim kunjungan rumah beserta uraian .
tugasnya
Buat kerangka acuan pelatihan bagi semua tenaga untuk melakukan
pelayanan di tempat yang belum sesuai kompetensi dan di luar jam
kerja dikarenakan keterbatasan tenaga sebelum pendelegasian
wewenang dan dibuat SK pendelegasian yang ditandatangani kedua
belah pihak serta diketahui kepala puskesmas

Buat daftar inventaris peralatan klinis sebagai syarat peralatan klinis


di puskesmas sesuai dengan Permenkes no.75/2014

Lakukan sosialisasi, monitoring dan evaluasi kepada semua tenaga


pemberi layanan klinis terhadap kebijakan pelayanan klinis, prosedur
penyusunan rencana layanan terpadu secara berkala

Lakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan/atau


rencana asuhan dengan kebijakan dan prosedur kemudian dilakukan
tindak lanjut untuk yang belum sesuai serta dilakukan evaluasi
kembali

Susun rencana layanan untuk setiap pasien dengan kejelasan tujuan


yang ingin dicapai dengan melibatkan pasien serta didokumentasikan
lengkap (SOAP) dalam rekam medis termasuk asuhan
Susun rencana layanan untuk setiap pasien dengan kejelasan tujuan
yang ingin dicapai dengan melibatkan pasien serta didokumentasikan
lengkap (SOAP) dalam rekam medis termasuk asuhan

Lakukan penyusunan rencana layanan untuk pasien rawat jalan dan


rawat inap dengan menggunakan form kajian mempertimbangkan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan tata nilai pasien

Lakukan kajian (SOAP) oleh masing-masing anggota tim terhadap


kondisi pasien yang perlu penanganan secara paripurna dan terpadu
dan terdokumentasi lengkap termasuk identifikasi resiko di rekam
medis

Efek samping dan risiko pengobatan diinformasikan kepada semua


pasien dan di dokumentasikan secara lengkap dalam rekam medis

Rencana layanan terpadu didokumentasian lengkap dalam rekam


medis
Lakukan pendidikan/penyuluhan kepada semua pasien dan dituliskan
lengkap dalam rekam medis
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan informed
consent

Tulis lengkap termasuk prosedur dan tindakan-tindakan yang telah


dilakukan semua informasi klinis pasien atau resume klinis setiap
pasien dirujuk dan dikirim ke fasilitas kesehatan penerima rujukan
bersama pasien, buat form resume klinis
Lakukan audit klinis untuk semua petugas dan untuk semua SOP
layanan klinis guna menilai kesesuaian asuhan dengan panduan dan
kemampuan puskesmas

Lengkapi kajian/asuhan medis sesuai profesi dan didokumentasikan


lengkap di rekam medis sehingga rencana layanan/perubahan rencana
layanan/layanannya dapat di dibaca lengkap untuk melihat
perkembangan pasien serta disetujui keluarga/pasien.
Buat daftar indikator klinis lengkap sesuai layanan klinis yang ada
dan gunakan untuk pemantauan dan evaluasi layanan klinis semua
unit layanan dalam suatu pertemuan
Lakukan pemantauan dan penilaian secara periodik terhadap layanan
klinis secara kuantitatif (indikator klinis dan survey kepuasan)
maupun kualitatif (telusur dengan menanyakan langsung kepada
pasien terhadap pelayanan) dengan menggunakan indikator lengkap
yang sudah dibuat

Buat data lengkap hasil monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan


layanan klinis secara periodik

Lakukan analisis secara tajam hasil monitoring dan evaluasi


pencapaian indikator layanan klinis oleh semua petugas pemberi
layanan di semua unit layanan

Lakukan tindak lanjut lebih aplikatif setelah dilakukan analisis


pencapaian indikator layanan klinis oleh semua petugas pemberi
layanan
Lakukan tindak lanjut terhadap keluhan pasien/keluarga pasien segera

Buat dokumentasi hasil identifikasi, analisis, dan tindak lanjut


keluhan pasien/keluarga pasien

Lakukan pemberian informasi lengkap tentang konsekuensi,


tanggung jawab, tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan
kepada pasien/keluarga pasien akibat penolakan yang dilakukannya
Laksanakan anestesi lokal dan sedasi dengan dipandu SK dan SOP
yang jelas

Lakukan monitoring status fisiologis pasien sebelum, selama dan


setelah pemberian anestesi/sedasi dan di catat dalam rekam medis

Lakukan pencatatan lengkap pemberian anestesi lokal/sedasi dan


teknik pemberian anestesi lokal/sedasi ke dalam rekam medis

Lakukan pencatatan dalam rekam medis assesmen pra bedah

Buat SOAP pembedahan minor secara lengkap dan rencana asuhan


pembedahan serta terdokumentasi dalam rekam medis

Lakukan edukasi pada pasien/keluarga pasien yang terdapat dalam


catatan di informed consent dan rekam medis secara lengkap
menjelaskan resiko, manfaat, komplikasi potensial dan alternatif
kepada pasien/keluarga

Lakukan pencatatan lengkap dalam rekam medis tentang tindakan


pembedahan
Lengkapi pencatatan laporan pembedahan dalam rekam medis sesuai
standar dan peraturan yang berlaku

Laksanakan monitoring status fisiologis semua pasien sebelum,


selama, dan setelah pembedahan

Kebijakan pelayanan klinis memuat kewajiban untuk penyuluhan dan


pendidikan (KIE) pasien dan dokumentasikan secara lengkap dalam
rekam medis
Buat panduan penyuluhan pada pasien/keluarga yang
didokumentasikan secara lengkap. Materi penyuluhan berupa
panduan/pedoman masing-masing profesi dan lakukan pencatatan di
rekam medis

Untuk pasien/keluarga yang tidak bisa membaca siapkan penyuluhan


melalui audio atau dibuatkan ruang konsultasi khusus untuk sanitasi
lingkungan, gizi, dll yang membutuhkannya

Lakukan penilaian terhadap efektivitas penyampaian informasi


kepada pasien/keluarga pasien agar mereka dapat berperan aktif
dalam proses layanan dan memahami konsekuensi layanan yang
diberikan yang tercatat dalam rekam medis dan lakukan evaluasinya.

Lakukan pelatihan/magang kepada bidan yang ditugaskan agar dapat


melaksanakan asuhan gizi kepada pasien rawat inap

Lakukan pencatatan pesanan makanan untuk pasien rawat inap sesuai


dietnya

Buat pemesanan makanan berdasarkan status gizi dan kebutuhan


pasien

Lakukan variasi pilihan makanan yang diberikan konsisten dengan


kondisi dan kebutuhan pasien

Lakukan edukasi kepada keluarga pasien tentang pembatasan diit bila


keluarga membawa makanan dari rumah bagi pasien

Buat MOU dengan piha yang menyiapkan makanan buat pasien dan
lakukan pemantauan mulai dari pembelian bahan makanan,
penyimpanan, penyiapan sampai dengan penyajian kepada pasien
oleh tenaga ahli gizi/orang yang ditunjuk setelah dilakukan
pelatihan/magang
Lakukan asuhan gizi berupa terapi gizi untuk pasien yang pada kajian
awal berada pada resiko nutrisi dan tercatat lengkap dalam rekam
medis
Lakukan proses kerjasama antara dokter, perawat/bidan dan petugas
gizi untuk merencanakan, memberikan dan memonitor pemberian
asuhan gizi

Buat asuhan gizi lengkap dan lakukan monitoring respon pasien dan
dicatat lengkap dalam rekam medis

Sediakan kriteria yang dapat digunakan untuk menetapkan saat


pemulangan dan/tindak lanjut pasien
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyampaian informasi
pada pasien/keluarga pasien secara periodik (misalnya evaluasi ini
dilakukan melalui audit rekam medis/informed consent persetujuan
rujukan)

Buat kriteria rujukan sesuai dengan SOP rujukan


BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layan

Puskesmas : Penuba
Kab./Kota : Lingga
Tanggal : 24 September - 28 September 2017
Surveior : dr. Mecky Muchlis, MKM

KRITERIA 8.1.1. Elemen Penilaian


1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan
EP 1 laboratorium yang dapat dilakukan di
Puskesmas
2. Tersedia jenis dan jumlah petugas
EP 2 kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan
dan jam buka pelayanan

3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh


EP 3 analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman

4. Interpretasi hasil pemeriksaan


EP 4 laboratorium dilakukan oleh petugas yang
terlatih dan berpengalaman
Jumlah

KRITERIA 8.1.2.
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
EP 1
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen
2. Tersedia prosedur pemeriksaan
EP 2
laboratorium

3. Dilakukan pemantauan secara berkala


EP 3
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut

4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan


EP 4 waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
EP 5 Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas
yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
EP 6 pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya
spesimen sputum, darah dan lainnya)
7. Tersedia prosedur kesehatan dan
EP 7 keselamatan kerja, dan alat pelindung diri
bagi petugas laboratorium
8. Dilakukan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri dan
EP 8
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan
EP 9 berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium

10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di


EP 10
laboratorium

11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut


EP 11 terhadap pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur
Jumlah

KRITERIA 8.1.3.
1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
EP 1 yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.

2. Ketepatan waktu melaporkan hasil


EP 2 pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.

3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam


EP 3 kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan
pasien
Jumlah

KRITERIA 8.1.4.

1. Metode kolaboratif digunakan untuk


EP 1 mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik

2. Prosedur tersebut menetapkan nilai


EP 2
ambang kritis untuk setiap tes

3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa


EP 3 dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang
EP 4
dicatat di dalam rekam medis pasien
5. Proses dimonitor untuk memenuhi
EP 5 ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
monitoring
Jumlah

KRITERIA 8.1.5.
1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
EP 1
lain yang harus tersedia
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
EP 2 dan ada proses untuk menyatakan jika reagen
tidak tersedia
3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi
sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
EP 3
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
EP 4
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi

5. Semua reagensia dan larutan diberi label


EP 5
secara lengkap dan akurat

Jumlah

KRITERIA 8.1.6.
1. Kepala Puskesmas menetapkan
EP 1 nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
EP 2 dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
EP 3 laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai

4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi


EP 4
berkala seperlunya

Jumlah

KRITERIA 8.1.7.
1. Tersedia kebijakan dan prosedur
EP 1
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
EP 2 instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
EP 3
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku

4. Apabila ditemukan penyimpangan


EP 4
dilakukan tindakan perbaikan

5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal


EP 5 terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten

6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan


pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
EP 6 dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien

7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya


EP 7
pemantapan mutu internal dan eksternal

Jumlah

KRITERIA 8.1.8.

1. Terdapat program keselamatan/keamanan


laboratorium yang mengatur risiko
EP 1 keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.

2. Program ini adalah bagian dari program


EP 2
keselamatan di Puskesmas

3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan


pelaksanaan program keselamatan kepada
EP 3 pengelola program keselamatan di Puskesmas
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan
4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis
EP 4 tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya

5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak


EP 5
lanjut risiko keselamatan di laboratorium

6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk


EP 6 prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja
7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan
EP 7
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah

KRITERIA 8.2.1.
1. Terdapat metode yang digunakan untuk
EP 1 menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat
2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan
EP 2
dan penggunaan obat
3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
EP 3
jawab
4. Ada kebijakan dan prosedur yang
EP 4 menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada
EP 5
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat
6. Tersedia daftar formularium obat
EP 6
Puskesmas
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
EP 7 ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium

8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


EP 8
kesesuaian peresepan dengan formularium.

Jumlah

KRITERIA 8.2.2.

1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak


EP 1
memberikan resep

2. Terdapat ketentuan petugas yang


EP 2 menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas
3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
EP 3
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus

4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan,


EP 4
pemesanan, dan pengelolaan obat
5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
EP 5 terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa
kepada pasien

6. Dilakukan pengawasan terhadap


EP 6 penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur

7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak


EP 7 menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)

8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan


EP 8 obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien

9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
EP 9
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah

KRITERIA 8.2.3.

EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat

2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan


EP 2
persyaratan

3. Pemberian obat kepada pasien disertai


dengan label obat yang jelas (mencakup
EP 3
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
4. Pemberian obat disertai dengan informasi
penggunaan obat yang memadai dengan
EP 4
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien

5. Petugas memberikan penjelasan tentang


EP 5 kemungkinan terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan

6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang


EP 6
penyimpanan obat di rumah

7. Tersedia kebijakan dan prosedur


EP 7
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai
EP 8
kebijakan dan prosedur.
Jumlah

KRITERIA 8.2.4.
1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
EP 1
obat

2. Efek samping obat didokumentasikan


EP 2
dalam rekam medis

3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk


mencatat, memantau, dan melaporkan bila
EP 3
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat

4. Kejadian efek samping obat dan KTD


EP 4
ditindaklanjuti dan didokumentasikan

Jumlah

KRITERIA 8.2.5.
1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
EP 1 dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC

2. Kesalahan pemberian obat dan KNC


EP 2 dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku

3. Ditetapkan petugas kesehatan yang


EP 3 bertanggung jawab mengambil tindakan
untuk pelaporan diidentifikasi

4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian


EP 4 obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan pelayanan obat.

Jumlah

KRITERIA 8.2.6.
1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
EP 1
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi

2. Ada kebijakan yang menetapkan


EP 2 bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian

3. Obat emergensi dimonitor dan diganti


secara tepat waktu sesuai kebijakan
EP 3
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak

Jumlah

KRITERIA 8.3.1.
1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
EP 1 standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
EP 2 secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Jumlah

KRITERIA 8.3.2.
1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
EP 1
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja
2. Program keamanan merupakan bagian dari
program keselamatan di Puskesmas, dan
EP 2
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
EP 3 mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
EP 4 mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau
EP 5 peralatan khusus untuk mengurangi risiko
(seperti apron timah, badge radiasi dan yang
sejenis)
6. Petugas pemberi pelayanan
EP 6 radiodiagnostik diberi orientasi tentang
prosedur dan praktik keselamatan
7. Petugas pemberi pelayanan
EP 7 radiodiagnostik mendapat pendidikan untuk
prosedur baru dan bahan berbahaya
Jumlah

KRITERIA 8.3.3.
1. Ditetapkan petugas yang melakukan
EP 1
pemeriksaan diagnostik
2. Tersedia petugas yang kompeten dan
EP 2 pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
EP 3 yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
4. Petugas yang kompeten yang memadai,
EP 4 memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
EP 5
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah

KRITERIA 8.3.4.
1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
EP 1
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
EP 2 pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak
lanjuti
3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
EP 3 dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Jumlah

KRITERIA 8.3.5.
1. Ada program pemeliharaan peralatan
EP 1
radiologi dan dilaksanakan

EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan

3. Program termasuk inspeksi dan testing


EP 3
peralatan
4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan
EP 4
peralatan
5. Program termasuk monitoring dan tindak
EP 5
lanjut
6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
EP 6 semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Jumlah

KRITERIA 8.3.6.
1. X-ray film, reagensia dan semua
EP 1
perbekalan penting ditetapkan
2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
EP 2
penting lain tersedia
3. Semua perbekalan di simpan dan
EP 3
didistribusi sesuai dengan pedoman
4. Semua perbekalan dievaluasi secara
EP 4
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
5. Semua perbekalan diberi label secara
EP 5
lengkap dan akurat
Jumlah

KRITERIA 8.3.7.
1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
EP 1
seseorang yang kompeten
2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
EP 2
petugas yang kompeten.
3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
EP 3
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 4 melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
EP 5 mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
6. Penanggung jawab pelayanan memantau
EP 6 dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan
Jumlah

KRITERIA 8.3.8.

1. Ada program kontrol mutu untuk


EP 1
pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.

2. Program kontrol mutu termasuk validasi


EP 2
metode tes.
3. Program kontrol mutu termasuk
EP 3
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan
EP 4
cepat bila ditemukan kekurangan.
5. Program kontrol mutu termasuk
EP 5 pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan.
Jumlah

KRITERIA 8.4.1.
1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
EP 1 diagnosis dan terminologi lain yang konsisten
dan sistematis

2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi


EP 2 diagnosis dan terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)

3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan


EP 3 yang digunakan dalam pelayanan sesuai
dengan standar nasional atau lokal

Jumlah

KRITERIA 8.4.2.

1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses


EP 1
petugas terhadap informasi medis

2. Akses petugas terhadap informasi yang


EP 2 dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab
3. Akses petugas terhadap informasi
EP 3 dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur

4. Hak untuk mengakses informasi tersebut


EP 4 mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan
keamanan informasi

Jumlah

KRITERIA 8.4.3.
1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
EP 1 setiap pasien dengan metoda identifikasi
yang baku
2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
EP 2 menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien

3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan


berkas rekam medis dengan kejelasan masa
EP 3
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.

Jumlah

KRITERIA 8.4.4.

1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,


EP 1 pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan yang diberikan

2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut


EP 2
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis

3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan


EP 3
rekam medis

Jumlah

KRITERIA 8.5.1.

1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas


EP 1
dipantau secara rutin.

2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas


dan sistem lain yang digunakan dipantau
EP 2
secara periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab

3. Tersedia sarana untuk menangani masalah


EP 3
listrik/api apabila terjadi kebakaran

4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi,


EP 4
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan

5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan


EP 5 perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
EP 6
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah

KRITERIA 8.5.2.

1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur


EP 1 inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya

2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur


EP 2 pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya

3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan


EP 3 tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan bahan berbahaya

4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan


EP 4 tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah berbahaya

Jumlah

KRITERIA 8.5.3.

1. Ada rencana program untuk menjamin


EP 1
lingkungan fisik yang aman

2. Ditetapkan petugas yang bertanggung


jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
EP 2
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman

3. Program tersebut mencakup perencanaan,


EP 3 pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi

4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak


EP 4 lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut.
Jumlah

KRITERIA 8.6.1.
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
EP 1 yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya

2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang


EP 2
perlu disterilkan

3. Dilakukan pemantauan terhadap


EP 3
pelaksanaan prosedur secara berkala

4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,


persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun
EP 4
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi

Jumlah

KRITERIA 8.6.2.
1.      Dilakukan inventarisasi peralatan yang
EP 1
ada di Puskesmas
2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
EP 2 alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya

3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,


EP 3
testing, dan perawatan secara rutin

4. Hasil pemantauan tersebut


EP 4
didokumentasikan
5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
EP 5 penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah

KRITERIA 8.7.1.
1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
EP 1 di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi
dan kualifikasi.

2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga


EP 2 untuk memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kewenangan
3. Dilakukan proses kredensial yang
EP 3
mencakup sertifikasi dan lisensi

4. Ada upaya untuk meningkatkan


EP 4 kompetensi tenaga klinis agar sesuai
persyaratan dan kualifikasi

Jumlah

KRITERIA 8.7.2.

1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga


EP 1 kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
secara berkala

2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut


EP 2
terhadap hasil evaluasi

3. Tenaga kesehatan yang memberikan


EP 3 pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis

Jumlah

KRITERIA 8.7.3.

1. Tersedia informasi mengenai peluang


EP 1 pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis

2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas


EP 2 bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
peluang tersebut

3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti


EP 3 pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.

4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan


EP 4 kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Jumlah
KRITERIA 8.7.4.

1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan


pelayanan klinis mempunyai uraian tugas
EP 1
dan wewenang yang didokumentasikan
dengan jelas

2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang


memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
EP 2
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus

3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi


kewenangan khusus, dilakukan penilaian
EP 3 terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan

4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut


EP 4 terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).

FAKTA DAN ANALISIS

Ada SK jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia


dan SOP pemeriksaan laboratorium serta brosur pelayanan

Tersedia hanya 1(satu) orang D-3 keperawatan yang


kompetensinya belum sesuai kebutuhan dan ada jam buka
pelayanan
Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh D-3 keperawatan
dan hanya untuk pelayanan darah yang sangat minimal, spt
Hb sahli dan stik-stik serta belum dilakukan
pelatihan/magang
Interpretasi pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh
petugas yang sudah terlatih dan berpengalaman untuk
pemeriksaan minimal

Ada SK dan SOP untuk permintaan pemeriksaan,


penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpanan
spesimen.

Ada SK dan SOP pemeriksaan laboratorium

Belum ada pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan


laboratorium serta belum ada hasil pemantauan, tindak lanjut
pemantauan
Belum ada SOP penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil
serta belum ada hasil evaluasi dan tindak lanjut hasil
evaluasi

Ada SK dan SOP pemeriksaan di luar jam kerja dilakukan


petugas laboratorium dan ada jadwal piket on call

Belum ada SK dan SOP pemeriksaan laboratorium yang


beresiko tinggi
Ada SOP kesehatan dan keselamatan kerja serta APD bagi
petugas laboratorium

Belum ada bukti pemantauan terhadap penggunaan APD dan


pelaksanaan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja

Ada SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, SOP


pengelolaan limbah tapi bukan hasil dari kegiatan
pemeriksaan laboratorium
Ada SK dan ada SOP pengelolaan reagen tapi isinya belum
menggambarkan pengelolaan reagen sesuai aturan dan
regulasi

Belum ada dokumentasi lengkap pemantauan dan tindak


lanjut terhadap pengelolaan limbah medis di laboratorium .

Ada SK menetapkan waktu yang diharapkan untuk laporan


hasil pemeriksaan tapi isinya tidak berdasarkan standar yang
ada
Ada SK dan ada SOP pemantauan waktu penyampaian hasil
pemeriksaan laboratorium untuk pasien urgen/gawat darurat
tapi waktu yang ditetapkan masih sama dengan waktu
normal pemeriksaan biasa
Belum ada catatan di buku register pemeriksaan hasil
laboratorium dan hasil pemantauan waktu pelaporan
pemeriksaan laboratorium

Belum ada bukti dokumen dalam penyusunan prosedur


pelaporan hasil kritis dari pemeriksaan laboratorium dan
penyampaian hasil laboratorium kritis dilakukan secara
kolaboratif antara dokter, perawat dan petugas laboratorium

Ada SK dan ada SOP yang menetapkan nilai ambang kritis


tapi hanya untuk GDS dan HB saja dan tidak mengacu pada
standar/pedoman yang ada
Belum ada SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
yang kritis disebutkan oleh siapa (petugas analis) dan
kepada siapa (dokter pemeriksa) hasil dilaporkan
Belum ada SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
yang kritis ditetapkan dan dicatat di dalam rekam medis
Belum ada SOP monitoring hasil laboratorium kritis serta
belum dibuat daftar tiliknya sehingga belum ada hasil
monitoringnya

Ada SK reagensia esensial dan bahan lain yang harus


tersedia
Ada SK batas buffer stock reagen untuk segera melakukan
order tapi yang dibuat bukan tentang buffer stock melainkan
persediaan reagen

Ada SOP penyimpanan dan distribusi reagensia yang


mencantumkan peletakkan reagensia sesuai masa kadaluarsa
dengan metode FIFO dan FEFO

Ada panduan tertulis untuk evaluasi reagensia tapi belum


lengkap isinya dan belum ada bukti evaluasi dan tindak
lanjutnya

Ada SOP pelabelan reagensia dan larutan tapi isinya belum


jelas yang mana harus di label dan belum ada bukti
pelabelan lengkap terutama reagensia buatan sendiri

Ada SK nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap pemeriksaan


yang dilaksanakan

Ada form laporan hasil pemeriksaan laboratorium memuat


rentang nilai normal

Ada dilakukan pemeriksaan di laboratorium luar (27/8/17)


dan ada mencantumkan rentang nilai tapi memang belum
ada MOU
Ada SOP evaluasi rentang nilai tapi isinya mengenai reagen
baru bukan reagen yang sudah ada dan tidak ada laporan
evaluasi serta tidak ada tindak lanjut

Ada SK dan SOP pengendalian mutu pelayanan


laboratorium

Ada SOP kalibrasi tapi isinya belum sesuai dan belum ada
bukti pelaksanaan kalibrasi dan validasi instrumen, sudah
direncanakan dengan permohonan ke dinkes kabupaten
untuk semua peralatan yang harus di kalibrasi
Ada SOP kalibrasi tapi isinya belum sesuai dan belum ada
bukti pelaksanaan kalibrasi dan validasi instrumen, sudah
direncanakan dengan permohonan ke dinkes kabupaten
untuk semua peralatan yang harus di kalibrasi

Belum ada bukti pelaksanaan pemeliharaan peralatan


laboratorium setiap selesai penggunaan alat ataupun
sebelum memulai kerja dan tercatat

Belum ada bukti pelaksanaan pemantapan mutu eksternal


oleh pihak yang kompeten

Ada SOP rujukan laboratorium dan pernah sekali dilakukan


pengiriman spesimen (27-8-17) tapi belum ada MOU untuk
hal ini

Belum ada bukti pelaksanaan PMI dan belum ada bukti


pelaksanaan PME

Ada kerangka acuan program keselamatan/keamanan


laboratorium dan tidak ada bukti pelaksanaan lengkap
program keselamatan/keamanan di laboratorium (ada rincian
kegiatannya tapi belum lengkap mulai dari perencanaan
sampai dengan evaluasi dan belum ada pelaporan/matriks
jadwal pelaksanaannya selama 1 tahun berjalan)

Program ini sudah merupakan bagian dari program


keselamatan di Puskesmas tetapi belum merinci lengkap
kegiatan yang merupakan program keselamatan pasien dan
petugas

Ada SOP tentang pelaporan keselamatan di laboratorium


tapi belum pernah dibuat laporan untuk kegiatan program
keselamatan pasien dan ada formulir laporannya.

Ada SK dan SOP penanganan dan pembuangan bahan


berbahaya tapi isinya penanganan limbah berbahaya

Sudah dibuat register resiko dan belum dibuat FMEA di


labor tetapi belum lengkap isinya (baru sampai di penentuan
cut off nya)
Belum ada SOP orientasi prosedur dan praktek
keselamatan/keamanan kerja serta belum ada bukti
pelaksanaan program orientasi
Belum pernah ada peralatan yang baru sehingga tidak ada
bukti pelatihan bagi staf laboratorium untuk prosedur dan
penggunaan peralatan yang baru

Ada pedoman dan SOP tentang penilaian, pengendalian,


penyediaan dan penggunaan obat

Ada SOP tentang penyediaan dan penggunaan obat

Ada SK tentang penanggung jawab pelayanan obat. Hal ini


sesuai dengan PMK no.74/2016

Ada SK dan SOP tentang penyediaan obat yang menjamin


ketersediaan obat

Ada SK tentang pelayanan obat 24 jam tapi isinya belum


mengatur ketersediaan pelayanan obat 24 jam oleh petugas
farmasi

Ada daftar formularium obat tingkat puskesmas sesuai


aturan
Ada bukti pelaksanaan evaluasi ketersediaan obat terhadap
formularium tapi isinya berupa LPLPO dan belum ada hasil
evaluasi dan tindak lanjutnya
Belum ada bukti pelaksanaan evaluasi kesesuaian peresepan
dengan formularium serta belum ada hasil evaluasi dan
tindak lanjutnya

Ada SK tentang persyaratan petugas yg berhak memberikan


resep tapi belum untuk perawat dan bidan di pustu dan
poskesdes
Ada SK tentang persyaratan petugas yang berhak
menyediakan obat tapi belum mengatur untuk penyediaan
obat di pustu dan poskesdes
Belum ada pelatihan khusus (apabila tidak ada petugas
farmasi) kepada petugas yang diberi kewenangan dalam
penyediaan obat terutama di pustu, poskesdes maupun di
luar jam kerja untuk pelayanan 24 jam

Ada SK dan ada SOP tentang peresepan, pemesanan dan


pengelolaan obat
Ada SOP tentang menjaga tidak terjadinya pemberian obat
kadaluarsa dan ada bukti pelaksanaan FIFO dan FEFO ,
tersedia kartu stok/kendali di farmasi/apotek

Belum ada bukti dilakukan pembinaan dan pengawasan oleh


Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap penggunaan dan
pengelolaan obat

Ada SK dan ada SOP tentang peresepan psikotropika dan


narkotika

Tidak ada SK dan ada SOP yang isinya pembuatan resep


untuk dilakukan pembelian obat di apotik bukan berisi
rekonsiliasi obat yang dibawa pasien/keluarga dengan obat
dari puskesmas

Pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika dan


narkotika menggunakan lemari satu pintu yang berkaca dan
satu kunci dan kunci dipegang oleh apoteker

Ada SOP penyimpanan obat

Pelaksanaan penyimpanan obat sesuai dengan persyaratan di


SOP penyimpanan obat. Penyimpanan obat berdasarkan
alfabetik, termasuk obat psikotropika/narkotika

Ada SOP tentang pemberian obat kepada pasien dan


pelabelan tapi belum ada bukti ketersediaan label berwarna
putih dan biru

Ada SOP tentang pemberian informasi penggunaan obat tapi


belum ada bukti pelaksanaannya

Tidak ada bukti proses pemberian informasi tentang efek


samping obat atau efek yang tidak diharapkan saat
penyerahan obat

Tidak ada bukti penjelasan tentang petunjuk penyimpanan


obat di rumah saat penyerahan obat ke pasien/keluarga
pasien

Ada SK dan SOP penanganan obat kedaluarsa/rusak.


Obat kedaluarsa/rusak ada bukti dikelola sesuai kebijakan
dan prosedur

Ada SOP tentang pelaporan efek samping obat

Tidak ada pelaporan dan dokumentasi informasi efek


samping obat di rekam medis karena belum dilakukan
sosialisasi pelaporan efek samping obat oleh semua tenaga
pemberi layanan

Ada SK dan SOP tentang pencatatan, pemantauan,


pelaporan efek samping obat serta kesalahan pemberian
obat, KTD

Ada kejadian efek samping obat dan KTD tetapi belum


dilaporkan, didokumentasikan serta dianalisis dan ditindak
lanjuti

Ada SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian


obat dan KNC

Belum ada pelaporan kejadian kesalahan pemberian obat


dan belum ada sosialisasi serta ada format pelaporan

Ada SK Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan

Belum ada pelaporan kesalahan pemberian obat


Ada SK dan SOP penyediaan obat-obat emergensi di unit
kerja tapi bukan hanya di unit tindakan yang beresiko syok
anafilaktik dan ada daftar obat emergensinya tapi isinya
bukan untuk penanganan syok anafilaktik

Ada SK dan ada SOP penyimpanan obat emergensi di unit


pelayanan tapi bukan di unit tindakan yang beresiko syok
anafilaktik

Ada SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit


kerja dan belum dilakukan monitoring dan belum
ditindaklanjuti.

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK


TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK


TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK


Ada SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan
terminologi yang digunakan

Ada standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi


di Puskesmas dengan menggunakan kode ICD X

Ada pembakuan singkatan yang digunakan dalam pelayanan


sesuai dengan standar nasional atau lokal

Ada SK dan SOP tentang akses terhadap rekam medis

Akses petugas terhadap informasi yang dibutuhkan belum


dilaksanakan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

Belum ada sosialisasi kebijakan dan prosedur akses terhadap


rekam medis

Belum ada SK yang menetapkan pembatasan-pembatasan


akses kepada petugas serta belum mempertimbangkan
tingkat kerahasiaan dan keamanan informasi (belum ada
keamanan ruang rekam medis)

Ada SK pelayanan rekam medis dan metode identifikasi


yang baku
Belum ada dalam SK pelayanan rekam medis memuat
tentang sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi
rekam medis tapi telusur itu semua sudah dikerjakan

Ada SK dan ada SOP tentang penyimpanan dan masa retensi


rekam medis belum sesuai dengan PMK no 269/2008 (lama
penyimpanan sekurang-kurangnya 5 tahun dan masa retensi
rekam medis dengan informed consent belum dijelaskan)

Ada SK tentang isi rekam medis yang mencakup diagnosis,


pengobatan, hasil pengobatan, tapi belum ada mengenai
kontinuitas asuhan yang diberikan dan telusur hal ini belum
juga dilakukan
Belum ada bukti pelaksanaan penilaian kelengkapan isi
rekam medis, ketepatan isi rekam medis, dan belum
dievaluasi dan ditindak lanjuti
Ada SOP kerahasiaan rekam medis tapi isinya belum sesuai
PMK no.269/2008 serta dalam pelaksanaannya tidak sesuai
dengan menjaga kerahasiaan rekam medis

Ada SK dan SOP tentang penyelenggaraan kesehatan


lingkungan tapi belum ada tentang cara pemantauan rutin
kondisi fisik lingkungan puskesmas. Belum ada bukti
pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik Puskesmas :
belum ada check list pelaksanaan dan belum ada bukti
pelaksanaannya

Belum ada bukti pelaksanaan pemeliharaan dan pemantauan


instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain

Belum ada SOP jika terjadi kebakaran, ketersediaan APAR,


pelatihan penggunaan APAR dan pelatihan jika terjadi
kebakaran oleh yang berkompeten. Belum ada APAR,
prosedur penggunaan dan check list perawatan alat

Ada SK dan SOP pemantauan, pemeliharaan, perbaikan


sarana dan peralatan

Tidak ada bukti pelaksanaan inspeksi, pemantauan,


pemeliharaan tapi ada perbaikan alat jika ada laporan dari
petugas unit layanan
Belum ada dokumentasi pelaksanaan, pemantauan,
pemeliharaan dan tindak lanjut

Ada SK dan SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan


dan penggunaan bahan berbahaya tapi belum jelas isinya
serta belum mengacu kepada PP no.74/2001 tentang
pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
Ada SK dan SOP pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya tapi belum jelas isinya serta belum mengacu
kepada PP no.101/2014 tentang pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun

Belum dilakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan


prosedur penanganan bahan berbahaya, dan belum
ditindaklanjuti

Tidak ada bukti pemantauan pelaksanaan kebijakan dan


prosedur penanganan limbah berbahaya, dan tindak lanjut

Rencana program yang menjamin keamanan lingkungan


fisik Puskesmas belum dibuat. Ada 2(dua) petugas kesling
tapi tidak untuk kegiatan dalam gedung (satu untuk di
lapangan dan satu lagi di TU)

Belum ada SK penanggung jawab pengelolaan keamanan


lingkungan fisik Puskesmas.

Belum ada bukti rencana program keamanan lingkungan


fisik Puskesmas memuat: perencanaan, pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas,pemantauan
dan evaluasi

Belum dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut


terhadap pelaksanaan program keamanan lingkungan
Ada SK dan SOP memisahkan alat yang bersih dan alat
yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai),
serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya sesuai SOP

Belum ada SOP tentang sterilisasi peralatan dan telusur


sterilisasi belum dilakukan dengan benar
Tidak ada SK petugas pemantau, ada SOP pemantauan
berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan sterilisasi
serta belum ada bukti pelaksanaan pemantauan, hasil
pemantauan dan tindak lanjut pemantauan

Ada SOP tentang penanganan bantuan peralatan,


persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun petugas yang
kompeten serta sudah ada bukti pengelolaan dan
penggunaan alat baru sesuai SOP.

Ada daftar inventaris peralatan klinis di Puskesmas

Ada SK penanggung jawab pengelolaan peralatan dan


kalibrasi serta lengkap mengatur kerjanya

Ada SOP kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara


rutin untuk peralatan klinis yang digunakan tapi
pelaksanaannya belum dilakukan sesuai SOP

Belum ada dokumentasi hasil pemantauan

Ada SK dan SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak


tapi belum dilakukan pemeliharaan alat dan pelaksanaan
perbaikan alat sesuai SOP

Proses penghitungan kebutuhan tenaga klinis di puskesmas


dengan persyaratan kompetensi dan kualifikasi dilakukan
sesuai PMK 75/2014

Belum ada SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan


kewenangan petugas untuk memberikan pelayanan yang
sesuai
Belum ada SOP proses kredensial dan belum dibentuk tim
kredential

Belum ada Pemetaan kompetensi dan rencana peningkatan


kompetensi tenaga klinis.

Ada SOP penilaian kinerja petugas pemberi pelayanan klinis


tapi isinya belum lengkap untuk penilaian kinerja, instrumen
penilaiannya belum ada. Proses evaluasi, hasil evaluasi dan
tindak lanjut belum dilaksanakan

Tidak ada bukti analisis dan bukti tindak lanjut terhadap


hasil evaluasi karena belum dilakukan evaluasi

Belum ada SK tentang keterlibatan petugas pemberi


pelayanan klinis dalam peningkatan mutu klinis

Belum ada penyediaan informasi tentang peluang


pendidikan dan pelatihan tapi hanya menunggu dari dinas
kesehatan memanggil mengikuti pelatihan bagi petugas
layanan klinis
Bentuk-bentuk dukungan manajemen untuk pendidikan dan
pelatihan hanya berupa memberi izin/surat tugas mengikuti
pendidikan/pelatihan dan belum memberi usulan ke dinkes
untuk peningkatan kompetensinya
Ada SOP evaluasi dan tindak lanjut hasil mengikuti
pendidikan dan pelatihan tapi hanya sebatas membuat
laporan tertulis dan belum ada bukti pelaksanaan evaluasi
dan tindak lanjutnya

Ada bukti pendokumentasian pelaksanaan pendidikan dan


pelatihan
Belum ada uraian tugas petugas pemberi pelayanan klinis
dan ada petugas yang memegang program di puskesmas
tidak sesuai kompetensinya dan ada petugas yang
kompetensinya tidak lengkap dibuat

Belum ada SK tentang pemberian kewenangan jika tidak


tersedia tenaga kesehatan yang memenuhai persyaratan,
belum ada bukti pemberian kewenangan khusus pada
petugas

Belum ada SOP penilaian oleh tim kredensial untuk menilai


kompetensi petugas yang diberi kewenangan khusus

Belum ada SOP pelaksanaan evaluasi terhadap uraian tugas


dan pemberian kewenangan pada petugas pemberi
pelayanan klinis, dan belum ada tindak lanjut
Klinis (MPLK).

REKOMENDASI

Karena petugas laboratorium bukan seorang analis maka lakukan


pelatihan/magang ke puskesmas lain yang kegiatan laboratoriumnya
dilakukan oleh seorang analis

Lakukan pelatihan/magang kepada petugas laboratorium yang


bukan analis dan selanjutnya lakukan juga pembinaan secara rutin
oleh analis yang berpengalaman

Lakukan pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan


laboratorium dan buat hasil pemantauan serta ditindaklanjuti

Buat SOP penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil dan lakukan


evaluasi serta tindak lanjut hasil evaluasi sesuai SOP

Buat SK dan SOP pemeriksaan laboratorium yang beresiko tinggi


Lakukan pemantauan terhadap penggunaan APD dan pelaksanaan
prosedur K3 dengan membuat form monitoring penggunaan APD
dan pelaksanaan prosedur K3

Buat SK dan SOP untuk pengelolalan bahan berbahaya dan limbah


medis hasil kegiatan pemeriksaan laboratorium sehari-hari secara
lengkap dan sesuai kondisi puskesmas

Buat SK pengelolaan reagen dan SOP pengelolaan reagen yang baik


dan benar sesuai standar dan regulasi pengelolaan laboratorium

Lakukan pemantauan dan tindak lanjut terhadap pengelolaan limbah


medis sesuai prosedur. Buat catatan sebagai dokumentasi di buku
harian untuk pengelolaan limbah medis

Buat SK menetapkan waktu yang diharapkan untuk laporan hasil


pemeriksaan berdasarkan standar yang ada

Buat target waktu khusus yang urgen maksimal sesuai waktu


pemeriksaan cepat yang dapat dilakukan. Lakukan rekapitulasi hasil
pemantauan waktu hasil pemeriksaan laboratorium dalam buku
register kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti

Buat dokumen lengkap dalam penyusunan prosedur pelaporan hasil


kritis dari pemeriksaan laboratorium secara kolaboratif

Buat SK dan SOP nilai ambang kritis untuk semua hasil tes dengan
mengacu pada standar/pedoman yang sudah ada

Buat SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis


disebutkan oleh siapa (petugas analis) dan kepada siapa (dokter
pemeriksa) hasil dilaporkan
Buat SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis
ditetapkan dan dicatat di dalam rekam medis
Buat SOP monitoring hasil laboratorium kritis serta buat juga daftar
tilik untuk monitoring hasil laboratorium kritis sesuai SOP nya.

Buat SK buffer stock yang menyatakan bahwa bila persediaan


reagen sudah minimal lakukan permintaan sebelum habis

Buat lengkap panduan tertulis untuk evaluasi reagensia dan lakukan


evaluasi dan tindak lanjut terhadap semua reagen sehingga
memberikan hasil yang akurat dan presisi

Buat SOP pelabelan untuk reagensia yang dibuat sendiri atau yang
belum ada label khusus dari pabrik serta lakukan pelabelan semua
reagensia dan larutan secara lengkap dan akurat untuk menghindari
adanya kesalahan dan kadaluarsa

Buat catatan di buku register rentang nilai pemeriksaan dan lakukan


evaluasi sesuai SOP rentang nilai secara berkala dan ditindaklanjuti,
bisa berupa revisi rentang nilai bila ada perubahan

Buat SOP kalibrasi tentang kapan dan alat-alat apa saja yang harus
di kalibrasi dan validasi instrumen. Minta sertifikat telah dilakukan
kalibrasi/validasi instrumen bila sudah dilakukan
Buat SOP kalibrasi tentang kapan dan alat-alat apa saja yang harus
di kalibrasi dan validasi instrumen. Minta sertifikat telah dilakukan
kalibrasi/validasi instrumen bila sudah dilakukan

Lakukan pemeriksaan peralatan laboratorium setiap selesai


penggunaan dan lakukan juga cross check alat yang sama atau
menggunakan standar dari pabrik
Lakukan pelaksanaan pemantapan mutu eksternal (PME) terhadap
semua pemeriksaan laboratorium yang dilakukan secara berkala
oleh pihak yang kompeten (bila ada bekerja sama dengan BBLK
atau labkesda)

Lakukan pendokumentasian lengkap pemantapan mutu internal (pra


analitik, analitik dan pasca analitik) dan usulan dilakukannya PME
untuk semua jenis pemeriksaan laboratorium secara berkala

Lengkapi kerangka acuan mulai dari kegiatan perencanaan sampai


dengan evaluasi serta buat matriks jadwal pelaksanaannya selama 1
tahun berjalan

Lengkapi program keselamatan laboratorium sesuai dengan


program keselamatan pasien dan petugas di puskesmas

Buat SOP tentang pelaporan keselamatan di laboratorium dan buat


buku bantu untuk mencatat bila ada insiden dan dilakukan
pelaporan kepada tim mutu keselamatan pasien secara berkala

Buat SK dan SOP cara penanganan dan pembuangan bahan


berbahaya di laboratorium dan ditempel di dinding dekat tempat
sampah untuk diketahui dan dilaksanakan oleh petugas

Buat register resiko dan buat FMEA lengkap sampai ke tindak


lanjut dari risiko keselamatannya

Buat SOP prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja bagi


petugas laboratorium dan lakukan orientasi sesuai SOP
Buat SK lengkap tentang pengelolaan obat di luar hari kerja dan jam
kerja yang mengatur serta mengelola ketersediaan pelayanan obat
oleh petugas farmasi

Laksanakan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat


dibandingkan dengan formularium

Lakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian peresepan dengan


formularium

Buat SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberikan


resep termasuk yang di pustu maupun poskesdes dan laksanakan
sesuai kebijakan

Buat SK tentang persyaratan petugas yang berhak menyediakan


obat di puskesmas, pustu dan poskesdes

Lakukan pelatihan khusus kepada petugas yang diberi wewenang


untuk penyediaan obat terutama di pustu, poskesdes maupun
pelayanan obat 24 jam
Lakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pengelolaan obat
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten secara teratur dengan membawa
surat tugas dan membuat check list pembinaan

Buat SK dan SOP penggunaan obat-obatan pasien rawat inap yang


dibawa sendiri oleh pasien/keluarga pasien dengan menggunakan
metode rekonsiliasi obat

Lakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan psikotropika


dan narkotika menggunakan lemari dua kunci yang kokoh dan
kunci dipegang hanya oleh apoteker sesuai permenkes no. 3 tahun
2015

Lakukan pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat


yang jelas (mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya). Buat label putih untuk obat makan dan
label biru untuk obat luar dengan petunjuk yang jelas
Siapkan buku register untuk bukti pelaksanaan pemberian informasi
penggunaan obat dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga yang dibuktikan adanya tanda tangan bahwa
pasien/keluarga mengerti serta memahami

Lakukan proses pemberian informasi tentang efek samping obat


atau efek yang tidak diharapkan saat penyerahan obat dan
menjelaskan petunjuk penyimpanan obat di rumah serta buat
dokumentasi/bukti pemberian informasi tersebut
Lakukan sosialisasi pelaporan efek samping obat kepada semua
tenaga pemberi layanan serta buat pelaporan dan dokumentasi
informasi efek samping obat di rekam medis

Sosialisasikan kepada semua tenaga pemberi layanan klinis tentang


SOP pelaporan efek samping obat dan kewajiban seluruh tenaga
pemberi layanan klinis untuk menanyakan kepada pasien tentang
informasi efek samping obat seandainya ada dan lakukan
dokumentasi dalam rekam medis bila ada laporan efek samping obat

Lakukan sosialisasi tentang SOP identifikasi dan pelaporan


kesalahan pemberian obat dan KNC serta ditindaklanjuti dengan
melaporkan segera semua kesalahan pemberian obat dan KNC serta
buat format pelaporannya
Buat SK dan SOP penyediaan obat-obat emergensi di unit tindakan
yang beresiko syok anafilaktik dan buat daftar obat emergensinya
sesuai permenkes no.74/2016 tentang obat emergensi untuk
penanganan syok anafilaktik serta tempelkan juga pedoman
penanganan syok anafilaktik

Lakukan penyimpanan obat emergensi di unit tindakan yang


beresiko syok anafilaktik

Lakukan monitoring penyediaan obat emergensi di unit pelayanan


(UGD, kebidanan, ruang gigi, rawat inap). Buat check list
monitoring penyediaan obat emergensi oleh penanggung jawab
ruangan kemudian dilaporkan setiap bulan kepada apoteker,
dianalisis dan ditindak lanjuti

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK


TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK


TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK

TIDAK ADA PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK


Akses petugas terhadap informasi yang dibutuhkan dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab, sesuai dengan kebijakan
dan prosedur dan hak untuk mengakses informasi tersebut harus
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan keamanan informasi.
Siapkan buku bantu peminjaman (sebagai dokumentasi) rekam
medis yang memuat tanggal dan jam peminjaman, siapa yang yang
meminjam dan meng-akses dan tujuan meminjam/meng-akses serta
untuk keamanan tempat penyimpanan rekam medis dilakukan
penguncian
Revisi SK dengan memuat tentang sistem pengkodean,
penyimpanan, dan dokumentasi rekam medis

Revisi SK dan SOP untuk lamanya penyimpanan dan masa retensi


untuk rekam medis dengan informed consent

Revisi SK untuk kontinuitas asuhan yang diberikan serta untuk


dilakukan dan tercatat dalam rekam medis

Lakukan secara berkala penilaian terhadap kelengkapan isi rekam


medis dengan membuat check list, kemudian di evaluasi terhadap
pelaksanaan pengisian rekam medis serta ditindaklanjuti
Revisi SOP sesuai PMK no.269/2008 dan lakukan sosialisasi
kepada semua petugas pelayanan tentang SOP kerahasiaan rekam
medis dan pelaksanaannya

Lakukan pelaksanaan pemantauan kondisi fisik lingkungan


puskesmas dengan membuat check list dan dilakukan oleh
penanggung jawab unit/ruangan. Revisi SK dan SOP

Lakukan pelaksanaan pemeliharaan dan pemantauan instalasi


listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain setiap hari dengan
menggunakan check list oleh masing-masing penanggung jawab
unit/ruangan

Sediakan APAR di puskesmas. Buat SK dan SOP tentang


penanganan kebakaran, ketersediaan APAR dan pelatihan
penggunaan APAR oleh yang kompeten

Lakukan pelaksanaan inspeksi, pemantauan, pemeliharaan,


perbaikan alat sesuai prosedur (SOP)
Lakukan dokumentasi hasil pelaksanaan secara lengkap seperti
mana yang masih baik, mana yang harus di kalibrasi, mana yang
harus diperbaiki dan mana yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Lakukan tindak lanjut sesuai kebutuhan masing-masing

Buat SK dan SOP dengan mengacu kepada PP no.74/2001 tentang


pengelolaan bahan berbahaya dan beracun

Buat SK dan SOP dengan mengacu kepada PP no.101/2014 tentang


pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun

Lakukan pemantauan pelaksanaan penanganan bahan berbahaya


sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah dibuat serta
evaluasi dan tindaklanjutnya

Lakukan pemantauan pelaksanaan penanganan limbah berbahaya


sesuai kebijakan dan prosedur, serta evaluasi dan tindak lanjutnya

Berdayakan petugas kesling sesuai pendidikannya dan buat SK


penanggung jawab program kesehatan lingkungan dan dalam
pertemuan buat rencana lengkap program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman yang memuat : keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya, manajemen emergensi, pengamanan
kebakaran, peralatan medis, sistem utilitas kemudian dilaksanakan
sesuai rencana, didokumentasikan kemudian di monitoring, di
evaluasi dan ditindaklanjuti
Buat SOP tentang sterilisasi peralatan dan lakukan sterilisasi sesuai
prosedur

Buat SK petugas pemantau serta lakukan pemantauan secara


berkala (dengan membuat check list pemantauan peralatan medis),
dokumentasikan hasil pemantauan dan tindak lanjut pemantauan

buat check list sesuai SOP untuk pemantauan, kontrol semua


peralatan, testing dan perawatan peralatan medis secara rutin dan
didokumentasikan lengkap

Lakukan juga pemeliharaan alat dan pelaksanaan perbaikan alat


sesuai SOP

Buat SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan,


kepala puskesmas bersama penanggung jawab pelayanan klinis
melakukan penilaian dan membuat penetapan kewenangan klinis
petugas untuk memberikan pelayanan
Buat SOP kredential untuk menilai kompetensi pegawai dan buat
juga SK tim Kredensial semua profesi yang ada serta lakukan
kredential yang mencakup sertifikasi dan lisensi semua tenaga klinis
sesuai SOP
Upayakan peningkatan kompetensi petugas pemberi pelayanan
klinis dengan SOP peningkatan kompetensi diawali pemetaan
kompetensi dan rencana peningkatan kompetensi secara
menyeluruh

Buat SOP dan lakukan penilaian kinerja masing-masing tenaga


klinis. Buat instrumen penilaian kinerja (kepemimpinan, hubungan
kerja berupa komunikasi dan koordinasi, sikap/prilaku/karakter
individual dan pencapaian tugas) untuk masing-masing petugas
pemberi layanan klinis sesuai tata nilai, tugas pokok,tugas
integrasi/tambahan. Lakukan secara berkala

Kepala puskesmas bersama penanggung jawab pelayanan klinis


melaksanakan analisis kinerja dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi kinerja tenaga klinis dan didokumentasikan
Buat SK dan sosialisasikan SK tentang keterlibatan petugas pemberi
pelayanan klinis kepada petugas pemberi pelayanan klinis untuk
melaksanakan perbaikan mutu klinis secara berkesinambungan di
unit masing-masing dengan metode PDCA

Puskesmas dapat menerima informasi tentang pendidikan dan


pelatihan dari sumber lain untuk memperkuat kompetensi tenaga
klinisnya

Lakukan juga pengusulan ke dinas kesehatan berupa pendidikan dan


pelatihan bagi petugas klinis untuk peningkatan kompetensinya

Lakukan evaluasi dan tindak lanjut bagi tenaga klinis yang telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai SOP
Lakukan proses kredensial untuk menentukan uraian tugas pemberi
layanan klinis dan kewenangan klinis dan lakukan pertemuan untuk
membahasnya

Buat SK tentang pemberian kewenangan jika tidak tersedia tenaga


kesehatan yang memenuhi persyaratan, di rinci secara detail untuk
pemberian kewenangan khusus pada petugas dengan berpedoman
pada regulasi yang ada

Buat SOP dan lakukan penilaian sesuai SOP oleh tim kredensial
tentang pengetahuan dan keterampilan sesuai regulasinya bagi
petugas yang diberi kewenangan khusus

Buat SOP evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan uraian


tugas dan kewenangan klinis kemudian lakukan evaluasi dan tindak
lanjutnya
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Kesel

Puskesmas : Penuba
Kab./Kota : Lingga
Tanggal : 24 September - 28 September 2017
Surveior : dr. Mecky Muchlis, MKM

KRITERIA 9.1.1. Elemen Penilaian

1. Adanya peran aktif tenaga klinis dalam


merencanakan dan mengevaluasi mutu
EP 1
layanan klinis dan upaya peningkatan
keselamatan pasien.

2. Ditetapkan indikator dan standar mutu


EP 2 klinis untuk monitoring dan penilaian mutu
klinis.

3. Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan


EP 3 pelaporan mutu klinis dilakukan secara
berkala.

4. Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis


EP 4 melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
hasil monitoring dan penilaian mutu klinis.

5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi


terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
EP 5 Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC).

6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur


EP 6 penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.

7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC


EP 7
dilakukan analisis dan tindak lanjut.

8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam


EP 8 pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan
ditindaklanjuti.

9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya


EP 9
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC, upaya
EP 10
peningkatan keselamatan pasien direncanakan,
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti

Jumlah

KRITERIA 9.1.2.
1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
EP 1 dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.

2. Budaya mutu dan keselamatan pasien


EP 2
diterapkan dalam pelayanan klinis

3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam


kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan
EP 3 dalam penyusunan indikator untuk menilai
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
dan ide-ide perbaikan
Jumlah

KRITERIA 9.1.3.

1. Dialokasikan sumber daya yang cukup


EP 1 untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis
dan upaya keselamatan pasien.

2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu


EP 2 layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.

3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan


EP 3
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti

Jumlah

KRITERIA 9.2.1.
1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
EP 1 pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan

2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen


dan pemahaman terhadap peningkatan mutu
EP 2
dan keselamatan secara berkesinambungan
ditingkatkan dalam organisasi

3. Setiap tenaga klinis dan manajemen


EP 3 memahami pentingnya peningkatan mutu dan
keselamatan dalam layanan klinis

4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga


EP 4 klinis menetapkan pelayanan prioritas yang
akan diperbaiki

5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga


klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan
EP 5
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas

6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga


EP 6 klinis melaksanakan kegiatan perbaikan
pelayanan klinis sesuai dengan rencana

7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


EP 7
kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah

KRITERIA 9.2.2.
1. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan
EP 1 dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan
proses pelayanan

2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan


EP 2
yang jelas

3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan


EP 3
dalam penyusunan standar

4. Ditetapkan prosedur penyusunan


EP 4
standar/prosedur layanan klinis

5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis


EP 5
sesuai dengan prosedur
Jumlah

KRITERIA 9.3.1.

1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu


EP 1
layanan klinis yang telah disepakati bersama

2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan


EP 2 pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran.

3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis


mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
EP 3 penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial

4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-


EP 4 indikator keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran
Jumlah

KRITERIA 9.3.2.
1. Ada penetapan target mutu layanan klinis
EP 1
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
EP 2 sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki

3. Proses penetapan target tersebut melibatkan


EP 3
tenaga profesi kesehatan yang terkait

Jumlah

KRITERIA 9.3.3.

1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan


EP 1
pasien dikumpulkan secara periodik

2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan


EP 2
pasien didokumentasikan
3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dianalisis untuk menentukan rencana
EP 3
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien

Jumlah

KRITERIA 9.4.1.

1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung


EP 1 jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien

2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan


EP 2 klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi
dengan baik

3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung


EP 3
jawab tim

4. Ada rencana dan program peningkatan


mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 4
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun
Jumlah

KRITERIA 9.4.2.

1. Data monitoring mutu layanan klinis dan


EP 1
keselamatan dikumpulkan secara teratur

2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan


EP 2 untuk menetapkan masalah mutu layanan
klinis dan masalah keselamatan pasien

EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah

4. Ditetapkan program-program perbaikan


EP 4 mutu yang dituangkan dalam rencana
perbaikan mutu
5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disusun dengan
EP 5
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan
ketersediaan sumber daya

6. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk


EP 6 melaksanakan kegiatan perbaikan yang
direncanakan

7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk


EP 7
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan

8. Ada tindak lanjut terhadap hasil


EP 8 pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah

KRITERIA 9.4.3.
1. Petugas mencatat peningkatan setelah
EP 1 pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien

2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian


dengan menggunakan indikator-indikator
EP 2
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
untuk menilai adanya perbaikan

3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk


EP 3
perubahan standar/prosedur pelayanan.

4. Dilakukan pendokumentasian terhadap


EP 4 keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah

KRITERIA 9.4.4.
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
EP 1
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis

3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


EP 3
sosialisasi dan komunikasi tersebut

4. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan


EP 4 mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah

Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).

FAKTA DAN ANALISIS


Belum ada bukti pertemuan dalam merencanakan dan
mengevaluasi peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien sehingga belum kelihatan peran aktif petugas dalam
merencanakan dan mengevaluasi mutu layanan klinis dan
upaya peningkatan keselamatan pasien.

Ada SK tentang indikator dan standar mutu klinis.


Pemilihan dan penetapan prioritas indikator mutu klinis di
Puskesmas belum menurut kriteria Puskesmas, belum
sepenuhnya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang
ada dan standar pencapaian serta kompetensi
Ada bukti dilakukan pengumpulan data sesuai check list
yang dibuat dan setiap bulan, bukti analisis, dan pelaporan
mutu klinis dilakukan tapi kurang tajam
Ada dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring mutu klinis setiap bulan dan tidak dalam
pertemuan antara pimpinan puskesmas bersama tenaga
klinis serta kurang memahami proses evaluasinya

Ada bukti identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus


tapi belum semua padahal masih ada kejadian lain tapi
belum diidentifikasi/dilaporkan karena hampir semua
petugas belum memahami ini (KPC berupa resiko jatuh di
jalan masuk dan selasar puskesmas licin serta ada
penghalang jalan setinggi > 5 cm)

Ada SK dan SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC

Sudah dilakukan analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC,


KPC, KNC tetapi analisisnya tidak menggunakan tools risk
analysis

Ada panduan manajemen risiko klinis yang kurang lengkap


isinya dan dibuat register resiko tapi belum lengkap untuk
pelayanan di farmasi, UGD, rawat inap dan laboratorium

Ada bukti analisis dan upaya meminimalkan risiko


seadanya dan belum lengkap serta belum dibuatkan FMEA
Ada kerangka acuan program mutu klinis dan keselamatan
pasien tetapi kegiatan program keselamatan pasiennya
belum berdasarkan atas hasil analisis risiko, kejadian KTD,
KTC, KNC, KPC

Sudah ada perbaikan perilaku dalam pelayanan klinis oleh


tenaga klinis seperti perilaku cuci tangan dan penggunaan
APD tapi instrumen evaluasinya belum jelas dan rinci

Budaya mutu dan keselamatan pasien dalam pelayanan


belum diterapkan sesuai tata nilai dan belum ada
kebijakannya, seperti pemberian obat yang tidak dengan
informasi dan tidak ada label, belum ada pemisahan pasien
rawat inap infeksius (tb aktif) dengan pasien non-infeksius

Belum semua tenaga klinis yang terlibat dalam penyusunan


indikator mutu/kinerja klinis, indikator perilaku pemberi
layanan klinis serta peningkatan mutu dan keselamatan
pasien

Belum dilakukan kegiatan rencana peningkatan mutu dan


keselamatan pasien dengan kejelasan alokasi dan kepastian
ketersediaan sumber daya

Ada program/kegiatan peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien yang disusun dan direncanakan
hanya oleh penanggung jawab peningkatan mutu pelayanan
klinis tanpa melibatkan kepala puskesmas dan penanggung
jawab pelayanan klinis.

Hanya ada bukti pelaksanaan rencana peningkatan mutu


klinis yang belum lengkap dan belum untuk keselamatan
pasien. Ada bukti monitoring, bukti evaluasi dan tindak
lanjut untuk peningkatan mutu layanan klinis tapi belum
jelas pelaksanaannya dan belum lengkap
Ada dokumen untuk penetapan pelayanan prioritas untuk
diperbaiki dengan kriteria pemilihan yang belum jelas serta
belum dipahami oleh semua petugas layanan klinis dan
kepala puskesmas termasuk penanggung jawab
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien

Belum ada dokumentasi penggalangan komitmen dan


dokumentasi pelaksanaan sosialisasi tentang mutu klinis
dan keselamatan pasien yang belum dilaksanakan secara
nyata dan berkesinambungan untuk ditingkatkan dalam
organisasi

Sebagian besar tenaga klinis dan manajemen belum


memahami tentang pentingnya peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien dalam layanan klinis
Tidak ada bukti pertemuan yang melibatkan kepala
Puskesmas dan tenaga klinis dalam menetapkan prioritas
pelayanan yang akan diperbaiki dan juga belum ada
dokumentasinya

Belum dilakukan penyusunan dan penetapan rencana


perbaikan pelayanan prioritas karena belum ada penetapan
prioritas pelayanan yang akan diperbaiki.

Belum ada rencana perbaikan pelayanan klinis yang


prioritas sehingga belum ada kegiatan perbaikan.

Tidak ada evaluasi dan tindak lanjut perbaikan karena tidak


ada rencana perbaikan pelayanan klinis

Ada Panduan Praktik Klinis dan SOP layanan klinis dan


dokumennya lengkap untuk semua unit layanan di
puskesmas
Ada SOP-SOP pelayanan klinis yang belum dibuat
berdasarkan acuan referensi yang jelas (ada yang masih
menggunakan regulasi lama)
Ada SK tentang penetapan dokumen eksternal tapi tidak
lengkap untuk menjadi acuan dalam penyusunan standar
pelayanan klinis
Ada SOP tentang prosedur penyusunan layanan klinis tapi
belum dilakukan sosialisasi
Ada dokumentasi proses penyusunan Pedoman Praktik
Klinis/SOP layanan klinis di Puskesmas tidak melalui
pertemuan dan laporan yang dibuat bukan hasil notulen
Ada SK tentang indikator mutu layanan klinis tapi
prosesnya tidak jelas untuk dijadikan kesepakatan bersama

Ada SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien yang


isinya bukan sasaran keselamatan pasien dan dibuat tidak
berdasarkan Permenkes no.11/2017
Belum ada bukti pengukuran mutu layanan klinis
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang
diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian
infeksi nosokomial serta belum ada bukti proses
monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan
klinis

Belum dilakukan pengukuran sasaran keselamatan pasien


secara rinci per indikatornya

Belum ada SK penetapan target yang akan dicapai dari tiap


indikator mutu klinis dan keselamatan pasien
Belum ada target pencapaian mutu klinis yang rasional di
Puskesmas dengan mempertimbangkan mutu klinis
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana kesehatan
yang serupa ataupun dengan sumber daya yang dimiliki
saat ini

Tidak ada bukti pertemuan dan keterlibatan semua tenaga


pemberi layanan klinis dalam menetapkan tingkat
pencapaian mutu klinis untuk pelayanan yang prioritas
akan diperbaiki

Ada bukti pengumpulan data mutu layanan klinis yang


masih belum jelas isinya dan belum lengkap. Belum ada
bukti untuk keselamatan pasien secara periodik (bulanan)
serta belum rinci dan lengkap untuk semua indikator
Ada dokumentasi pengumpulan data mutu layanan klinis
secara sederhana dan belum lengkap serta belum untuk
keselamatan pasien
Ada bukti analisis, penetapan strategi, penyusunan rencana
peningkatan mutu layanan klinis secara sederhana dan
belum rinci serta belum untuk keselamatan pasien

Ada SK peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan


pasien, belum memuat kewajiban semua pihak yang
terlibat dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien, dengan uraian tugas berdasarkan
peran dan fungsi masing-masing dalam tim secara
sederhana dan belum rinci, tetapi semua yang terlibat
belum mengetahui secara jelas mengenai tugas, peran dan
fungsinya dalam peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Ada SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang belum berfungsi karena
belum diketahui oleh semua anggota tim serta belum
dilakukan sosialisasi.
Ada uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
anggota tim secara sederhana serta belum diketahui yang
bersangkutan

Belum ada rencana dan program tim peningkatan mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien yang dilaksanakan
sesuai rencana yang disusun, belum ada bukti
pelaksanaannya, belum dimonitoring, dan dievaluasi

Ada laporan hasil monitoring mutu layanan klinis secara


sederhana dan belum rinci serta belum untuk keselamatan
pasien

Ada hasil analisis yang kurang tajam tapi tidak ada


kesimpulan, dan rekomendasi hasil monitoring mutu
layanan klinis dan belum untuk keselamatan pasien

Ada bukti analisis penyebab masalah tapi tidak jelas proses


analisisnya hanya untuk mutu layanan klinis serta belum
untuk keselamatan pasien
Ada rencana program perbaikan mutu layanan klinis secara
sederhana dan belum rinci berdasarkan analisis masalah
mutu/kinerja.
Ada rencana program perbaikan mutu layanan klinis tapi
belum mempertimbangkan peluang keberhasilan dan
ketersediaan sumber daya serta belum untuk keselamatan
pasien

Ada kejelasan penanggung jawab tiap-tiap kegiatan yang


direncanakan (semua yang terlibat dalam layanan klinis)
dalam program perbaikan mutu dan keselamatan pasien
tetapi petugas tersebut belum memahami tanggung
jawabnya terhadap program perbaikan yang direncanakan

ada SK tentang petugas yang berkewajiban melakukan


pemantauan tapi bukan penanggung jawab unit untuk
pelaksanaan kegiatan. Petugas belum melakukan proses
pemantauan pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu klinis
dan keselamatan pasien
Belum ada bukti pelaksanaan, bukti monitoring, bukti
analisis dan tindak lanjut terhadap monitoring pelaksanaan
perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

Belum semua petugas mencatat (hanya sebagian kecil)


pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien

Ada bukti dilakukan evaluasi penilaian dengan


menggunakan indikator mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien tapi hasil telusur tidak diikuti oleh
semua penanggung jawab layanan klinis

Ada bukti tindak lanjut untuk perubahan prosedur jika


diperlukan untuk perbaikan layanan klinis tapi hasil telusur
belum dilakukan perubahan SOP layanan dan tidak diikuti
oleh semua penanggung jawab layanan
Ada bukti dokumentasi upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien tapi belum lengkap untuk
keseluruhan pelayanan

Ada SK dan SOP penyampaian informasi hasil


peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Ada dokumentasi/laporan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan belum untuk keselamatan pasien
disosialisasikan dan dikomunikasikan tapi belum kepada
semua petugas kesehatan yang memberikan pelayanan
klinis

Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap


pelaksanaan sosialisasi dan komunikasi tersebut

Belum dilakukan pelaporan hasil peningkatan mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien ke dinas kesehatan
kabupaten
antan Pasien (PMPK).

REKOMENDASI

Lakukan pertemuan dalam merencanakan dan mengevaluasi


peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien sehingga kelihatan
peran aktif petugas dalam merencanakan dan mengevaluasi mutu
layanan klinis dan upaya peningkatan keselamatan pasien.

Dalam menetapkan prioritas indikator dan standar mutu klinis di


puskesmas harus dalam pertemuan bersama dan didasarkan pada
sumber daya yang tersedia dan standar pencapaian serta kompetensi.
Ada bukti notulen dan daftar hadir

Lakukan analisis dan pelaporan mutu klinis setiap bulan secara lebih
tajam dan dapat diaplikasikan

Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan


penilaian mutu klinis setiap bulan dalam bentuk pertemuan antara
pimpinan puskesmas bersama tenaga pemberi layanan klinis lainnya

Lakukan sosialisasi kepada semua petugas pemberi layanan klinis


tentang kasus KTD,KTC,KNC maupun KPC dan lakukan identifikasi,
dokumentasi dan pelaporan semua kasus KTD, KTC, KPC, KNC
bersama semua staf serta lakukan analisis dan tindak lanjutnya

Lakukan tindak lanjut setiap ada laporan insiden keselamatan pasien


sesuai dengan tingkat resiko dari kejadian (lakukan grading dulu untuk
kemudian dilakukan analisis dan ditindak lanjuti sesuai dengan
tingkatan gradingnya)

Buat panduan manajemen resiko klinis lengkap dan buat juga register
resiko dan lakukan FMEA di unit-unit prioritas dulu sampai di kegiatan
tindak lanjut risiko pelayanan klinisnya
Lengkapi kerangka acuan PMKP dengan program keselamatan pasien
berdasarkan analisis risiko yang dibuat dan laporan insiden keselamatan
pasien

Buat indikator dan susun instrumen penilaian perilaku setiap petugas


klinis baik secara mandiri, oleh teman dan atasan langsung secara
periodik. Lakukan pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut

Buat SK tentang budaya mutu dan keselamatan pasien sesuai tata nilai
dan disosialisasikan kepada semua petugas layanan klinis serta
dijelaskan cara pelaksanaan pelayanan yang memperhatikan budaya
mutu dan keselamatan pasien, seperti pemakaian APD lengkap di
laboratorium, UGD dan pertolongan persalinan

Kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung


jawab peningkatan mutu klinis, dokter dan perawat secara rutin
melakukan pertemuan untuk menyampaikan ide-ide perbaikan setelah
disusunnya indikator mutu/kinerja klinis, indikator perilaku, perbaikan
mutu melalui proses PDCA

Lakukan pertemuan (yang melibatkan kepala puskesmas, penanggung


jawab pelayanan klinis, penanggung jawab peningkatan mutu pelayanan
klinis) dalam pembahasan program mutu dan keselamatan pasien dan
buat rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan
kejelasan alokasi dan ketersediaan sumber daya

Buat program/kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien secara lengkap yang disusun dan direncanakan oleh
kepala puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis dan penanggung
jawab peningkatan mutu pelayanan klinis berupa kerangka acuan
kegiatan

Laksanakan rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien yang sudah disusun oleh semua petugas layanan klinis secara
rinci dan lengkap, kemudian di monitoring, di evaluasi dan
ditindaklanjuti sesuai kerangka acuan
Buat pertemuan yang melibatkan semua praktisi klinis termasuk kepala
puskesmas dan penanggung jawab peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien untuk penetapan pelayanan prioritas dengan
mempertimbangkan 3H + 1P (high risk, high cost, high volume,
probability prone atau didasarkan atas penyakit, kelompok sasaran,
program prioritas atau pertimbangan lainnya)

Dokumentasikan pelaksanaan penggalangan komitmen dan pelaksanaan


sosialisasi serta workshop tentang mutu klinis dan keselamatan pasien
dengan melibatkan penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung
jawab peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien serta petugas
pemberi pelayanan secara berkesinambungan untuk ditingkatkan dalam
organisasi

Lakukan evaluasi terhadap pemahaman semua tenaga pemberi layanan


klinis dan manajemen tentang capaian peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien dalam layanan klinis

Kepala Puskesmas bersama dengan penanggung jawab pelayanan klinis


dan petugas pemberi layanan klinis menyusun rencana perbaikan
pelayanan prioritas yang sudah ditetapkan dengan mempertimbangkan
ketersediaan dana (dokumentasikan), ketersediaan SDM dan lakukan
advokasi ke dinkes untuk pemenuhan/pelaksanaan rencana perbaikan
kemudian dilakukan kegiatan perbaikan sesuai rencana, di evaluasi dan
ditindaklanjuti

Lengkapi semua dokumen yang mencantumkan referensi yang jelas dan


sesuai serta update referensi terbaru untuk menjadi acuan dalam
penyusunan SK dan SOP serta didokumentasikan
Lengkapi SK penetapan dokumen eksternal sebagai acuan dalam
penyusunan standar pelayanan klinis mulai dari UU kesehatan sampai
dengan pedoman-pedoman yang berhubungan
Lakukan pemahaman dengan sosialisasi SOP kepada semua pihak yang
terlibat

Buat lengkap dokumentasi proses penyusunan Pedoman Praktik


Klinis/SOP layanan klinis di Puskesmas dalam suatu pertemuan
Lakukan pertemuan antara kepala puskesmas bersama penanggung
jawab layanan klinis, dan pemberi layanan klinis untuk menyepakati
penetapan indikator mutu layanan klinis dan didokumentasikan

Buat SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien berdasarkan


Permenkes no.11/2017

Lakukan pengukuran mutu layanan klinis secara lengkap yang


mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang diagnosis,
penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian infeksi nosokomial serta
lakukan juga monitoring dan tindak lanjutnya

Laksanakan proses pengukuran sasaran keselamatan pasien secara


periodik serta lakukan monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu
layanan klinis

Buat SK penetapan target yang akan dicapai dari tiap indikator mutu
klinis dan keselamatan pasien

Lakukan proses penetapan target dengan mempertimbangkan


pencapaian mutu klinis sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang dimiliki, baru dibuat SK

Libatkan (dokumentasikan pertemuan) semua tenaga pemberi layanan


klinis dalam menetapkan tingkat pencapaian mutu klinis untuk
pelayanan prioritas yang akan diperbaiki

Lakukan proses pengumpulan data mutu layanan klinis dan data


keselamatan pasien secara periodik (bulanan) dengan melibatkan kepala
puskesmas, pemberi layanan klinis, penanggung jawab peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien kemudian didokumentasikan serta
dianalisis, penetapan strategi dan penyusunan rencana peningkatan
Lakukan proses pengumpulan data mutu layanan klinis dan data
keselamatan pasien secara periodik (bulanan) dengan melibatkan kepala
puskesmas, pemberi layanan klinis, penanggung jawab peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien kemudian didokumentasikan serta
dianalisis, penetapan strategi dan penyusunan rencana peningkatan

Sosialisasikan SK peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien


yang memuat kewajiban semua pihak yang terlibat dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien, dengan
uraian tugas berdasarkan peran dan fungsi masing-masing dalam tim

Sosialisasikan SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien beserta uraian tugas yang jelas dan lengkap,
program kerja tim dan tanggung jawabnya oleh kepala puskesmas
kepada semua anggota tim dan lakukan evaluasi

Laksanakan rencana dan program tim peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien sesuai dengan rencana yang disusun dan
dilakukan monitoring serta evaluasi oleh tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien

Buat pelaporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien untuk semua indikator yang sudah dibuat secara teratur

Hasil monitoring data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien di


analisis (sesuai dengan jadwal monevnya) dan diambil kesimpulan serta
diberi rekomendasi dari hasil kesimpulan tersebut untuk menetapkan
masalah mutu layanan klinis dan dari hasil capaian indikator sasaran
keselamatan pasien

Buat proses analisis penyebab masalah dengan lengkap terhadap


peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

Buat rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan


pasien berdasarkan analisis masalah mutu/kenerja
Buat rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien yang sudah disesuaikan dengan kondisi puskesmas untuk semua
jenis pelayanan

Sosialisasikan program perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien


dengan kejelasan kegiatan dan penanggung jawab masing-masing
kegiatan kepada semua yang terlibat

Sosialisasikan SK tentang petugas yang berkewajiban melakukan


pemantauan pelaksanaan kegiatan sebaiknya penanggung jawab unit
agar dapat memahami proses pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu
klinis dan keselamatan pasien

Lakukan pelaksanaan, monitoring, analisis dan tindak lanjut terhadap


perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien oleh penanggung
jawab masing-masing

Dokumentasikan dengan mencatat peningkatan setelah pelaksanaan


kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

Lakukan evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu


layanan klinis dan keselamatan pasien dalam bentuk pertemuan dan
diikuti oleh kepala puskesmas dengan penanggung jawab layanan klinis
dan penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien

Lakukan tindak lanjut untuk perbaikan dengan melakukan pertemuan


dan diikuti oleh kepala puskesmas, penanggung jawab layanan klinis
dan penanggung jawab mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
berupa perubahan SOP layanan dan disosialisasikan

Dokumentasikan keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien
Sosialisasikan dan komunikasikan hasil-hasil peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien bersama kepala puskesmas dan semua
petugas pelayanan klinis serta dibuatkan dokumentasi/laporannya

Lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan sosialisasi dan


komunikasi oleh penanggung jawab peningkatan mutu layanan klinis

Laporkan hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien


untuk semua permasalahan yang ada di puskesmas yang sudah
ditindaklanjuti ke Dinas kesehatan Kabupaten Lingga

Anda mungkin juga menyukai