Anda di halaman 1dari 9

Judul Praktikum : Pengenalan dasar laboratorium

Waktu praktikum : 22 November 2022

Tujuan Praktikum :

 Mengetahui cara menggunakan alat menimbang,


mengukur, menumbuk, dan memanaskan bahan
sesuai dengan SOP
 Mengetahui alat menimbang , mengukur,
menumbuk, dan memanaskan bahan
 Mengetahui bahan yang biasa digunakan dalam
pengecekan karbohidrat
 Mengetahui alat-alat apa saja yang dibutuhkan
dalam pemanasan bahan
 Meningkatkan rasa percaya diri dalam menggunakan
alat dan bahan dalam laboratorium
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Menimbang

No
Ket. Dasar Teklab Cara kerja Dokumentasi
.
 Ambil cawan porselin
 Tuangkan bahan
 Nyalakan timbangan
 Tombol Power di
1. Cara menimbang bahan matikan
 Simpan cawan
 Tombol Power di
hidupkan
 Tambahkan bila kurang
Tabel 2. Tumbukan

No. Ket. Dasar Teklab Cara kerja Dokumentasi


 Ambil mortal
 Tuangkan bahan
 Tumbuk bahan
1. Cara menumbuk
 Tambahkan air bila
bahan
 Sampai halus
Tabel 3. Mengukur

No. Ket. Dasar Teklab Cara kerja Dokumentasi


 Ambil gelas ukur
 Pegang gelas ukur
1. Cara mengukur volume  Tuangkan bahan
 Lihat volume
 Simpan gelas ukur
Tabel 4. Memanaskan

No. Ket. Dasar Teklab Cara kerja Dokumentasi


1. Cara memanaskan zat cair  Ambil kaki tiga, bunsen,
tabung reaksi, penjepit
dan gelas kimia
 Tempatkan kaki tiga,
bunsen, gelas kimia
 Tuangkan air
 Nyalakan api
 Simpan gelas ukur di
gelas kimia
 Sampai selesai

B. Pembahasan
Menurut Agustina, dkk (2016), menggunakan alat adalah proses
wajib yang ada dan sangat berhubungan dengan keterampilan esensial
laboratorium. Sedangkan Makmun dkk (2012) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa keterampilan menggunakan alat dapat dikategorikan
dalam beberapa keterampilan antara lain :1). Memilih, memasang,
mengoperasikan, membuka, membersihkan dan mengembalikan peralatan,
2) Mencocokkan peralatan, 3). Membaca alat ukur dengan teliti, 4).
Menangani, menyiapkan, dan menyadari bahaya bahan kimia, 5).
Mendeteksi, mengkalibrasi, dan memperbaiki kesalahan dalam mengatur
peralatan, serta 6). Menggambar peralatan dengan akurat.
Tidak hanya itu untuk menunjang mahasiswa dalam penggunaan
alat laboratorium secara dasar harus memiliki keterampilan-keterampilan
yang dapat meningkatkan keahliannya dalam menggunakan alat-alat
laboratorium oleh sebab itu keterampilan praktikumlah yang dapat
menunjangnya tetapi didalam praktikum juga terdiri dari keterampilan
dasar (basic science proses skills) dan keterampilan ilmiah terintegrasi
(integrated science proses skills). Keterampilan dasar terdiri dari 1).
Mengamati, 2) mengklasifikasi, 3). Mengkomunikasikan, 4). Mengukur,
5). Memprediksi, dan 6). Menyimpulkan. Sedangkan keterampilan
terintegrasi terdiri dari 1). Mengenali variabel, 2). Membuat tabel data, 3).
Membuat grafik, 4). Menggambar hubungan antar variabel, 5).
Mengumpulkan dan mengolah data, 6). Menganalisa data penelitian, 7).
Menyusun hipotesis, 8). Mendefinisikan variabel, 9). Merancang
penelitian, dan 10). Bereksperimen ( Zaki, 2013)
Pada Praktikum pengenalan dasar laboratorium ini kita
menggunakan media untuk melihat kandungan karbohidrat yang terdapat
pada nasi langkah-langah kerja yang kita lakukan sebagai berikut :
1. Pengenceran bahan uji
 Ambil nasi lalu timbang dengan berat 10 g
 Ambil juga air 100 ml
 Kemudian masukan nasi ke mortal
 Tumbuk nasi menggunakan alu
 Kalau dirasa kurang encer tambahkan air sedikit demi
sedikit
 Masukan ke dalam gelas kimia
2. Langkah uji
 Ambil Benedict menggunakan gelas ukur 5 ml
 Tuangkan Benedict ke tabung reaksi 5 ml
 Tuangkan nasi sebanyak 8 tetes ke tabung reaksi
 Didihkan air
 Masukan tabung reaksi selama 2 menit

Setelah melakukan pembahasan langkah kerja ada beberapa pembahasan


mengenai cara kerja dasar lab yang lebih rinci lagi sebagai berikut :

1. Cara menimbang bahan


Ambil nasi dan juga cawan porselin kemudian tuangkan
nasi sedikit terlebih dahulu ke dalam cawan, hidup kan timbangan
digital yang akan digunakan sebelum tombol Power di hidup kan
simpan terlebih dahulu cawan porselin yang sudah di tuangkan nasi
di dalam timbangan digitalnya, setelah itu baru hidupkanlah Power
nya dan lihat apakah bahannya sudah cukup atau belum bila di rasa
belum cukup tambahkanlah nasi sedikit demi sedikit hingga berat
yang di inginkan.
2. Cara menumbuk
Ambil mortal kemudian simpan di tempat yang nyaman
untuk menumbuk setelah itu tuangkan nasi yang terdapat di cawan
porselin lakukanlah penumbukan menggunakan alu dengan cara
menumbuk secara perlahan-lahan sehingga nasi tersebut menjadi
harus ketika memang nasi tersebut susah untuk di haruskan maka
tambahkan air sedikit demi sedikit sampai nasi menjadi halus.
3. Cara mengukur volume
Ambil gelas ukur dan bahan yang akan di tuangkan
kemudian pegang di daerah depan mata tetapi tidak terlalu dekat
juga takutnya bahan yang di gunakan tersebut berbahaya, supaya
dapat terlihat jelas ukurannya, setelah di rasa pegangannya sudah
kuat, tuangkanlah bahan sedikit demi sedikit sampai volume yang
dinginkan jika di rasa volumenya sudah mau memenuhi gelas ukur
ambillah bahan menggunakan pipet tetes supaya ukuran yang di
inginkan cukup dan tidak terbuang sia-sia karena ada bahan yang
ketika dikeluarkan dari wadah dan ber kontaminasi dengan udara
akan berubah kandungan bahannya.
4. Cara memanaskan zat cair
Ambillah bunsen, kaki tiga dan gelas kimia kemudian
tempatkan di tempat yang aman simpanlah bunsen di bawa kaki
tiga dan gelas kimia di atas kaki tiga setelah itu isilah gelas kimia
dengan air sampai media yang akan di gunakan terendam air, hidup
kan bunsen menggunakan korek api diamkan air tersebut hingga
mendidih bila di rasa sudah mendidihkan ambillah tabung reaksi
yang sudah berisi bahan menggunakan penjepit kayu, simpanlah
tabung reaksi di air yang mendidih sampai waktu yang ditentukan
jika sudah mencapai batas waktu ambil tabung reaksi
menggunakan penjepit kayu dan di simpan di wadah tabung reaksi.
C. Daftar Pustaka
Zaki, K.V. (2013). Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan
Keterampilan Sosial Siswa Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Divisions Berbasis Eksperimen.Semarang: Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Semarang.

Maknun, D. dkk.2012. Keterampilan Esensial dan Kompetensi Motorik


Laboratorium Mahasiswa Calon Guru Biologi dalam Kagiatan
Praktikum Ekologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.1(2)

Agustina, P. Dkk. (2016). Analaisis Keterampilan Proses Sains (KPS)


Dasar Mahasiswa Calon Guru Biologi pada Matakuliah Anatomi
Tumbuhan (Studi Kasus Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi
FKIP UMS) Tahun Ajaran 2015/2016. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Sains (SNPS).

D. Lampiran
Pertanyaan
1. Bagaimana jika bahan yang di ambil dari wadah kelebihan
sebaiknya di kembalikan atau di buang?
2. Bagaimana cara kerja bunsen?
3. Bagaimana cara mengambil bahan menggunakan pipet tetes?
4. Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menggunakan zat kimia?
5. Mengapa alat laboratorium kebanyakan terbuat dari kaca?

Jawaban

1. Sebaiknya dibuang karena sudah tercampur dengan bahan


kimia yang lain jadi sudah beda kandungannya dan
menjadi zat yang berbahaya bila digunakan kembali.
2. Urutan kerja bunsen dapat di lakukan sebagai berikut :
 Pastikan lubang udara pada bunsen dalam kondisi
ditutup, yaitu dengan cara memutar collar untuk
menutup lubang udara.
 Tutup katup pasokan lokal dengan cara memutar
pegangan dan pastikan saluran gasnya aktif.
 Tutup katup jarum pada bagian bawah alat pembakar.
3. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam menggunakan
pipet tetes:

 Tekan bagian ujung atas pipet tetes dan masukkan bagian


ujung bawah pipet tetes ke dalam cairan / larutan yang ingin
diambil.
 Untuk menarik cairan / larutan yang ada di dalam wadah,
lepaskan bagian ujung atas yang ditekan tadi secara
perlahan-lahan.
 Untuk mengeluarkan cairan yang berada di dalam pipet,
tekan bagian ujung atas secara perlahan-lahan.

4. Hal-hal inilah yang harus di perhatikan dalam


menggunakan zat kimia :
 Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh
diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain karena
beberapa zat kimia dapat menyebabkan iritasi.
 Senyawa kimia tidak boleh terlalu dekat dengan hidung
apalagi di hirup karena beberapa zat kimia dapat
mengganggu pernapasan.
 Larutan kimia yang tumpah di meja praktikum atau di
lantai harus dibersihkan segera dengan cara asam pekat,
dinetralkan terlebih dahulu dengan serbuk NaHC03.
Basa kuat, dinetralkan dahulu dengan serbuk NH4CI,
kemudian ditambah air yang cukup.
 Larutan pekat yang tidak terpakai harus dibuang setelah
diencerkan dengan air terlebih dahulu agar tidak
mencemari lingkungan.
 Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat)
tidak boleh dicampur karena akan terjadi reaksi yang
dahsyat, kecuali sudah diketahui takarannya dan pasti
tidak menimbulkan bahaya.
 Penggunaan pelindung wajah seperti masker,
kacamata, dan juga sarung tangan sangat diperlukan
jika menangani zat-zat/senyawa-senyawa kimia yang
berbahaya.
 Jangan mengembalikan zat/senyawa kimia yang
terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya
karena sebagian zat kimia mudah bereaksi dengan
lingkungan setelah dikeluarkan dari botol. Jadi sifatnya
mungkin sudah berubah.
5. Peralatan yang dibuat dari kaca atau silika stabil dan tahan
terhadap reaksi, sehingga ketika digunakan dalam
percobaan tidak mempengaruhi reaksi atau bereaksi dengan
bahan-bahan kimia. 

Anda mungkin juga menyukai