Disusun oleh :
Kelompok 5
FAKULTAS TARBIYAH
Puji syukur kami panjatkan Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Ushul Fiqih, dengan judul : “Umum dan Khusus”
Bagi penulis merasa bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dengan kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
“Lafaz yang mencakup akan semua apa saja masuk padanya dengan
satu ketetapan & sekaligus”
1
Zahra, Muhammad Abu, Ushul Al-fiqh, Kairo. Hal 236
2
Wahhab Khalaf “ Kaidah-kaidah Hukum Islam “ h 298
3
Prof. Dr. H. Satria Effendi, M.Zein, M. A. Ushul Fiqh hal 69
4
Amir Syaripuddin “ Ushul Fiqh” hal 49
Imam Abu Zahrah (guru besar usul fiqih di Universitas Al-Azhar,)
“Al-Am sebagai lafadz yang mencakup keseluruhan makna yang
dikandungnya melalui satu ketetapan bahasa” Dalam defenisi ini tidak
terkandung keumuman kandungan atau makna satu, defenisi juga
membedakan antara hal yang mutlak dengan hal yang umum.5
5) Prof Hasbi Ash shiddieqy dalam Pengantar Hukum Islamnya, ia
menyebutkan bahwa ‘Aam ialah suatu lafdz yang menunjukkan pada
seluruh afradnya yang dipahamkan.
Artinya :
Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri
(hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh
hari. (Q.S. Al-Baqarah:234)
Dari ayat tersebut dipahami bahwa yang dimaksud Iddah diatas ialah meliputi
seluruh iddahnya perempuan-perempuan yang tidak lagi haid baik berpisahnya itu
disebabkan talak/ karena Faskh setelah dicampuri.
5
(Prof. Dr. H. Abdul Aziz Dahlan, Dkk)
2. Pembagian ‘Aam
1) Umum Syumuliy6
Yaitu semua lafazh yang dipergunakan dan dihukumkan serta
berlaku bagi seluruh pribadi, seperti :
2) Umum Badaliy
Bagi suatu lafaz yang dipergunakan dan dihukumkan serta
berlaku seperti Afrad (pribadi) seperti :
B. Pengertian Khas
Khas adalah “Isim Fail” yang berasal dari kata kerja :
Artinya :
“yang mengkhususkan atau menentukan”
Dalam istilah ushul fiqh, yang dimaksud dengan khas adalah sesuatu yang
tidak mencapai sekaligus dua/lebih tanpa batas.
6
Drs. H. Nazar Bakry. Fiqh & Ushul Fiqh. Hal 198
1. Pembagian Khas
Mukhasis ada dua macam yaitu: (1). Mukhasis Mutasil ( )الغاية,(2).
Mukhasis Munfasil
1) Mukhasis Muttasil
Maksudnya yang bersambung adalah apabila makna satu dalil
yang mengkhususkan , berhubungan erat/bergantung pada kalimat
umum sebelumnya. Adapun beberapa macam Mukhasis muttasil antara
lain :
a) Pengecualian (AI- Istisna)
Contoh firman Allah Surat Al-Ashar ayat 2-3 :
ص ْب ِر
َّ اص ْوا بِال ِّ اص ْوا بِا ْل َح
َ ق َوتَ َو َ ت َوتَ َو َّ ِإاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال
ِ صالِ َحا
b) Syarat
ْ ِق بِ َر ِّد ِهنَّ فِ ْي ٰذلِ َك اِنْ اَ َراد ُْٓوا ا
صاَل ًحا ُّ ۗ َوبُ ُع ْولَتُ ُهنَّ اَ َح
هّٰلِل
َ ستَطَا َع اِلَ ْي ِه
سبِ ْياًل ِ س ِح ُّج ا ْلبَ ْي
ْ ت َم ِن ا ِ ۗ َو ِ َعلَى النَّا
Artinya :
“...Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah...”(Ali-Imiran: 97)
2) Mukhasis Munfasil.7
Mukhasis munfasil adalah dalil umum / makna dalil yang sama
dengan dalil atau makna dalil yang mengkhususkannya, masing-
masing berdiri sendiri. Yakni tidak berkumpul tetapi terisah , Mukhasis
munfasil ada beberapa macam :
a) Kitab di- taksis dengan kitab
Contohnya finnan Allah :
ۗس ِهنَّ ثَ ٰلثَةَ قُ ُر ۤ ْو ٍء ْ َّ َوا ْل ُمطَلَّ ٰقتُ يَتَ َرب
ِ ُصنَ بِا َ ْنف
7
Ahmad Adhlan , Ushul Fiqh. Jakarta.2010 hal 89
Arinya : “ ....... dan begitu perempuan-perempuan yang tidak
haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah
mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya.
(Q.S Al- Talaq: 4)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1) Lafaz ‘Am adalah lafaz yang bermakna umum/luas, terhadap semua
yang termasuk dalam pengertian lafadz itu, dan pengertianya tidak
terbatas. Sedangkan Lafaz Khas adalah lafaz yang menunjukkan arti
tertentu, tidak meliputi arti umum.