Disusun Oleh:
Qoriah Pulung Sari 201310004528
Maria Ulfa 201310004564
(Penyusun)
DAFTAR ISI
Table of Contents
HUKUM BERMUAMALAH MELALUI MEDSOS...........................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................5
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Pengertian Muamalah...............................................................................6
2.2 Hukum Bermuamalah Melalui Medsos....................................................6
Bab III...................................................................................................................10
Penutup.................................................................................................................10
Kesimpulan........................................................................................................10
Daftar Pustaka.....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hukum islam bersifat universal, yang artinya hukum islam dapat
berkemban menyesuaikan ruang dan waktu. Sehingga, apabila terdapat
masalah dapat diselelsaikan hukum islam dengan hukum islam. Apalagi
fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman hidupa bagi manusia sepanjang masa
telah terkandung di dalamnya.
Sebenarnya, hukum islam telah banyak dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh umat manusia sejak zaman dahulu. Seiring
dengan semakin berkembannya permasalahan yang dialami oleh
manusia, sehingga perlu menerapkan kembali hukum fiqih. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan dan mengembalikan
kembalipenerapan syariat islam.
Di Indonesia, terdapat sebuah lembaga yang secara aktif menjawab
segala hal mengenai perkembangan umat islam,yaitu Majelis Ulama
Indonesia (MUI). Lembaga ini mengeluarkan dan memerikan solusi
suatu permasalahan yang belum terdapat penyelesaian sebelumnya
melalui sebuah fatwa, contohnya hukum jual beli melalui media sosial.
Disebabkan oleh pentingnya lembaga fatwa dalam kehidupan beragama
di Indonesia dan mengingat kebutuhan umat Islam di Indonesia akan
fatwa interaksi dimedia sosial yang semakin dibutuhkan, makalah ini
akan menjelaskan tentang implementasi metodologi fatwa dan urgensi
fatwa tentang interaksi di media sosial. Apalagi, saat ini semua telah
tersedia dengan mudah melalui media sosial, seperti instagram,
whatsapp, tik toko, dan lain sebagainya yang sekarang tidak anya
digunakan untuk berkomunikasi saja tetapi juga digunakan untuk jual
beli.
Sehingga, dengan adanya masalah tersebut, perlu adanya sebuah
tanggapan terhadap masalah tersebut. Prinsip dari hukum islam sendiri
dengan mengedepankan kemaslahatan umat islam. Sehingga, dengan
berkembangnya media sosial, dapat dijadikan sebagai suatukebaikan
yang membawa kemaslahatan dan manfaat bagi umat islam. Oleh
karenanya, untuk mengendalikan umat islam yanglebih baik, maka MUI
mengeluarkan fatwa MUI No. 24 tahun 2017.1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang di atas maka rumusam masalah dalam
penulisan “Hukum Bermuamalah Melalui Medsos” adalah:
1. Apa pengertian muamalah?
2. Apa hukum bermuamalah melalui medsos?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
adalah :
1
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum IslamVolume 6 No. 2. 2022
BAB II
PEMBAHASAN
2
Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2014), Hlm. 1
3
Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta: AMZAH, 2010), Hlm. 2
4
Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)
Penggunaan internet sebagi sarana bermuamalah telah berlangsung
1997 yang menggunakan email yang menghubungkan PUSTENA
masjid salman ITB dengan beberapa pondok pesantren di Indonesia.
Sejak saat itu, mulai berkembang muamalah dengan menggunakan
media sosial.5
Dalam proses jual beli juga masih terdapat rukun akad jual beli,
yaitu9:
5
Subehan Khalik, Studi Kritis terhadap Respon Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang
Pemanfaatan Media Sosial dalam Bermuamalah, Al-daulah, 7.1.2018, hal:47-48
6
Ahmad Rafiq, Dampak media sosial terhadap perubahan suatu masyarakat, Global
Komunika, 1.1, 2020, Hal. 18-29
7
Husnah. Z, Etika penggunaan media sosial dalam al-qur’an sebagai alat komunikasi di
era digitalisasi, Al-mutsla: jurnal ilmu-ilmu keislaman dan kemasyarakatan, 1.2, 2020, hal.
149-162
8
Radix Prima Dewi, Sosial media sebagai sarana jual beli online, 2019
9
Muhammad Deni Putra, Jual beli online berbasis media sosial, ILTIZAM journal of shariah
economics research, 3.1. 2019, hal. 83-103
1. Penjual dan pembeli.
2. Ijab kabul.
3. Objek akad.
4. Tujuan akad
10
Holilur Rohman, Hukum jual beli online, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2020),
hal.42
11
Desy Safira,Alif Ilham Akbar Fatriansyah, Bisnis jual beli online dalam perspektif islam, Al-
yasini: jurnal hasil kajian dan bidang keislaman dan pendidikan, 5.1, 2020. 57--68
12
Arifana Arifana, Sidik Sidik, Muhtadin Dg. Mustafa, Perkembangan masyarakat dalam
bidang muamalah muamalah di era society 5.0, Prosidng kajian islam dan integrasi ilmu di
era society (kiies), 5.01, 2022(492-494)
sah13. Dan jika terjadi pemalsuan maka hukumnya sama seperti jual beli
secara langsung.
Gharar ini banyak terjadi dalam transakasi jual beli secara online
melalui media sosial. Banyak yang mengalami dengan barang yang
dipesa tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi terdapat pendapat
yang mengatakan bahwa menjual barang yang tid dilihat secara
langsung tidak diperbolehkan. Akan tetapi, pendapat ini berlaku jika
dalam mendeskripsikan barang yang dijual tidak mencantumkan ciri
atau jenis barang secara detail. Sehingga, jika tidak diketahui
barangnya secara jelas, maka transaksi jual belinya tidak sah. Dalam
transaksi jual beli secara online, juga masih berlaku khiyar. Khiyar
dalam jual beli online dilakukan hanya dengan melihat gambarnya
meskipun belum diketahui barang yang dijual ada berapa.15 Khiyar
dalam jual beli melalui media sosial berupa khiyar aib dan khiyar
ru’yah.16 Khiyar aib ini identik dengan jual beli melalui media sosial
ang membeli tanpa melihat barangnya. Dan khiyar ru’yah yaitu apabila
barang yang dilihat sudah sesuai dengan kriterianya dan pembeli sudah
sepakat untuk melanjutkan jual beli kemudian barang tersebut ketika
sudah sampai tidak sesuai seperti cacat maka pembeli dapat
mengembalikan kepada penjual atau meminta ganti rugi atau diganti
barang oleh penjual.
13
Siti Nurjanah, Praktik jual beli followers di media sosial instagram (perspektif fikih
muamalah dan fatwa MUI no.24 tahun 2017 tentang hukum dan pedoman bermuamalah
melalui media sosial), Diss, UIN Prof. KH. Saufuddin Zuhri Purwokerto, 2022
14
Oni Sahroni., Ushul Fikih Muamalah (Kaidah-kaidah Ijtihad dan Fatwa dalam Ekonomi
Islam) (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2017)
15
Abdul Aziz Muhammad Azam, Fiqh Muamalat (Jakarta: AMZAH, 2010)
16
Orin Oktasari, Al-khiyar dan dan implementasinya dalam jual beli online, Jurnal aghinya
stienu Bengkulu, 4.1.2021. 39-48
Dampak yang ditimbulkan dari melakukan jual beli yang biasa
ditemui dalam jual beli secara langsung biasanya terjadi dengan penjual
melakukan hal yang tidak jujur dan merugikan pembeli.17 Dalam proses
jual beli dengan media sosial juga terdapat dampak positif, yaitu
seperrti dapat mempermudah manusia untuk memenuhi kebutuhannya
tanpa harus keluar rumah. Sedangkan dapak negatif dari jual beli
melalui media sosial adalah kualitas barang yang sering tidak sesuai,
cacat, rusak, bahkan palsu. Selain itu, melakukan jual beli dengan
media sosial juga dpat menimbulkan gaya hidup konsumtif.18 Banyak
orang yang tidak bisa mengontrol pembeliann barang yang dibeli
melalui media sosial dan langsung membeli barang yang disukai tanpa
memerhatikan butuh tidaknya terhadap tersebut.
17
Oni Sahroni,Ushul Fikih Muamalah (Kaidah-kaidah Ijtihad dan Fatwa dalam Ekonomi
Islam) (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2017)
18
Raka Dimas Majesta Ricky, Evelin J.R. Kawung, Shirley Y. V. I. Goni, Dampak aplikasi
belanja online (online shop) di masa pandemi covid-19 terhadap minat belanja
masyarakat di Kelurahan Girian Weru Ii Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi
Utara, Jurnal ilmiah society, 1.1, 2021, hal. 1-9
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Mumalah merupakan aturan Allah yang mengatur kehidupan manusia
dalam berinterksi sosial dan mengelola harta benda. Dalam muamalah
terdapat ruang lingkupnya, yaitu ruang lingkup madiyah dan ruang lingkup
muamalah.
Dewi, Radix Prima. 2019. Sosial media sebagai sarana jual beli online.
Oktasari, Orin. 2021. Al- khiyar dan implementasinya dalam jual beli
online. Jurnal aghinya stienu Bengkulu. 4 (1). 39-48.
Putra, Muhammad Deni. 2019. Jual beli online berbasis media sosial.
ILTIZAM: Journal of syariah economics research.2(1). 83-
103.
Rafiq, Ahmad. 2020. Dampak media sosial terhadap perubahan suatu
masyarakat. Global kumunka. 1(1). 18-29.
Rohman, Holilur. 2020. Hukum jual beli online. Pamkasan: Duta Media
Publishing.
Safira, Desi, Alif Ilham Akbar Fatriansyah, 2020. Bisnis jual beli online
dalam perspketif islam. Al-yasini: jurnal hasil kajian dan dan
bidang keislaman dan pendidikan. 5(1). 57-68.
Samarah. 2022. Jurnal hukum keluarga dan hukum islam. Vol. 6. No. 2