Oleh :
FAKULTAS HUKUM
2021
1. Bagaimana pertanggungjawaban pemerintah jika dalam menjalankan
pertanggungjawaban tidak sesuai dengan asas legalitas? (Penanya : Daniel Timothy
Senaputra - 200710101186)
Jawab : Dalam sebuah negara, setiap keputusan yang dibuat sesuai dengan asas
legalitas. Dan apabila dalam keputusan yang dibuat pemerintah tersebut tidak
sesuai dengan asas tersebut maka ada pertanggungjawaban yang harus dilakukan.
Wewenang melekat pada jabatan, namun dalam implementasinya dijalankan oleh
manusia selaku wakil atau fungsionaris jabatan, maka pertanggungjawabannya
dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: (1) sebagai tanggungjawab jabatan, dan
(2) sebagai tanggungjawab pribadi. Apabila perbuatan hukum seseorang untuk
dan atas nama jabatan, maka pertanggungjawabannya terletak pada jabatan. Jika
ada ganti rugi atau denda, maka dibebankan pada APBN atau APBD. Sedangkan
perbuatan seseorang dalam kapasitas selaku pribadi, maka konsekuensi dan
pertanggungjawabannya terletak pada orang yang bersangkutan, tidak dapat
dibebankan pada jabatan, tidak juga dibebankan pada APBN atau APBD ketika
ada ganti rugi atau denda akibat kesalahan pribadi. Tanggung jawab pribadi
berkaitan dengan maladministrasi dalam penggunaan wewenang maupun public
service. (Annastaysa Amalia Putri Bakhtiyar Wardhany - 200710101172)
2. Ada satu jenis keputusan yang menggunakan memo kenapa kok dierbolehkan
menggunakan memo dan contohnya seperti apa? (David Santosa - 811421779)
Jawab : sebuah memo atau nota dapat dikategorikan sebagai Keputusan Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara apabila terdapat tiga substansi penting di
dalamnya, yaitu:
Jawab : Perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwasannya untuk melihat suatu
kekurangan dari KTUN, dapat kita lihat dari empat prinsip. Yaitu sebagai berikut:
1. KTUN yang keliru dapat ditinjau dan ditarik kembali oleh pejabat
pembuatnya, sepanjang tidak ada aturan yang melarang tindakan tersebut.
2. Pembatalan KTUN didasarkan pada bentuk dan tata cara penerbitannya,
apabila aturan mengenai tata cara pembatalan KTUN tidak tersedia.
3. Seluruh upaya harus ditempuh guna mencegah berbagai efek negatif
akibat pembatalan KTUN, yang dapat berbentuk kerugian dan
pelanggaran hak masyarakat terkait, merugikan kepastian hukum, atau
mengurangi wibawa pemerintah.
4. Suatu KTUN yang memiliki kekurangan akibat tidak terpenuhinya
sejumlah syarat, maka pembatalan KTUN dapat bersifat sementara hingga
syarat tersebut terpenuhi.
Lalu untuk dasar hukum akibat hukum pembatalan berada pada Pasal 71 Ayat (1)
dan (2) yang menyatakan bahwa: