Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Pembentukan Koloni Bangsa Eropa Selain Bangsa Spanyol


Dan Portugal Di Amerika Latin

Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Amerika Latin


Dosen Pengampu: Nur’aeni Marta, M.Hum.

Oleh :
Kelompok 3

1. Dede Riyan (4415126819)


2. Putri Balqis (4415131170)
3. Rizky Aristia (4415133836)
4. Yohana Intan Bernika (4415133833)

PENDIDIKAN SEJARAH A / 2013


JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah Amerika
Latin tentang  wilayah-wilayah koloni bangsa-bangsa Eropa selain Spanyol dan Portugal di
Amerika Latin.

Adapun makalah ilmiah Amerika Latin tentang wilayah- wilayah koloni bangsa-bangsa
Eropa selain Spanyol dan Portugis di Amerika Latin ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
 
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Amerika Latin.
 
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Amerika Latin tentang wilayah-
wilayah koloni bangsa-bangsa selain Spanyol dan Portugis di Amerika Latin ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
 

Jakarta, 24 Oktober 2015

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………............................................................................................... ii


Daftar Isi ………………………………………...…………………………………...... iii
Pendahuluan …................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ….................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah …........................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah …................................................................................................ 1
Pembahasan …................................................................................................................ 2
 Koloni Perancis di Amerika Latin ……................................................................ 2
A. Latar Belakang ...…...................................................................................... 2
B. Wilayah Koloni …….................................................................. 3
C. Sistem Pemerintahan …............................................................................... 5
 Koloni Inggris di Amerika Latin …..................................................................... 6
A. Latar Belakang …......................................................................................... 6
B. Wilayah Koloni …………...…...................................................................... 6
C. Sistem Pemerintahan ……........................................................................... 8
 Koloni Belanda di Amerika Latin …................................................................... 10
A. Latar Belakang ...…...................................................................................... 10
B. Wilayah Koloni ...…...................................................................................... 11
C. Sistem Pemerintahan …............................................................................... 12
Kesimpulan ………………............................................................................................... 14
Daftar Pustaka ….............................................................................................................. 15
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Amerika latin berasal dari kata “Latin” pada Amerika Latin berarti “Latium” merupakan
rumpun bangsa Romawi yang termasuk rumpun bangsa-bangsa Portugis, Spanyol, Italia, Inggris
serta bangsa-bangsa Eropa lainnya. Amerika Latin mendapat banyak pengaruh dari bangsa-
bangsa Eropa, baik politik maupun kebudayaan. Sebagian besar negara-negara di Amerika Latin
merupakan daerah kekuasaan Spanyol dan Portugis. Namun pada dasarnya Amerika Latin tidak
hanya dipengaruhi politik dan kebudayaan Spanyol dan Portugis saja, tetapi juga oleh Inggris,
Perancis, Belanda dan Amerika Serikat.
Pada awalnya para penjelajah Eropa melakukan pelayaran dengan kepentingan pribadi
maupun ditugaskan oleh pemerintahnya. Dan penjajahan bangsa Barat di Amerika Latin
mempunyai persamaan yaitu menemukan daerah-daerah baru kemudian dikuasai dan dijadikan
koloni. Perkembangan dunia pelayaran dan kebutuhan akan daerah baru baik untuk keperluan
ekonomi maupun politik mendorong bangsa Eropa untuk mencari daerah kekuasaan di Amerika
Latin karena merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama bahan tambang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana latar belakang Perancis, Inggris, dan Belanda melakukan kolonisasi di Amerika
Latin?
2. Wilayah koloni apa yang dimiliki oleh Perancis, Inggris, dan Belanda di Amerika Latin?
3. Bagaimana sistem Pemerintahan koloni Perancis, Inggris dan Belanda di Amerika Latin?

C. Tujuan Masalah
Tujuan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Mendeskripsikan latar belakang Perancis, Inggris, dan Belanda melakukan kolonisasi di
Amerika Latin.
2. Menyebutkan wilayah koloni yang dimiliki oleh Perancis, Inggris, dan Belanda di Amerika
Latin.
3. Menjelaskan sistem Pemerintahan koloni Perancis, Inggris dan Belanda di Amerika Latin.
PEMBAHASAN

KOLONI PERANCIS DI AMERIKA LATIN

A. Latar Belakang
Amerika latin merupakan negara-negara yang terletak di bagian selatan dari Amerika
Serikat. Tetapi Amerika Latin juga merupakan suatu wilayah benua Amerika yang pernah
menjadi negara koloni dari Spanyol, Portugis, dan Perancis.1 Oleh sebab itu, mayoritas
masyarakat di Amerika Latin menggunakan bahasa Spanyol dan Perancis. Pada mulanya
negara-negara di Amerika Latin menjadi koloni dari bangsa Spanyol dan Portugis yang
mana kedua negara tersebut sangat berambisi untuk meluaskan kekuasaannya serta untuk
memperoleh kekayaan dan menyebarkan agama Kristen. Sehingga Spanyol dan Portugis
melakukan penjajahan dan menjadikan beberapa wilayah di Amerika Latin berada di bawah
kekuasaan Kerajaan Spanyol dan Portugis.
Bangsa Spanyol dan Portugis melakukan penjajahan ke Amerika Latin sejak abad ke-16
dan penjajahannya hanya berlangsung selama 3 abad. Kemudian pada abad ke-18 kekuatan
Spanyol dan Portugis melemah, sehingga digantikan oleh kekuatan Perancis dan Inggris.
Pada awal abad ke-18, Perancis mulai melakukan kolonialisasi ke Amerika Latin dengan
tujuan dan latar belakang yang tidak jauh berbeda dengan latar belakang bangsa Spanyol dan
Portugis melakukan kolonisasi ke wilayah Amerika Latin.
Latar belakang atau tujuan bangsa Perancis melakukan kolonialisasi di Amerika Latin
yaitu sebagai berikut:
a. Adanya kegiatan melakukan ekspedisi-ekspedisi untuk menemukan wilayah-wilayah
baru demi kepentingan perluasan kekuasaan bangsa Perancis.
b. Mengeksploitasi kekayaan alam yang berada di wilayah baru untuk memenuhi
kebutuhan bagi masyarakat Perancis serta untuk menemukan bahan baku yang dapat
berguna bagi industri/pabrik di Perancis. Kekayaan alam berupa emas.
c. Negara-negara jajahan dijadikan tempat untuk memasarkan hasil industri dari
Perancis dan masyarakatnya dijadikan tenaga murah bagi pabrik-pabrik industri
1
Hidayat Mukmi, Pergolakan Amerika Latin Dalam Dasawarsa Ini (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981), hal. 11.
d. Perancis menerapkan politik dan kebudayaan Perancis di wilayah jajahan di Amerika
Latin yang sesuai dengan kebudayaan dan politik yang ada di negara Perancis.
Sehingga banyak dari masyarakat Amerika Latin yang menggunakan bahasa Perancis
dalam kehidupan sehari-hari,2 inilah hasil dari penanaman kebudayaan Perancis di
wilayah Amerika Latin.
e. Perancis akan mendirikan benteng dan pemukiman yang akan menjadi sebuah kota
nantinya di wilayah koloninya di Amerika Latin seperti di Port au Pince.3

B. Wilayah Koloni Perancis Di Amerika Latin

Perancis melakukan kolonialisasi di Amerika Latin sekitar pertengahan abad ke-18.


Bangsa Perancis melakukan kolonialisasi terhadap beberapa wilayah atau negara di Amerika
Latin. Wilayah koloni Perancis di Amerika Latin ialah:
1. Haiti atau Espanol Barat
Haiti merupakan negara yang terletak di
Karibia dengan ibu kotanya yaitu Port au Prince. 4
Dalam sejarah, awal mulanya Haitu ditemukan
oleh Columbus pada tahun 1492 dengan nama
yang diberikan yaitu “Espanola” atau Spanyol Kecil. Sehingga awalnya Haiti adalah
milik Kerajaan Spanyol. Namun pada tahun 1795 berkat adanya Perjanjian Basel,
ditentukanlah bahwa Haiti menjadi wilayah jajahan atau koloni milik Perancis.5
Sehingga di Haiti seluruh bidang kehidupan masyarakatnya berubah menjadi
menganut kebudayaan Perancis. Pada tanggal 1 Januari 1804, berkat perjuangan dari
Jean Jacques Dessaline Haiti memproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi
kemerdekaan Haiti tidak langsung disetujui oleh Perancis sehingga baru pada tahun
1825 Perancis bersedia mengakui kemerdekaan negara Haiti.
2. French Guiana atau Guyana Perancis
French Guiana atau Guyana Perancis merupakan negara
koloni Perancis di Amerika Latin yang memiliki ibu kota yaitu
2
Ibid., hal. 13.
3
Yurahman, Sejarah Amerika II (Yogyakarta: Widya Sari Press, 2002), hal. 45.
4
Tony S. Rachmadie, Negara dan Bangsa (Jakarta: Widyadara, 2002), hal. 55.
5
Hidayat Mukmin, op.cit., hal. 26.
Cayenne. Guyana Perancis merupakan sebuah departemen luar negeri (department
d’outre-mer/DOM) Perancis di pesisir Karibia.6 Guyana Perancis ini pertama kali
dihuni oleh orang Perancis pada tahun 1604 dan Guyana ini terkenal sebagai hunian
para pelanggar hukum kerajaan Perancis hingga tahun 1951. Karena pernah dijadikan
sebagai hunian para pelanggar hukum, maka Guyana kemudian berstatus department
luar negeri Perancis pada tanggal 19 Maret 1946. Guyana Perancis menggunakan
bahasa Perancis, karena negara ini merupakan negara bekas jajahan dari Perancis dan
sampai saat ini Perancis masih berperan besar dalam pemerintahan dan politik di
Guyana Perancis.7
3. Martinique
Martinique atau martinik adalah sebuah
negara pulau berstatus wilayah sebrang lautan
(DOM) Perancis Di Laut Karibia bagian timur.
Martinique memiliki ibu kota yaitu Fort de
France. Martinique termasuk salah satu dari 26 region atau negara persemakmuran
Perancis. Dalam sejarah, awal mulanya Martinique ini dikunjungi pertama kali oleh
Christopher Columbus pada tahun 1502, lalu kemudian pada tahun 1635 orang
Perancis mulai bermukim di Martinique sehingga Martinique merupakan koloni dari
Perancis.8 Bahasa resmi di Martinik adalah bahasa Perancis walaupun sebagian besar
penduduknya menggunakan bahasa Kreol.
4. Guadaloupe
Guadaloupe merupakan sebuah departemen
seberang laut (DOM) Perancis yang terletak di Laut
Karibia timur, sebelah tenggara Puerto Riko.9
Guadaloupe termasuk juga dari 26 region Perancis.
Guadaloupe sama sep erti Martinique yang merupakan sebuah pulau tetapi masih
dibawah kekuasaan Perancis sehingga Guadaloupe termasuk ke dalam Uni Eropa.

6
Wikipedia, Guyana Perancis, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Guyana_Perancis, diakses pada 23 Oktober 2015 jam
19.00 wib.
7
Yuhana Dwi Krisnawati, Negara Guyana Perancis, http://yuanadwi.blogspot.co.id/2012/04/negara-guyana-
perancis.html/. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 jam 19.00 wib.
8
Wikipedia, Martinique, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Martinique, diakses pada 23 Oktober 2015 jam 19.00 wib.
9
Wikipedia, Guadaloupe, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Martinique, diakses pada 23 Oktober 2015 jam 19.20 wib.
Bangsa perancis pernah gagal dalam usaha untuk menguasai wilayah Espanol Timur
(Dominika) dan Brasil. Perancis sempat merampas Rio De Janeiro pada tahun 1710 namun
gagal. Perancis juga pernah memiliki Florida tetapi karena terjadi perubahan keadaan Eropa,
Florida diserahkan ke Inggris (1765) serta Louisiana yang harus diberikan kepada Spanyol
(1763).

C. Sistem Pemerintahan

Perancis melakukan kolonialisasi atau menjajah di wilayah Amerika Latin tentunya


menerapkan sistem pemerintahan atau politik di daerah jajahannya tersebut. Sistem
pemerintahan yang diterapkan di dalam wilayah koloninya tentu berdasarkan atau
berlandaskan pada sistem pemerintahan yang ada di Perancis pada saat itu. Pada saat itu,
sistem pemerintahan yang dilaksanakan di Perancis adalah monarki absolut yang mana Raja
lah yang berkuasa mutlak di negara itu sendiri (Perancis) dan negara jajahannya. 10 Dengan
adanya sistem pemerintahan yang monarki menyebabkan Perancis meluaskan kekuasaannya
untuk memperkuat kekuasaan raja sehingga baik di Perancis sendiri maupun di wilayah
koloni tunduk kepada raja dan harus bersikap setia dengan cara memberikan upeti atau hasil
alam berupa emas kepada raja. Dengan demikian, koloni-koloni milik Perancis di Amerika
Latin menerapkan sistem pemerintahan persemakmuran Perancis.
Dengan adanya sistem pemerintahan monarki tersebut, membuat para penguasa di
wilayah koloni seperti di wilayah Amerika Latin bertindak sewenang-wenang atau bersifat
diktator sehingga rakyat di wilayah koloni seperti di Haiti, Guyana Perancis, Guadaloupe,
dan Martinique mengalami penindasan dan perbudakan. Dengan adanya sifat penguasa yang
diktator membuat para wilayah koloni Amerika Latin berontak dan ingin melakukan
kemerdekaan dan terbebas dari jajahan bangsa Perancis. Sehingga wilayah jajahan Perancis
dapat menjadi negara yang merdeka tidak lama setelah jatuh ke kekuasaan Kerajaan
Perancis yaitu wilayah koloni mulai melakukan kemerdekaannya pada abad ke-19. Akan
tetapi Perancis tetap menaruh peranan yang besar terhadap negara-negara bekas jajahannya
tersebut hingga sekarang ini dengan menjadikan Guyana Perancis, Martinique dan

10
Wikipedia, Perancis, http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perancis/. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 jam 20.00
wib.
Guadaloupe sebagai departemen luar negeri (department d’outre-mer/DOM) Perancis di
pesisir Karibia.

KOLONI INGGRIS DI AMERIKA LATIN

A. Latar Belakang
Imperium Britania dimulai pada akhir abad ke-16 sejalan dengan berkembangnya
kekuatan angkatan laut kerajaan Inggris dan merupakan imperium yang paling luas dalam
sejarah dunia. Selama zaman penjelajahan pada abad ke-15 dan 16, Portugis dan Spanyol
mempelopori penjelajahan maritim Eropa ke berbagai belahan dunia. Dengan keberhasilan
yang diperoleh oleh Portugis dan Spanyol, negara lain seperti Perancis, Belanda dan juga
Inggris mulai membentuk wilayah koloni mereka, termasuk di Amerika Latin.
Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki kontribusi besar bagi perubahan
dunia, baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun industri. Salah satu hal yang paling
dominan ketika kita membahas negara kepulauan ini adalah kolonialisme. Inggris adalah
negara yang paling banyak memiliki koloni di dunia, termasuk diantaranya adalah negara-
negara di wilayah Amerika Latin. Semenjak dicetuskannya revolusi industri yang terjadi di
Inggris, upaya dalam penjelajahan dunia semakin menggebu-gebu terutama setelah
teknologi pelayaran berkembang dengan pesat. Hal lain yang juga mempengaruhi eksplorasi
Inggris keluar wilayah nya adalah jumpai penduduk Inggris yang sangat padat sekitar abad
ke-17. Kebanyakan dari penduduk ini adalah masyarakat kelas bawah yang melakukan
tindak kriminal, oleh karena itu pemerintah Inggris pada saat itu mengirim mereka keluar
wilayah Inggris dengan tujuan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

B. Wilayah Koloni Perancis Di Amerika Latin


Berikut ini adalah beberapa negara di wilayah Amerika Latin yang pernah dikuasai
oleh koloni Inggris:
1. Belize
Negara ini juga disebut sebagai Honduras Inggris yang terletak di pantai timur
Amerika Tengah sampai sebelah timur Guatemala. Banyak orang berpendapat bahwa
nama Belize diambil dari nama bajak laut bernama Peter Wallace yang menetap di
daerah itu sekitar abad ke-17. Diperkirakan “Wallace” ditafsirkan orang-orang
Spanyol sebagai “Walis” atau “Balice”. Dalam penjelajahannya yang ke 4, Colombus
pada tahun 1502 menemukan pantai Honduras. Pemukiman dimulai pada tahun 1638
oleh sekelompok pelaut Inggris yang terdampar. Mereka mengetahui bahwa
penebangan kayu sangat menguntungkan, sejak saat itulah Spanyol mulai mencoba
mengambil daerah ini dari Inggris. Puncaknya terjadi pada tahun 1798 pada perang
George Cay, dengan hasil Inggris yang berhasil mempertahankan wilayah koloninya.
2. Dominika
Pulau Dominika terletak di bagian timur Karibia, pulau ini merupakan satu-
satunya sisa pemukiman orang Indian Karib di Benua Amerika. Dominika ditemukan
oleh Colombus pada tahun 1493. Orang Eropa yang pertama menduduki wilayah
Dominika adalah orang Perancis di sepanjang pesisir pantai pada pertengahan abad
ke-18. Pulau itu kemudian berhasil direbut oleh Inggris pada tahun 1759, peralihan
dari Perancis ke Inggris berlangsung hingga tahun 1783 yang akhirnya dimiliki oleh
Inggris. Pulau ini menjadi koloni Inggris di Kepulauan Leeward pada tahun 1871 dan
dipindahtangankan kepada koloni Kepulauan Windward pada tahun 1940.
3. Guyana Inggris
Para penjelajah dari Spanyol yang tiba di pulau ini menghindari wilayah rawa-
rawa bakau di pantai timur laut pantai ini, namun bangsa Belanda yang juga pernah
datang ke pulau ini berhasil memanfaatkan tanah yang lebih rendah daripada lautnya
di permulaan abad ke-17 dan mulai mendirikan berbagai lokasi perdagangan dan
perkebunan di daerah itu dan melindunginya dengan system parit yang rapih. Tidak
lama kemudian, bangsa Inggris dan Perancis memperoleh tempat untuk berpijak di
wilayah pesisir dan selama 2 abad berlangsung ketiga bangsa ini bergantian
menguasai daerah itu. Pada tahun 1814, Belanda memberikan wilayah nya kepada
Inggris yang kemudian Inggris menyatukan seluruh wilayah di Guyana menjadi
wilayah persemakmuran mereka dengan sebutan Guyana Inggris.
4. Jamaika
Colombus menemukan pulau ini pada tahun 1494. Nama Jamaika berasal dari
bahasa Indian yaitu Xamaica yang artinya adalah lahan kayu dan air. Penghuni
pertama Jamaika adalah orang Ciboney yang tinggal di gua, yaitu orang Indian yang
berasal dari Florida yang hidup dari memakan ikan dan menghias tubuh mereka
dengan bahan pewarna merah atau kuning. Setelah Spanyol menemukan pulau itu,
dengan segera mereka mulai mengambil alih wilayah tersebut. Orang Spanyol mulai
beternak dan dan menanam tebu di Jamaika meskipun tidak secara besar-besaran.
Ketikaa pesaing Spanyol yaitu Inggris merebut pulau itu pada tahun 1655, hanya
beberapa orang Spanyol dan budaknya yang masih tinggal di pulau itu. Secara resmi
Spanyol menyerahkan pulau itu melalui perjanjian Madrid pada tahun 1670.
5. Saint Kitts - Nevis
Federasi Saint Kitts-Nevis adalah negara kecil berbahasa Inggris yang terletak
di Hindia Barat di Laut Karibia. Negara ini terletak di bagian utara Kepulauan
Leeward. Colombus menemukan pulau itu pada tahun 1493 dan mengklaim pulau itu
adalah milik Spanyol, nmaun begitu mereka tidak pernah mendirikan pemukiman di
pulau ini. Sebuah koloni Inggris dan Perancis didirikan di pulau ini sampai tahun
1713. Perancis merebut kepulauan itu hingga tahun 1782 hingga menyerahkannya ke
Inggris di tahun berikutnya.
6. Saint Lucia
Saint Lucia mula-mula dihuni oleh orang Indian Karib dan diperkirakan telah
dikunjungi oleh Colombus pada tahun 1502. Para pemukim Perancis menandatangani
perjanjian dengan penduduk setempat pada tahun 1660. Baik Inggris maupun
Perancis mengklaim pulau ini sebelum akhirnya diserahkan ke tangan Inggris pada
tahun 1803.
7. Saint Vincent
Negara Saint Vincent di Karibia adalah salah satu negara yang terkecil di
benua Amerika. Saint Vincent dulunya dihuni oleh orang-orang Indian Arawak yang
berasal dari Venezuela dan yang kemudian dimusnahkan oleh orang Indian Karib.
Colombus menemukan benua ini pada tahun 1498. Wilayah ini dinyatakan sebagai
wilayah netral antara Perancis dan Inggris, namun pada akhirnya Inggris-lah yang
memiliki hak hukum atas pulau itu.11
C. Sistem Pemerintahan

11
Tony S. Rachmadie, Negara dan Bangsa, (Jakarta: Widyadara, 2002), hlm 5 - 67
Setidaknya ada 3 hal yang paling dominan dalam kolonisasi wilayah Amerika Latin
oleh Inggris, diantaranya adalah:
1. Penetap (Settler Colonialism)
Settler Colonialism adalah salah satu bentuk kolonialisasi dimana orang asing
mulai bermigrasi ke wilayah lain secara besar-besaran. Biasanya hal ini disebabkan
oleh tekanan penduduk yang begitu banyak sehingga butuh tempat untuk tinggal
yang lebih baik. Hal ini terjadi di Inggris yang pernah mengalami tekanan penduduk
pada abad ke-16/17, sehingga pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk
mengirim beberapa penduduk keluar wilayah asli mereka. Tingkat kematian para
penetap yang baru datang sangatlah tinggi. Perbedaan musim, kondisi lingkungan,
makanan, dan serangan dari penduduk setempat menyebabkan jumlah kematian para
penetap baru ini sangatlah tinggi.12 Meskipun sudah ada penjelajahan samudera yang
dilakukan oleh Colombus, tetapi sayangnya ia tidak mengindahkan ataupun gagal
dalam mengindentifikasi kondisi social, politik, dan bahasa di wilayah baru yang ia
jelajahi (dalam hal ini wilayah Amerika Latin).13
2. Perbudakan
Ketika para penetap yang telah berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan
baru, mereka mulai mengalahkan penduduk sekitar karena para pendatang ini telah
memiliki tingkat teknologi yang lebih tinggi dari penduduk asli di wilayah baru.
Dengan demikian, penduduk yang sebelumnya melawan, berhasil ditaklukan dan
dijadikan budak. Wilayah bagian selatan dan tengah di Amerika tidak hanya
menawarkan janji untuk memperoleh emas dan perak, tetapi juga kemungkinan
untuk memperoleh pekerja yang lebih banyak dan hasil alam mereka, karena hanya
mereka yang mampu menanam hasil bumi di wilayah tersebut. Baru kemudian para
penetap itulah yang mempelajari bagaimana cara dalam memproduksi hasil alam
tersebut.14
3. Sistem Kepemilikan Koloni (Propriatery Colony)
Dalam Kekaisaran Britania, seluruh tanah jajahan adalah milik raja, dan ia
memiliki hak untuk memisahkan maupun menggabungkan berbagai wilayah koloni.
12
John H. Elliot, Empires of the Atlantic: Britain and Spain in America 1492-1830, (London: Yale University Press,
2006), hlm 49.
13
Ibid, hlm 57.
14
Ibid, hlm 88.
Inggris memiliki tiga tipe dalam memerintah koloni yang ia miliki, diantaranya
adalah Charter Colony, Crown Colony, dan Propriatery Colony. Di wilayah Amerika
Latin sendiri khususnya pada bagian Karibia, system yang digunakan adalah
Propriatery Colony¸ yaitu system pembagian wilayah koloni bagi sesama penjelajah
maupun orang yang dianggap memberikan peranan dalam menguasai wilayah baru
dan menjadikannya sebagai koloni. Orang orang terpilih ini dipersihalakan untuk
membangun koloni mereka dengan cara mereka sendiri dengan syarat memberikan
sebagian keuntungan kepada pemerintah pusat.

KOLONI BELANDA DI AMERIKA LATIN

A. Latar Belakang

Pada awal abad 16 negara-negara di Eropa berlomba-lomba untuk menjadi negara


yang makmur dan maju baik didalam bidang perekonomian, militer, dan teknologi. Salah
satu negara di Eropa yang berusaha untuk maju adalah negara Belanda. Para penjelajah
Belanda berusaha untuk mencari-cari wilayah untuk melaksanakan tujuan mereka yaitu Gold
(kekayaan), Glory (kejayaan), Gospel (Gospel), walaupun di daerah tertentu Belanda hanya
memiliki tujuan untuk mendapatkan kekayaan. Salah satu wilayah penjajahan Belanda yang
diutamakan untuk mendapat kekayaan adalah Suriname.
Wilayah Suriname sendiri mulai dikenal luas sejak abad ke-15, yaitu ketika bangsa-
bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai Guyana, suatu dataran luas yang terletak di
antara Samudera Atlantik, Sungai Amazon, Rio Negro, Sungai Cassiquiare dan Sungai
Orinoco. Semula dataran ini oleh para ahli kartografi diberi nama Guyana Karibania
(Guyana yang berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai).
Dalam suatu cerita fiktif “El Dorado”, wilayah Guyana yang kaya akan kandungan
emas. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu
faktor yang mendorong orang-orang Eropa untuk bersaing menguasai Guyana. Pada tahun
1449 pelaut Spanyol, Alonzo de Ojeda dan Juan de la Cosa berlayar menyusuri pantai timur
laut Amerika Selatan, yang saat itu mereka sebut Wild Coast, dan mendarat di wilayah
Guyana. Vincent Juan Pinzon kemudian menguasai Guyana atas nama Raja Spanyol.
Selama abad ke-16 dan ke-17, Guyana dikuasai silih berganti oleh Spanyol, Belanda,
Inggris, Perancis dan Portugal.
Pada tahun 1593 raja Spanyol menguasai Guyana hingga tahun 1595 dan pada saat itu
dikarenakan wilayah yang cukup luas, Belanda berhasil masuk dan mulai mengembangkan
perdagangannya secara bertahap di daerah pedalaman, walaupun pada saat itu juga mulai
terdapat persaingan dengan Inggris. Pada tahun yang sama Belanda berhasil menguasai
sebagian besar Guyana sedangkan Perancis menguasai daerah-daerah di samping sungai
Suriname. Akibat dari persaingan tersebut, wilayah Guyana saat ini terbagi menjadi lima
bagian yaitu Guyana Espanola (bagian dari Venezuela sekarang), Inglesa (Guyana
sekarang), Holandesa (Suriname), Francesa (Cayenne) dan Portuguesa (bagian dari wilayah
Brazil).

B. Wilayah Koloni Belanda di Amerika Latin


Wilayah koloni Belanda yang ada di Amerika Latin adalah:
1. Suriname
Pada tahun 1651 Suriname diserang oleh Inggris dan sejak saat itu, menjadi
wilayah kekuasaan Inggris hingga penandatanganan perjanjian perdamaian Breda
tahun 1667 yang isinya yaitu Belanda menyerahkan daerah New Amsterdam (New
York), dan Inggris memberikan Suriname. Berdasarkan perjanjian itu, Suriname
menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Namun Inggris kembali memasuki Suriname
pada tahun 1781 hingga 1783 dan Suriname kemudian dijadikan daerah protektorat
Inggris dari tahun 1799 hingga 1802. Melalui perjanjian Amiens, 27 Maret 1802,
Suriname, Barbice, Demerara dan Essquibo berada di bawah kekuasaan Belanda,
namun setahun kemudian Inggris kembali merebut wilayah-wilayah itu dan sejak
tahun 1804 Suriname menjadi koloni Inggris dengan sebutan the British
Interregnum.
Selama Suriname berada di bawah kekuasaan Inggris, situasi ekonomi
Suriname mengalami kemunduran. Penyebab utama adalah pelarangan perdagangan
budak, sementara kebun-kebun masih sangat memerlukan tenaga buruh untuk
dikelola. Selanjutnya melalui perjanjian London pada tanggal 13 Agustus 1814 dan
diratifikasi dalam perjanjian Wina, Suriname dikembalikan lagi kepada pihak
Belanda. Pemerintahan Suriname dipimpin langsung oleh seorang gubernur dengan
didampingi oleh sebuah dewan kepolisian yang bertugas sebagai penasihat gubernur.
Pada masa penjajahan Belanda, dimulai sejak abad 19, Suriname menjadi
sumber penghasil devisa terbesar bagi negeri Kincir Angin itu, di samping dari
Indonesia dan negara jajahannya yang lain. Suriname menjadi tempat untuk
memajukan perekonomian Belanda melalui proyek perkebunan yang dikelola oleh
perusahaan kolonial West Indian Company, komoditi yang dibudiayakan yaitu seperti
tebu, kopi, kapas, jeruk, pisang, padi, kelapa, dan lain-lain. Untuk menggarap proyek
besar itu, Belanda merekrut tenaga kontrak secara besar-besaran dari Afrika, India,
dan Jawa (Indonesia). Mereka dipekerjakan secara paksa di perkebunan-perkebunan
tersebut. Gaji yang diterima pekerja laki-laki usia diatas 16 tahun sebesar 60 sen dan
pekerja wanita usia diatas 10 tahun sebesar 40 sen setiap harinya. Terdapat hal unik
khususnya kepada para pekerja yang berasal dari Jawa yaitu para tenaga kerja
Indonesia harus bekerja secara kontrak selama 5 tahun. Waktu kerja adalah 6 hari
dalam satu minggu. Setiap hari diwajibkan bekerja selama 7 jam-10 jam di
perkebunan. Setelah masa kontrak berakhir, mereka diberi hak untuk kembali ke
Indonesia sebagai repatrian atas biaya Pemerintah Belanda. Walaupun pada
perkembangannya, orang Jawa banyak yang menetap di Suriname.
Pada tanggal 25 November 1975 Suriname berhasil mendapatkan
kemerdekaan, usaha untuk memperoleh kemerdekaan sudah dimulai sejak tahun
1954. Usaha kermerdekaan dilakukan karena masyarakat Suriname merasa bahwa
keadaan mereka semakin terpuruk saat dimulainya perekrutan tenaga kerja dari
kawasan lain dan hak masyarakat Suriname yang semakin berkurang. Pada tanggal
15 Desember 1954, pemerintah Belanda bersama beberapa wakil dari Suriname
menandatangani sebuah memorandum yang isinya rencana pengakhiran penjajahan.
Dalam sebuah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1961, para wakil Suriname yang
dipimpin oleh Perdana Menteri Johan Adolf Pengel menuntut dibentuknya sebuah
pemerintahan sendiri. Tuntutan itu semakin menjadi setelah didirikannya beberapa
partai politik yang dibentuk pada dasawarsa itu, semakin gencar menyampaikan
tuntutan agar Suriname diberikan kebebasan penuh secepatnya.Tuntutan ini
ditanggapi secara serius dengan diadakannya sebuah konferensi di Belanda pada
tahun 1970. Konferensi ini diadakan untuk membicarakan persiapan pelepasan
Suriname sekaligus menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil partai.

C. Sistem Pemerintahan
Pemerintah Belanda membawa hukum Roma-Belanda di Suriname. Hukum Belanda
berlaku dalam kehidupan pribadi dan keluarga; hukum Roma mengatur tetang kontrak dan
budak, serta mengatur tentang tanah. Hukum Belanda dan hukum Roma juga mengatur
dalam masalah pidana. Sampai dengan tahun 1948, Raja di Belanda memiliki kekuasaan
yang absolut atas koloni Suriname. Dengan diperkenalkannya demokrasi parlemen di
Belanda pada tahun 1848, menteri urusan koloni bertanggung jawab kepada Parlemen
Belanda atas pengelolaan Suriname. Pada taun 1868, the Suriname Colonial Council,
bekerja sama dengan gubernur jenderal, diberikan kewenangan untuk membuat perundang-
undangan lokal di Suriname. Pada tahun 1869, kodifikasi undang-undang yang baru
disahhkan di koloni. Pada saat yang sama, kitab hukum perdata, kitab hukum acara perdata,
kitab hukum dagang, ketentuan umum peraturan perundang-undangan, kitab hukum pidana,
kitab hukum acara pidana diperkenalkan. Kitab undang-undang tersebut hampir sama
dengan yang ada di Belanda, karena kebijakannya mengikuti konkordansi, yang artinya
kitab undang-undang negara induk dan yang dimiliki oleh koloninya haruslah seindentik
mungkin. Sejak saat itu, legal order di Suriname berasal dari hukum perdata Belanda, yang
merupakan turunan dari Belanda kuno, Perancis, dan hukum Roma.
Selain wilayah Suriname, pada tahun 1954 juga berdiri suatu wilayah yang dikuasai
Belanda dipulau yang berada di laut Karibia yang biasa disebut sebagai Antillen Belanda.
Negara ini memiliki dua kepulauan. Kepulauan kecil terdiri atas Bonaire, Aruba dan
Curacao yang berada di dekat pesisir Venezuela. Juga pulau-pulau seperti Sint Maarten, Sint
Eustatius dan Saba. Negara ini memiliki ibukota bernama Willemstad dengan motto
Libertate unanimus yang artinya disatukan oleh kemerdekaan. Bentuk pemerintahannya
adalah monarki konstitusional. Negara ini menggunakan bahasa Inggris, Belanda dan
Papiamentu dalam kesehariannya Dari pertama berdiri pada 1954, negara ini sudah pernah
dipimpin oleh dua orang ratu, kemudian dalam pemerintahannya telah ada beberapa orang
yang menduduki jabatan sebagai perdana menteri dan gubernur. Akan tetapi wilayah
kekuasaan Belanda ini juga tidak dapat diduduki dengan waktu yang lama, dikarenakan
kondisi Belanda yang memburuk sehingga wilayah kerajaan Antilen Belanda, satu persatu
berhasil memisahkan diri, dan pulau lain yang tersisa dibubarkan pada 10 Oktober 2010.
Dua pulaunya lagi, Curacao dan Sint Marten menjadi dua buah negara konstituen yang baru.
Sementara yang lainnya bergabung dengan Belanda menjadi munisipalitas istimewa.
KESIMPULAN

Amerika latin merupakan sebuah negara-negara yang terletak di bagian selatan dari
Amerika Serikat. Amerika latin sejak abad ke-16 telah di jajah oleh bangsa Spanyol dan
Portugal. Awalnya Christopher Columbus lah yang pertama kali menemukan wilayah Amerika
dan ia terus melakukan perjalanan hingga ke daerah selatan dari Amerika Serikat sehingga ia
menemukan wilayah Amerika latin. Christopher Columbus merupakan penjelajah dari Spanyol
dan telah memiliki wilayah jajahan atau koloni di daerah Amerika Latin. Melihat keberhasilan
Columbus dalam menemukan wilayah baru, membuat Portugis juga berkeinginan untuk
melakukan kolonisasi di wilayah Amerika Latin.

Bangsa Spanyol dan Portugis melakukan penjajahan ke Amerika Latin sejak abad ke-16
dan penjajahannya hanya berlangsung selama 3 abad. Kemudian pada abad ke-18 kekuatan
Spanyol dan Portugis melemah, sehingga digantikan oleh kekuatan Perancis, Inggris dan
Belanda. Bangsa Perancis, Inggris dan Belanda juga melakukan kolonisasi ke wilayah Amerika
Latin untuk menemukan wilayah baru dan melakukan eksploitasi baik eksploitasi sumber daya
alam dan sumber daya manusia. Dari adanya kolonisasi yang dilakukan oleh bangsa Perancis,
Inggris dan Belanda maka di wilayah Amerika Latin terdapat negara bekas jajahan dari ketiga
bangsa tersebut, akan tetapi ketiga bangsa tersebut tidak lama melakukan kolonisasi karena
munculnya tokoh nasionalisme di negara yang dijajah oleh ketiga bangsa tersebut sehingga
mereka sekitar abad ke-19 sudah ada yang mulai memerdekakan diri dari bangsa penjajah.

Negara-negara Amerika Latin bekas jajahan Perancis, Inggris dan Belanda yang sudah
memerdekakan diri, hingga saat ini mereka tetap merupakan negara bagian/kekuasaan dari
masing-masing jajahannya atau dengan kata lain mereka masih termasuk ke dalam
persemakmuran Perancis, Inggris, dan Belanda.

Negara-negara Amerika Latin bekas jajahan Perancis, Inggris, dan Belanda adalah:
 Perancis : Haiti, Guyana Perancis, Guadaloupe, dan Martinique.
 Inggris : Belize, Dominika, Guyana Inggris, Jamaica, Saint Kitts – Nevis, Saint
Lucia, dan Saint Vincent.
 Belanda : Suriname dan Curacao (Neterlands Antiles).
DAFTAR PUSTAKA

Elliot, John H. Empires of the Atlantic: Britain and Spain in America 1492-1830. London: Yale
University Press. 2006.
Krisnawati, Yuhana Dwi. Negara Guyana Perancis. http://yuanadwi.blogspot.co.id/2012/04
/negara-guyana-perancis.html/. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 jam 19.00 wib.
Mukmin, Hidayat. Pergolakan di Amerika Latin Dalam Dasawarsa Ini. Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1981.
Rachmadie, Tony S. Negara dan Bangsa. Jakarta: Widyadara. 2002.
Robbers, Gerhard. Encyclopedia of World Constitutios. New York: Fact on File Inc, 2007.
Yurahman. Sejarah Amerika II. Yogyakarta: Widya Sari Press, 2002.
Wikipedia. Guadaloupe. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Martinique. Diakses pada 23 Oktober
2015 jam 19.20 wib.
Wikipedia. Guyana Perancis. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Guyana_Perancis. Diakses pada 23
Oktober 2015 jam 19.00 wib.
Wikipedia. Martinique. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Martinique. Diakses pada 23 Oktober
2015 jam 19.00 wib.
Wikipedia. Perancis. http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perancis/. Diakses pada tanggal 23 Oktober
2015 jam 20.00 wib.

Anda mungkin juga menyukai