Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM FERMENTASI

PADA ROTI

MATA PELAJARAN: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


KELAS: IX D
KELOMPOK 5:
1. Nurul Fatimah Azzahra
2. Dininta Alisha Abdul
3. Satria Fathir Alfariansyah
4. Muh. Syahrul Ramadhan A.
5. Arya Raja Nusantara
LAPORAN PRAKTIKUM FERMENTASI PADA ROTI
A. PENDAHULUAN
1. Tujuan
 Untuk mengetahui cara pembuatan roti manis
 Untuk mengetahui proses fermentasi pada pembuatan roti

2. Landasan Teori
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi,
biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Bioteknologi dikembangkan untuk
meningkatkan nilai bahan mentah dengan memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Penerapan
bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan
atau transformasi kimia yang diinginkan. Misalnya saja pada pembuatan roti dengan
melibatkan suatu organisme patogen seperti mikroorganisme. Roti adalah produk
makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan ragi atau bahan
pengembang lainnya kemudian di panggang. Pembuatan roti merupakan bentuk lain
dari pemanfaatan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur ragi (Saccharomyces
sp). Ragi adalah mikroorganisme hidup yang berkembang biak dengan cara memakan
gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembangan adonan
terjadi karena ragi menghsilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini
kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa
mengembang.

Dalam proses fermentasi, Saccharomyces sp merubah karbohidrat menjadi


karbondiokasida dan alkohol. Karbondioksida merupakan gas yang dapat dilepaskan
ke udara bebas. Di dalam sebuah adonan, gas yang dihasilkan dari proses fermentasi
oleh Saccharomyces sp terjebak oleh pekatnya adonan tersebut, sehingga gas
tersebut tidak dapat dilepaskan ke udara bebas. Gas yang dihasilkan dari proses
fermentasi ini dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan. Dengan pemanasan
pada oven dengan suhu tinggi gas akan memuai, sehingga adonan akan tambah
mengembang. Pemanasan juga berfungsi untuk mematikan sel-sel ragi.

B. Pembahasan
1. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Oven Tepung terigu
Cetakan roti Ragi roti instan
(fermipan)
Pisau Gula
Mixer Telur ayam
Baskom kecil Mentega

Gunting Santan kelapa


Sendok makan Pengembang kue
2. Prosedur Kerja
a. Siapkan bahan-bahan dengan takaran sebagai berikut:
- 1/2 kg tepung terigu
- ½ sdm gula
- 2 butir telur ayam
- 100 gram mentega
- Santan kelapa secukupnya
- 10 gram fermipan
- 3 sdm pengembang kue
b. Masukkan semua bahan yang tertera diatas ke baskom kecil , lalu campur dan
aduk menggunakan mixer. Mixer hingga semua bahan tercampur rata.
c. Uleni adonan hingga kalis.
d. Lalu, diamkan dan tutup adonan dengan serbet selama 30 menit sampai adonan
mengembang.
e. Setelah mengembang, ambil sedikit adonan, bentuk dan isi adonan di cetakan
roti
f. Diamkan lagi selama 30/60 menit.
g. Setelah itu, oles campuran kuning telur di permukaan roti.
h. Oven roti dengan suhu 180ºC selama 30 menit dan roti siap disajikan.

C. Kesimpulan
1. Dengan adanya proses fermentasi, roti dapat mengalami pengembangan yang
cukup baik.
2. Roti adalah produk makanan yang terbuat dari fermentasi tepung terigu dengan
ragi.
3. Fermentasi merupakan kegiatan mikroba pada bahan pangan sehingga
dihasilkan produk yang dikehendaki, dan mikroba yang umumnya terlibat dalam
fermentasi adalah bakteri, khamir serta kapang.
4. Khamir jenis Saccharomyces Cereviceae merupakan jenis khamir yang paling
umum digunakan pada pembuatan roti.

D. Dokumentasi

ALAT BAHAN
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai