Anda di halaman 1dari 17

TUGAS WAWASAN KEMARITIMAN

“EKONOMI MARITIM”

Dosen Pengampuh
ISMAIL, SH., M.H

Disusun Oleh

KELOMPOK 2
1. NURUL HIDAYAH (162201024)
2. WA ODE SYAFIRA ARYANI GUNAWAN (162201025)
3. YUNI TRIANINGSIH (162201030)
4. DINDA APRILIANA (162201034)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Adapun judul dari makalah ini adalah “ Ekonomi Maritim”.

Tujuan penulisan tugas makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas


yang telah diberikan oleh Ismail, SH., M.H. mata kuliah Wawasan Kemaritiman.

Kami selaku penulis menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari kata
kesempurnaan untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
untuk lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata semoga tugas makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan terutama bagi
kami selaku penulis.

Baubau, 10 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Haekat Puasa............................................................................................3
B. Fungsi dan Tujuan Ibadah Puasa..........................................................6
C. Hikmah Puasa..........................................................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki wilayah


laut seluas 5,8 juta km persegi yang terdiri dari wilayah teritorial sebesar 3,2 juta
km persegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) 2,7 juta km
persegi. Selain itu, terdapat 17.504 pulau di Indonesia dengan garis pantai
sepanjang 81.000 km persegi. Dengan cakupan yang demikian besar dan luas,
tentu saja maritim Indonesia mengandung keanekaragaman alam laut yang
potensial, baik hayati dan non hayati. Sehingga,sudah seharusnya sektor kelautan
dijadikan sebagai penunjang perekonomian negara ini. Berdasarkan catatan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sumbangan sektor perikanan
terhadap produk domestik bruto (PDB) memiliki peranan strategis
Pembangunan kemaritiman tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
lingkungan strategis yang mencakup lingkungan perekonomian penunjangnya
baik dalam skala regional, nasional, bahkan di tingkat global. Fokus pemerintahan
saat ini yang ingin membangun sector kemaritiman membutuhkan analisa
dinamika lingkungan strategis yang memadai. Hal ini penting karena jika
pembangunan kemaritiman tidak dipetakan secara baik berdasarkan posisinya di
lingkungan yang dihadapi maka pembangunan tersebut akan semu dan salah arah.
Meskipun Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi poros
maritim dunia, namun sepertinya potensi tersebut sampai saat ini belum
dikembangkan secara optimal. Hal itu dapat dikatakan karena pembangunan
kemaritiman belum dilakukan secara terintegrasi dengan lingkungan-
lingkunganya yang strategis. Oleh karena itu, pembangunan kemaritiman yang
terintegrasi perlu dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan mendorong peningkatan potensi maritim yang ada seperti
transportasi laut (sea transportation), industri galangan kapal dan perawatannya

1
(ship building and maintenance), pembangunan dan pengoperasian pelabuhan
(port construction and operation).
Secara teoritis lingkungan strategis terbagi mejadi 4 bagian yang saling
terintegrasi yaitu ketahanan nasional (menyangkut visi, misi, program utama dan
sebagainya), aspek lingkungan domestik atau dalam negeri, lingkungan luar
negeri, dan lingkungan militer/ pertahanan negara. Jika dikaitkan dengan
pengembangan kemaritiman saat ini pembangunan sektor maritim sudah
menjadi agenda pada bagian pertama (ketahanan nasional) namun belum
mendapatkan perhatian bagi 3 bagian lainnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya
pembangunan kemaritiman perlu menyusun lingkungan strategis yang terintegrasi
antar bagiannya. Terutama, perlu juga memperhatikan dinamika yang terjadi
dalam bagian lingkungan domestik dan luar negeri.

B.       Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belalkang diatas kami merumuskan beberapa masalah yaitu :
1. Apa pengertian Ekonomi Maritim?
2. Bagaimana kegiatan ekonomi maritim di Indoensia?
3. Bagaimana upaya pengembangan ekonomi maritime di Indonesia?
4. Apa manfaat ekonomi maritim bagi Indonesia?

C.      Tujuan

1. Untuk mengetahui Ekonomi Maritim?


2. Untuk mengetahui kegiatan ekonomi maritim di Indoensia?
3. Untuk mengetahui upaya pengembangan ekonomi maritime di Indonesia?
4. Untuk mengetahui manfaat ekonomi maritim bagi Indonesia?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Maritim

Menurut Achmad Taufiqoerrochman (2019), ekonomi kelautan alias


maritim merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir, lautan,
dan daratan. Kegiatan ekonomi ini mencakup transportasi laut, industri galangan
kapal, perawatan galangan kapal, pembangunan pelabuhan, dan kegiatan
operasional apapun di pelabuhan tersebut, sehingga ekonomi di bidang maritim
semua kegiatan kelautan. 

Baik yang terjadi di tepi pantai atau pesisir pantai maupun yang terjadi di
tengah laut, khususnya zona laut yang masih menjadi wilayah suatu negara. Sebab
sama seperti di daratan, lautan juga memiliki batasan wilayah antara satu negara
dengan negara lainnya. Kegiatan perekonomian di bidang maritim adalah sesuatu
yang pasti akan terus terjadi. Sebab kegiatan di laut memang cukup banyak,
apalagi di Indonesia yang bentuknya sendiri adalah negara kepulaun. 

Kegiatan perekonomian ini tentunya perlu didukung dan disediakan


fasilitas oleh pemerintah, karena menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat.
Kebijakan-kebijakan ini juga termasuk ke dalam ekonomi maritim yang akan
dibahas secara mendalam. Kebijakan ini untuk membantu mengatur segala
kegiatan ekonomi di samudra, yang ikut mendukung peningkatan ekonomi
masyarakat. Kemudian juga ikut berimbas pada perkembangan pembangunan di
tanah air.  Kebijakan ini dibuat juga untuk memastikan sumber daya laut bisa
dimanfaatkan dengan baik dan bijak. Sekaligus bisa membuatnya tetap ada
dengan menghindari eksploitasi yang berlebihan. 

3
B. Kegiatan Ekonomi Maritim di Indonesia

Bentuk kegiatan ekonomi maritim kemudian sangat beragam, karena


memang terjadi kegiatan ekonomi yang kompleks di perairan. Secara umum,
kegiatan maritim yang bersifat ekonomi dan yang terjadi di Indonesia antara lain:

1. Industri Pembuatan Kapal 

Kegiatan ekonomi maritim yang pertama adalah industri pembuatan kapal,


dimana kapal merupakan moda transportasi di perairan atau laut. Industri
pembuatan kapal akan membantu memproduksi kapal dengan model tertentu yang
mengikuti standar yang ada. 

Kebijakan dalam industri ini kemudian diatur juga oleh pemerintah.


Tujuannya tentu beragam, salah satunya untuk memastikan kapal yang dibuat
memenuhi standar dan memiliki kualitas yang terjamin. 

2. Industri Perbaikan Kapal 

Industri kedua yang termasuk kegiatan ekonomi di bidang maritim adalah


industri perbaikan kapal. Sesuai dengan namanya, industri ini menyediakan
layanan perbaikan kerusakan pada kapal. 

Kegiatan perbaikan kapal tentunya termasuk kegiatan ekonomi, dimana


ada proses transaksi keuangan di dalamnya. Kebijakan ekonomi mengatur industri
perbaikan kapal agar sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

3. Layanan Penyeberangan Kapal 

Pernah menyeberang dari satu daratan ke daratan lain? Misalnya


menyeberang selat Bali yang memisahkan antara Pulau Jawa dan Pulau Bali.
Proses menyeberang dilakukan dengan kapal, agar bisa terhubung antara dua
pulau tersebut. 

4
Kegiatan penyeberangan kapal tersebut masuk ke dalam contoh kegiatan
ekonomi maritim. Sebab selain terjadi transaksi juga mendukung kegiatan
ekonomi lain yang dilakukan masyarakat. Misalnya liburan ke tempat wisata,
proses penjualan produk oleh sebuah brand, dan lain sebagainya. 

4. Industri Logistik 

Kegiatan maritim berikutnya adalah industri logistik, yakni kegiatan


distribusi atau penyaluran (pengiriman) barang melewati jalur laut. Indonesia
yang merupakan negara kepulauan melakukan kegiatan industri logistik laut
secara teratur. 

Sehingga bisa menyuplai aneka kebutuhan masyarakat lintas pulau.


Misalnya mengirimkan logistik berupa beras dari pulau Jawa ke Pulau Sulawesi,
atau sebaliknya. 

5. Tol Laut 

Berikutnya ada tol laut, dimana tol laut adalah ide atau konsep yang
dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo. Ibarat tol di daratan, tol laut akan
membantu lalu lintas kapal di Indonesia lebih lancar. Lewat kebijakan ini, proses
menghubungkan antara satu pelabuhan dengan pelabuhan lain menjadi lebih
mudah. 

6. Industri Pertambangan dan Energi

Banyaknya sumber daya mineral di Indonesia yang berada di wilayah


perairan. Misalnya saja, yaitu minyak bumi, gas alam, perak, dan lain sebagainya.
Seluruhnya saat ini telah menjadi industri pertambangan dan energi.

7. Industri Perikanan dan Bioteknologi

Industri ini mempunyai nilai yang cukup banyak, sebab terhubung dengan
industri lain, misalnya saja makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, dan

5
lain sebagainya. Industri ini pula juga menjadi pemasok bahan baku sumber daya
laut yang jenis produknya bisa digunakan maupun dikelola secara langsung.

8. Wisata Bahari

Pembangunan pariwisata bahari pada hakikatrya adalah upaya


mengembangkan dan memanfaatkan obyek serta daya tarik wisata bahari di
kawasan pesisir dan lautan Indonesia. Apalagi Indonesia memiliki kekayaan alam
dan panorama pantainya yang indah dengan gelombang pantai yang menantang
dibeberapa tempat serta keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang dengan
berbagai jenis ikan hias. Adapun kawasan wisata bahari Indonesia antara lain :
a. Kepulauan Padaido, Biak, Papua
Kawasan wisata bahari ini sangat ideal untuk kegiatan diaing,
wisata cruise. Program pengembangan wisata bahari di kepulauan
Padaido, antara lain diversifikasi kegiataan nelayan dengan
pengembangan wisata memancing menggunakan perahu tradisional
nelayan, paket wisata selain di daerah kapal tenggelam, serta
pengembangan cruiser regional dengan menggunakan kapal pinisi dan
Sea plane untuk menjangkau pulau-pulau kecil.
b. Kepulauan Selayal, Takabone Rate, Sulawesi Selatan
Kawasan wisata bahari ini sangat cocok untuk diving, snorkeling,
berlayar, dan memancing. Program pengembangan wisata bahari di
Kepulauan Selayar adalah sebagai hubungan wisata cruise internasional
regional, dart cruise kapal tradisional seperti pinisi Nusantara.
c. Pulau Nias dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Utara
Kawasan wisata bahari di Pulau Nias sangat ideal unfuk selancar
dengan pengembangannya ekowisata berbasis komunitas serta olahraga
selancar. Program pengembangan di kawasan ini lebih fokus pada
penganekaragaman daya tarik wisata dengan menampilkan budaya
daerah.
d. Kepulauan Raja Ampat, Papua barat

6
Kawasan wisata bahari di kepulauan ini sangat ideal untuk
kegiatan menyelam. Pengembangan kawasan wisata bahari di Kepulauan
Raja Ampat dengan pola partner shrp MNC (Multi National Companies)
yang melibatkan pelaku industri wisata bahari, pemerintahan daerah dan
masyarakat setempat.
e. Kepulauan Ujung Kulon dan Anak krakatau, Banten
Kawasan wisata bahari ini ideal untuk kegiatan diving dan cuise
regional dengan tema pengebangannya ekowisata berbasis konservasi.
Program pengembangan di Kepulauan Ujung Kulon, antara lain
perencanaan tata ruang yang jelas antara konservasi dengan areal
pengembangan sesuai dengan daya dukung lingkungan. Menyediakan
fasilitas transportasi menuju obyek wisata dengan kegiatan kapal pinisi
dan sea plane untuk menampung wisatawan domestik dari jakarta.
f. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur
Kawasan wisata bahari ini ideal untuk kegiatan diving dan wisata
cruise. Program pengembangan di Pulau Komodo adalah wisata cruise
regional dengan fasilitas marina dan yacht. Untuk menjangkau pulau-
pulau kecil di sekitarnya perlu disediakan kapal pinisi dan sea plane.
g. Teluk Tomini, Kepulauan Tongean, Sulawesi Tengah
Kepulauan ini ideal untuk kegiatan menyelam dan snorkeling.
Program pengembangan di Teluk Tomini, antara lain penyediaan fasilitas
marina, yacht, kapal pinisi dan sea plane dengan kemitraan masyarakat
dengan pelaku usaha pariwisata.
h. Kepulauan Bali dan Lombok
Wisata bahari di dua kepulauan ini ideal untuk kegiatan menyelam,
selancar, cruise regional, dan intemasional. Program pengembangan
pariwisata bahari di kawasan ini, antara lain dibangun kemitraan
pemerintah daerah masyarakat lokal, dan kalangan industry wisata bahari.
Menyediakan fasilitas pelabuhan, akomodasi, dan pertunjukan budaya.
i. Balerang, Kepulauan Riau

7
Kawasan ini sangat ideal untuk kegiatan cruise, yacht dan marina
serta selancar. Program pengembangan wisata bahari di Balerang, yaitu
pelabuhan wisata bahari yang menunjang limpahan wisatawan dari
Singapura menuju daerah tujuan wisata kepulauan Riau. Pengembangan
wisata uuise re$onal sangat ideal karena letaknya pulau ini strategis di
selat malaka dan dekat dengan Singapura.
j. Kepulauan Seribu, Jakarta
Wisata bahari yang sangat ideal untuk di kepulauan Seribu adalah
selancar, cruise rcgional, mernancing, dan olahraga bahari. Untuk itu
program pengembangan di kawasan ini antara lain Perencanaan tata ruang
yang sangat jelas antara area konservasi dan pengembangan yang disertai
taman nasional. Serta pengembangan untuk fasilitas air adalah marina,
yacht, kapal pinisi dan sea plane untuk kegiatan nolah raga air. Seluruh
kekayaan alam ini, merupakan sebagian kecil dari berjuta potensi wisata
laut di Indonesia. Jika tidak mendapat perhatian dan dikelola dengan bail
kekayaan alam yang berlimpah ini hanya akan sia-sia.
k. Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara
Kawasan wisata bahari ini ideal untuk kegiatan menyelam dan
cruise regional. Program pengembangan wisata bahari di Kepulauan
Wakatobi , antara lain cruise international dan regional dengan
pengembangan pelabuhan Makassar sebagai hub, serta konservasi
kekayaan laut dengan pemberlakuan sertifikat penyelam dan penegakan
hukum.
l. Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
Kawasan wisata bahari Derawan ideal untuk kegiatan menyelam
dan konservasi penyu. Program pengembangan wisata bahari di
kepulauan ini selain konservasi habitat penyu sebagai daya tarik wisata,
juga untuk konservasi pengembangan budaya di Pulau Kakaban dan
Sangalaki dengan pola partnership MNC (Multi National Companies)
memanfaatkan tenaga lokal.

8
Selain contoh kegiatan ekonomi maritim yang disebutkan di atas, masih
banyak lagi jenis kegiatan yang berlangsung di perairan Indonesia. Setiap kegiatan
ekonomi di lingkungan perairan, maka bisa dikatakan sebagai contoh atau bentuk
kegiatan ekonomi maritim. 

C. Upaya Pengembangan Ekonomi Maritim Di Indonesia

Peningkatan pengembangan kegiatan ekonomi maritim diharapkan dapat


mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pengembangan ekonomi maritim ini sangat diperlukan mengingat besarnya
potensi ekonomi maritim yang ada. Di Indonesia terdapat 3 (tiga) upaya
pengembangan ekonomi maritim yang perlu diterapkan, diantaranya:

1. Perubahan Basis Pembangunan Nasional

Perubahan basis pembangunan nasional ini bisa terjadi dari pembangunan


berbasis daratan menjadi pembangunan berbasis kelautan. Perubahan ini
merupakan salah satu upaya yang perlu dilakukan guna memacu percepatan
berbagai sarana strategis transportasi kelautan.

Contoh nyata yaitu pembangunan pelabuhan patimban pada tahun 2020 di


Kab. Subang, Jawa Barat. Saat ini pembangunan tersebut menjadi pelabuhan
ekspor besar di negara Indonesia.

2. Memacu Percepatan Pengembangan Infrastruktur dan Ketersambungan


Maritim

Pengembangan pelabuhan adalah salah satu contoh pengembangan


ekonomi maritim. Dengan dibangunnya terminal barang yang dilengkapi dengan
dermaga, gudang, dan lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat, maka
kegiatan di pelabuhan akan semakin dapat ditingkatkan. Hal itulah yang
membawa banyak manfaat dan peluang.

9
Contohnya, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Khususnya untuk orang yang bertempat tinggal di sekitar pelabuhan, peningkatan
lalu lintas penumpang, kegiatan ekspor impor, dan perdagangan antar pulau lewat
pelabuhan.

Terdapat sejumlah pelabuhan utama bagi kegiatan ekspor dan impor di


Indonesia, diantaranya pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Bontang,
Dumai, Belawan, Cilacap, Samarinda, Tanjung Emas, Merak, Kotabaru,
Banjarmasin, Tuban, Cigading, dan Batu Ampar.

3. Regulasi Yang Sesuai Dengan Seluruh Pihak, Baik Dalam Negeri Atau
Luar Negeri

Contoh nyata upaya pengembangan ekonomi maritim dari regulasi yang


sesuai dengan seluruh pihak baik itu dalam negeri atau luar negeri, yaitu empat
hal lintas di perairan Indonesia dengan mencakup hak lintas damai, hak lintas
transit, hak lintas ALKI, dan hak akses komunikasi. Dimama, hak lintas damai ini
dipaparkan di dalam pasal 17 UNCLOS tahun 1982, menyatakan bahwa akan
memberikan hak kepada seluruh negara baik itu negara berpantai maupun tak
berpantai. Menikmati hak lintas damai lewat laut teritorial dan pasal 18 yang
menjelaskan tentang pengertian lintas sebagai pelayaran lewat laut teritorial.

Regulasi lainnya yaitu ALKI ( Alur Laut Kepulauan Indonesia). Indonesia


menjadi negara kepulauan atau dinamakan sebagai archipelagic state pertama di
dunia dengan mempunyai bagan pemisahan alur laut atau TSS di alur laut
kepulauan Indonesia.

Kedua bagan pemisahan alur laut atau TSS Selat Sunda dan Selat lombok
sekarang ini masuk ke dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan II.
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) ini sendiri, merupakan alur laut di
wilayah perairan Indonesia yang bebas untuk dilayari oleh kapal-kapal
internasional (freedom to passage) dan tertuang di dalam perjanjian Konvensi

10
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hukum Laut atau The United Nations
Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982.

Secara umum, upaya pengembangan ekonomi maritim ini diarahkan untuk


bisa mencapai 4 (empat) tujuan, diantaranya:

1. Pertumbuhan ekonomi tinggi secara berkelanjutan.


2. Peningkatan kesejahteraan semua pelaku usaha, terutamanya bagi para
nelayan, pembudidaya ikan, dan masyarakat lainnya dengan skala yang
kecil.
3. Terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumber daya kelautan.
4. Menjadikan laut sebagai pemersatu dan tegaknya kedaulatan bangsa.

D. Manfaat Ekonomi Maritim Bagi Indonesia

Mengacu pada lima pilar pembangunan dan kebijakan dalam


perekonomian maritim, seperti apa manfaat yang bisa dirasakan. Berikut adalah
sejumlah manfaat ekonomi maritim bagi Indonesia, diantaranya:

1. Pertumbuhan Ekonomi Secara Berkelanjutan

Terwujudnya tol laut sangat membantu kegiatan perekonomian antar


pulau. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah terdepan, tertinggal ekonomi sudah
meningkat secara berkelanjutan.

2. Kesejahteraan Pelaku Usaha

Dalam perekonomian pelaku usaha maritim yakni nelayan, pembudidaya


ikan, dan masyarakat kelautan dengan skala kecil. Seluruh pelaku usaha itulah
yang nantinya akan memperoleh kesejahteraan jauh lebih baik.

11
3. Kelestarian Lingkungan Yang Lebih Terpelihara

Manfaat lain dari ekonomi maritim bagi Indonesia, yaitu kelestarian


lingkungan laut menjadi lebih terjaga dan terpelihara. Dampak positifnya, yakni
sumber daya kelautan akan terus berkelanjutan.

4. Laut Sebagai Pemersatu Bangsa

Sulitnya menjangkau daerah terdepan dan tertinggal yang kini sulit, maka
dengan hadirnya tol laut dan banyak pelabuhan diharapkan mampu mempermudah
sarana transportasi. Ekonomi yang meningkat, tentunya menjadikan kepemilikan
bangsa akan menjadi semakin kuat.

5. Pengembangan Kegiatan Ekonomi Maritim

Peningkatan pengembangan kegiatan ekonomi maritim diharapkan dapat


mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Pengembangan ekonomi maritim tersebut sangat dibutuhkannya, mengingat
besarnya potensi ekonomi maritim yang ada.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu Indonesia sebagai negara


kepulauan terbesar di dunia belum mampu memberdayakan potensi ekonomi
maritim. Negeri ini juga belum mampu mentransformasikan sumber kekayaan laut
menjadi sumber kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Indonesia bagaikan
negara raksasa yang masih tidur. Indonesia juga memiliki posisi strategis, antar
benua yang meng-hubungkan negara-negara ekonomi maju. Posisi geopolitis stra-
tegis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi.

B. Saran

Indonesia memiliki kekayaan ekonomi maritim yang melimpah, kita


sebagai generasi penerus bangsa, sebaiknya mulai menjaga dan melestarikan
kekayaan tersebut, selain itu dengan memanfaatkan keilmuan yang kita miliki kita
bisa membantu bangsa Indonesia untuk memanfaatkan ekonomi maritim yang
lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, R., 2012, Kelautan atau Maritim?, shnews.co, Rabu, 13 Juni 2012

Atmadja, M., 1996, Eksistensi Indonesia sebagai Negara Kepulauan,


disampaikan pada peringatan Sarasehan Syukuran Makassar Serui
(SSMS96) di Ujung Pandang, 30 Juli 1996, dalam rangka mengenang 50
tahun pembuangan ketujuh tokoh pergerakan kebangsaan Makassar ke
Serui, Yapen, Irian Jaya

Arifin,A.2014.Pemanfaatan Ruang Kapasitas Struktur sebagai strategi


peningkatan Kesejahteraan Nelayan Pesisir Kabupaten Takalar, Sulawesi
Selatan.Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan.7(1)

Anonim.2012.Pengertian, Sejarah Perkembangan dan Penentuan Batas ZEE


Indonesia(Online).https://hukummaritim.wordpress.com/20/12/08/31/peng
ertian-sejarah perkembangan-zeeindonesia/.( 6 mei 2015).

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), 2004. Perkembangan Penanaman


Modal Asing (PMA) dan Dalam Negeri (PMDN) Triwulan 1 2014; Badan
Pusat Statistik. Berbagai terbitan berita resmi statistik;

14

Anda mungkin juga menyukai