Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

NIM : 014010292
NAMA : Markaban
Matakuliah : Sosiologi Distribusi
Soal :

1. Jelaskan konsep sektor formal dan informal menurut Keith Hart, dan ILO
(International Labour Organization?
2. Mengapa banyak pihak keberatan terhadap konsep sektor formal dan informal yang
dikemukakan Keith Hart dan ILO tersebut?
3. Jelaskan karakteristik dari sektor formal dan informal?
4. Identifikasi dan jelaskan kasus-kasus yang muncul di sektor formal dan informal?

Jawaban:
1. Konsep sektor informal pada awalnya dikemukakan oleh Keith Hart pada
tahun 1971, dimana sektor informal sebagai bagian angkatan kerja dikota yang
berada di luar pasar tenaga kerja yang terorganisir. Keith Hart menyatakan dua
tipologi kesempatan memperoleh penghasilan di kota, yaitu ;
1) Formal, berupa ; gaji dari negara, gaji dari sektor swasta, dan tunjangan-
tunjangan pensiun.
2) Informal, meliputi ;
a) Sah, berupa ; kegiatan primer dan sekunder (pertanian, perkebunan,
penjahit, dsb.), distribusi skala kecil (pedagang klontong, pedagang pasar,
pedagang kaki lima, dsb.)
b) Tidak sah, berupa ; penadah barang curian, perjudian, pengedar narkoba,
pencurian, dsb.
Istilah sektor informal biasanya digunakan untuk menunjukkan sejumlah
kegiatan ekonomi yang berskala kecil.
Secara lebih rinci ILO/WIEGO (2013) mendefinisikan informalitas ekonomi ke dalam
tiga konsep utama, yakni:
1. Sektor informal, dimana mengacu pada produksi dan lapangan pekerjaan pada
perusahaan yang tidak terdaftar secara resmi;
2. Lapangan kerja informal, yang memfokuskan pada pekerjaan diluar peraturan
perlindungan tenaga kerja setempat, baik itu pada perusahaan formal maupun informal;
3. Ekonomi informal, yang mana mencakup seluruh perusahaan, pekerja, dan aktivitas
yang berlangsung diluar kerangka peraturan ketenagakerjaan setempat dan output yang
mereka hasilkan.
2. Karena sampai saat ini masih banyak dampak negatif dari kedua sektor yang dikemukakan
oleh Keith Hart dan ILO. Banyak kendala-kendala yang dirasakan dengan adanya sektor-
sektor tersebut. ebagai dampak dari makin kuatnya proses modernisasi yang bergerak bias
menuju sifat-sifat yang dualistis. Bias pembangunan secara makro menghasilkan sistem
ekonomi lain, yaitu sektor informal yang sebagian besar terjadi di negara-negara sedang
berkembang. Fenomena dualism ekonomi yang melahirkan sektor informal ini menunjukkan
bukti adanya keterpisahan secara sistematis-empiris antara sektor formal dengan sektor
informal dari sebuah sistem ekonomi nasional. Hal ini sekaligus memberi legitimasi ekonomi
dan politik bahwa perekonomian suatu negara mengalami stagnasi dengan tingkat
pengangguran yang sangat tinggi dan ketimpangan social ekonomi yang cukup besar.
Kegiatan sektor informal yang menonjol biasanya terjadi dikawasan yang sangat padat
penduduknya, dimana pengangguran (unemployment) maupun pengangguran terselubung
(disquised unemployment) merupakan masalah yang utama. Dengan kenyataan seperti ini
limpahan tenaga kerja tersebut masuk kedalam sektor informal, tetapi masih dipandang

Page 2|4
sebagai penyelesaian sementara karena di dalam sektor informal sendiri terdapat persoalan
yang sangat rumit (Dian Rakhma, 2012).
3. Menurut Reni Pratiwi (2012) Ciri-ciri sektor informal, yaitu:
1. Pola kegiatannya tidak teratur.
2. Skala usaha kecil dan menggunakan teknologi sederhana.
3. Struktur usahanya didasarkan atas struktur unit kerja keluarga.
4. Jam kerja tidak teratur / tidak tetap.
5. Tempat kerja tidak permanen / tidak menetap.
6. Usaha tersebut untuk melayani golongan masyarakat tertentu atau terbatas dan memiliki
daya saing yang tinggi.
7. Tidak memerlukan keahlian dan ketrampilan yang berdasarkan pada pendidikan formal
khusus.
8. Tidak mampu memanfaatkan keterkaitan dengan usaha lain yang sejenis dan lebih besar.
9. Bersifat inofatif didasarkan pada kebutuhan konsumen terbatas dan mempunyai
kekenyalan terhadap perubahan.
10. Tidak terjangkau sistem pelayanan formal.
11. Dari beberapa ciri yang ada, dapat diambil kesimpulan bahwa kebanyakan dari mereka
bermodal kecil, teknologi yang digunakan sederhana, kegiatan usaha tidak terorganisasi
dengan baik, serta karyawan sedikit dan merupakan kerabat atau anggota keluarga dari
pengusaha.
Ciri-ciri sektor formal
-memiliki izin resmi dri pemerintah
-umumnya berada di daerah perkotaan
-menggunakan sistem pembukuan yg profesional
-memerlukan modal yg cukup besar.

4. Contoh pekerja sektor formal adalah pegawai yang bekerja di administrasi pemerintahan,
pertanahanan, dan jaminan sosial.  Lalu, di jasa pendidikan, jasa kesehatan, transportasi dan
pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makanan minuman maupun industri
pengolahan. 

Sementara pekerja informal artinya yang berstatus berusaha sendiri dan pekerja bebas di
sektor pertanian dan non-pertanian. Contoh pekerja informal:  pedagang kaki lima, sopir
angkot, dan tukang becak

Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari bapak / ibu tutor
Terima kasih
Salam

Page 3|4
Daftar Pustaka / Sumber Referensi
Pardede, Elda Luciana dan Rahmanina Listya, (2013), Do They Look fo Informal Jobs?:
Migration of the Working Age in Indonesia. Working Paper in Economics and
Business. Volume III No. 8/2013. Demographic Institute, FEUI.
https://www.hestanto.web.id/ciri-dan-peran-sektor-informal/
https://caritahu.kontan.co.id/news/apa-beda-pekerja-sektor-formal-dan-informal-ini-
penjelasannya?page=all

Page 4|4

Anda mungkin juga menyukai