Pertemuan 11 Sifat Kaedah Hukum
Pertemuan 11 Sifat Kaedah Hukum
(LAW 101)
MODUL 11
SIFAT KAIDAH HUKUM
DISUSUN OLEH
NIN YASMINE LISASIH S.H., M.H.
1
Jimly Asshiddiqie. 2006. Perihal Undang-Undang. Komstitusi Press Jakarta. hal.1-2.
3
Amiroeddin Syarif. 1987. Perundang-undangan; Dasar, Jenis dan Teknik Membuatnya.
Bina Aksara. Jakarta. hal. 4.
umum 2 abstrak
3
individual konkret
4
Philipus m. Hadjon. Dkk. 1993. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction
to the Indonesian administrative Law). Gadjah Mada University Press. Hal. 124-125.
2. Norma umum-konkret;
Norma hukum yang umum konkret adalah suatu norma hukum yagn
ditujukan untuk umum dan perbuatannya sudah tertentu (konkret).
Norma hukum umum dan konkret dapat dirumuskan sebagai berikut:
˗ Setiap orang dilarang mencuri motor merek Yamaha
berwarna merah yang diparkir di depan toko Berkah;
˗ Setiap orang dilarang membunuh si Badu dengan parang;
˗ Setiap orang dilarang menebang pohon mahoni di pinggir
Jalan Sudirman, depan Hotel Indonesia.
3. Norma individual-abstrak;
Norma hukum yang individual dan abstrak adalah suatu norma hukum
yang ditujukan untuk seseorang atau orang-orang tertentu dan
perbuatannya bersidat abstrak (belum konkret). Norma hukum
individual dan abstrak ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
˗ Si Badu yang bertempat tinggal di Jalan Mangga Nomor 15
Jakarta dilarang mencuri.
˗ Si Polan bin Ali penduduk dari kampung Pinggir RT 01, RW
008 dilarang membunuh.
4. Norma individual-konkret;
Norma hukum yang individual dan konkret adalah suatu norma hukum
yang ditujuan untuk seseorang atau orang-orang tertentu dan
perbuatannya bersifat konkret. Norma hukum individual dan konkret
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
˗ Saudara Syafei umur 25 tahun, alamat Jl. Flamboyan Nomor
12 Jakarta wajib memakai baju dinas.
7
Soimin, Op.Cit., hlm. 28.
H.R. Otje Salman S, Anton F. Susanto, 2007, Teori Hukum (Mengingat, Mengumpulkan,
9
11
Soejono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka, 1989, Sendi-sendi Ilmu Hukum dan Tata
Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 39-40.
12
Soetandyo Wignjosoebroto, 1994, Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional; Dinamika
Sosial Politik dalam Perkembangan Hukum di Indonesia, Rajawali Press, Jakarta, hlm. 1.
13
Jeremy Bentham, 2006, Teori Perundang-Undangan; Prinsip-Prinsip Legislasi, Hukum
Perdata dan Hukum Pidana, Terjemahan oleh Nurhadi, Nusamedia dan Nuansa, Bandung, hlm.
15-16.
14
I Gde Pantja Astawa, Suprin Na’a, 2008, Dinamika Hukum dan Ilmu Perundang-
Undangan Di Indonesia, PT. Alumni, Bandung, hlm.43-44.
15
Ibid., hlm.47.
16
Loc.Cit.
17
Peter de Cruz, 2010, Perbandingan Sistem Hukum, Civil Law, Common Law, dan
Socialist Law, terjemahan oleh Narulita Yusron, Nusa Media, Bandung, hlm. 46.
1. Pada dalil alam apabila terjadi sesuatu (sebagai sebab), akan diikuti
kejadian lain yang merupakan akibat (Prinsip Sebab Akibat).
18
Moh. Mahfud MD. 2006. Membangun Politik Hukum Menegakkan Konstitusi. Pustaka
LP3ES Indonesia. Jakarta. hal.25.
1. Anjuran negatif untuk bisa mengerjakan sesuatu atau dalam bahasa Arab
disebut Mubah
2. pada umumnya norma hukum berisikan suruhan dan larangan
3. Mengenai sifat-sifat yang terkandung dalam norma hukum A. Hamid S.
Attamimi berpandapat bahwa norma hukum mengandung sifat-sifat
Pengizinan dan Pembebasan
F. Kunci Jawaban
1. F
2. T
3. T
4. F
5. F
G. Daftar Pustaka