Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PLANKTONOLOGI

CLADOCERA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Planktonologi

Disusun oleh :
KELOMPOK 2/PERIKANAN C
Purnawa Jaya 230110220120
Satria Putra Gusfian 230110220122
Natalia Koes Harawaty S. 230110220124
Fadhilla Ardyaneta A. 230110220156
Rifqi Naufal Junafi 230110220169
Tiara Siti Fadillah 230110220172

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“CLADOCERA” dengan baik.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Planktonologi pada Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat,
baik untuk penulis pribadi maupun para pembaca.
Dalam menyusun makalah ini pula, penulis berusaha sebaik mungkin
untuk mendapatkan sumber-sumber dan informasi yang terpercaya. Untuk itu
saran dan kritik penulis harapkan berkenaan dengan pembuatan makalah ini, demi
kesempurnaannya. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Jatinangor, 14 Mei 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

BAB Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................iii
I LATAR BELAKANG................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................2
II TINJAUN PUSTAKA................................................................................3
2.1 Pengertian Cladocera........................................................................3
2.2 Morfologi Cladocera........................................................................4
2.3 Ciri-ciri Cladocera............................................................................5
2.4 Klasifikasi Cladocera.......................................................................6
2.5 Reproduksi Cladocera......................................................................7
2.6 Adaptasi Lingkungan.......................................................................8
2.7 Peranan.............................................................................................8
III PENUTUP.................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................11

ii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


1. Cladocera.....................................................................................................3
2. Ordo Diplostraca..........................................................................................7

iii
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Istilah plankton berasal dari kata Yunani yang berarti pengembara. Plankton
hidupnya mengapung atau melayang dan daya geraknya tergantung dari
pergerakan arus atau pergerakan air. Plankton dibagi dalam dua golongan besar
yaitu fitoplankton (plakton tumbuhan atau nabati) dan zooplankton (plankton
hewani) (Arinardi et. al. 1994). Plankton juga menjadi komponen utama dalam
rantai makanan dan jaring-jaring makanan, sehingga dalam fungsinya plankton
menjadi pakan sejumlah konsumen lain dalam rantai makanan ataupun jaring-
jaring makanan. fitoplankton dan zooplankton memiliki peranan yang berbeda.
Fitoplankton adalah produsen primer di ekosistem perairan sehingga
keberadaannya sangat vital. Sedangkan zooplankton merupakan konsumen tingkat
awal yang memangsa fitoplankton (Fachrul 2007).
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang
berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang
hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan
perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa
lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika
dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri ( Hutabarat dan Evans
1986). Zooplankton seperti halnya organisme lain hanya dapat hidup dan
berkembang dengan baik pada kondisi perairan yang sesuai seperti perairan laut,
sungai dan waduk.Zooplankton merupakanplankton berupa hewan, pada mulanya
organisme tersebut di klasifikasikan ke dalam kelompok zooplankton tetapi
dengan seiring perkembangan penelitian maka terungkap sifat mikro trofi maka
ada tingkatan yang mampu memproduksi makanan sendiri (fotosintesis). Peranan
zooplankton menempatiposisi penting dalam mantai makanan dan jaring - jaring
kehidupan di perairan (Fachrul 2007).

1
2

Cladocera merupakan zooplankton yang mengkontribusi energi dan menjadi


salah satu bagian penting dalam jaringan makanan di perairan. Di perairan danau
dan kolam, cladocera menjadi salah satu mata rantai yang mengkonsumsi
fitoplankton dan golongan ini juga dimangsa oleh berbagai jenis invertebrata dan
ikan (Sarma et al. 2005; Rocha et al. 2011). Dalam rantai makanan di perairan
tawar, cladocera memegang peranan penting sebagai penghubung antara
produsen primer (fitoplankton) dengan larva ikan dan hewan air lain yang
karnivor, oleh sebab itu cladocera sebagai pakan alami memiliki prospek yang
baik untuk dibudidayakan, selain karena nilai gizinya bagus juga karena
pergerakan cladocera yang lambat sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan
(Suwignyo et al. 2005).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Cladocera?
2. Apa saja ciri-ciri dari Cladocera?
3. Bagaimana morfologi dari Cladocera?
4. Bagaimana klasifikasi dari Cladocera?
5. Bagaimana reproduksi dari Cladocera?
6. Bagaimana adaptasi lingkungan Cladocera?
7. Apa saja peranan Cladocera?

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari Cladocera.
2. Mengetahui morfologi dari Cladocera.
3. Mengetahui ciri-ciri dari Cladocera.
4. Mengetahui klasifikasi dari Cladocera.
5. Mengetahui reproduksi dari Cladocera.
6. Mengetahui adaptasi lingkungan dari Cladocera.
7. Mengetahui peranan Cladocera.
3
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Cladocera

Gambar 1. Cladocera
Sumber: istockphoto.com
Cladocera berasal dari kata klados = cabang dan keras = tanduk. Ordo
cladocera dinamakan juga water flea. Cladocera atau kutu laut adalah kelompok
crustacea kecil milik kelas branchiopoda yang membentuk suatu grup mono
phyletic yang saat ini mempunyai 11 keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies.
Artinya kaki yang juga berfungsi seperti insang jumlahnya sedikit, hanya 5-6
pasang. Yang umum dikenal adalah genus dari daphnia sebagai penguji adanya
indikasi pencemaran air. Macrothrix sp merupakan salah satu spesies cladocera
yang banyak hidup pada perairan litoral yang berasosiasi dengan tumbuhan
(Smirnov 1992).
Cladocera dicirikan dengan menghadirkan karapas univale, tetapi dengan
penampilan bivalvia, karena dilipat hampir sepenuhnya menutupi tubuh kecuali
kepala. Organisme ini hampir eksklusif untuk badan air tawar, tetapi beberapa
spesies telah berhasil berkembang di lingkungan laut. Mereka bergerak di kolom
air sebagai bagian dari plankton, menggunakan antena mereka, meskipun
beberapa spesies telah beradaptasi untuk hidup di lingkungan bentik. Cladocera
merupakan komponen zooplankton yang sangat penting dan bagian mendasar dari
jaringan trofik komunitas tempat tinggalnya. Cladocera memiliki distribusi yang
luas di seluruh dunia, baik di perairan tawar dan laut, dari daerah tropis hingga
boreal, dan dari zona pelagis hingga kedalaman yang sangat dalam. Sebagian

4
5

besar cladocera merupakan filter feeder, diantaranya dalah Sididae, Moinidae, dan
Daphnidae. Sedangkan Macrothricidae dan Chydoridae (Elmoor-Loureiro 2004;
Castilho-Noll et al. 2010) termasuk ke dalam golongan scaper (mengais).
Golongan ini mengais di bagian permukaan makrofit dan sedimen.
Studi klasifikasi cladocera masih jarang dilakukan, dan cara makan selalu
digunakan untuk menentukan klasifikasi (Barnett et al. 2007). Studi juga
menunjukkan bahwa cladocera merupakan jenis pemakan protozoa, mikroba
tumbuhan, bakteri yang berasosiasi dengan alga (Geller and Muller 1981; Ooms-
Wilms et al. 1995). Frey (1980) menemukan family chydoridae paling banyak
ditemukan di daerah littroral dari perairan di mana mereka hidup bersama
makrofit, perifiton dan sedimen. Distribusi anggota dari famili chydoridae
berhubungan dengan kehadiran makrofit (Sacherova and Hebert 2003).

2.2 Morfologi Cladocera


Ordo Cladocera dinamakan juga water flea merupakan satu-satunya ordo
dalam divisi Oligobranchipoda. Artinya kaki yang juga berfungsi seperti insang
jumlahnya sedikit, hanya 5 sampai 6 pasang. Kebanyakan cladocera berukuran 0,2
sampai 3 mm; ruas-ruas tubuh tidak jelas; biasanya thorax dan abdomen tertutup
kerapas yang tampak seperti 2 keping. Sebenarnya kerapas tersebut bukan dua
keeping tetapi hanya satu helai yang melipat dan terbuka dibagian ventral; bagian
ventral kepala tertutup rapat. Bentuk cangkang dari lateral bervariasi dari bundar,
oval, memanjang atau persegi. Permukaan cangkang acapkali berukir seperti
garis-garis, kotak-kotak atau bentuk lain.
Bentuk tubuh cladocera bervariasi selain dari bentuk cangkang atau karapas
yang berbeda, juga oleh perbedaan bentuk antenul, fornix dan ada tidaknya
rostrum. Pada kepala terdapat sebuah mata majemuk dan adakalanya sebuah
ocellus, keduanya berfungsi untuk menentukan arah terhadap sumber cahaya dan
intensitas cahaya. Antenna pertama (antenul) kecil tidak beruas-ruas dan terletak
dibagian ventral kepala, mengandung setae olfaktori (pencium). Antenna kedua
besar, sepasang, masing-masing terdiri atas sebuah pangkal ruas yang kuat dan
bercabang dua menjadi sebuah ramus dorsal (ramus superior) dan sebuah ramus
6

ventral (ramus inferior). Pada setiap ramus terdapat setae berbulu. Formula setae
pada Daphnia ialah 0 – 0 – 1 – 3 / 1 – 1 – 3. artinya ramus dorsal terdiri atas 4
ruas, dimana berturut-turut dari ruas pertama sampai keempat terdapat 0, 0, 1 dan
3 helai setae. Ramus ventral ada 3 ruas, pada ruas pertama, kedua dan ketiga
masing-masing terdapat 1, 1, dan 3 helai setae.
Antena kedua berfungsi sebagai alat renang, dan cara berenang cladocera
sangat khas yaitu tersendat-sendat (intermittently), tidak mulus dan gemulai
seperti branchipoda yang lain. Beberapa spesies tidak dapat berenang, tetapi
merayap karena mereka telah beradaptasi untuk hidup dan serasah daun yang
basah di naungan hutan tropis.
Semua kaki cladocera lebar dan pipih serta dilengkapi banyak rambut dan
setae. Biasanya pasangan kaki pertama dan kedua berfungsi seperti tangan, serta
dapat digunakan untuk berpegang pada substrat. Bentuk abdomen tidak jelas
namun dibagian posterior terdapat post-abdomen yang besar dan dilengkapi 2
helai setae abdominal. Di ujung post-abdomen terdapat sepasang kuku (claw).
Pada tepi kuku biasanya terdapat sederetan gerigi, digunakan untuk identifikasi
spesies. Post-abdomen berfungsi untuk membersihkan sampah dan kotoran yang
menempel pada kaki serta membantu pergerakan. Spesies daerah limnetik
biasanya tidak berwarna atau merah muda, sedangkan yang didaerah litoral,
kolam dangkal dan dasar perairan berwarna lebih gelap bervariasi dari coklat
kekuningan sampai coklat kemerahan, kelabu bahkan hampir hitam. Pigmentasi
terdapat baik pada karapas maupun jaringan tubuh.
Mulut cladocera terletak pada batas antara kepla dan badan. Makanannya
antara lain protozoa, ganggang, detritus organik dan bakteri. Makanan disaring
dengan setae pada kaki dan dialirkan ke mulut. Makanan yang ditolak atau
ukurannya terlalu besar disingkarkan dengan duri-duri pada pangkal kaki pertama,
kemudian dibuang menggunakan post abdomen. Beberapa genera seperti
Polyphemus dan Leptodora termasuk predator, kaki-kakinya termodifikasi untuk
menangkap mangsa. Polyphemus biasanya terdapat di danau, kolam dan rawa-
rawa, sedangkan Leptodora di daerah limnetik.
7

2.3 Ciri-ciri Cladocera


Adapun ciri-ciri umum dari Cladocera antara lain sebagai berikut:
a. Cladocera memiliki tubuh yang pipih dan transparan.
b. Tubuhnya terdiri dari dua belahan kutikula, yaitu kepala dan tubuh belakang
yang dihubungkan oleh struktur tipis yang disebut leher.
c. Cladocera memiliki sepasang antena dan satu pasang mata majemuk.
d. Kaki Cladocera berjumlah enam pasang yang dihubungkan dengan tubuh
pada permukaan ventral. Pada ujung kaki terdapat alat penyapu yang
digunakan untuk mempertahankan diri dan menangkap makanan.
e. Cladocera memiliki sistem pencernaan yang cukup sederhana, dengan usus
yang pendek dan terletak di bagian anterior tubuh.
Adapun ciri-ciri khusus dari Cladocera antara lain sebagai berikut:
a. Kebanyakan spesies Cladocera memiliki carapace yang melindungi tubuh
mereka dan berfungsi sebagai pelindung terhadap predator.
b. Cladocera memiliki sistem reproduksi yang unik. Sebagian besar spesies
Cladocera memiliki kemampuan reproduksi partenogenesis, di mana telur
yang tidak dibuahi dapat berkembang menjadi individu baru. Namun, ketika
kondisi lingkungan memungkinkan, Cladocera dapat berkembang biak secara
seksual.
c. Beberapa spesies Cladocera dapat membentuk lingkaran kelamin, di mana
individu-individu betina dan jantan saling berhubungan untuk melakukan
kopulasi dan fertilisasi.
d. Cladocera juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan lingkungan dan dapat menunjukkan variasi morfologis
yang signifikan dalam waktu yang singkat.

2.4 Klasifikasi Cladocera


Klasifikasi Cladocera menurut William Baird tahun 1843 termasuk dalam
klasifikasi ilmiah atau taksonomi dan mengelompokkan organisme Cladocera ke
dalam tiga famili berdasarkan karakteristik fisik dan hubungan evolusi mereka.
Kelas : Branchiopoda
8

Subkelas : Phyllopoda
Ordo : Diplostraca
Subordo : Cladocera
Famili : a. Daphnidae
b. Bosminidae
c. Sididae

Gambar 2. Ordo Diplostraca


Sumber: Wikipedia.com

2.5 Reproduksi Cladocera


Reproduksi aseksual tidak ada. Cladocera dioecious, dalam lingkungan yang
baik sepanjang tahun berkembang biak secara partenogenesis, telur dierami dalam
kantung pengeraman, anak yang dihasilkan selalu betina. Tidak ada stadia larva.
Sekali bertelur antara 2 sampai 40 butir, tetapi umumnya antara 10 sampai 20
butir. Biasanya sekelompok telur masuk ke kantung pengeraman terjadi setiap
usai pergantian kulit.
Telur dierami sekitar 2 hari. Dengan mengerak-gerakkan post-abdomen ke
belakang, induk betina melepaskan anak-anaknya keluar sudah dalam stadia
juvenil pertama. Pertumbuhan paling cepat terjadi pada stadium juvernil ini,
dimana setiap kali setelah molting, ukuran tubuh menjadi hampir 2 kali lipat.
Selama juvernil terdapat sekitar 2 sampai 5 instar, dan dewas 10 sampai 25 instar
tergantung jenisnya. Umur cladocera sejak telur masuk ke kantung pengeraman,
9

menetas, juvernil, dewasa sampai mati bervariasi tergantung spesies dan


lingkungan. Panjang umur Daphnia longispina antara 28 sampai 33 hari.
Menjelang dan setelah molting pada cladocera terjadi empat peristiwa yang
berurutan dan berlangsung dengan cepat, antara beberapa menit sampai beberapa
jam, yaitu melepaskan anak-anaknya dari kantung pengeraman, molting,
pertumbuhan ukuran panjang, dan mengeluarkan kelompok telur baru dari ovari
ke kantung pengeraman.

2.6 Adaptasi Lingkungan


Cladocera adalah crustasea kecil yang biasa ditemukan di sebagian besar
habitat air tawar, termasuk danau, kolam, dan sungai. Perairan air tawar yang
kurang kelimpahan ikan yang bertindak sebagai predator merupakan habitat yang
paling sesuai. Banyak spesies cladocera dapat ditemukan berada di perairan
terbuka danau. Beberapa spesies lainnya hidup baik di dekat bagian bawah danau.
Beberapa diantaranya ada yang ditemukan di perairan asin. Cladocera tersebar
antara antartika dan laut selatan, dari lautan sampai kolam vegetasi. Beberapa
Cladocera hidup sebagai bentik dan spesies lainnya hidup di sedimen atau di
vegetasi mana saja seperti rawa, genangan, air, parit dan air tanah (Thorp dan
Covich 2001

2.7 Peranan
Adapun peran positif dari Cladocera antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai pakan hidup ikan konsumsi maupun ikan hias.Daphnia sering
digunakan sebagai pakan hidup untuk kultur larva ikan air tawar dan juga
beberapa jenis ikan hias (guppy, sword tail, black molly, platy, koi carp, dsb.).
Akhir-akhir ini, permintaan akan ikan hias telah meningkat secara
drastis. Nilai perdagangan dunia per tahun telah mencapai US $ 9
milyar. Budidaya ikan Koi (Cyprinus carpio vr. koi) telah berkembang
secara pesat di berbagai belahan dunia termasuk India, Hongkong, Singapura
dan Indonesia. Istilah “Koi” merujuk pada strain-strain ikan mas hias yang
telah terseleksi secara genetik pada banyak generasi (Feldlite and Milstein,
1999).
10

b. Sebagai pakan hidup larva lobster air tawar


c. Sebagai bahan uji toksisitas. Daphnia sering digunakan secara luas untuk uji
toksisitas baik secara akut maupun kronis bagi bahan-bahan kimia yang
digunakan untuk pertanian dan industri yang terbuang ke ekosistem perairan.
Daphnia memiliki siklus hidup yang relatif singkat, dapat dilakukan pada
luas ruangan yang terbatas, dapat di aklimatisasikan pada kondisi
laboratorium dan sensitif pada berbagai bahan pencemaran ekosistem
perairan (Cooney 1995). Ada banyak uji yang telah dilakukan yang
menggunakan Daphnia sebagai hewan uji (Saler and Saglam 2005; Teles et
al. 2005; Khan and Khan 2008; Lithner et al. 2009).
d. Sebagai pembersih lingkungan tercemar.
Adapun peran negatif dari Cladocera Sejauh ini belum kami belum
menemukan jurnal yang membahas peran merugikan dari cladocera.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Cladocera atau kutu laut adalah kelompok crustacea kecil milik kelas
branchiopoda yang membentuk suatu grup mono phyletic yang saat ini
mempunyai 11 keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies.
2. Cladocera dicirikan dengan menghadirkan karapas univale, tetapi dengan
penampilan bivalvia, karena dilipat hampir sepenuhnya menutupi tubuh
kecuali kepala.
3. Sebagian besar cladocera merupakan filter feeder, diantaranya dalah
Sididae, Moinidae, dan Daphnidae. Sedangkan Macrothricidae dan
Chydoridae termasuk ke dalam golongan scaper (mengais). Golongan ini
mengais di bagian permukaan makrofit dan sedimen.
4. divisi Oligobranchipoda. Artinya kaki yang juga berfungsi seperti insang
jumlahnya sedikit, hanya 5 sampai 6 pasang. Kebanyakan cladocera
berukuran 0,2 sampai 3 mm; ruas-ruas tubuh tidak jelas; biasanya thorax
dan abdomen tertutup kerapas yang tampak seperti 2 keping.
5. Pada kepala terdapat sebuah mata majemuk dan adakalanya sebuah ocellus,
keduanya berfungsi untuk menentukan arah terhadap sumber cahaya dan
intensitas cahaya. Antenna pertama (antenul) kecil tidak beruas-ruas dan
terletak dibagian ventral kepala, mengandung setae olfaktori (pencium).
Antenna kedua besar, sepasang, masing-masing terdiri atas sebuah pangkal
ruas yang kuat dan bercabang dua menjadi sebuah ramus dorsal (ramus
superior) dan sebuah ramus ventral (ramus inferior).
6. Antena kedua berfungsi sebagai alat renang, dan cara berenang cladocera
sangat khas yaitu tersendat-sendat (intermittently), tidak mulus dan gemulai
seperti branchipoda yang lain.
7. Semua kaki cladocera lebar dan pipih serta dilengkapi banyak rambut dan
setae. Biasanya pasangan kaki pertama dan kedua berfungsi seperti tangan,

11
12

serta dapat digunakan untuk berpegang pada substrat. Bentuk abdomen


tidak jelas namun dibagian posterior terdapat post-abdomen yang besar dan
dilengkapi 2 helai setae abdominal. Di ujung post-abdomen terdapat
sepasang kuku (claw). Pada tepi kuku biasanya terdapat sederetan gerigi,
digunakan untuk identifikasi spesies. Post-abdomen berfungsi untuk
membersihkan sampah dan kotoran yang menempel pada kaki serta
membantu pergerakan.
8. Mulut cladocera terletak pada batas antara kepla dan badan. Makanannya
antara lain protozoa, ganggang, detritus organik dan bakteri. Makanan
disaring dengan setae pada kaki dan dialirkan ke mulut.
9. Adapun ciri-ciri umum dari Cladocera antara lain sebagai berikut:
Cladocera memiliki tubuh yang pipih dan transparan.
Tubuhnya terdiri dari dua belahan kutikula, yaitu kepala dan tubuh belakang
yang dihubungkan oleh struktur tipis yang disebut leher
10. Adapun ciri-ciri khusus dari Cladocera antara lain sebagai berikut:
Kebanyakan spesies Cladocera memiliki carapace yang melindungi tubuh
mereka dan berfungsi sebagai pelindung terhadap predator.
11. Cladocera adalah crustasea kecil yang biasa ditemukan di sebagian besar
habitat air tawar, termasuk danau, kolam, dan sungai. Perairan air tawar
yang kurang kelimpahan ikan yang bertindak sebagai predator merupakan
habitat yang paling sesuai.
12. Adapun peran positif dari Cladocera antara lain sebagai berikut:
Sebagai pakan hidup ikan konsumsi maupun ikan hias.Daphnia sering
digunakan sebagai pakan hidup untuk kultur larva ikan air tawar dan juga
beberapa jenis ikan hias

3.2 Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca makalah ini. Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari sumber-
13

sumber bacaan yang relevan dengan isi makalah ini dan semoga makalah ini
bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Arinardi, O. H., Trimaningsih, dan Sudirdjo. 1994. Pengantar tentang Plankton


serta Kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di Sekitar
Pulau Jawa dan Bali. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi-LIPI, Jakarta.
Baird, W. (1843). The natural history of the British Entomostraca. Ray Society
Barnett AJ, Finlay K, Beisner BE. 2007 Functional diversity of
crustaceanzooplankton communities: towards a trait-based
classification. Freshw. Biol., 52: 796-813.
Castilho-Noll, M., Câmara, C., Chicone, M., and Shibata, E. 2010. Pelagic and
littoral cladocerans (Crustacea, Anomopoda and Ctenopoda) from
reservoirs of the Northwest of São Paulo State, Brazil. Biota
Neotropica 10: 21-30.
Elmoor-Loureoiro and Lourdes, M., A. 2004. Phylogenetic relationships among
families of the order Anomopoda (Crustacea, Branchiopoda,
Cladocera), pp. Zootaxa 760 (1): 1-16.
Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Fachrul, M . F . 2008. Komposisi dan Moden Kelimpahan Fitoplankton di
Perairan Sungai Ciliwung Jakarta. Jurnal BIODIVERSITAS, 9
(4).
Frey DG. 1980. The non-swimming chydorid cladocera of wet forests, with
descriptions of a new genus and two new species. Int. Revue
ges. Hydrobiol., 65 (5): 613–641.
Geller W, Muller H. 1981. The filtration apparatus of Cladocera: filter mesh-
size and their implications on food selectivity. Oecologia, 49:
316–321.

Hutabarat, S., dan Evans, S.M., 1986, Pengantar Oseanografi, Universitas


Indonesia Press, Jakarta.
Ooms-Wilms AL, Postema G, Gulati RD. 1995. Evaluation of bacterivory of
Rotifera based on measurements of in situ ingestion of fluorescent
particles, including some comparisons with Cladocera. J.
Plankton Res., 17: 1057–1077.
Rocha, O., Santos-Wisniewski MJ, Matsumura-Tundisi T. 2011. Checklist de
Cladocera de água doce do Estado de Sao Paulo. Biota Neotropica
1: 1-20.

14
15

Sacherova V, Hebert PDN. 2003. The evolutionary history of the


Chydoridae (Crustacea: Cladocera). Biological Journal of the
Linnean Society, 79: 629–643.
Sarma, S., Nandini, S., and Gulati, R. 2005. Life history startegies of cladocerans:
comparisons and temperatue taxa. Hydrobiologia, 542: 315-333.
Smirnov, N., N. 1992. The Macrothricidae of The World. SPB Acamedic
Publishing The Hague. The Netherlands.
Suwignyo, S., B. Widigdo, Y. Wwardiatno, M. Krisanti. 2005. Avertebrata Air.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Thorp, J. H., dan A. P. Covich, eds. 2001. Ecology and Classification of North
AmericanFreshwater Invertebrates. 2nd ed. New York: Academic
Press

Anda mungkin juga menyukai