Anda di halaman 1dari 10

LOMPOK 6

KE
Ekonomi

rah - P en garuh
nis Be lan ja Dae
(Jenis Je
nom ia n) Hal.
rha d a p P ereko
APBD t e
144-147

Saatnya kita saling


mengenal dengan
lebih dekat!
Anggota Kelompok 6

1 2 3

Ashila Aulia P Bimo Bagus P Cangga Perna M


4 5 6

Friska Anggraini G Mochamad Fathir A F Muhammad Makki A


JENIS JENIS BELANJA DAERAH
Pengeluaran pemerintah daerah menurut Peraturan
Menteri (Permen) Dalam Negeri No.59 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
secara umum dikelompokkan menjadi dua, yaitu
belanja menurut urusan wajib dan belanja menurut
urusan pilihan.
BELANJA MENURUT URUSAN WAJIB

1. Pendidikan 7. Perhubungan 14.Ketenagakerjaan

20. Otonomi Daerah,


2. Kesehatan 8. Lingkungan Hidup 15. Koperasi, Usaha Pemerintahan umum,
3. Pekerjaan Umum 9. Pertahanan Kecil dan Menengah Administrasi Keuangan
4. Perumahan 10. Kependudukan 16. Penanaman Daerah, Perangkat
dan catatan sipil Daerah, Kepegawaian,
Rakyat Modal dan Persandian
5. Penataan Ruang 11. Pemberdayaan 17. Kebudayaan 21. Ketahanan pangan
Perempuan dan 18. Kepemudaan dan 22. Pemberdayaan
6. Perencanaan
Perlindungan Anak Olahraga masyarakat dan desa
Pembangunan .12. Keluarga 23. Statistik
19. Kesatuan Bangsa 24. Kearsipan
Berencana dan dan Politik Dalam 25. Komunikasi dan
Keluarga Sejahtera Negeri informatika
13 Sosial 26. Perpustakaan

KLASIFIKASI BELANJA MENURUT URUSAN


PILIHAN

1.Kelautan dan Perikanan 3.Industri


2.Kehutanan 4. Pariwisata

5. Pertanian 7. Transmigrasi
6. Energi dan sumber daya mineral 8. Perdagangan
PENGARUH APBD TERHADAP
PEREKONOMIAN

Adanya APBD bagi suatu daerah


(provinsi dan kabupaten/kota)
berpengaruh terhadap
perekonomian daerah yang
bersangkutan. Adapun pengaruh
tersebut di antaranya sebagai
berikut.
A. Perekonomian di daerah (provinsi dan kabupaten/kota) lebih terarah sesuai dengan visi dan misi pembangunan
pemerintah daerah masing-masing.

B. Pengeluaran anggaran untuk pembangunan di daerah (provinsi dan kabupaten/kota) lebih terkendali.

C. Kinerja pemerintah lebih terukur dengan membandingkan APBD yang sudah ditetapkan dengan daya serap atau realiasi
dari APBD yang terlaksana oleh pemerintah.

D. Target penerimaan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/ kota) dalam suatu periode lebih jelas sehingga menjadi
pemicu dalam membuat perencanaan yang lebih tepat.

E. Kesejahteraan masyarakat di daerah (provinsi dan kabupaten/kota) dapat lebih meningkat melalui pos pengeluaran yang
sudah ditetapkan dalam APBD.

F. Mempengaruhi rencana-rencana sektor swasta. Asumsi dalam APBD merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi
investor dalam menanamkan modal. Investor dapat lebih fokus dalam menanamkan modalnya pada sektor-sektor yang
sesuai dengan program yang dituangkan dalam APBD.

G. Sebagai alat politik fiskal. Pemerintah dengan sengaja mengubah-ubah pengeluaran dan penerimaan guna mencapai
kestabilan ekonomi. Teknik mengubah pengeluaran dan penerimaan yang dilakukan oleh pemerintah disebut dengan
kebijakan fiskal. APBD merupakan alat yang digunakan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ini.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai