Analisis Standar Kompetensi Lulusan KI KD
Analisis Standar Kompetensi Lulusan KI KD
KOMPETENSI KOMPETN Analisis KD-3 REKOMENDASI KD-3 ANALISIS KD-4 REKOMENDA REKOMEND PPK
DASAR SI DASAR SI KD-4 ASI KD-KD
PENGETAHUA KETERAM PADA
N (KD-3) PILAN MAPEL
(KD-4) Tingkat dimensi kognitif Kesesuaian dimensi Bentuk taksonomi Kesetaraan Ketercapaian Nilai-nilai
dan bentuk dimensi kognitif dengan bentuk dan tingkat taksonomi KD- dimensi karakter yang
pengetahuan pengetahuan taksonomi dari KI-3 kognitif dan dapat
dengan kd dari bentuk dikembangkan
KI-4 pengetahuan pada materi dan
semua kd-3 model
dalam mata pembelajaran
pelajaran
ketercapaian
taksonomi
semua kd-4
dalam mata
pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8
3.8 4.8 Tingkat dimensi kognitif Menerapkan (C3), Mengoperasikan KD-3 Rasa ingin
Menerapkan Mengoper adalah menerapkan sesuai dipasangkan adalah menerapkan tahu yang
proses asikan (C3), dan Menerapkan dengan proses fermentasi keterampilan setara dengan tinggi
fermentasi proses proses fermentasi sayuran (operasional) konkret, tingkat KD-4 Bertanggun
sayuran fermentasi sayuran adalah bentuk Naturalisasi (P5) mengoperasik g jawab
pada pengetahuan an (P5). Menghargai
media cair operasional. Prestasi
Bekerja
keras
Peduli
lingkungan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas/Semester : XI/Ganjil
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
3.8. Menerapkan proses fermentasi 4.8. Mengoperasikan proses fermentasi
sayuran pada media cair
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelejaran, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menerapkan proses fermentasi sayuran dengan baik
2. Mengoperasikan proses fermentasi pada media cair dengan tepat
D. Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran
3. Pendekatan : Saintifik
4. Model : PjBL
5. Metode : Diskusi, presentasi, tanya jawab, praktikum, laporan praktikum
Pertemuan Ke-2
Pertemuan Ke- 3
Pertemuan Ke- 4
G. Penilaian (Assesment)
1. Penilaian Kompotensi Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk penilaian : Jawaban singkat
c. Instrumen penilaian : Tes (terlampir)
2. Penilaian Kompetensi Keterampilan
a. Teknik penilaian : Praktikum
b. Bentuk penilaian : Skala penilaian
c. Instrumen penilaian: Non tes
3. Penilaian Kompetensi Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk penilaian : Skala penilaian
c. Instrumen penilaian : Non tes
Mengetahui,
KD 3.6 Menerapkan Proses Fermentasi Sayuran KD 4.6 Mengoperasikan proses fermentasi pada media cair
Jumlah Soal 20
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Jumlah soal : 20
Fermentasi merupakan suatu proses pengawetan pada bahan pangan. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
................ dan................................Fermentasi menggunakan bakteri dapat berlangsung secara spontan, artinya dalam proses tersebut tidak
memerlukan penambahan..........................Fermentasi secara spontan dilakukan pada sayuran salah satunya untuk memperpanjang umur
simpan misalnya dalam fermentasi pengolahan ................. dan ................
Pada prinsipnya, semua proses fermentasi dengan bakteri adalah sama, yaitu proses ....................... atau......................kimia yang
terjadi pada bahan pangan. Pada produk olahan fermentasi yang menggunakan bahan dasar sawi putih memanfaatkan bakteri
............................... untuk menghasilkan produk olahan berupa ....................... dan perubahan yang terjadi pada proses tersebut adalah
.................... menjadi............................Adapun beberapa faktor yang memengaruhi proses fermentasi dengan bakteri diantaranya yaitu
................., ......................, ................., ................., ................., dan ........................... Jenis bakteri yang penting berdasarkan sifat
pertumbuhannya diantaranya yaitu bakteri asam laktat. Sifat yang penting dari bakteri asam laktat adalah kemampuannya untuk
memfermentasi .................... menjadi .................... Salah satu jenis bakteri asam laktat diantaranya yaitu......................................yang
berperan dalam fermentasi susu dan sayur.
Kunci Jawaban
Fermentasi merupakan suatu proses pengawetan pada bahan pangan. Proses fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
spontan dan tidak spontan. Fermentasi menggunakan bakteri dapat berlangsung secara spontan, artinya dalam proses tersebut tidak
memerlukan penambahan kultur/starter. Fermentasi secara spontan dilakukan pada sayuran salah satunya untuk memperpanjang umur
simpan misalnya dalam fermentasi pengolahan kimchi dan acar.
Pada prinsipnya, semua proses fermentasi dengan bakteri adalah sama, yaitu proses perubahan atau peruraian kimia yang
terjadi pada bahan pangan. Pada produk olahan fermentasi yang menggunakan bahan dasar sawi putih memanfaatkan bakteri
Lactobacillus untuk menghasilkan produk olahan berupa kimchi dan perubahan yang terjadi pada proses tersebut adalah gula menjadi
asam laktat Adapun beberapa faktor yang memengaruhi proses fermentasi dengan bakteri diantaranya yaitu air, suhu, oksigen, pH, zat
makanan (substrat), dan senyawa penghambat. Jenis bakteri yang penting berdasarkan sifat pertumbuhannya diantaranya yaitu bakteri
asam laktat. Sifat yang penting dari bakteri asam laktat adalah kemampuannya untuk memfermentasi gula menjadi asam laktat. Salah
satu jenis bakteri asam laktat diantaranya yaitu Lactobacillus lactis yang berperan dalam fermentasi susu dan sayur.
Pengolahan Nilai:
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒐𝒂𝒍 𝒙 𝟏𝟎𝟎 =
Penilaian Keterampilan (Pratik di Lab)
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari
setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi
keahlian. Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot
dibagi skor maksimal
∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫
𝐍𝐊 = 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧 × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
A. Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan Proses Fermentasi Sayuran
4.6 Mengoperasikan proses fermentasi pada media cair
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi, praktikum, penugasan, pengamatan dan presentasi
siswa mampu:
a) Menentukan prinsip fermentasi dengan bakteri dengan tepat
b) Menemukan faktor-faktor yang memengaruhi proses fermentasi dengan
bakteri
c) Menentukan bakteri yang berperan dalam proses fermentasi
d) Melaksanakan proses fermentasi secara mandiri
D. Teori
Sawi putih merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tanaman hijau
yang biasa digunakan untuk membuat sayur dan bahan olahan makanan
lainnya seperti capcay. Alasan kebanyakan orang memilih sawi putih untuk
dijadikan
pilihan bahan olahan makanan adalah selain harganya yang ekonomis, rasa
dari jenis tanaman hijau ini bersifat netral yaitu tidak terasa pahit dan juga
tidak terlalu manis. Namun sebenarnya selain dapat diolah menjadi sayuran
biasa seperti capcay, sawi putih juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar
pembuatan makanan khas Korea yang disebut Kimchi (Daulay, 1992).
Fermentasi merupakan cara untuk memproduksi berbagai produk
yang menggunakan mikroba melalui aktivitas metabolisme. Fermentasi dapat
terjadi karena adanya aktivitas mikroba pada substrat organik yang sesuai.
Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan
akibat pemecahan kandungan bahan pangan tersebut, sehingga memungkinkan
makanan lebih bergizi, lebih mudah dicerna, lebih aman, dapat memberikan
rasa yang lebih baik dan memberikan tekstur tertentu pada produk pangan.
Fermentasi juga merupakan suatu cara yang efektif dengan biaya rendah untuk
mengawetkan, menjaga kualitas dan keamanan makanan (Dwidjoseputro,
1994).
Fermentasi adalah suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
Dalam pengolahan pangan, proses fermentasi dengan menggunakan aktivitas
mikroorganisme secara terkontrol ini biasanya ditujukan untuk meningkatkan
keawetan pangan dengan diproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk
menghasilkan produk dengan karkateristik rasa dan aroma yang khas, atau
untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik. Contoh-
contoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk
tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll) sampai kepada produk yang
modern (misalnya salami dan yoghurt). Jenis mikroorganisme yang berperan
antara lain, bakteri pembentuk asam laktat, asam asetat, dan beberapa jenis
khamir penghasil alkohol (Suprihatin, 2010).
Fermentasi merupakan cara untuk memproduksi berbagai produk yang
menggunakan mikroba melalui aktivitas metabolisme. Fermentasi dapat
terjadi karena adanya aktivitas mikroba pada substrat organik yang sesuai.
Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan
akibat pemecahan kandungan bahan pangan tersebut, sehingga
memungkinkan makanan lebih
bergizi, lebih mudah dicerna, lebih aman, dapat memberikan rasa yang lebih
baik dan memberikan tekstur tertentu pada produk pangan. Fermentasi juga
merupakan suatu cara yang efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan,
menjaga kualitas dan keamanan makanan (Dwidjoseputro, 1994).
Fermentasi adalah suatu proses terjadinya perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
Dalam pengolahan pangan, proses fermentasi dengan menggunakan aktivitas
mikroorganisme secara terkontrol ini biasanya ditujukan untuk meningkatkan
keawetan pangan dengan diproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk
menghasilkan produk dengan karkateristik rasa dan aroma yang khas, atau
untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik. Contoh-
contoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk
tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll) sampai kepada produk yang
modern (misalnya salami dan yoghurt). Jenis mikroorganisme yang berperan
antara lain, bakteri pembentuk asam laktat, asam asetat, dan beberapa jenis
khamir penghasil alkohol (Suprihatin, 2010).
Bahan bahan yang digunakan adalah Sawi yang memiliki sifat yang lebih
kuat sehingga digunakan untuk kimchi. Garam untuk menghambat
organisme pembusuk dan dapat mengawaetkan sawi dengan menghasilkan
asam laktat. Kecapikan untuk menimbulkan aroma, bawang bombay dan
putih dapat membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan
memberikan aroma, cabe bubuk,cabe rawit, dan pasta cabe untuk
mengawetkan, penambah rasa dan menghambat mikroorganisme. Jahe itu
membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Bahan
1. Sawi putih 200 g 8. Bawang bombay 20 g
2. Garam 17 g 9. Bawang putih 13 g
3. Tepung terigu 6 g 10. Jahe 4 3,5 g
4. Gula pasir 4 g 11. Kecap ikan 4 sdm
5. Cabe kering 10 g 12. standing pouch
6. Wortel 35 g
7. Daun bawang 13 g
Langkah Kerja
Pemasukkan 1/3 gelas air ditambahkan dengan 1 sendok makan tepung
terigu
Pemasakan dengan api sedang sambil diaduk rata hingga mendidih
Penirisan
Pencampuran tepung yang sudah dingin, dengan cabe, garam, bawang
bombai, gula, saus ikan, bawang putih dan jahe parut
Kemudian aduk hingga rata
Campurkan 1 bonggol sawi putih dengan adonan yang sebelumnya dibuat
Peletakkan campuran tersebut ke dalam wadah kedap udara atau tertutup
dan biarkan semalam dalam suhu ruang
Setelah semalam dalam suhu ruang, tutup toples dibuka sebentar
kemudian ditutip kembali dan selanjutnya disimpan dalam kulkas selama
3 hari
Lakukan pengujian organoleptik terhadap warna, tekstur, aroma, dan rasa
Pengemasan
F. Hasil Pengamatan
Waktu Aroma Rasa Tekstur Warna After taste
(hari)
Hari ke-0
Hari ke-3
G. Kesimpulan