Disusun oleh:
1. M. Haris(216120
2. Syah Rani Augie Syafitri(2161201
3. Sauci Rahmadea Putri(2161201070)
4. Elsi Munalisa(216120
5. Herdias Juliansyah(216120
Dosen Pengampu:
Segala puji bagi Allah SWT telah memberikan kelompok kami kesehatan dan kemudahan ,sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.sehingga kelompok kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah PERILAKU ORGANISASI dengan
judul “Pengambilan keputusan ,Etika dan Kreatifitas”.Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan ini agar nantinya
dapat menjadi makalah yang lebi baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya .
BENGKULU, 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum pengambilan keputusan adalah proses menemukan satu pilihan dari beragamnya
alternative pilihan terbaik yang dilakukan secara rasional.sehingga dalam proses pengambilan keputusan
ini merupakan suatu proses, yang tidak mungkin terjadi begitu saja dalam waktu singkat.
Keputusan adalah pilihan yang dibuat dari dua atau lebih alternatif.pengambilan keputusan terjadi
sebagai reaksi terhadap suaru masalah atau kesempatan.pengambilan keputusan disebabkan oleh reaksi
atas suatu masalah atau kesempatan.sebuah peluang terjadi ketika sesuatu yang tidak direncanakan
terjadi,sehingga menimbulkan pemikiran tentang cara-cara baru untuk melanjutkan nya seringkali salah
satu dari kita membuat keputusan ,kita memiliki proses yang harus dilalui untuk membantu kita sampai
pada keputusan itu.beberapa dari kita mengambil pendekatan yang sangat rasional,dengan langkah-
langkah spesifik dimana kita menganalisis bagian keputusan,yang lain mengandalkan intuisi,dan
beberapa hanya memutuskan untuk menempatkan dua atau lebih alternative pada tempat untuk jalan
keluar.
Bila para pengambil keputusan berhadapan dengan suatu masalah sederhana yang dimiliki beberapa
jalur tindakan alternative, dan bila biaya untuk mencari dan mengevaluasi alternative itu rendah,maka
model rasional memberikan penjelasan yang cukup cermat tentangproses keputusan. Tetapi,situasi
tersebut merupakan perkecualian.kebanyakan keputusan dalam dunia nyata tidak mengikuti model
rasional.berikut merupakan tinjauan atas suatu bukti penting yang akan memberikan penjelasan yang
lebih akurat tentang bagaimana sebenarnya kebanyakan keputusan dalam organisasi diambil.
1.Rasional Terbatas
Rasional terbatas adalah membuat urutan pertimbangan beberapa alternatifi.intuisi para pakar tidak
lagi mengasumsikan bahwa pengambilan keputusan intuitif merupakan sesuatu yang tidak rasional atau
tidak efektif.terdapat pengakuan yang semakin berkembang bahwa analisis rasional terlalu ditekankan
dan bahwa,dalam kasus-kasus tertentu mengandalkan pada intuisi dapat memperbaiki pengambilan
keputusan .pengambilan keputusan intuitif merupakan suatu proses tidak sadar yang diciptakan dari
pengalaman tersaring.ituisi ini tidak harus berjalan independen dari analisis rasional .lebih tepatnya
keduanya saling melengkapi.pengambilan keputusan intuitif diambil dalam kondisi : 1)bila ada
ketidakpastian dalam tingkat tinggi,2)bila hanya sedikit preseden untuk diikuti,3)bila variable-variabel
dapat diramalkan secara ilmiah,4)bila fakta terbatas dan lain sebaganya.
2.Identifikasi masalah
Masalah-masalah yang tampak cenderung memiliki kemungkinan terpilih yang lebih tinggi dibandingkan
dengan masalah-masalah yang penting.pernyataan ini didasarkan setidaknya pada dua
alasan.pertam,mudah untuk mengenali masalah-masalah yang tampak(visible).kedua,perlu diingat
bahwa semua orang menaruh perhatian yang besar terhadap pengambilan keputusan dalam
organisasi.para pengambil keputusan ingin tampil kompeten dan menguasai masalah.hal ini memotivasi
mereka untuk memusatkan perhatian pada masalah yang tampak bagi orang lain.
3.Membuat Pilihan
Gaya direktif,yaitu orang yang menggunakan gaya direktif memiliki toleransi yang rendah atas
ambiguitas dan mencari rasionalitas.mereka bekerja dengan efisien dan logis,tetapi efisiensi
mereka memperhatikan hasil dalam keputusan yang diambil dengan informasi minimal dan
dengan beberapa alternative,tipe direktif mengambil keputusan secara cepat dan beorientasi
pada jangka pendek.
Gaya konseptual,yaitu para individu dengan gaya konseptual cenderung menjadi sangat luas
dalam pandangan mereka dan mempertimbangkan banyak alternative,orientasi mereka adalah
jangka panjang dan mereka sangat baik dalam menemukan solusi yang kreatif bagi masalah.
Gaya prilaku ,yang dicirikan oleh pengambil keputusan yang dapat bekerja baik dengan pihak
lain.mereka memperhatikan kinerja rekan kerja dan bawahan serta reseptif terhadap usulan-
usulan dari orang lain,dan sangat mengandalkan pertemuan untuk berkomunikasi.
4.Keterbatasan organisasi
Organisasi itu sendiri merupakan penghambat bagi para pengambil keputusan .para manajer,misalnya
membentuk keputusan-keputusannya untuk mencerminkan system penilaian knerja dan pemberian
imbalan,untuk mematuhi peraturan-peraturanformal,dan untuk memenuhi batas waktu yang
ditetapkan organisai.
5,Pertimbangan Shorcusts
Dalam meneliti cara-cara orang membuat keputusan,dua psikolog terkenal Daniel Kshneman dan Amos
Tversky menemukan bahwa individu sering mengandalkan heuristic,atau cara pintas penilaian,untuk
menyederhanakan proses pengambilan keputusan,dari pada berjalan melalui semua langkah-langkah
dari model pengambilan keputusan rasional.
Meskipun berbagai keputusan organisasi dapat dilakuka di masing-masing tingkat keyakinan yakin yang
dicirikan oleh juri.keyakinan ini telah berkembang ke titik yang hari ini banyak keputusan organisasi
dibuat oleh kelompok,tim atau komite.
Kelompok menghasilkan informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap .dengan menggabungkan
sumber daya beberapa individu,kelompok membawah lebih banyak masukan dalam proses
pengambilan keputusan.kelompok dapat membawa peningkatan keragaman pandangan terhadap
proses pengambilan keputusan,dan dengan demikian,kesempatan untuk mempertimbangkan
pendekatan dan alternative lebih
1.Interaksi Kelompok
Bentuk yang paling umum dari pengambilan keputusan kelompok terjadi dalam interaksi
kelompok .Pada kelompok ini,anggota bertatap muka dan mengandalkan interaksi verbal dan nonverbal
untuk berkomunikasi satu sama lain.Interaksi kelompok sering menunjukan sensor diri mereka sendiri
dan tekanan anggota individu terhadap kesesuaian pendapat.
2.Brainstorming
Brainstorming dimaksudkan untuk mengatasi tekanan agar sesuai dalam berinteraksi dengan kelompok
yang mencegah pengembangan alternatif kreatif.Ini dapat dicapai dengan menggunakan proses gagasan
generasi yang secara khusu mendorong setiap dan semua alternative memotong setiap kritik dari
alternatif-alternatif.
Teknik kelompok nominal membatasi diskusi atau komunikasi internasional selama proses pengambilan
keputusan ,sehingga istilah nominal(hanya nama).Semua anggota kelompok hadir secara fisik,seperti
dalam pertemuan komite tradisional ,tetapi anggota beroperasi secara independen.lebih khususnya
masalah disajikan dan kemudian langkah-langkah berikut ini:
Pada bagia ini akan dibahas mengenai asumsi-asumsi keperilakuan yang mendasari proses pengambilan
perusahaan yaitu sebagai berikut:
Perusahaan dapat dianggap sebagai suatu unit pengambian keputusan yang serupa dengan banyak hal
dengan seorang individu.masalah keputusan yang dihadapi suatu perusahaan begitu banyak dan
kompleks.masalah tersebut sering kali melibatkan lebih dari satu departemen atas aktivitas.keputusan
dibuat berdasarkan aturan pengambilan keputusan yang telah ditentukan sebelumnya ,disebut dengan
keputusan yang diprogram.empat konsep dasar relasional sebagai inti dari pengambian keputusan
bisnis:1)resolusi semu dari konflik,2)penghindaran ketidakpastian,3)pencairan masalah,4)pembelajaran
organisasional.
Pengambian keputusan melibatkan pemilihan atas satu alternative yang sesuai dengan tujuan dan
harapan secara keseluruhan,maka diperlukan suatu prosedur untuk menyelesaikan konflik tujuan teori
keputusan klasik mengasumsikan bahwa konflik dapat diselesaikan dengan rasionalitas lokal,aturan-
aturan pengambilan keputusan yang dapat diterima,dan perhatian secara berurutan pada
tujuan.Rasionalitas lokal dicapai dengan membagi masalah pengambilan keputusan itu ke dalam sub-sub
masalah dan dengan menyerahkan nya kepada sub-sub organisasi untuk diselesaikan.dengan demikian
masalah yang kompleks dan saling berhubugan diperkecil ,sehingga menjadi sejumlah masalah yang
sederhana.
3.Menghindari Ketidakpastian.
Teori pengambilan keputusan modentelah mededikasikan banyak dari usahanya untuk masalah-
masalah pengambilan keputusan dalam resiko dan ketidakpastian.solusi yag ditawarkan sebagian besar
bersifat kuantitatif dan melibatkan prosedur pengambilan keputusan secara statistikguna mendapatkan
angka ekuivalen dari kepastian (misalnya nilai yang diharapkan dan sebagainya,serta alat untuk hidup
berdampingan dengan ketidakpastian (misalnya teori permainan atau game theory.kelonggaran
(slack)organisasi ke alat-alat yang digunakan untuk menghindari ketidakpastian diciptakan selama
proses alokasi sumber daya dengan cara mengestimasikan pendapatan yang terlalu rendah sementara
biaya yang akan dikeluarkan untuk situasi pengambilan keputusan tersebut terlalu tinggi ,sehingga
meningkatkan probabilitas keberhasilan ketika keputusan tersebut diterapkan.
4.pencarian masalah
Pencarian masalah sebagai proses menemukan suatu solusi atas suatu masalah tertentu atau sebagai
suatu cara untuk bereaksi terhadap suatu peluang.pencarian mereka diarahkan kepada satu tujuan
khusus.tujuan tersebut bukanlah rasa ingin tahu yang acak maupun pencarian untuk memperoleh
pemahaman semata-mata ,melainkan untuk mencari solusi masalah yang dihadapi.
5. Pembelajaran Organisasi
Walaupun organisasi tidak mengalami proses pembelajaran seperti yang dialami oleh individu,organisasi
memperlihatkan prilaku adaptif dari karyawannya .mereka belajar untuk mengurusi bagian tertentu dari
lingkungan tersebut dan bukan bagian lainnya.
Penting untuk diingat bahwa manusia ,dan bukannya organisasi,yang mengenali dan mendefinisikan
masalah atau peluang dan yang mencari tindakan alternatif .masalah dianggap rumit jika tidak
didefinisikan dengan baik dan tidak terstruktur atau jika proses pencarian untuk suatu solusi itu sendiri
kompleks.manusia bergantung pada jenis-jenis pengambilan keputusan terhadap suatu masalah atau
peluang yang ditemui.
Studi mengungkapkan sejumlah perbedaan yang menarik dalam strategi dan dan pendekatan yang
digunakan serta spesifik yang dipilih oleh para pakar dan pendatang baru ketika mengambil keputusan
berdasarkan informasi akuntansi atau informasi keuangan lainnya.walaupun kedua kelompok tersebut
menggunakan proses evaluasi yang sama,perbedaan besar muncul pada pendekatan-pendekatan
khusus mereka.studi atas sikap pengambilan keputusan secara keseluruhan menunjukan bahwa
pendatang baru mengumpulkan data tanpa melakukan diskriminasi dan menunggu untuk melihat apa
yang terjadi.sebaliknya para pakar mengumpulkan data secara diskriminatif guna menindaklanjuti
observasi tertentu,mereka secara teratur meringkas data tersebut dan memformulasikan
hipotesis.untuk menggambarkan perbedaan dalam penggunaan data ,peneliti membagi tugas analisis
keuangan tersebut ke dalam tiga komponen:1)pengujian informasi,2)integrasi pengamatan dan
penemuan,3)pertimbangan.
Etika adalah studi tentang nilai-nilai moral atau prinsip yang menuntun perilaku kita dan memberitahu
kita apakah tindakan telah benar atau salah.dalam etika pengambilan keputusan terdapat empat kriteria
pengambilan keputusan yaitu:
a.kriteria utilitarian ,dimana keputusan dibuat hanya berdasarkan hasil atau konsekuensi.
b.kriteria hak,kriteria ini menyebut individu untuk membuat keputusan konsisten dengan kebebasan-
kebebasan fundamental dan hak-hak seperti yang ditetapkan dalam dokumen-dokumen seperti piagam
hak azazi dan kebebasan.
c.kriteria keadilan,kriterian ini memerlukan individu untuk memberlakukan dan menegakan aturan
secara adil dan tidak memihak untuk memberlakukan dan menegakan aturan secara adil dan tidak
memihak sehingga ada pemerataan manfaat dan biaya.
d.kriteria perawatn,kriteria ini dapat dinyatakan sebagai tindakan moral yang benar yang salah satunya
menyatakan peduli dalam melindungi hubungan istimewa dimana individu saling memiliki satu sama
lain.
Selain memiliki 4 kriteria etika dalam pengambilan keputusan juga memiliki beberapa factor yang
mempengaruhi etika perilaku yaitu:
1.pengambilan keputusan
3.pengendalian lokus
4.lingkungan organisasi
Tanggung jawab social atau corporate social responsibility adalah suatu konsep bahwa
organisasi ,khususnya(namun bukan hanya)perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen,karyawan,pemegang saham,komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan.CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan ,dimana ada argumentasi
bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasrakan factor keuangan,misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi social dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.