Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

K3 DAN ETIKA PROFESI KETEKNIKAN

DOSEN PENGAMPU :

Oleh :

Muhammad Alfi Fiqih


NIM : 20641056

JURUSAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “K3 DAN ETIKA PROFESI KETEKNIKAN”.

saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Samarinda, 26 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan sangat dibutuhkan ketika
karyawan melakukan aktivitas kerja. Terutama bagi karyawan yang bekerja di
lingkungan kerja yang memiliki risiko keselamatan dan kesehatan yang tinggi, karena
keselamatan kerja di perusahaan tidak hanya ditimbulkan oleh sistem yang telah
diterapkan oleh perusahaan tetapi juga kesadaran setiap individu untuk menghindari
kecelakaan kerja.

Dinamika dunia konstruksi di Indonesia dari zaman Orde Baru hingga sekarang tidak
pernah berubah, ketika para profesional konstruksi yang bertugas pada sebuah proyek
konstruksi tidak lepas dari penyimpangan atau pelanggaran, baik secara teknis
maupun etika. Berbagai macam penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan oleh
para profesional konstruksi sehingga banyak merugikan pemilik maupun pengguna
proyek. Dinamika yang terjadi di lapangan saat ini, dimulai dari proyek fiktif, tidak
netral dalam strudi kelayakan, penipuan data survey, kolusi dalam pelelangan, korupsi
dalam proses konstruksi, mark up harga satuan, ketidaksesuaian laporan proyek
dengan kondisi riil di lapangan, penipuan tenaga ahli (jumlah & spesifikasi), dan
saving proyek.

Hasil dari pelanggaran tersebut, adalah sebagian besar pemilik maupun pengguna
hasil konstruksi merasa tidak puas dengan hasil kinerja para profesional tersebut.
Pelanggaran etika profesi pada umumnya mencakup kasus utama, yaitu: Pertama,
adalah per-buatan yang melanggar nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh
para profesional tersebut, seperti memperdagangkan atau memperjualbelikan jasa atau
membeda-bedakan pelayanan jasa atas dasar keinginan untuk mendapatkan
keuntungan uang yang berkelebihan atau kekuasaan. Kedua, Pelayanan jasa profesi
yang kurang mencerminkan kualitas keahlian menurut standar maupun kriteria
seorang profesional.

B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH

Anda mungkin juga menyukai