Toleransi Imunnn
Toleransi Imunnn
TOLERANSI IMUN
HALAMAN DEPAN
Kelas : S1 Farmasi A
Semester :7
Kelompok :A
Disusun oleh : - Sahilah Alfiah (1619002371)
- Dian Ayu Ningrum (1619002231)
- Nada Syifa S (1619002291)
- Anja Wirata (1619002431)
- Trio Eka
DAFTAR TABEL................................................................................. iv
1. Pengertian ............................................................................. 4
B. Pertanyaan ...............................................................................13
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau toksin yang cenderung merusak jaringan dan organ tubuh dengan
pertama kali diserang oleh bakteri yang menang, diperlukan waktu yang
kuat untuk melawan agen penyerbu yang bersifat mematikan, seperti toksin,
bakteri, virus, dan bahkan jaringan asing yang berasal dari makhluk hidup
dikarenakan induksi dari antigen yang sama sebelumnya. Sel limfosit yang
Sistem imun pada dasarnya dipegang oleh dua sel utama, yakni sel
anergi (atau clonal anergi) adalah kegagalan dari klon sel B ataupun sel T
toleransi terhadap antigen dari sel darah satu sama lain. Hal ini diteliti lebih
lanjut oleh Burnet dan Fenner. Mereka menduga bahwa suatu antigen yang
akan menekan respons terhadap antigen yang sama saat paparan berikutnya
dan hewan tersebut secara imunologi telah matang. Percobaan lebih lanjut
kulit pada tikus. Medawar dan rekannya menemukan prinsip penting bahwa
toleransi imunologi dapat terjadi karena adanya induksi dari suatu antigen
pada suatu masa perkembangan limfosit dan proses induksi tersebut dapat
bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh
imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap
parasit, radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari
kejadian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan toleransi imun?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan toleransi imun
PEMBAHASAN
1. Sistem Imun
Sistem imun pada dasarnya dipegang oleh dua sel utama, yakni sel
anergy. Lymphocyte anergy adalah kegagalan dari klon sel B ataupun sel
(Cruse dan Lewis, 2003). Sistem imun spesifik sendiri meliputi sel B yang
membentuk antibodi dan sel T yang terdiri dari sel T helper, sel T
adalah dengan asupan gizi yang baik dan seimbang. Kedua sistem imun
ini bekerja sama dengan saling melengkapi secara humoral, seluler, dan
induksi dari antigen yang sama sebelumnya. Dalam artian lain, toleransi
sebagai self-tolerance (Abbas dkk., 2007). Tipe toleransi imun adalah self
eliminasi mereka oleh sistem kekebalan inang. Toleransi imun ada untuk
dianggap terjadi pada dua titik dalam umur limfosit (Becker dkk., 2013).
6
sel darah satu sama lain. Hal ini diteliti lebih lanjut oleh Burnet dan
Fenner. Mereka menduga bahwa suatu antigen yang mencapai sel limfoid,
respons terhadap antigen yang sama saat paparan berikutnya dan hewan
pada tikus. Medawar dan rekannya membuktikan teori Burnet dimana dia
karena adanya induksi dari suatu antigen pada suatu masa perkembangan
4. Induksi Toleransi
Proses induksi
limfosit, yakni timus pada sel T dan sumsum tulang pada sel B. Selama
antigen yang terdapat pada organ tersebut umumnya hanya berupa self-
antigen. Hal ini dikarenakan antigen asing dari luar tidak akan ditransport
sentral, yakni sel tersebut akan apoptosis, beberapa sel B muda yang tidak
mengenali antigen sendiri (proses ini disebut juga receptor editing), dan
9
alergi, serta penyakit radang usus (Choi dkk., 2012; Round dkk., 2010;
Perniola, 2012).
abortion adalah peristiwa ketika pertama kali sel B yang belum matang
bertemu dengan suatu antigen dalam jumlah yang kecil. Kondisi seperti
AFC dari sel B yang terbentuk berusia pendek dan akhirnya tidak lagi
disebabkan oleh tidak adanya bantuan dari sel T untuk melawan antigen
cara yang mirip dengan sel B. Functional deletion terjadi saat sel T yang
antigen, dan durasi antigen. Waktu induksi yang dimiliki oleh sel T
berbeda dengan sel B dan bergantung pada jenis antigennya. Pada antigen
dalam waktu yang lebih lama, yaitu sekitar empat hari. Sedangkan pada
dkk., 2007).
B. Pertanyaan
1. Dikatakan ada perbedaan karakteristik toleransi dari sel B dan sel T, nah itu
1619002471)
Betul bahwa karakteristik toleransi sel T dan sel B ini berbeda, seperti
durasi antigen. Waktu induksi sel T berbeda dengan sel B dan bergantung
pada jenis antigennya. Pada antigen dependent sel T dapat terinduksi dengan
cepat sedangkan sel B terinduksi dalam waktu yang lebih lama, yaitu sekitar
14
antigen tersebut lebih cepat menginduksi toleransi pada sel B (Shetty, 2005).
15
KESIMPULAN
3. Adapun contoh toleransi imun yaitu penyakit lupus eritematosus sistemik, yang
disebabkan oleh kelainan toleransi baik pada limfosit B maupun sel T helper.
16
DAFTAR PUSTAKA
Choi, J; Kim ST; Craft J. 2012. The pathogenesis of systemic lupus erythematosus-
an update. Curr Opin Immunol. 24 (6): 651–657.
Perniola, R. 2012. Expression of the autoimmune regulator gene and its relevance
to the mechanisms of central and peripheral tolerance.