1. DEFENISI
Penyakit trofoblas ganas (PTG) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari sito sdan
darah sehingga menyebabkan pendarahan. Penyakit PTG dapat didahului oleh proses
produk langsung dari hasil konsepsi atau bukan didahului oleh suatu kehamilan . Menurut
FIGO, 2006 istilahGestational trophoblastic neoplasia (GTN) atau Penyakit tropoblas ganas
potensi neoplastik dan merupakan salah satu penyakit keganasan padat yang langka pada
manusia yang dapat disembuhkan bahkan saat sudah tersebar secara luas. Alasan untuk
keberhasilan ini yaitu suatu penanda sensitif, beta-human chorionic gonadotropin (β-hCG),
dan kepekaan terhadap berbagai agen dan kemoterapi modalitas lain seperti pembedahan dan
radiasi. Penyakit trofoblastik gestasional (GTD) bisa jinak atau ganas. Secara histologis
koriokarsinoma, dan site plasenta trofoblastik tumor (PSTT). Mereka yang menyerang secara
lokal atau metastasis secara kolektif dikenal sebagai neoplasia trofoblas gestasional (GTN).
Mola hidatidosa adalah bentuk paling umum GTN. Sementara mola invasif dan
koriokarsinoma adalah ganas, bentuk Molahidatidosa dapat bersifat ganas atau jinak.
Pada tahun 1983, WHO, kelompok ilmiah pada penyakit trofoblas gestasional
dari penyakit trofoblastik. Pada dasarnya, penyakit trofoblas gestasional dapat dibagi ke mola
hidatidosa dan tumor trofoblastik gestasional. Istilah neoplasia trofoblas gestasional tidak lagi
digunakan karena mola invasif tidak sebetulnya suatu neoplasia. Koriokarsinoma adalah
suatu bentuk kanker yang tumbuh cepat yang terjadi dalam rahim wanita (rahim). Merupakan
sel yang abnormal dalam jaringan yang biasanya menjadi plasenta, organ yang berkembang
selama kehamilan untuk memberi makan janin. Koriokarsinoma adalahsuatu bentuk dari PTG
yang sifatnya ganas. Koriokarsinoma merupakan kanker pada manusia yang seringkali dapat
diatasi dengan pemberian kemoterapi dan tidak jarang pasiennya dapat sembuh sekalipun
penyakitnya sudah menyebar secara luas.Koriokarsinoma dapat tumbuh dari berbagai bentuk
konsepsi baik kehamilan normal aterm, abortus, ket, kematian intrauterin, dan mola
hidatidosa. Peluang terjadinya koriokarsinoma pascamola sekitar 1000 kali lebih besar dari
STADIUM
o stadium IV : bila sudah ada metistasis ke otak, saluran pencernaan, dan ginjal
2. ETIOLOGI
Pada penyakit trofablas ganas (PTG) belum jelas diketahui, namun bentuk
keganasanya tumor ini merupakan karsinoma epitel karion meskipun pertumbuhanya dan
cenderung menjadi invasive dan sering melalui pembuluh darah jarang melalui geta bening.
Tempat metastasenya yang paling sering adalah paru-paru(75%), vagina (50%), pada
beberapa kasus metastase dapat terjadi pada vulva, ovarium,hepar, ginjal dan otak .
3. PATOFISIOLOGI
Koriokarsinoma adalah merupakan tumor ganas yang dapat timbul dari jaringan
trofoblastik beberapa minggu sampai beberapa tahun setelah semua jenis kehamilan.
sebelumnya, 25% mengenai penyakit setelah jangka nornal kehamilan. aborsi, atau
menyebabkan kerusakan pada jaringan rahim, nekrosis, dan perdarahan. Tumor ini
pelvis, otak, hati, usus, dan ginjal. Koriokarsinoma adalah aneuploid dan dapat
heterozigot tergantung pada jenis kehamilan dari mana koriokarsinoma muncul. Jika
Kromosom maternal dan paternal hadir jika suatu istilah koriokarsinoma mendahului
oleh aborsi, 3% oleh kehamilan ektopik, dan yang lain 22% dengan jangka penuh
kehamilan.
4. MANIESFESTASI KLINIK
pendarahan yang tidak teratur setelah berakhirnya suatu kehamilan dan di mana
1. nyeri perut
2. batuk darah
3. melena
a) Anamnesis
Bila ada lesi metastasis, maka dapat ditemukan gejala hemoptoe, melena, sakit kepala,
b) Pemeriksaan fisis
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bila ada metastasis di hati maka dapat ditemukan gangguan fungsi hati
7. PENATALAKSANAAN
1.kemoterapi
4. Menigkatnya BHCG setelah 6 bulan setelah evakuasi atau turun tapi lambat
2.operasi
tumor sudah lama bila masih terokalisir di uterus. Tindakan hiterektomi, pada
setalah abortus, mola, dan persalinan yang normal dengan uterus yang sebesar
lakukan hanya atas dasar pendarahan dari uterus yang hebat atau resisten terhapad
kemoterapi.
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan, kapan,
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM, jantung,
lainnya.
Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau,
warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta
Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini,
Riwayat seksual
Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn
yang menyertainya.
Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat
lainnya.
Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur,
Tujuan :
Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi dan skala nyeri yang dirasakan klien
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Teknik relaksasi dapat membuat klien merasa sedikit nyaman dan distraksi dapat
Rasional :
Posisi yang nyaman dapat menghindarkan penekanan pada area
luka/nyeri
Rasional :
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
hygienenya
Rasional :
pada perawat
memenuhi kebutuhannya
4. Anjurkan keluarga klien untuk selalu berada di dekat klien dan membantu memenuhi
kebutuhan klien
Rasional :
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
Dengan mengetahui pola tidur klien, akan memudahkan dalam menentukan intervensi
selanjutnya
Rasional :
Rasional :
Susu mengandung protein yang tinggi sehingga dapat merangsang untuk tidur
4. Batasi jumlah penjaga klien
Rasional :
Dengan jumlah penjaga klien yang dibatasi maka kebisingan di ruangan dapat dikurangi
Rasional :
Rasional :
Diazepam berfungsi untuk merelaksasi otot sehingga klien dapat tenang dan mudah tidur
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
Suhu diatas normal menunjukkan terjadinya proses infeksi, pola demam dapat membantu
diagnose
Rasional :
Suhu ruangan harus diubah atau dipertahankan, suhu harus mendekati normalnya
3. Anjurkan untuk minum air hangat dalam jumlah yang banyak
Rasional :
Rasional :
Kompres hangat dapat membantu penyerapan panas sehingga dapat menurunkan suhu
tubuh
Rasional :
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
Rasional :
Rasional :
Dengan mendengarkan keluahan klien secara empati maka klien akan merasa
diperhatikan
4. Jelaskan pada klien tentang proses penyakit dan terapi yang diberikan
Rasional :
menambah pengetahuan klien sehingga klien tahu dan mengerti tentang penyakitnya
Rasional :
6). Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
Rasional :
Makan sedikit demi sedikit tapi sering mampu membantu untuk meminimalkan
anoreksia
Rasional :
Makanan yang hangat dan bervariasi dapat menbangkitkan nafsu makan klien
4. Timbang berat badan sesuai indikasi
Rasional :
Rasional :
Sosialisasi waktu makan dengan orang terdekat atau teman dapat meningkatkan
Tujuan :
Intervensi :
Rasional :
Rasional :
Perubahan vital sign merupakan salah satu indikator dari terjadinya proses infeksi
dalam tubuh
3. Observasi daerah kulit yang mengalami kerusakan (luka, garis jahitan), daerah yang
Rasional :
Deteksi dini perkembangan infeksi memungkinkan untuk melakukan tindakan dengan
Rasional :
Anti biotik dapat menghambat pembentukan sel bakteri, sehingga proses infeksi tidak
terjadi. Disamping itu antibiotik juga dapat langsung membunuh sel bakteri penyebab
infeksi
8). Risiko terjadinya gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan adanya perdarahan
Tujuan :
Klien akan menunjukkan gangguan perfusi jaringan perifer tidak terjadi dengan kriteria :
Intervensi :
Rasional :
Rasional :
lemah
Rasional :
Vasokonstriksi adalah respon simpatis terhadap penurunan volume sirkulasi dan dapat
Rasional :
Rasional :
perarahan
Daftar pustaka
Carpenito, Lynda, (2001), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta
Johnson & Taylor, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. EGC. Jakarta
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta