Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Khotimah

NIM : 0101201103

MK : Pisikologi Kepribadian

Semester : V
Dosen Pengampu : Rohaeni, M.pd

JAWABAN UAS
1. Model Allport : Pribadi yang sehat adalah pribadi yang matang, yaitu pribadi
yang tidak dikontrol oleh trauma dan konflik masa lalu. Pribadi ini melewati
didorong ke depan oleh suatu visi dan visi itu mempersatukan kepribadiaannya
serta menjalani tantangan demi tantangan yang terus berubah. Kebahagiaan
bukanlah tujuan utama. Kebahagiaan hanyalah merupakan hasil sampingan dari
proses mencapai tujuan. Pribadi ini akan terus berusaha mencari motif-motif dan
tujuan baru begitu lama lamanya tercapai. Kriteria kepribadian yang matang
adalah: perluasan perasaan diri, hubungan yang hangat dengan orang lain,
keamanan emosional, persepsi yang realistis, serta memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas.
2. (A) kebahagiaan bukanlah merupakan satu-satunya hal yang harus dicapai oleh
diri. Artinya, kebahagiaan sejatinya merupakan hasil dari segala aspirasi dan
tujuan hidup yang telah tercapai. Kebahagiaan bukanlah tujuan, tapi penghargaan
atas proses kehidupan. Jadi, jangan bahagia untuk hidup, tapi hiduplah untuk
bahagia. Inilah hal unik yang dikemukakan oleh Allport. Bahkan menurut
Allport, orang yang sehat mental pada dasarnya tidak pernah mencapai tujuan
hidupnya. Seseorang dengan kepribadian yang matang dan sehat terus menerus
membutuhkan motif serta daya hidup yang cukup untuk menghabiskan
energinya. Misalnya, ada seorang mahasiswa yang ingin menghabiskan energinya
untuk mencapai gelar sarjana selama 4 tahun. Ketika 4 tahun mahasiswa tersebut
sukses melewati itu dengan mendapatkan gelar sarjana maka apa yang akan
terjadi? Tidak ada hal lain yang bisa dikerjakan oleh mahasiswa tersebut karena
tujuannya sudah tercapai. Mahasiswa harus segera menentukan minat, impian,
motivasi atau tujuan baru supaya energi yang dia punya dapat diarahkan dan
tersalurkan. Mari bangun dan raih hal-hal positif yang membuat kita bahagia.
(B) Allport secara cermat membedakan penggunaan istilah trait-attitude-habit-
type yang dalam kehidupan sehari-hari dianggap sinonim. Trait, attitude, dan
habit semua predisposisi, mereka bias unik, mereka semua produk factor genetic
dan belajar, dan masing-masing mungkin mengawali atau membimbing tingkah
laku (Tabel 27). Type bias dianggap sebagai super-ordinasi dari ketiga konsep
lainnya.
1. Sifat (Trait) adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok
stimuli yang mirip, penentu kecenderungan yang bersifat umum; dapat
dipakai dalam lebih banyak situasi, dan memunculkan lebih banyak variasi
respon. Trait merupakan kombinasi atau taraf umum dari dua habit atau lebih.
2. Kebiasaan (Habit) seperti traits tetapi sebagai penentu kecenderungan habit
bersifat khusus, hanya dipakai untuk merespon satu situasi atau stimulus dan
pengulangan dari situasi atau stimulus itu.
3. Sikap (Attitude) lebih umum disbanding habit tetapi kurang umum
disbanding trait.Attitude terentang dari yang sangat spesifik sampai yang
sangat umum. Attitude berbeda dengan habit dan trait dalam hal sifatnya yang
evaluatif. Misalnya, sikap pria terhadap persamaan hak antara pria dan wanita
mungkin positif (menyetujui persamaan hak) atau negative (tidak setuju,
mengabaikan bahkan menghalangi persamaan hak).
Selanjutnya konsep yang jauh lebih luas dibanding tiga konsep diatas. Sebagai
suatu kategori, tipe akan mengelompokkan manusia menjadi beberapa jenis atau
model tingkahlaku. Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan
kombinasi trait-habit-atitud yang secara teoritik dapat ditemui pada diri
seseorang. Namun manakala kita menganalisis individu dalam hal tepenya, kita
kehilangan pengamatan mengenai sifat keunikannya. Karena tidak ada orang
yang cocok dengan tipe secara sempurna, tipe menjadi pembeda artifisial yang
mengaburkan realita.

Anda mungkin juga menyukai