DISUSUN OLEH:
NIM : 200106151
KELAS :C
FAKULTAS KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada saya. Sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah tentang “Hak Asasi dan Implementasinya dalam
Kehidupan Sehari-hari sebagai Penata Anestesi.”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Ham dan implementasinya dalam kehidupan sehari-
hari sebagai penata anestesi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini dan bisa bermanfaat.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN MASALAH..........................................................................................2
1. Pengertian Hak Asasi Manusia...........................................................................3
3. Pelanggaran HAM di Bidang Kesehatan............................................................5
4. Peta Pikir Tentang HAM dan Implementasinya dalam Kehidupan Sehari-
hari Sebagai Penata Anestesi.......................................................................................6
BAB III.............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.....................................................................................................7
B. SARAN..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia yang fundamental dan tak ternilai
demi terlaksananya hak asasi manusia yang lainnya. Setiap orang berhak
untuk menikmati standar kesehatan tertinggi yang dapat dijangkau dan
kondusif bagi kehidupan manusia yang berderajat yang harus diwujudkan
sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.Dengan demikian, maka hak atas kesehatan dapat dimaknai sebagai
bagian dari seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib di hormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia (vide Pasal 1 angka 1 UU Nomor 39 Tahun
1999 tentang HAM).
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan salah satunya melalui rumah sakit. Rumah Sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang
meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga
kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit, dan tenaga nonkesehatan (UU
No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit).
Pelayanan anestesi merupakan bagian dari integral dari pelayanan
perioperative yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan
tindakan pembedahan yang adekuat dana man bagi pasien. Anestesi yang
ideal akan bekerja secara cepat dan baik serta mengembalikan kesadaran
dengan cepat segera sesudah pemberian anestesi dihentikan. (Majid, 2011).
1
Perkembangan ilmu anestesi memberikan pertimbangan dalam pemberian
jenis anestesi yang digunakan. Anestesia mengacu pada suau praktik
pemberian medikasi secara injeksi maupun inhalasi yang dapat menghalangi
sensasi nyeri dan sensasi lainnya, atau dapat menciptakan keadaan tidak sadar
yang mengeliminasi segala sensasi, sehingga memungkinkan prosedur medis
dan operasi untuk dilakukan tanpa menyebabkan rasa sukar atau tidak
nyaman yang tidak diharapkan (ANZCA, 2016).
Menurut Mangku dan Sinapathi (2010), ada tiga fase anestesi yang
meliputi pre anestesi, intra anestesi dan pasca anestesi. Pada pre anetesi,
seorang perawat akan menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama operasi,
contoh : melakukan asesmen pre anestesi pada pasien berupa pre visit pasien
yang alan melakukan operasi, persiapan pasien, pasien mencukur area yang
akan dilakukan operasi, persiapan catatan rekam medik, persiapan obat
premedikasi yang harus diberikan kepada pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian HAM?
2. Bagaimana implementasi HAM dalam kehidupan sehari-hari sebagai
penata anestesi?
C. TUJUAN MASALAH
Membuat peta pikir dan mengetahui tentang HAM dan Implementasinya
dalam kehidupan sehari-hari sebagai penata anestesi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan beberapa rumusan hal asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa isi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli, maupun diwarisi, HAM adalah
bagian dari manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal usus social, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggr, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai
HAM walaupun sebuah negara membuat hokum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM.
Sumber:
https://www.academia.edu/9515521/
IMPLEMENTASI_HAK_ASASI_MANUSIA_DALAM_KEHIDUPAN_
SEHARI
4
dan ini berarti pemerintah harus menyediakan sarana pelayanan kesehatan
yang memadai dan pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk semua.
Pelayanan kesehatan dimaksud meliputi akses terhadap jasa pelayanan
kesehatan dan perawatan kesehatan yang penting, seperti akses terhadap air
bersih, nutrisi, imunisasi, perumahan yang sehat, sanitasi, lingkungan dan
tempat kerja yang sehat, pendidikan, dan akses terhadap informasi terkait
kesehatan.
Dalam upaya pemenuhan kesehatan sebagai hak asasi manusia, maka
pemerintah yang mempunyai tugas dan kewenangan untuk mensejahterakan
warga negara mempunayi kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak-hak tersebut. Aspek kesehatan ini harus dijadikan
pertimbangan penting dalam setiap kebijakan pembangunan. Salah satu
bentuk implementasinya adalah kewajiban pemerintah untuk menyediakan
anggaran untuk memadai untuk pembangunan kesehatan yang melibatkan
masyarakat luas.
5
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/ atau penelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hokum dalam lingkup
rumah tangga.
- Tidakan Asusila Terhadap Anak-anak dan Wanita
Ternasuk sebagai kasus asusila seperti pemerkosaan dan pencabulan.
- Pelanggaran lainnya
Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak pelanggaran-pelanggaran
HAM yang terjadi dalam dunia kesehatan. Misalanya dana
JAMKESMAS untuk masyarakat prasejahtera yang tidak tersalurkan
dengan baik atau ada yang harus ditolak oleh pihak rumah sakit karena
mengalami masalah administrasi. Pelanggaran HAM dalam bidang
kesehatan lainnya adalah perbudakan, penyiksaan, penembakan dan
pembantaian terhadap manusia.
6
4. Peta Pikir Tentang HAM dan Implementasinya dalam Kehidupan
Sehari-hari Sebagai Penata Anestesi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunayi keinginan agar HAM-nya terpenuhi,
tapis au hal yang perlu kita ingat bahwa jangan perlan melanggar atau
menindas HAM orang lain. Dalam kehidupan berbegara HAM diatur dan
dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran
HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau
bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan pengadilan HAM.
Pengadilan HAM menempub proses pengadilan melalui hukum secara
peradolan HAM sebagaimana terdapat dalam undang-undang pengadilan
HAM.
7
Penegakan hak asasi manusia di bidang pelayanan kesehatan dapat
berjalan efektif dengan peningkatan upaya pembinaan dan terhadap oleh
pemerintah.Pentingnya upaya sosialisasi dan diseminasi mengenai hak atas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
B. SARAN
Sebagai makhluk social kita harus mampu mepertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Disamping itu juga kita harus
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Sebagai seorang penata anestesi yang baik kita harus
menghormati ham dan melindungi privasi dari klien kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9515521/
IMPLEMENTASI_HAK_ASASI_MANUSIA_DALAM_KEHIDUPAN_SEHAR
I diakses pada tanggal 19 Mei 2021
https://id.scribd.com/document/385944768/Pelanggaran-HAM-Bidang-Kesehatan
diakses pada tanggal 19 Mei 2021