Anda di halaman 1dari 10

SELAL

UADA H
AL
YANG BAIK

DIET DASH FOR


HYPERTENSION
NASIYAH
HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan
dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥90 mmHg (Hastuti, 2019).

FAKTOR RISIKO
HIPERTENSI
Riwayat Keluarga
Usia
Jenis Kelamin
Etnis
Stress
Obesitas

TANDA & GEJALA HIPERTENSI


Menurut Wijaya dan Putri (2013) Sebagian besar gejala klinis yang
timbul pada pasien hipertensi adalah sebagai berikut:
1) Nyeri/sakit kepala, kadang-kadanga disertasi mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah.
2) Penglihatan kabur karena kerusakan retina pada mata akibat
hipertensi.
3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan
saraf pusat.
4) Rasa ingin berkemih pada malah hari karena peningkatan aliran
darah ginjal dan filtrasi glomerulus/struktur ginjal.
5) Pembengkakan di lengan atau kaki terjadi akibat peningkatan tekanan
perifer.
PENYEBAB HIPERTENSI

Penyebab hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu hipertensi esensial

(primer) dan hipertensi sekunder.

1. Menurut Wijaya Dan Putri (2013) hipertensi esensial merupakan

90% dari kasus penderita hipertensi sampai saat ini belum

diketahui penyebabnya secara pasti beberapa faktor pengaruh

dalam terjadinya hipertensi

esensial seperti faktor

keturunan, stress, serta faktor

lingkungan dan diet

(peningkatan penggunaan

garam dan berkurangya

asupan kalium atau kalsium).

2. Menurut Wijaya Dan Putri

(2013), pada hipertensi sekunder dan patofisiologi dapat

diketahui dengan jelas sehingga lebih mudah untuk dikendalikan

dengan obat–obatan, penyebab hipertensi sekunder diantaranya

berupa kelainan ginjal seperti tumor, kelainan adrenal,

diabetes, kelainan endokrin lainnya, seperti obesitas, resistensi

insulin, hipertiroidisme, dan pemaakaian obat-obatan seperti

kontrasepsi oral dan kortikosteroid.


KOMPLIKASI HIPERTENSI
Hipertensi menjadi sangat berbahaya ketika penderita tidak
mengontrolnya karena jika terjadi dalam waktu yang lama
akan dapat menimbulkan terjadinya komplikasi penyakit
seperti dapat menimbulkan penyakit jantung koroner, stroke,
gagal ginjal maupun penglihatan (Hartono, gangguan
2017).
DIET DASH
Diet DASH (Dietary
Approach to Stop
Hypertension) merupakan
diet sayuran serta buah
yang banyak
mengandung serat
pangan (30 gram/ hari) dan mineral (kalium,
magnesium serta kalsium) sementara asupan garamnya
di batasi.

TUJUAN DIET DASH


Mencegah lonjakan tekanan darah, sehingga dapat
mengatasi dan mencegah hipertensi.

WAKTU PELAKSANAAN DIET DASH


Pada pasien hipertensi, bisa diterapkan secara rutin.

LANGKAH-LANGKAH DIET DASH


Aturan sederhana Diet DASH, yaitu:
Membatasi konsumsi natrium, baik itu dalam bentuk garam
maupun makanan bersodium tinggi, seperti makanan dalam
kemasan (makanan kalengan), dan makanan cepat saji.
Membatasi konsumsi daging dan makanan mengandung gula
tinggi.
Mengurangi konsumsi makanan berkolesterol tinggi, dan
mengandung lemak trans.
Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan olahan
susu rendah lemak.
Mengonsumsi ikan, daging unggas, kacang-kacangan, dan
makanan dengan gandum utuh.
Untuk membiasakan diri dalam dalam melaksanakan diet DASH, bisa memulainya
dengan hal berikut:
Batasi konsumsi gula
Batasi garam <5 gram (1 sendok teh)per hari Kurangi
garam saat memasak
Batasi makanan olahan dan cepat saji
Batasi daging berlemak dan minyak goreng (<5 sendok makan per hari) Makan ikan
sedikitnya 3 kali perminggu
5 porsi (400-500 gram) buah-buahan dan sayuran per hari (1 porsi setara dengan 1
buah jeruk,apel, manga, pisang atau 3 sendok makan sayur yang sudah dimasak)

MENGATUR MENU DIET


DASH
1. Sayuran: minimal 45 porsi per hari
Brokoli, wortel, tomat, ubi, dan sayuran berdaun
hijau yang kaya akan vitamin, serat, dan mineral, seperti kalium dan
magnesium. Sajikan sayuran sebagai menu utama, bukan sebagai makanan
pendamping.

2.Beras dan gandum:maksimal 6-8 porsi per hari


Beras, roti, pasta, dan sereal termasuk dalam kelompok beras dan gandum.
Pilih gandum utuh seperti beras merah dan roti gandum, karena
mengandung lebih banyak serat dan nutrisi. Gandum memiliki kandungan
rendah lemak, selama tidak dikonsumsi dengan mentega, keju, atau krim.

3.Buah-buahan: minimal 4-5 porsi per hari


Sajikan buah-buahan sebagai camilan. Jika tidak suka makan buah, olah
menjadi jus tanpa tambahan gula. Salah satu buah yang baik dikonsumsi
penderita hipertensi adalah pisang, karena kaya akan kalium.
4.Daging, ayam, dan ikan: maksimal 2 porsi per hari
Daging hewan merupakan sumber protein, zat besi, seng, dan vitamin.
Daging aman dikonsumsi penderita hipertensi asalkan tidak melebihi 6 ons
per hari. Dianjurkan mengonsumsi daging tanpa kulit yang diolah dengan
cara direbus atau dipanggang, bukan digoreng agar daging tidak menjadi
santapan tinggi kolesterol. Selain daging, juga dapat mengonsumsi ikan
salmon dan tongkol karena lebih sehat dan kaya akan kandungan omega-3
yang bermanfaat dalam menurunkan kolesterol.

5.Kacang-kacangan dan biji-bijian: 3-5 porsi per hari


Kacang-kacangan mengandung omega-3 dan serat yang bermanfaat
dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan
darah. Tapi di samping itu, kacang-kacangan juga mengandung kalori,
sehingga disarankan makan secukupnya saja.
Alternatif lainnya adalah mengonsumsi produk olahan kacang kedelai,
seperti tempe dan tahu. Tempe dan tahu mengandung semua asam amino
yang dibutuhkan tubuh, sehingga bisa dijadikan alternatif pengganti
selain daging.

6.Lemak dan minyak: maksimal 2−3 porsi per hari


Dalam diet DASH, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak tak jenuh alias
lemak baik. Lemak tak jenuh mampu menurunkan kadar kolestrol dalam
darah dan menekan risiko penyakit jantung, asalkan dikonsumsi dalam
jumlah yang sesuai.
Lemak tak jenuh tunggal terdapat pada minyak zaitun, alpukat, dan
kacang-kacangan. Sedangkan lemak tak jenuh ganda banyak
ditemukan pada ikan salmon, tongkol, dan olahan kedelai.

7.Produk susu rendah lemak: maksimal 2−3 porsi per hari


Susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt merupakan sumber
vitamin D, kalsium, dan protein. Pilih produk yang rendah lemak untuk
menghindari konsumsi lemak berlebih.

8.Makanan manis: maksimal 5 porsi per minggu


Dalam menjalani diet DASH, Anda tidak perlu menghilangkan kebiasaan
makan camilan manis. Namun disarankan untuk memilih makanan manis,
seperti jeli agar-agar, atau biskuit rendah lemak.
REFERENSI
Arum, Yuniar Tri Gesela. 2019. Hipertensi pada Penduduk Usia
Produktif (15-64 Tahun). Higeia. Volume 3, Nomor 3, Halaman
345-356.
Anshari, Zaim. 2020. Komplikasi Hipertensi Dalam Kaitannya
Dengan Pengetahuan Pasien Terhadap Hipertensi Dan Upaya
Pencegahannya. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik. Volume 2,
Nomor 2, Halaman 44-51.
Yasril, Abdi Iswahyudi, dan Widya Rahmadani. 2020. Hubungan
Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjangtahun 2019. Jurnal
Sehat Mandiri. Volume 15, Nomor 2, Halaman 34-43.
Utami, Arga Pratiwi Dwi, Weni kurdanti, dan Isti Suryani. 2020.
Boodidash (BookletDiet DASH) Dapat Memperbaiki
Pengetahuan, Asupan Serat, dan Tekanan DarahPasien
Hipertensi di Puskesmas Gamping I. Jurnal Nutrisia. Volume 22,
Nomor 2, Halaman 69-77.
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-saja-faktor-risiko-
yang-menyebabkan-hipertensi

Anda mungkin juga menyukai