Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN RESIKO

RISIKO EKSTERNALITAS DAN RISIKO


STRATEGIS
Dosen Pengampu : Arsyadona S.Si, MM

Kelompok 4

Adelia Marhamah (0502203058)


Chairin Hafnifa (0502203060)
Dhiftania Luthfiya Azra (0502202140)
Rani Rufmana Pohan (0502203007)
Widya Yunisa (0502203037)

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Manajemen Resiko” dengan judul “Risiko Eksternalitas dan Risiko Strategis” juga untuk
berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada para pembaca yang senantiasa membaca
makalah yang telah kami susun sedemikian rupa. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, untuk dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, Juni 2023

Kelompok 4

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan terhubung, manajemen risiko
eksternalitas menjadi semakin penting. Entitas harus mengidentifikasi dan memahami dampak
yang ditimbulkan oleh kegiatan mereka terhadap berbagai pihak yang terlibat, termasuk
masyarakat, lingkungan, pelanggan, dan pemegang saham. Hal ini melibatkan pengukuran
dampak eksternal, pengembangan kebijakan dan praktik yang berkelanjutan, serta komunikasi
yang transparan dengan pihak-pihak terkait. Dalam konteks keberlanjutan dan tanggung jawab
sosial perusahaan, manajemen risiko eksternalitas juga dapat membantu entitas untuk
mengintegrasikan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG) ke dalam
operasi dan strategi bisnis mereka. Dengan demikian, entitas dapat mengurangi dampak negatif
mereka dan menghasilkan dampak positif yang lebih luas pada masyarakat dan lingkungan
sekitar.

Dalam era bisnis yang kompleks dan dinamis, manajemen risiko strategis menjadi
penting agar organisasi dapat menyesuaikan dan bertahan dalam lingkungan yang berubah-
ubah. Dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko strategis dengan baik, organisasi dapat
meningkatkan kemampuannya dalam mengambil keputusan yang tepat, memanfaatkan
peluang. Manajemen risiko strategis melibatkan pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait dengan keputusan strategis. Tujuannya adalah
untuk mengurangi ketidakpastian, melindungi nilai organisasi, dan meningkatkan peluang
keberhasilan dalam mencapai tujuan strategis.

Manajemen risiko strategis melibatkan serangkaian langkah seperti identifikasi risiko,


penilaian risiko, pengembangan strategi mitigasi, implementasi kontrol dan tindakan
pencegahan, serta pemantauan dan pengendalian yang berkelanjutan. Proses ini melibatkan
melibatkan kerjasama antara berbagai fungsi dan tingkatan dalam organisasi untuk memahami
risiko yang ada dan mengadopsi langkah-langkah yang tepat untuk mengelolanya.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian risiko eksternalitas dan risiko strategis?
2. Bagaimana penilaian dan pengelolaan risiko eksternalitas?
3. Bagaimana risiko strategis dalam konteks bisnis?
4. Bagaimana mitigasi dalam risiko strategis?
5. Apa contoh atau studi kasus dari risiko eksternalitas dan risiko strategis?

1.3.TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian risiko eksternalitas dan risiko strategis


2. Untuk mengetahui penilaian dan pengelolaan risiko eksternalitas
3. Untuk mengetahui risiko strategis dalam konteks bisnis
4. Untuk mengetahui mitigasi risiko strategis
5. Untuk mengetahui contoh atau studi kasus dari risiko eksternalitas dan risiko strategis

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RISIKO EKSTERNALITAS DAN RISIKO STRATEGIS


a. Definisi Risiko Eksternalitas
Risiko eksternalitas adalah potensi penyimpangan hasil pada eksposur korporat dan
strategis dan bisa berdampak pada potensi penutupan usaha, karena pengaruh dari faktor
eksternal. Risiko eksternalitas terdiri dari risiko reputasi, risiko lingkungan, risiko social, risiko
dan hukum. Risiko eksternalitas bersumber dari peristiwa-peristiwa yang terjadi didiluar
pengendalian langsung namun justru dapat ditujukan langsung pada fasilitas danatau manajemen
perusahaan.
External risk events ini biasanya termasuk dalam kelompok jenis risiko yang berciri low
frequency/high impact sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kerugian yang besar dan tak
terduga. Hampir dapat dipastikan bahwa ketika external risk event ini terjadi maka perhatian
masyarakat luas menjadi demikian dramatis dan liputan pers pun menjadikan head-lines. Sebagai
contoh terjadinya perampokan besar-besaran atau serangan teroris atas fasilitas perkantoran dan
niaga serta perbankan.Perusahaan sesungguhnya telah secara aktif memusatkan perhatiannya
pada upaya pencegahan agar terlindung dari akibat yang parah yang ditimbulkan oleh external
risk events ini.
Peristiwa risiko eksternalitas biasanya termasuk dalam kelompok risiko jenis yang berciri
rendah frekuensi/dampak tinggi sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kerugian yang besar
dan tidak sedikit tidak terduga. Hampir dapat dipastikan bahwa ketika peristiwa risiko
eksternalitas terjadi maka perhatianmasyarakat luas menjadi demikian dramatis dan liputan pers
pun menjadikanberita utama.Sebagai contoh terjadinya perampokan besar- besaran atau serangan
teroris dan fasilitas perkantoran dan niaga serta perbankan.
• Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan adalah potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan
perusahaan karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola polusi dan dampaknya yang
ditimbulkan oleh perusahaan. Analisis risiko lingkungan adalah proses memperkirakan risiko
pada organisme, sistem, atau populasi dengan segala ketidakpastian yang menyertainya. Analisis
risiko lingkungan di perusahaan dilakukan pada proses dan kegiatan perusahaan yang berisiko
menimbulkan bahaya bagi lingkungan perusahaan dan lingkungan sekitarnya.

• Aspek Sosial
3
Aspek sosial adalah potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan
dengan lingkungan tempat perusahaan berada. Termasuk di dalamnya adalah kalau perusahaan
tidak peka terhadap rekrutmen karyawan tanpa memberi kesempatan masyarakat setempat dan
peran sosial perusahaan dalam masyarakat. Analisis aspek sosial timbul karena perbedaan
persepsi dan budaya yang mengakibatkan terjadinya rasa ketidakpuasan serta ketidakadilan dari
para pemangku kepentingan eksternal. Kegagalan mengelola risiko sosial ini dapat
mengakibatkan biaya ekonomi tinggi dan merusak reputasi dari organisasi, serta pada akhirnya
dapat berdampak sistemik menghancurkan keunggulan bersaing dari suatu Negara.
b. Contoh-contoh risiko eksternalitas dalam konteks bisnis, lingkungan, dan
masyarakat
• Risiko lingkungan: lingkungan yang tidak nyaman bagi karyawan karena adanya
senioritas. Untuk menghindarinya kita harus menciptakan suasana hangat tanpa
ada senioritas dalam perusahaan.
• Risiko hukum: Kita telah melakukan pelanggaran hak cipta, melanggar
(melanggar) perjanjian yang ditetapkan dalam kontrak, dan gagal mematuhi
hukum atau peraturan yang berlaku. Untuk menghindari risiko ini, kita harus
membuat kontrak dan memahami isinya secara akurat dan jelas sebelum
menandatanganinya.
• Risiko reputasi: Karena kurangnya koordinasi, tim pemasaran telah
mengumumkan tanggal rilis meskipun kontrol kualitas belum diterapkan.
Perusahaan harus menunda peluncuran atau menghentikannya tepat waktu, tetapi
risiko cacat produk meningkat. Untuk menghindarinya harus ada untuk
manajemen reputasi.
• Risiko sosial: Dapat menimbulkan risiko negatif atau positif pada tingkat
kesejahteraan, pendidikan dan latar belakang budaya. Penting bagi pelaku
ekonomi untuk mengadopsi pendekatan yang berfokus pada pemahaman publik
tentang solusi sebagai cara untuk mengantisipasi risiko sosial

4
2.2 PENILAIAN DAN PENGELOLAAN RISIKO EKSTERNALITAS

a. Strategi Pengelolaan Risiko Eksternalitas yang Efektif, Termasuk Regulasi dan


Kebijakan Publik yang Relevan
Pengelolaan risiko eksternaitasl adalah pengelolaan risiko yang berhubungan dengan
lingkungan di luar perusahaan dan dapat diprediksi sejak awal, antara lain ; lingkungan makro
pada pertumbuhan ekonomi, lingkungan hukum, kondisi sosial-budaya, persaingan bisnis,
fluktuasi harga dan inflasi. Sedangkan Risiko eksternal yang tidak dapat diprediksi sejak awal,
antara lain ; perubahan politik nasional, regulasi & perubahan kebijakan pemerintah, termasuk
hal-hal berupa perubahan iklim dan force majeure seperti bencana alam.
Dampak yang ditimbulkan oleh risiko eksternalitas antara lain berupa kerugian finansial,
penurunan reputasi perusahaan, keterbatasan kesempatan manajemen untuk bertindak. Strategi
pengelolaan risiko yang paling sesuai adalah mitigasi risiko dengan meminimalkan risiko yang
mungkin terjadi setelah operasional berjalan.

b. Peran Lembaga Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat Dalam Mengatasi


Risiko Eksternalitas
Pemerintah dapat mengatasi persoalan eksternalitas itu tanpa meninggalkan pasar, yakni
dengan secara langsung mewajibkan para pembuat keputusan (produsen atau konsumen)
menanggung segenap biaya atau akibat yang ditimbulkan oleh prilaku atau tindakan mereka.
Kalau orang-orang tidak dapat menyelesaikan sendiri masalah eksternalitas yang mereka
hadapi, maka pemerintah perlu turun tangan. Namun adanya eksternalitas itu tidaklah menjadi
alasan untuk sepenuhnya mencampakkan kekuatan pasar.1

1
Rochmi, Alfi. Bentuk Risiko Pada Sektor Bisnis. Manajemen Risiko (Prinsip dan Implementasi) , 2021, 21.
5
2.3 RISIKO STRATEGIS DALAM KONTEKS BISNIS

a. Pengertian Risiko Strategis

Risiko strategis bisa timbul atas ketidaktepatan dalam pengambilan suatu keputusan
strategis dan juga kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Gagalnya
bank dalam pengelolaan strategi yang dilakukan bisa memberikan dampak yang cukup besar
pada profil risiko lainnya, misalkan suatu bank yang menetapkan strategi dalam openumbuhan
DPK dengan menaikkan suku bunga yang cukup tinggi, hal ini bisa berdampak pada
berubahnya profil dari risiko likuiditas maupun risiko suku bunga/imbal hasil.
Pada umumnya risiko strategis ini muncul karena disebabkan beberapa hal diantaranya
yaitu:2
1. Penetapan visi serta misi lembaga keuangan yang tidak searah dengan strategi.
2. Pelaksanaan analisis lingkungan bisnis yang kurang komprehensif.
3. Ketidaksesuaian rencana strategis antar level strategis.
4. Gagalnya pengantisipasian dalam perubahan teknologi.
5. Adanya peubahan kondisi ekonomi makro.
6. Adanya kompetisi pada pasar.
7. Adanya kebijakan otoritas yang berubah.

b. Faktor Penentu Risiko Strategis


Ada beberapa hal yang dijadikan sebagai factor penentu dalam risiko strategis ini,
diantaranya sebagai berikut:3
1. Terdapat perubahan peta persaingan bisnis
Pada persaingan bisnis bisa berubah yang disebabkan karena terdapat
pemain/pesaing baru yang muncul dalam industri / subtitusi baru.dalam lembaga
keuangan syariah khususnya perbankan terdapat hal yang menarik dimana bank besar
telah menganggap remeh pada bank-bank kecil yang baru muncul dalam industri
terutama pada saat bank-bank ini baru memualai bisnis yang dijalaninya. Bank-bank
besar beranggapan bahwa bank-bank kecil akan bertahan sementara. Factor
penentunya yakni sebagai berikut:
a. Terdapat bank islam baru yang baru masuk dalam industri.
b. Munculnya produk-produk substitudi baru.

2
Fikri Al-haq Fachryana, “Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah”, (Jurnal Manajemen, Ekonomi, Keuangan,
dan Akuntansi Volume 1 Nomor 2 Januari 2020 e-ISSN 2686-4363) hal 61-62
3
Ibid, hal 62-63
6
2. Perumusan strategi yang kurang tepat
Dalam merumuskan strategi yang dilaksanakan kurang tepat bisa memberi
dampak yang krusial yang bisa menimbulkan risiko strategis. Hal ini bisa terjadi
jika strategi yang dijalankan tidak sesuai atau tidak searah dengan visi dan misi
perusahaan atau lingkungan bisnis yang dijalankan tidak komprehensif atau juga
adanya ketidaksesuaian pada rencana strategis antara satu bagian dengan bagian
lainnya dalam satu lembaga. Jadiaktor penentunya yakni sebagai berikut:
a. Strategi yang dijalankan tidak sesuai dan tidak searah dengan visi
maupun visi dari lembaga keuangan syariah tersebut.
b. Penganalisisan lingkungan bisnis yang tidak komorehensif.
c. Adanya ketidaksesuaian rencana strategis antarvariabel strategis.
3. Tuntutan dalam berinovasi
Pesatnya perubahan pada lingkungan bisnis ditambah lagi dengan adanya
kemajuan teknologi yang sangat canggih hal ini mengharuskan lembaga keuangan
syariah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang ada. Perubahan
yang besar dalam bisnis perbankan salah satunya yaitu munjulnya anjungan tunai
mandiri atau yang biasa disebut sebagai ATM, atau bahkan pada saat ini
masyarakat dalam memilih bank juga mempertimbangkan jumlah pengguna ATM
tersebut dalam suatu lembaga.
4. Kurang adaptif pada kemajuan teknologi yang pesat
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat mengharus lembaga
keuangan syariah untuk menyusuk strategi-strategi baru dengan adanya teknologi
tersebut. Sehingga dengan kurang adaptif pada kemajun teknologi bisa
menimbulkan risiko strategi.
5. Terdapat perubahan lingkungan makro
Dengan adanya perubahan kondisi ekonomi baik itu mikro maupun makro
akan membentuk berbagai kondisi yang menyebabkan ban harus memutuskan apa
yang akan dilakukan serta bagaimana strategi yang bisa diterapkan supaya bisa
memperoleh return dengan sesuai harapan.

7
c. Kesesuaian Strategis Dalam Lingkungan Bisnis
Penetapan tujuan strategi pada hakikatnya perlu mempertimbangkan faktor internal dan
eksternal bisnis perusahaan. Faktor internal yang memengaruhi aktivitas perusahaan antara lain:
• Visi, misi, dan arah bisnis yang ingin dicapai perusahaan.
• Kultur organisasi, terutama apabila penetapan tujuan strategi mensyaratkan perubahan s
truktur organisasi dan penyesuaian proses bisnis.
• Faktor kemampuan organisasi yang mencakup sumber daya manusia, infrastruktur, dan
sistem informasi manajemen.
• Tingkat toleransi risiko, yaitu tingkat kemampuan keuangan perusahaan menyerap risk.

2.4 MITIGASI RISIKO STRATEGIS


Apabila adanya bank baru yang baru muncul kedalam industri maka mitigasi yang bisa
dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Dalam industri jika ada bank baru terutama bank islam pasti akan dipandang dengan
nilai rahmad bahwa sudah banyak bank yang muncul dengan basis syariah. namun
apabila dilihat dari segi bisnis maka bank membutuhkan bentuk suatu task force yang
akan meneliti secara mendalam mengenai munculnya pemain-pemain baru ini.
Kemudian mesa menyarankan bagaimana langkah selanjutnya supaya bisa berkompetisi
dengan sehat pada bankbank yang baru muncul ini tadi.
2. Jangan menganggap bank-bank yang baru muncul ini sebagai musuh. Namun bisa juga
mereka ini kita jadikan sebagi partner bisnis.
Apabila dalam pasar terdapat munculnya produk-produk substitusi baru maka mitigasi
yang bisa kita lakukan yaitu sebagai berikut:
1. Membuat suatu tim khusus yang mana bisa menjelaskan keunggulan produk yang
dimiliki lembaga keuangan saat sekarang ini.
2. Membuat divisi baru mengenai pengembangan produk serta memberi bekal dengan
pelatihan-pelatihan yang berhubungan dan juga informasi ter-update mengenai
preferensi pelayanan nasabah.
3. Produk apapun yang baru muncul ini, perbankan syariah harus tetap berprinsip serta
menjaga terhadap nilai syariah yang dijadikan sebagai pedoman. Jika produk baru yang
ditemukan baru tersebut tidak sesuai dengan syariah maka kita sebagai bank islam
seharusnya tidak perlu ikut-ikutan pada prosuk yang baru muncul tersebut.

8
Apabila dalam merumuskan strategi yang baru kurang tepat maka mitigasi yang bisa
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan, monitoring, serta pengimplementasian visi dan misi secara
rutin dalam rangka memastikan strategi yabg dilakukan ini apakah menyimpang dari visi
dan misi lembaga atau tidak.
2. Pengimplementasian visi dan juga misi lembaga yang ada berbentuk dari berbagai media
komunikasi, seperti video, poster, acara-acara kebersamaan, dan lain-lainnya.
Jika dalam menganalisis lingkungan bisnis yang dijalankan tidak komprefensif maka
mitigasi risiko yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat divisi khusus yang baru yang mana akan melaksanakan penanganan dalam
menyusun strategi lembaga serta bekerja sama dengan konsultan dan tak meninggalkan
pengambilan peran utama dalam penentuan rumusan strategi yang akan dipilih nantinya.
2. Tidak menyusun hanya satu rencana saja. Dengan menyusun beberapa plan berdasarkan
analisis dengan berbagai skenario yang bisajadi keluar dalam lingkungan bisnis.
Sehingga akan membuat lembaga lebih merasa fleksibel dalam penjalanan strateginya
jika sudah mengenal semuanya tentang kondisi yang mau dijalankan.
Jika dalam tuntutan berinovasi terdapat kurangnya penelitian serta pengembangan dan
tidak ada perbaikan dalam bisnis perbankan maka alternatif mitigasi yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Membuat divisi baru mengenai penelitian dan pengembangan atau yang sering biasa
disebut dengan divisi pengembangan produk.
2. Supaya mendapatkan informasi ter-update mengenai ekspektasi publik maka perlunya
berlangganan media massa yang relevan.
3. Pada karyawan diadakannya kompetisi antar karyawandalam rangka meningkatkan
pengembangan internal bank.
Jika dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat tetapi kurangnya adaptif terhadap
majunya teknologi alternatif mitigasi yang bisa dilakukan adalah:
1. Mengadakan kerjasama dengan konsultan IT dalam rangka pengembangan fasilitas.
2. Jika mampu kuta bisa mengembangkan sendiri fasilitas teknologi yang kita perlukan.
3. Mengadakan kerjasama dengan bank-bank lainnya dalam rangka menjalankan fasilitas
basis teknologi secara bersamaan seperti halnya ATM Besama.

9
2.5 CONTOH ATAU STUDI KASUS DARI RISIKO EKSTERNALITAS DAN
RISIKO STRATEGIS
Contoh Kasus Pada CBNC Indonesia, penilaian oleh para pengamat pasar modal pada
permasalahan yang telah dialami oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ini telah ditimbulkan
oleh kesalahan dalam melaksanakan strategi bisnis yang dijalankan. Para pengamat menilai
bahwa bank muamalat ini terlalu fokus pada pendanaan korporasi yang bisa menimbulkan
pembiayaan bermasalah pada bank muamalat ini meningkat dengan tajam.
Menurut janson, pada saat berbincang pada program Squawk Box di CNBC Indonesia,
Jumat (15 Nov 2019) bahwa “seharusnya muamalat lebih fokus pada ritel bukan korporasi,
Indonesia memang berpenduduk sebagian besar muslim, seharusnya strategi bisnisnya
mengarah kesana, sehingga dari awal sudah salah strategi”. Kemudian janson menambahkan
bahwa bank muamalat selama ini banyak menyalurkan pembiayaan/pendanaan pada bidang
korporasi seperti halnya produsen minyak sawit mentah. Selain hal itu bank ini juga banyak
melakukan pendanaan pada sektor pertambangan juga.
Dengan adanya kesalahan pada pelaksanaan stategi ini sehingga memunculkan beberapa
risiko seperti halnya risiko strategi dan juga terutama masalah risiko pembiayaan, akibatnya bisa
meningkatkan tingkat pembiayaan bermasalah. Upaya penyelamatan bank muamalat ini telah
menjadi pusat berhatian banyak pihak terutama pada pemerintah. Sejak 2015 bank muamalat ini
juga dirundung dengan masalah kurangnya modal serta pemegang saham lama yang enggan
memberikan dana segar. Sehingga pada tahun 2017 merupakan puncak dimana rasio kecukupan
modal (CAR) turun menjadi 11,58% namun pada angka tersebut masih tergolong aman sebab
batas minimum untuk CAR adalah 12% untuk menyerap risiko countercyclical. Bank Indonesia
mendeskripsikan bahwa countercyclical merupakan tambahan modal yang berguna sebagai
penyanggah dalam mengantisipasi kerugian jika adanya pertumbuhan pembiayaan lembaga
keuangan khususnya perbankan yang berlebihan sehingga bisa berpotensi mengganggu
stabilitas pada kinerja keuangan perbankan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam konteks manajemen risiko, eksternalitas merujuk pada efek atau dampak yang
ditimbulkan oleh aktivitas suatu organisasi yang mempengaruhi pihak eksternal, baik positif
maupun negatif. Manajemen risiko eksternalitas berfokus pada identifikasi, penilaian, dan
pengelolaan risiko yang timbul dari dampak eksternalitas ini. Kesimpulan makalah mungkin
menjelaskan berbagai pendekatan, metode, atau strategi yang dapat digunakan untuk mengelola
risiko eksternalitas dengan efektif. Risiko strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.Terdapat beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya risiko strategis, yaitukesesuaian strategis dengan kondisi lingkungan bisnis,
pengambilan strategi yang beresiko tinggi dan strategi berisiko rendah, posisi bisnis perusahaan,
dan pencapaian rencana bisnis perusahaan.
Risiko strategis merujuk pada risiko yang terkait dengan tujuan, arah, dan keputusan
strategis organisasi. Ini mencakup risiko yang timbul dari lingkungan bisnis yang tidak stabil,
perubahan regulasi, perubahan kebijakan, perubahan preferensi pelanggan, persaingan pasar, dan
sebagainya. Makalah mungkin memberikan gambaran tentang pentingnya identifikasi dan
evaluasi risiko strategis, serta memberikan panduan tentang bagaimana organisasi dapat
mengambil tindakan yang tepat untuk mengelola risiko ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rochmi, Alfi. Bentuk Risiko Pada Sektor Bisnis. Manajemen Risiko (Prinsip dan
Implementasi) , 2021, 21.
Fikri Al-haq Fachryana, “Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah”, (Jurnal
Manajemen, Ekonomi, Keuangan, dan Akuntansi Volume 1 Nomor 2 Januari
2020 e-ISSN 2686-4363) hal 61-62
Fikri Al-haq Fachryana, “Manajemen Risiko Strategis Bank Syariah”, (Jurnal
Manajemen, Ekonomi, Keuangan, dan Akuntansi Volume 1 Nomor 2 Januari
2020 e-ISSN 2686-4363) hal 62-63
Azzikra, F. T., Melvin, M., Owen, O., Sahara, P., & Halim, R. S. (2023). Analisis
Manajemen Risiko Finansial Terhadap Pom Coffee Room pada Saat Resesi
Tahun 2023. MAMEN: Jurnal Manajemen, 2(1), 78-84.
Yulistiawan, W. (2010). Pengaruh Auditor Internal Terhadap Efektivitas ERM
(Enterprice Risk Management) (Doctoral dissertation, Universitas Komputer
Indonesia).

10

Anda mungkin juga menyukai