Anda di halaman 1dari 2

PEMBUATAN YOGHURT

DENGAN TEKNIK FERMENTASI

Kelas : XII MIPA 3


Nama :
1. Aradea Byakta (3)
2. Ertsberg Tjahyosedjati (5)
3. Yogi Satriya (7)
4. Indira Paramita (15)

A. Tujuan
1. Untuk mengaplikasikan teknik fermentasi pada penerapan bioteknologi konvensional
2. Untuk mengetahui pembuatan yoghurt dengan praktik dan menyehatkan

B. Alat C. Bahan
1. Baskom 1. Susu murni 250 ml (susu sapi)
2. Wadah kedap udara 2. Starter yoghurt 80 ml (cup kecil)
3. Sendok
4. Spatula
5. Kompor
6. Panci
7. Lap
8. Plastik pembungkus

D. Cara Kerja
1. Panaskan susu murni dengan api kecil sambil diaduk-aduk selama 4-6 menit sampai susu
mengeluarkan gelembung-gelembung. Jangan biarkan mendidih, supaya protein susu tidak
rusak.
2. Lalu, angkat susu dan dinginkan hingga suhu hangat kuku dalam suhu ruangan, lalu
masukkan ke dalam baskom.
3. Masukkan starter yoghurt (5% dari susu murni yang digunakan), kemudian aduk merata
menggunakan alat aduk yang steril. Bisa menggunakan spatula kayu ataupun sendok yang
sebelumnya sudah disterilkan menggunakan air panas.
4. Bila sudah merata, masukkan ke dalam wadah kedap udara, lalu tutup dan bungkus
menggunakan plastik pembungkus dan dibungkus lagi menggunakan lap untuk
menciptakan kondisi gelap dan suhu tetap. Ini merupakan syarat hidup bakteri untuk
fermentasi selama 20-24 jam.
5. Sesudah 24 jam, kondisi susu yang tadi mulai mengental dan mengeluarkan bau seperti
yoghurt. Apabila masih kurang kental atau kurang asam, bisa didiamkan lagi lebih lama.
6. Apabila merasa sudah pas, aduk menggunakan alat steril hingga merata.
7. Yoghurt dapat disimpan 4-7 hari dalam kulkas, supaya tetap terjaga rasa dan sterilitasnya.
E. Hasil Praktikum
1. Rasa yoghurt yang dihasilkan

Yoghurt yang sudah difermentasi selama 24 jam memiliki rasa dan tekstur yang
agak berbeda dengan starter yoghurt pada awalnya. Dalam proses pembuatan yoghurt,
starter yang digunakan adalah starter yoghurt rasa anggur. Setelah dirasa tepat 24 jam
setelah fermentasi, yoghurt mengeluarkan bau khas anggur dan rasanya asam-asam, manis
seperti buah anggur dan bertekstur agak kental dan creamy seperti yoghurt pada umumnya.
Setelah 24 jam fermentasi, lalu dimasukkan kedalam kulkas selama 24 jam, ketika
yoghurt dirasa kembali, rasanya masih sama seperti yang dirasa tepat setelah 24 jam
fermentasi.

2. Pengemasan dan label

Untuk pengemasan, kami menggunakan kemasan berbentuk tupperware kedap


udara dan tupperware tersebut dikemas lagi menggunakan kemasan karton agar mudah dan
praktis dibawa kemana-mana. Untuk label, kami membuat logo yoghurt kami sendiri dan
di print dalam bentuk stiker tempel, lalu ditempelkan pada permukaan atas bagian tutup
tupperware dan permukaan luar kemasan karton agar mudah dilihat dan dikenal.

F. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pembuatan yoghurt dengan teknik fermentasi, dapat
disimpulkan bahwa yoghurt adalah produk olahan susu yang dibuat dengan proses
fermentasi. Pembuatan yoghurt ini menggunakan bakteri asam laktat Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Proses fermentasi yoghurt biasanya memakan
waktu 20-24 jam dalam wadah yang tertutup dan dalam suhu ruangan. Hal ini dikarenakan
wadah yang tertutup rapat atau kedap udara, dapat melancarkan proses fermentasi. Yoghurt
biasanya dapat disimpan 4-7 hari dalam kulkas. Apabila sudah dirasa seperti susu basi,
maka yoghurt sudah tidak aman dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai