A. Tata Krama
1. Tata karma adalah aturan bertingkahlaku yang santun dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Contoh tata karma berpapasan, antara lain menyapa dengan ramah serta mengucapkan salam
3. Contoh tata krama ketika berkunjung , antara lain mengetuk pintu terlebih dahulu, bersikap sopan selama
berkunjung, dan mengucapkan terimakasih sebelum berpamitan
4. Contoh tata karma dalam menyampaikan dan menerima pesan, antara lain pesan yang disampaikan tidak
boleh ditambahi atau dikurangi serta menggunakan tutur kata yang sopan
2. Soto Sokaraja
Soto Sokaraja merupakan makanan khas dari daerah Sokaraja. Soto Sokaraja berbeda dengan soto pada
umumnya. Sajian Soto Sokaraja terdiri ketupat, kacang goreng, bihun, kerupuk, serta daging ayam atau sapi
yang disiram dengan kuah kaldu dan sambal kacang.
3. Mendoan
Mendoan merupakan tempe goreng khas Banyumas. Makanan khas ini diberi nama mendoan, karena tempe
yang digoreng setengah matang. Mendoan dapat disajikan sebagai camilan yang dimakan bersama cabai.
Mendoan biasanya disajikan selagi hangat agar semakin lezat.
Bahan :
Tepung terigu 3 kg (untuk kulit) * Tepung terigu 2 kg (untuk isi)
Gula merah 3 kg * Gula pasir 600 gr
Mentega 100 gr * minyak sayur 200 gr
Susu kental manis secukupnya
Cara membuat :
Campukan terigu dengan gula merah
Giling adonan, kemudian tambahkan 200 gr gula pasir,mentega, dan susu
Giling adonan tersebut sampai adonan lembut dan dapat digulung
Cara membuat kulit nopia dan mino
Campurkan terigu, gula pasir 400 gr, dan minyak sayr, lalu aduk rata
Giling semua adonan sampai adonan bisa digulung
Cara membuat npopia dan mino
Bentuklah adonan isi menjadi sebeser bola pingpong
Bungkuslah isi nopia atau mino yang telah dibentuk tersebut dengan adonan kulit
Tempelkan nopia atau mino pada bagian dalam gentong dari gentong yang telah dipnaskan atau dapat
juga dipanggang menggunakan open
Angkatlah nopia atau mino yang telah masak dengan serok dan sodet
Resep Soto Sokaraja
Bahan
Bahan kuah :
Air 5 liter
Koyoran atau balungan 1 kg
Bumbu :
- Bawang merah 1 ons
- Jahe 1 ruas jari
- Kunyit 2 ruas jari
- Kemiri 10 biji
- Pala mrica 1 butir pala, ¼ merica
- Garam dapur secukupnya
Bahan isi :
- Kecambah - Bawang merah
- Daging sapi - Kerupak
- Muncang - Kecup
- Penyedap rasa - Ketupat
Bahan sambal :
- Lombok secukupnya - Kacang tanah 1 ons
- Gua merah 1 ons - Garam dapur secukupnya
Cara membuat :
a. Kuah
- Bumbu dihaluskan lalu ditumis dan diberi garam secukupnya
- Setelah masak,bumbu dicampurkan ke daam air rebusan daging koyoran atau balung
b. Isi
- Kecambah direbus sampai masak
- Kerupuk digoreng
- Bawang merah diiris dan digoreng
- Daging direbus bersama kuah, setelah masak diangkat lalu diangkat lalu diiris kecil-kecil
c. Sambal
- Kacang tanah digoreng
- Lombok digoreng
- Kacang tanah dan Lombok yang sudah digoreng ditumbuk
- Masukkan gula dan garam secukupnya, lalu ditumbuk hingga halus dan merata
D. Tradisi Cowongan
1. Tradisi cowongan merupakan tradisi masyarakat Banyumas yang dilakukan untuk meminta hujan kepada
Tuhan YME.
2. Tradisi cowongan dilakukan ketika musim kemarau panjang.
3. Cowongan berasal dari kata “cowong” yang berarti belepotan pada wajah
4. Tradisi cowongan dilakukan pada masa kapat yang berlngsung sekitar bulan September-Oktober.
5. Tradisi cowongan dilakukan dalam htungn ganjil, yaiyu satu kali, tiga kali, lima kali, atau tujuh kali
6. Tradisi cowongan memerlukan alat berupa siwur atau irus dan sajian.
7. Boneka cowong adalah irus atau siwur yang dibuat menjadi wajah perempuan cantik dan rambut jerami.
8. Menurut kepercayaan masyarakat Banyumas, tradisi cowongan dibantu dibantu oleh dewi padi yaitu
Dewi Sri. Dewi Sri masuk ke dalam boneka saat mendengar lantunan doa. Boneka akan bergerak. Orang-
orang yang memegang pun akan ikut bergerak seperti orang kesurupan.
9. Saat ini, tradisi cowongan menjadi sebuah seni pertunjukan yang bertujuan untuk menghibur
masyarakat banyumas.
10. Seni pertunjukkan cowongan merupakan adegan menari menggunakan boneka cowong yang diiringi
oleh nyanyian.
11. Lagu yang dinyanyikan berisi syair atau nasehat
12. Beberapa elemen pendukung pertunjukkan seni cowongan, antara lain iringan, syair, rias, busana, serta
property